Pulau Morotai, provinsi Maluku Utara (image: GoogleMaps)
"Kemhan memiliki agenda membangun sektor pertahanan untuk kawasan timur di Morotai. Kami siap mendukung dengan membangun sentra ekonomi melalui industri perikanan di sana," kata Menteri Trenggono lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dengan demikian, ekspor hasil perikanan dari Morotai ke Jepang sebagai pasar terbesar ikan tuna, menjadi lebih mudah.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan di Morotai akan dimulai dengan memanfaatkan tiga landasan milik angkatan udara, yang mana salah satu landasan akan dibuat untuk komersial, sedangkan dua landasan untuk training area pertahanan.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) siap berkolaborasi membangun Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, sebagai kawasan pertahanan sekaligus perikanan di Indonesia timur pada 2025.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan Morotai sebagai kawasan sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua memiliki lokasi yang strategis untuk dibangun sebagai kawasan pertahanan, sekaligus industri perikanan.
Dermaga Morotai saat ini (photo: Kontan)
Trenggono menjelaskan pembangunan kawasan pertahanan melalui pelebaran landasan udara dan dermaga untuk bersandarnya kapal perang akan dikolaborasikan dengan pembangunan industri perikanan melalui blue print yang akan dibuat KKP.
Menurutnya, dengan dibangunnya kawasan pertahanan yang juga bisa menjadi tempat latihan pertahanan bersama negara-negara sahabat, membuka peluang tumbuhnya industri perikanan semakin besar, terlebih infrastruktur bandara akan semakin kuat.
Runway Lanud Leo Wattimena, Morotai saat ini (photo: GoogleMaps)
Di sisi lain, KKP tengah mengembangkan budi daya tuna di wilayah Biak, yang potensial juga dikembangkan di Morotai.
"Morotai memiliki potensi tuna yang bagus. Di Biak kami sudah buat budi daya, begitu berhasil saya buat di Morotai dengan begitu Jepang langsung bisa datang dan ekonomi hidup. Dari situ bisa langsung ekspor," jelasnya.
Sewaktu Perang Dunia II pasukan Sekutu membangun 12 landasan udara di Morotai namun hanya tujuh yang diperkeras dengan air strip untuk menampung ribuan pesawat Sekutu berbagai jenis (photo: kemdikbudmorotai)
Selain itu, lanjut Sjafrie, pihaknya juga akan membuat dermaga di Daruba untuk bersandarnya kapal perang. Rencananya latihan bersama Jepang, Australia dan Filipina akan dimulai pada 2025 mendatang.
"Penduduknya tidak terlalu banyak. Morotai terbuka langsung ke laut. Landasan akan kami perpanjang. Secara geografis ini sangat strategis," ujarnya.
(Antara)