21 Januari 2017
Tiga peluncur roket MLRS Norinco Type 90B Kaliber 122mm resmi masuk Korps Marinir (photos : Korps Marinir)
DanMenArt-2 Mar Menutup Kepelatihan Roket MLRS 122mm 90B Norinco
Jakarta - Komandan Resimen Artileri-2 Marinir (Danmenart-2 Mar) Kolonel Marinir Aris Setiawan secara resmi menutup Kepelatihan Roket MLRS 122mm 90B Norinco, bertempat di lapangan apel Trisula Menart-2 Mar, jumat (20/01/2017). Dalam amanatnya Damenart-2 Mar menyampaikan dengan selesainya pelaksanaan kepelatihan calon awak Roket MLRS Norinco 90B ini diharapkan para peserta dapat mengetahui karateristik seluruh komponen senjata tersebut sehingga nantinya mampu merawat dan memelihara untuk kesiapan siagaan operasi dalam menghadapi setiap tantangan, serta di harapkan para peserta mampu untuk menularkan kepada prajurit lainnya agar dapat diaplikasikan di dalam setiap latihan maupun penugasan, tegasnya.
Lebih lanjut Danmenart-2 Mar menyampaikan ucapan terima kasih kepada para instruktur atas ilmu dan bimbingannya serta kepada peserta pelatihan dari Surabaya semoga selamat sampai tujuan. Besar harapan dengan adanya kepelatihan ini kita dapat menjaga tali persaudaraan yang telah terjalin dengan baik dan harmonis. "Saya bersyukur, pelatihan ini dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan segala permasalahan serta kekurangan yang terjadi tidak menjadi kendala dalam pelaksanaan pelatihan, namun justru dapat dijadikan peluang untuk lebih meningkatkan semangat dalam berlatih", pungkasnya.
Kepelatihan Roket MLRS 122 mm 90B Norinco diikuti 12 personel Yon Roket dari Jakarta dan Surabaya ditutup pukul 09.30 hari jumat 20 Januari 2017. 3 Roket MLRS 122 mm 90B Norinco buatan Cina akan menambah alutsista kesenjataan di jajaran Artileri Marinir yang sebelumnya sudah dilaksanakan uji fungsi di Puslatpur Kodiklatad Martapura Sumatera Selatan. Hadir dalam acara ini Wadan Menart-2 Mar Letkol Marinir Aris Budi, Letkol Marinir Encep Wahyu Gumelar mewakili Aslog Dankormar, para Pastaf Menart-2 Mar serta udangan Perwakilan.
(PeloporWiratama)
Senjata buatan china bagus pertama di belli buat masa panjang kualitas buatan china buruk sekali
BalasHapusitu cara taunya sama kyk liat kualitas hape android luh yach om?
HapusSemoga bisa dioprek oprek untuk dipelajari teknologinya dan ilmunya bisa di mix dengan grad70 dan vampire lalu diciptakan mutan MLRS versi Indonesia Pindad.
BalasHapusdengan ukuran 122 mm cocok banget r han dimodifikasi jadi rudal sam
BalasHapusCuma 3 unit doang,gak nambah lagi dari ceko aja mlrs 70 vimper nambahy 32 unit hehehe
BalasHapusbaca lagi ini dech om dono
Hapushttp://defense-studies.blogspot.co.id/2015/03/indonesia-mendapatkan-lisensi-produksi.html
smua bakalan di produksi lisensi lokal kalo cuco. jd stop improt!
MLRS ini, UW-1 RCWS, 630NG-18 sm kalo jadi meriam 76mm!
Tunjukkan sama aku sekarang , alutsista yang di beli tni dari china tapi dapet lisensi, jangan pernah percaya berita klo lom ada bukti, china di percaya terkenal picik y , dan culassss
Hapussenjata ya senjata, orang ya orangnya bedain lah bego, kalo lo asal ngecap kek gitu sama aja lo kek orang barat yg pukul rata arab jenggot bersorban itu teroris!
HapusRudal C-705. Kurang gaul nih ye.
HapusBung Anony... C705 emangnya udah lisensi?? Trus yang bosong kmarin bijimane bung, apa itu salah satu produk lisensi ya???
HapusAyo jawaaaabbbb... hehehe...
1. Udah ada dealnya, lagi diusahain supaya tahapan pertama(rakit semi-knocked down) bisa jalan secepatnya. Bahkan supaya bisa jalan tahap 1 pun perlu waktu ksrena rakit missile ga sama dengan rakit R/C plane yang cuma perlu buku panduan. 2. Yang bosong di berita cuma ditulis "chinese made". Produksi/rakitan mana yang tahu cuma TNI dan pemerintah.
Hapus@ fardhi emang lo gak tau klo perusahaan senjata milik china itu di kuasai negaranya semuanya , lo jangan terlalu bermimpi di siang bolong buat dapet lisensi senjata china, emang kita siapa ya sekutunya ? najis, lo ingat turki sampe setengah budek buat dapetin teknologi misil HQ 16 tapi di tolak mentah" sama china, soaly turki bukan sekutunya, sama juga dengan indonesia yg menganut politik non blok masih berharap lo ma china , sono lo ngemis" sama china biar dapet lisensi
BalasHapusbtw Turki itu dah sering kolaborasi dgn China lho. T122 Sakarya, J600 T Yildrim, T300 Kashirga, T107 MLRS. Ada jg beberapa kerjasama di bidang navigasi dan UAV system yg lg jalan.
BalasHapuspadahal secara umum Turki itu musuh politik China dlm beberapa kasus. Tapi prinsip ada uang ada barang itu masih berlaku
Produknya uda dtg ya terima ja...gak smw produk china jlek....cthny rudal qw 3 paskhas...selama uji coba dan latihan selalu mengenai sasaran...
BalasHapus