03 Desember 2024

KKP-Kemenhan Siap Kolaborasi Bangun Morotai Jadi Lokasi Pertahanan

03 Desember 2024

Pulau Morotai, provinsi Maluku Utara (image: GoogleMaps)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) siap berkolaborasi membangun Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, sebagai kawasan pertahanan sekaligus perikanan di Indonesia timur pada 2025.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Morotai sebagai kawasan sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua memiliki lokasi yang strategis untuk dibangun sebagai kawasan pertahanan, sekaligus industri perikanan.

Dermaga Morotai saat ini (photo: Kontan)

"Kemhan memiliki agenda membangun sektor pertahanan untuk kawasan timur di Morotai. Kami siap mendukung dengan membangun sentra ekonomi melalui industri perikanan di sana," kata Menteri Trenggono lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.

Trenggono menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan melalui pelebaran landasan udara dan dermaga untuk bersandarnya kapal perang akan dikolaborasikan dengan pembangunan industri perikanan melalui blue print yang akan dibuat KKP.

Menurutnya, dengan dibangunnya kawasan pertahanan yang juga bisa menjadi tempat latihan pertahanan bersama negara-negara sahabat, membuka peluang tumbuhnya industri perikanan semakin besar, terlebih infrastruktur bandara akan semakin kuat.

Runway Lanud Leo Wattimena, Morotai saat ini (photo: GoogleMaps)

Dengan demikian, ekspor hasil perikanan dari Morotai ke Jepang sebagai pasar terbesar ikan tuna, menjadi lebih mudah.

Di sisi lain, KKP tengah mengembangkan budi daya tuna di wilayah Biak, yang potensial juga dikembangkan di Morotai.

"Morotai memiliki potensi tuna yang bagus. Di Biak kami sudah buat budi daya, begitu berhasil saya buat di Morotai dengan begitu Jepang langsung bisa datang dan ekonomi hidup. Dari situ bisa langsung ekspor," jelasnya.

Sewaktu Perang Dunia II pasukan Sekutu membangun 12 landasan udara di Morotai namun hanya tujuh yang diperkeras dengan air strip untuk menampung ribuan pesawat Sekutu berbagai jenis (photo: kemdikbudmorotai)

Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ​​​​​​menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan di Morotai akan dimulai dengan memanfaatkan tiga landasan milik angkatan udara, yang mana salah satu landasan akan dibuat untuk komersial, sedangkan dua landasan untuk training area pertahanan.

Selain itu, lanjut Sjafrie, pihaknya juga akan membuat dermaga di Daruba untuk bersandarnya kapal perang. Rencananya latihan bersama Jepang, Australia dan Filipina akan dimulai pada 2025 mendatang.

"Penduduknya tidak terlalu banyak. Morotai terbuka langsung ke laut. Landasan akan kami perpanjang. Secara geografis ini sangat strategis," ujarnya.

Pesawat F-16 EMLU Kesembilan Laksanakan Uji Terbang

03 Desember 2024

F-16B TNI AU dengan nomor registrasi TS-1603 (photos: Blackphoenix DevTeam)

Pada tanggal 21 November lalu, Blackphoenix Development Team, tim fotografi dan techical development Skadron Udara 3 Iswahjudi mengunggah penerbangan perdana dari pesawat F-16 A/B nomor registrasi TS-1603 hasil program EMLU (Enhanced Mid-Life Update). Ini adalah pesawat kesembilan yang berhasil diselesaikan tim Skadron Teknik 042 dari program upgrade 10 pesawat F-16A/B yang dimiliki TNI AU.

Terlihat bahwa livery pesawat tempur ini belum diubah, bodi pesawat akan diubah warnanya menjadi abu-abu setelah selesai semua pengujian, menyusul seperti delapan pesawat F-16A/B EMLU sebelumnya.


Pesawat double seat TS-1603 telah menikmati manis dan pahit sejarah pengabdian di TNI AU, betapa tidak pesawat ini pada tahun 2003 lalu berhasil mencegat pesawat F/A-18 Hornet di atas langit Bawean dari skadron tempur USS Carl Vinson (CVN-70) yang berlayar diam-diam di dalam perairan nasional di Laut Jawa. Kemudian pada tahun 2017 pesawat ini tergelincir di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru sehingga mengalami kerusakan berat pada  hidung pesawat, sayap dan ekor atau "vertical stabilizer" dan akhirnya pesawat selesai diperbaiki kembali.

Kini dari sepuluh pesawat F-16A/B yang dimiliki TNI AU, sembilan unit telah selesai menjalani program EMLU dan kini tinggal tersisa satu pesawat F-16A/B yang belum menjalani program tersebut yakni pesawat dengan nomor registrasi TS-1608. Kita tunggu pesawat kesepuluh ini selesai menjalani program EMLU.

Delivery of SPYDER Philippines Air Defense System (SPADS) have been Completed

03 Desember 2024

3 batteries of the SPYDER Philippines Air Defense System (SPADS) were part of the Ground Based Air Defense Systems (GBADS) Acquisition Project of the Horizon 2 phase of RAFPMP and delivered by Israel's Rafael Advance Defense Systems, it uses the Rafael I-Derby-ER extended range surface to air missile (photos: PAF)

Inspection of newly delivered batteries
The Commander, Air Defense Command, MGEN FABIAN M PEDREGOSA PAF conducted an inspection of the newly delivered batteries, which were procured as part of the modernization initiative for the 960th Air and Missile Defense Group. This thorough examination ensures the batteries meet operational standards and are fully prepared to support upcoming missions and training.

These newly acquired batteries are set to play a critical role in the forthcoming Air Defense Exercise, commonly known as ADEX. This large-scale exercise aims to test and enhance the operational readiness and interoperability of the Air Defense Command's existing capabilities.
 

ADEX serves as a platform for refining coordination among units, sharpening tactical expertise, and validating the effectiveness of new systems under realistic combat conditions. It is an essential component of maintaining a credible and adaptive air defense force.

The inspection underscores the Air Defense Command's commitment to its vision of becoming an Integrated, Agile, and Resilient force, capable of responding to modern threats and safeguarding national security.


Graces the blessing of new Air and Missile Defense System 
The Philippine Air Force Commanding General, LTGEN STEPHEN P PARREÑO, extended his sincere appreciation and profound gratitude to all the PAF personnel at Clark Air Base during his Pre-Christmas and Farewell visit on November 27, 2024. 

Upon his arrival, LTGEN PARREÑO was warmly welcomed by personnel from the Air Defense Command, Air Logistics Command, and the Air Force Reserve Command. In his pre-Christmas and farewell message, he expressed his gratitude and commended their professionalism, unwavering dedication, and sacrifices, emphasizing their indispensable contributions to the PAF’s modernization and operational success.


Coinciding with this visit, the PAF celebrated another milestone with the formal blessing of an Air and Missile Defense System (AMDS) and support vehicles to be operated by the 960th Air and Missile Defense Group, Air Defense Command. 

LTGEN PARREÑO led the ceremonial blessing of the system and traditional champagne pouring onto the AMDS. This acquisition, under the Armed Forces of the Philippines (AFP) Modernization Project – Horizon 2, represents a leap forward in fortifying the nation’s air defense infrastructure.

02 Desember 2024

Latih Naluri Bertempur, Yonkav 1 Kostrad Laksanakan Latihan Taktis Tingkat Kompi

02 Desember 2024

Penyeberangan tank Leopard 2 di pelabuhan Merak, perjalanan dengan tank transporter hingga latihan tempur di Baturaja (photo: Denpom II/3, Yonkav 1)

Satuan Yonkav 1 Kostrad melaksanakan kegiatan Latihan Taktis Tingkat Kompi bertempat di daerah latihan Puslatpur Kodiklatad Baturaja, sumatera selatan. Jum’at (29/11/2024).


Danyonkav 1 Kostrad Letkol Kav Sidik Pramono ,S.Sos,M.M,.M.Han sebagai pimpinan umum latihan (Pimumlat) menyampaikan kepada para personel agar melaksanakan latihan dengan serius, penuh semangat dan penuh rasa tanggung jawab sehingga latihan ini dapat mencapai hasil yang maksimal, yang tidak kalah penting adalah bahwa faktor keselamatan merupakan prioritas utama dalam latihan ini.


“Latihan Taktis Tingkat Kompi ini merupakan bentuk latihan terprogam yang dilaksanakan sebelum menghadapi Uji Siap Tempur (UST) Tingkat Kompi. Lattiskom ini diawali dengan Lattis tanpa pasukan dengan metode latihan peta, model, dan medan”. Ucap Letkol Nashir.


Lattiston  merupakan proses rangkaian kegiatan yang dimulai dari latihan perorangan sampai Dril awak Ranpur. Oleh karenanya penyelenggaraan Lattis Kompi dilaksanakan untuk meningkatkan hasil yang telah dicapai dalam latihan sebelumnya sekaligus untuk mengukur tingkat kesiapan tempur peleton MBT”, tambah Letkol Sidik.


“Pelaksanaan Lattis Ton yang menggunakan metode gladi lapangan ini diharapkan dapat memenuhi sasaran penyelenggaraan yaitu terbentuknya satuan Kompi MBT yang siap tempur”, tutup Danyonkav 1.

Eight LST100 for ADF will be Built by Austal Australia

02 Desember 2024

Landing Craft Heavy based on Damen LST100 (image: Damen)

Australian Government announces Landing Craft Heavy design to be constructed at Henderson Defence Precinct

Austal Limited (Austal) (ASX: ASB) welcomes the announcement by the Australian Government on the selection of Damen’s Landing Ship Transport 100 (LST100) as the preferred design for the Australian Defence Force’s Landing Craft Heavy, to be constructed by Austal Australia.

Eight Landing Craft Heavy vessels, based on the LST100, will be built by Austal at the Henderson Defence Precinct in Western Australia, subject to acceptable commercial negotiations and demonstrated performance.

Austal Limited Chief Executive Paddy Gregg said the announcement, from Minister for Defence Industry and Capability Delivery, The Hon. Pat Conroy MP, was another positive step forward towards continuous naval shipbuilding in Western Australia and a significant opportunity for industry comprising the Henderson Defence Precinct.

“The announcement on the selection of a design for Landing Craft Heavy is great news for the Australian Defence Force and all industry stakeholders, demonstrating the Australian Government’s clear commitment to achieving continuous naval shipbuilding in Western Australia, and delivering an effective littoral capability for the Australian Army.

“Austal looks forward to constructing this important new capability for Australia, following the anticipated finalisation of the Strategic Shipbuilding Agreement and commencement of the Landing Craft Medium contract in 2025.”

Damen’s LST100 vessel design has a 3,900-tonne displacement, with a length overall (LOA) of 100 metres and a beam (width) of 16 metres. The Landing Craft Heavy will be capable of operating with other vessels to undertake a range of tasks including troop insertion and extraction, logistics movements and humanitarian assistance and disaster relief.

The vessel will be capable of carrying more than 500 tonnes of military vehicles and equipment – it is intended to carry six Abrams Tanks,11 Redback Infantry Fighting Vehicles or 26 HIMARS - and will be fitted with self-defence weapons systems and Australian military communications.

Subject to acceptable commercial negotiations and demonstrated performance under the Strategic Shipbuilding Agreement, Austal is expected to commence construction of the first Landing Craft Heavy vessel in 2026. The potential value of the project to Austal’s order book is yet to be fully determined and will be developed through the ongoing commercial discussions with the Australian Government in the coming months.

Kini Vietnam Dilengkapi 3 Kapal Cutter Hamilton Class

02 Desember 2024

Cutter kelas Hamilton ketiga Vietnam CB-8022 (photo: Vietnam Defence)

Setelah menerima transfer ex-USCGC Morgenthau pada tahun 2017, saat masuk Vietnam Coast Buard/VCG kapal ini diberi nomor lambung CSB-8020. Pada tahun 2020 Vietnam kembali menerima transfer ex-USCGC "John Midgett" dan saat masuk VCG diberi nomor lambung CB-8121.

Pada tahun 2023 kembali Vietnam menerima transfer ex-USCGC "Mellon" dan saat masuk VCG pada tahun 2024 mendapatkan nomor lambung CB-8022.

Tiga cutter kelas Hamilton Vietnam Coast Guard (photo: Ann Quann)

Kini CB-8022 telah bersandar di dermaga Vietnam dengan menggunakan livery barunya yaitu Mike White.

Vietnam Coast Guard (Canh Sat Bien Viet Nam) kini dilengkapi dengan 3 kapal cutter kelas Hamilton menjadikannya salah satu operator kapal cutter kelas Hamilton terbesar di dunia.

Filipina Akan Mendapatkan VTOL UAV dari AS

02 Desember 2024

Flexrotor VTOL UAV (photo & infographic: Aerovel)

Menurut unggahan MaxDefense Philippines, Filipina selain akan mendapatkan lebih banyak lagi wahana Unmanned Surface Vehicles (USV) termasuk model yang lebih besar dari MANTAS T12 yang dikembangkan oleh MARTAC, Departemen Pertahanan AS juga dijadwalkan untuk mentransfer wahana Unmanned Aerial Vehicles (UAV) baru.

Kali ini yang akan didatangkan adalah UAV yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal/vertical takeoff and landing (VTOL) yaitu Flexrotor dari Aerovel (anak perusahaan Airbus Helicopters) untuk Angkatan Laut Filipina. Karena kemampuan VTOL-nya maka UAV ini dapat ditempatkan dan diterbangkan dari kapal-kapal kecil seperti kapal patroli.


Flexrotor VTOL UAV termasuk dalam small tactical unmanned aerial system (STUAS) Group 2 yang memiliki endurance 30 jam, kecepatan tertinggi 140 km/jam, dan kapasitas muatan 7.7 kg, sehingga cocok untuk operasi maritim dan darat. Desainnya kompak (panjang 2 m, lebar sayap 3 m, dan diameter rotor 2,2 m), membutuhkan peralatan pendukung minimal dan dapat beroperasi dari platform terbatas.

Secara terpisah, Angkatan Laut Filipina telah mengeluarkan tender untuk "Suicide Drones" yang mampu terbang VTOL. Sistem ini dirancang untuk serangan presisi tetapi dapat kembali ke pangkalan dan digunakan kembali jika misi dibatalkan.