31 Agustus 2023

Kasau Meninjau Simulator Pesawat Tempur Sukhoi Su-27/30, Lanud Hasanuddin Makassar

31 Agustus 2023

Simulator Pesawat Tempur Sukhoi Su-27/30, Lanud Hasanuddin Makassar (photos : TNI AU)

Dalam kunjungan kerja ke Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., selain meresmikan Base Ops dan DAAU, Lanud Hasanuddin, juga berkesempatan meninjau langsung fasilitas simulator Su-27 SKM dan Sukhoi Su-30 MK2 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Rabu (30/8/23).

Fasilitas simulator pesawat tempur Sukhoi yang ditinjau, meliputi FTD (Flight Training Device) Sukhoi Su-27 SKM dan FTD Sukhoi Su-30 MK. 


Lanud Sultan Hasanuddin, saat ini memiliki simulator yang terdiri dari empat unit FTD Simulator Su-27 SKM, empat unit FTD Simulator Su-30 MK2 dan satu unit FMS (Full Mission Simulator) Su-27 SKM, serta satu unit FMS (Full Mission Simulator) Su-30 MK2.


Kasau minta, keberadaan fasilitas simulator Sukhoi dapat meningkatkan kemampuan tempur dan profesionalisme para penerbang Sukhoi 27/30 di Skadron Udara 11. Penerbang bisa berlatih semua jenis misi tempur dan kondisi darurat yang bisa dilakukan, udara ke udara atau udara ke permukaan, semua jenis senjata, baik secara sendiri atau dalam flight hingga sepuluh pesawat simulasi terbang bersama, selama ada sepuluh penerbang yang masuk kedalam kesepuluh cockpit simulator.


Turut mendampingi Kasau, Pangkoopsudnas Marsdya TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., Pangkoopsud II, para Asisten Kasau, serta pejabat utama Mabesau lainya.

Rusia Luncurkan Prototipe SPAAG ZAK-23E untuk Peran Anti-pesawat dan Kontra-UAS

31 Agustus 2023

ZAK-23E, senjata antipesawat gerak-sendiri/SPAAG (photo : Alex Orlov)

Industri pertahanan Rusia memperkenalkan senjata antipesawat gerak-sendiri/self-propelled anti-aircraft gun (SPAAG) baru pada pameran persenjataan Army-2023 di Moskow.

JSC Tulamashzavod, bersama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan JSC Elins, meluncurkan prototipe senjata antipesawat gerak-sendiri (SPAAG) ZAK-23E berukuran penuh yang dirancang untuk melindungi unit stasioner serta konvoi militer saat bergerak.

ZAK-23E, senjata antipesawat gerak-sendiri/SPAAG (photo : Defence-Blog)

Sistem pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) ZAK-23E terlihat seperti senjata antipesawat gerak-sendiri berukuran 8x8 yang dipasang di kendaraan.

Sistem pertahanan udara baru ini menggabungkan dua meriam otomatis 23mm satu barel ZU-23 pada pengangkut personel lapis baja BTR-82A. Senjata ini dapat menembakkan 3.500 peluru dalam satu menit, dan serangannya dapat menempuh jarak hingga 2,5 km (1,5 mil) dan ketinggian 2.000 meter.

ZAK-23E, senjata antipesawat gerak-sendiri/SPAAG (photo : Junsupreme)

ZAK-23E juga dilengkapi dengan detektor optoelektronik menjadikannya sistem SHORAD mandiri dan sangat mobile yang dapat menangani target udara yang masuk termasuk drone (kontra UAS), helikopter, dan rudal jelajah.

Royal Thai Air Force Inducts ATR 72-600 Passenger Aircraft Into Service

31 Agustus 2023

Induction of 3 RTAF ATR-72 600 into service (photos : RTAF)

Over the past week The Air Force held a ceremony for inducting 12 T-6C training aircraft into service at the Advanced Training Squadron, Flight Training Division, Aviation School. Kamphaeng Saen District Nakhon Pathom Province, replacing the PC-9M that was retired from service.


In addition, the RTAF also held a ceremony for inducting 3 ATR 72-600 transport aircraft, which are stationed in Squadron 603, Wing 6, Don Mueang, in addition to the 3 ATR 72-500 aircraft that are currently stationed.


Originally 4 ATR-72 were stationed but there was an accident and 3 ATR 72-500 planes were left in use. These 6 ATR-72 planes will be used for missions to transport important people and general passengers.

(TAF)

30 Agustus 2023

Federated States of Micronesia Receives Second Guardian-class Patrol Boat

30 Agustus 2023

FSS David W. Panuelo second Guardian class Patrol Boat of the Federated States of Micronesia and also the 16th Guardian Class Patrol Boat built by Austal Australia (photo : Calistemon)

The Federated States of Micronesia has taken ownership of its second Guardian-class Patrol Boat at a handover ceremony today in Perth, Western Australia.

Vice President of the Federated States of Micronesia, the Hon Aren B. Palik, accepted the patrol boat acknowledging the country’s longstanding maritime cooperation and commitment to regional maritime security.

The patrol boat, designed and built by Austal in Australia, will continue the important work of the Australian-built Pacific-class Patrol Boat FSS Palikir, which was decommissioned this year after 33 years of service to the Federated States of Micronesia and Pacific communities.

With capacity to sail faster, for longer distances and carry more humanitarian and disaster relief supplies, the vessel will support the Federated States of Micronesia to protect its territorial waters and enhance its maritime security and surveillance capability alongside its sister vessel FSS Tosiwo Nakayama.

The Pacific Maritime Security Program delivers sovereign capability, infrastructure, sustainment, training and coordination to our Pacific partners.

Industri Pertahanan Pada Perencanaan Strategis Pasca 2024

30 Agustus 2023

Assembling jet tempur Rafale (photo : Dassault)

Dari alokasi Pinjaman Luar Negeri (PLN) sebesar US$34,4 miliar untuk Kementerian Pertahanan, hingga paruh pertama 2023 Menteri Keuangan sudah menyetujui sekitar US$25 miliar untuk dibelanjakan dalam bentuk kontrak akuisisi. Dalam setiap kontrak pembelian sistem senjata, Indonesia mewajibkan Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk melakukan transfer teknologi kepada firma pertahanan Indonesia.

Namun apakah suatu program transfer teknologi berhasil atau tidak baru dapat dilihat dalam beberapa tahun lagi ketika industri pertahanan Indonesia mengembangkan produk sendiri. Sorotan lain terhadap program transfer teknologi adalah tidak jelasnya data berapa banyak pasar tenaga kerja domestik yang diciptakan dari hasil belanja sistem senjata melalui skema PLN.

Belanja pertahanan yang dibiayai oleh PLN pada Minimum Essential Force (MEF) tahap ketiga memang fantastik. Selain dibelanjakan untuk membeli sistem senjata maju seperti Rafale, A400M dan radar pertahanan udara GM400 Alpha, utang luar negeri dipakai pula guna mengimpor pesawat tempur bekas Mirage 2000-5.

Pembuatan fregat FREMM (photo : Marina Militare)

Walaupun Menteri Keuangan telah menerbitkan persetujuan anggaran sekitar US$25 miliar, akan tetapi masih terdapat sejumlah kontrak yang belum ditandatangani, seperti rencana akuisisi kapal selam senilai US$2,1 miliar yang menghadapkan Naval Group versus TKMS. Begitu pula dengan rencana pengadaan pesawat Airborne Early Warning (AEW) yang bernilai US$800 juta.

Mengingat besarnya alokasi PLN yang disediakan dan juga besarnya nilai persetujuan utang yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan, merupakan tantangan bagi Kementerian Pertahanan untuk mampu menyerap utang tersebut. Nilai penyerapan utang selalu menjadi tantangan bagi Kementerian Pertahanan, di mana utang yang telah disetujui harus mampu diwujudkan dalam bentuk kontrak pengadaan.

Selain kontrak pengadaan, Kementerian Pertahanan juga harus memastikan ketersediaan dana Rupiah Murni Pendamping dalam APBN agar kontrak dapat memasuki status efektif. Pada sisi lain, suatu kontrak dapat memasuki status efektif apabila Kementerian Keuangan dapat memastikan ketersediaan lender yang akan memberikan utang melalui penandatanganan loan agreement.

Pembuatan kapal selam Scorpene (photo : Defesa Aerea Naval)

Di samping itu, Kementerian Pertahanan juga mempunyai agenda untuk menyusun perencanaan strategis pertahanan pasca MEF, termasuk postur pertahanan. Dalam jangka pendek, pada tingkat minimal kementerian tersebut sudah harus menyusun postur pertahanan periode 2025-2029.

Menyangkut nama program pembangunan kekuatan pasca 2024 akan ditentukan oleh pemerintahan baru hasil pemilu 2024, namun setidaknya rancangan postur pertahanan yang disusun oleh Kementerian Pertahanan saat ini dapat menjadi acuan awal bagi pemerintahan baru. Pemerintahan baru bisa melakukan revisi terhadap rancangan postur yang disiapkan, sebab rencana itu harus selaras dengan kebijakan pertahanan yang dianut oleh pemerintahan baru.

Terkait dengan perencanaan strategis pertahanan pasca 2024, hendaknya terdapat change and continuity dalam aspek postur pertahanan sebab postur pertahanan pasca 2024 harus berangkat dari postur yang tersedia saat ini. Salah satu komponen postur adalah struktur kekuatan yang mengulas tentang order of battle, seperti jumlah pesawat tempur, pesawat angkut, kapal kombatan permukaan dan model dari tiap jenis sistem senjata tersebut.

Pembuatan radar GM400 (photo : Thales)

Struktur kekuatan yang dihasilkan oleh MEF perlu ditinjau ulang, seperti penggantian sistem senjata yang telah berumur, akan tetapi di sisi lain pemerintahan baru wajib mempertahankan kesiapan operasional sistem senjata yang diakuisisi di era MEF. Penting untuk dicatat selama pelaksanaan MEF di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo, secara total pemerintah mengalokasikan Pinjaman Luar Negeri (PLN) sekitar US$50 miliar untuk pengadaan beragam sistem senjata.

Guna mencapai struktur kekuatan yang akan ditetapkan oleh pemerintahan baru, kegiatan pengadaan sistem senjata adalah sebuah keniscayaan. Dapat dipastikan bahwa PLN tetap menjadi andalan utama untuk akuisisi sistem senjata yang digolongkan sebagai major weapon systems seperti kapal kombatan, pesawat tempur dan lain sebagainya.

Untuk pengadaan baru tersebut, hendaknya terdapat continuity bagi program tertentu seperti kapal kombatan permukaan. Kebijakan pemerintah saat ini yang telah dan akan membeli kapal fregat berkemampuan ocean going seperti Arrowhead 140 dan FREMM hendaknya dilanjutkan oleh pemerintahan baru agar kekuatan TNI Angkatan Laut pada dekade 2030 ke atas memiliki kemampuan proyeksi kekuatan.

Begitu pula dengan pengadaan kapal selam di masa depan di mana Indonesia tetap membutuhkan kapal selam dengan kemampuan ocean going. Rencana pembelian kapal selam dengan kemampuan ocean going saat ini di mana Naval Group dan TKMS berkompetisi perlu dilanjutkan dalam postur pertahanan ke depan.

Perkembangan teknologi kapal selam di masa depan pun perlu dipertimbangkan, seperti apakah teknologi baterai lithium-ion atau kombinasi AIP dan baterai lithium-ion yang akan menjadi acuan Indonesia. Program pengadaan kapal selam saat ini menghadapkan teknologi baterai lithium-ion yang ditawarkan oleh Naval Group versus AIP yang disodorkan oleh TKMS.

Perencanaan strategis pasca 2024 sebaiknya tidak melupakan pula peran industri pertahanan domestik. Terdapat harapan agar industri pertahanan lokal dapat berkontribusi lebih besar pasca 2024, khususnya pada pembangunan kapal kombatan permukaan dan kapal selam yang tergolong complex naval vessel berdasarkan pengalaman pada MEF tahap kedua dan ketiga.


Harapan demikian dapat terwujud apabila beberapa faktor terpenuhi oleh industri perkapalan dalam negeri, seperti memperbaiki kondisi internal mereka di bidang rekayasa, sumberdaya manusia, kapasitas produksi dan keuangan. Begitu pula tentang alih teknologi pembangunan kapal fregat dan kapal selam di dalam negeri yang dijanjikan oleh Original Equipment Manufacturer asing.

Karena karakteristik kapal perang seperti fregat dan kapal selam berbeda dengan pesawat tempur, permintaan Indonesia kepada OEM agar kapal perang mereka diproduksi di Indonesia akan lebih mudah disetujui oleh pabrikan. Pertanyaannya adalah apakah galangan domestik siap menangkap peluang bisnis pada program pengadaan pasca 2024 dengan memanfaatkan pengalaman yang didapat dari MEF 2010-2024?

Terdapat benang merah yang jelas antara perencanaan strategis pertahanan dengan peran industri pertahanan nasional, di mana benang merah tersebut harus dipandang sebagai peluang oleh industri pertahanan dalam negeri. (Alman Helvas)

TDM Pindahkan 26 Gempita 8x8 ke Malaysia Timur

30 Agustus 2023

Kor Armor Diraja (KAD) Malaysia mempunyai 5 Rejimen Armor dan 1 Sekuadron Armor (Para). Rejimen 1 KAD di Pahang, Rejimen 2 KAD di Port Dickson (Negeri Sembilan), Rejimen 3 KAD di Perak, Rejimen 4 KAD di Kuching, serta Rejimen 5 KAD di Sabah (photo : KAD)

Acara perbarisan serah terima kenderaan perisai 8x8 Gempita

PORT DICKSON: Pengarah Kor Armor Diraja, Brigedier Jeneral Mohd Fazly bin Mat Said telah menyaksikan acara Perbarisan Serah Terima Kenderaan Perisai (KP) 8X8 GEMPITA di antara Rejimen Pertama Kor Armor Diraja (1 KAD) dan Rejimen Ke-4 Kor Armor Diraja (4 KAD) di Padang Kawad Rejimen Kedua Kor Armor Diraja (2 KAD), Kem Sunggala, Port Dickson, Negeri Sembilan.

Acara Penyerahan Replika KP 8X8 GEMPITA turut diadakan di antara Pegawai Memerintah 1 KAD, Leftenan Kolonel Zainal Azli bin Ismail dan Pegawai Memerintah 4 KAD, Leftenan Kolonel Ts. Dr. Wong Wai Loong.

Sebanyak 26 kenderaan perisai Gempita 8x8 dari total sebanyak 257 unit dipindahkan dari 2 KAD di Negeri Sembilan (Malaysia Barat) ke 4 KAD di Johor, Malaysia Timur (photo : KAD)
 
Perbarisan yang diketuai oleh Mejar Izzudin bin Dato' Abidin merupakan acara simbolik untuk lakaran sejarah apabila Tentera Darat telah bersetuju untuk membuat pemindahan KP 8X8 GEMPITA daripada 1 KAD kepada 4 KAD bagi menampung keperluan operasi, latihan dan kompitensi krew 4 KAD, 1 Divisyen dan Markas Pemerintahan Medan Timur Tentera Darat.

Perpindahan akan dilaksanakan dalam 2 peringkat menggunakan perkhidmatan kapal Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) iaitu KD MAHAWANGSA mulai bulan September dan dijangka selesai pada pertengahan bulan Oktober 2023.

Turut hadir, Pegawai Memerintah 2 KAD, Leftenan Kolonel Maslan bin Ukkas, wakil Pegawai Staf Jabatan Arah Armor, wakil Markas Pemerintahan Medan Barat Tentera Darat dan wakil Markas Tentera Darat - Cawangan OPLAT.

29 Agustus 2023

Australian Armour in Indonesia for Exercise Super Garuda Shield 2023

29 Agustus 2023

An Australian Army M1A1 Abrams main battle tank, M113 AS4 Armoured Logistic Vehicle, and 40M Heavy Vehicle  is unloaded from the United States Army Vessel SSGT Robert T. Kuroda at Tanjung Perak Port in Indonesia during Exercise Super Garuda Shield 2023 (all photos : Aus DoD)

It has been a long journey for the 1st Armoured Regiment’s contribution of M1A1 Abrams main battle tanks and support vehicles to Exercise Super Garuda Shield in Indonesia.

Starting at their home at RAAF Base Edinburgh in South Australia, more than a dozen vehicles were transported across the continent by road on heavy trucks to Darwin Harbour, Northern Territory.

The vehicles were loaded onto US Army Vessel (USAV) SSGT Robert T. Kuroda and shipped to the Tanjung Perak Port in Surabaya, Indonesia, for transport by road to the training area in East Java.


More than 125 Australian Army personnel, drawn primarily from the 9th Brigade’s 1st Armoured Regiment, 10th/27th Royal South Australian Regiment, 3rd Health Battalion, as well as other support elements, have deployed on the annual exercise.

The ADF’s contingent commander, and Commanding Officer of the 1st Armoured Regiment, Lieutenant Colonel Michael Henderson, said the activity was significant for his regiment and the wider ADF.

“Our participation in Super Garuda Shield 2023 provides an important opportunity for Australia to work with our Indonesian and US partners to support an open, inclusive and stable Indo-Pacific region,” Lieutenant Colonel Henderson said. 


“It will also demonstrate our ability to meet the most demanding land challenges in the future and to effectively deploy significant land forces, including armour, across the Indo-Pacific region.

“Importantly, it also provides the opportunity to conduct joint interoperable operations and train with partners and allies in the region.”

The movement of the tanks and vehicles from Darwin to Surabaya was an exercise in partnership, according to the skipper of the USAV SSGT Robert T. Kuroda, Chief Warrant Officer 3 Kyle Nicholas.


“These activities strengthen the bond and relationship with our countries, as well as provide experience for what it is like and what type of interoperability there is between US and Australian forces,” Chief Warrant Officer Nicholas said.

“We’ve had a great time working with the ADF personnel, who are very professional.”

Australian troops have joined more than 4000 personnel from 24 participant and observer nations in joint operations on the Indonesian Armed Forces and US Indo-Pacific Command-led exercise.

Navantia Offering the Rheinmetall Oerlikon Millenium Gun 35mm CIWS for 2 Jose Rizal-class Frigates

29 Agustus 2023

Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun 35mm CIWS (photo : Rheinmetall)

Navantia confirmed that they are the proponent that is offering the Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun 35mm close-in weapon system for the Philippine Navy's CIWS requirement, with a project cost of Php5.2 billion.

 It is unexpected for Navantia to be the one offering the gun, which we believe was made to include the installation of the guns on the Philippine Navy's 2 Jose Rizal-class frigates.

This project was among those submitted as part of the Horizon 3 Phase 1 to Pres. Ferdinand Marcos Jr early this year. 

The Millenium Gun is competing against Turkey's Aselsan which is offering the Gokdeniz 35mm CIWS, which is a dual-barrel design, unlike the Millenium Gun which uses a single-barrel revolver design.


Intip Kecanggihan Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk yang Akan Dibeli Indonesia

29 Agustus 2023

Gambar yang dirilis Kemhan menunjukkan Black Hawk yang diincar merupakan jenis Battle Hawk (photo : Kemhan)

KOMPAS.com - Indonesia berencana akan membeli 24 unit helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dari Amerika Serikat (AS) untuk TNI. 

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan telah menandatangani surat perjanjian pendahuluan di fasilitas Lockheed Martin, Washington pada Rabu (23/8/2023). 

Penandatanganan itu dilakukan dengan Vice President of Global Business Development Sikorsky Lockheed Martin, Jeff White. 

Ini menjadi rencana pembelian alutsista selanjutnya setelah jet tempur F-15EX.

Spesifikasi S-70M 
Black Hawk merupakan versi upgrade dari S-70i dan telah menerima sertifikasi dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) pada Februari 2019. 

Dikutip dari Lockheed Martin, helikopter Sikorsky S-70 dikonfigurasikan untuk berbagai misi, termasuk patroli, pencarian, pengangkutan kargo, dan transportasi VIP. 

Bahkan, Black Hawk memiliki kemampuan untuk beroperasi di tempat yang tidak memungkinkan bagi pesawat. 

Helikopter ini dapat menampung berat hampir 10.000 kilogram saat lepas landas, dengan membawa dua awak dan 13 tentara.

Spesifikasi Black Hawk yang dirilis Kemhan (image : Kemhan)

Black Hawk mampu melaju hingga kecepatan 302 Km per jam, kecepatan jelajah maksimum 268 Km per jam, dan jangkauan maksimum 496 Km. 

Tak hanya itu, helikopter ini juga memiliki sistem persenjataan canggih. 

Termasuk di antaranya adalah rokter 70mm, senapan mesin GAU-19 12,7 mm, senapan mesin M-134 7,62 mm, sistem manajemen senjara, dan tampilan pada helem. 

Struktur badan Black Hawk juga dapat menahan tembakan senjata kecil dan proyektil dengan daya ledak tinggi. 

Akses masuk atau keluarnya awak dan pasukan masing-masing disediakan oleh dua pintu kokpit yang dapat dibuang, serta dua pintu kargo geser. 

Untuk kokpit, helikopter ini dilengkapi dengan rangkaian avionik canggih yang memiliki empat perangkat berukuran 10 inci. 

Selain itu, terdapat juga layar multifungsi berwarna (MFD), sistem kontrol penerbangan otomatis digital ganda, dan sistem manajemen penerbangan (FMS). 

Sistem navigasi dan komunikasinya mencakup sistem GPS/INS tertanam ganda dengan peta digital, dua radio UHF/VHF AM/FM, pencari arah otomatis, VOR/ILS, dan sistem komunikasi digital (ICS) awak tiga stasiun. 

Sistem bahan bakar S-70 terdiri dari dua tangki bahan bakar yang antitabrakan dan dapat tersegel dengan sendiri.

28 Agustus 2023

Navantia, Spanyol Tawarkan Kapal Selam S-80 Isaac Peral class ke Filipina

28 Agustus 2023

Kapal selam S-80 Isaac Pera class (photo : Navantia)

CADIZ, Spanyol — Navantia, perusahaan Spanyol dengan sejarah panjang dalam pembuatan kapal militer, telah mengajukan tawaran senilai $1,7 miliar kepada Angkatan Laut Filipina untuk mengembangkan kekuatan kapal selam.

Guillermo Zamarripa, manajer komersial akun utama untuk Asia di Divisi Komersial dan Pengembangan Bisnis Navantia, mengatakan dalam konferensi pers di sini bahwa tawaran komprehensif tersebut mencakup pengiriman dua kapal selam kelas S80 Isaac Peral terbaru ke Filipina, pelatihan ekstensif untuk kapal selam kelas S80 Isaac Peral bagi awak dan staf Angkatan Laut Filipina, dan transfer teknologi dalam pengoperasian dan pemeliharaan kapal selam untuk mendukung ambisi negara untuk menghasilkan kebutuhan pertahanannya sendiri.

“Navantia menawarkan solusi lengkap untuk mendukung kekuatan kapal selam baru Filipina, dengan konsep kapal selam revolusioner, memastikan interoperabilitas nyata dan memenuhi kebutuhan pelatihan dan tugas administratif,” kata Zamarripa.

S80 Isaac Peral mempunyai panjang 81 m dan bobot terendam 2.965 ton (image : Navantia)

Kelas Isaac Peral adalah kapal selam konvensional jarak jauh yang dilengkapi dengan sistem Air-Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan mereka bertahan di bawah air selama tiga minggu – jauh lebih lama dibandingkan kapal selam lain yang dapat bertahan di bawah air hanya beberapa hari sebelum naik untuk mengisi ulang tenaganya. baterai — sehingga meningkatkan kemampuan siluman mereka.

S80 memiliki panjang 81 meter dan mampu melakukan serangan laut-ke-darat, kegiatan intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta peperangan antipermukaan dan anti-kapal selam.

S80 juga membanggakan kemampuan menembakkan rudal Tomahawk dan Harpoon Amerika yang digunakan oleh Angkatan Laut AS untuk serangan laut ke darat, menunjukkan interoperabilitas kapal selam dengan sistem pertahanan lainnya.

Mereka juga dilengkapi dengan sistem kontrol platform yang ditingkatkan yang dikembangkan oleh Navantia Sistemas yang memungkinkan mereka dioperasikan oleh awak kapal dalam jumlah terbatas sebanyak 32 orang dengan ketentuan untuk delapan personel tambahan.

Navantia juga mengusulkan pembangunan kapal selam di Ormoc, Leyte (image : GoogleMaps)

Pangkalan kapal selam
Zamarripa mengatakan bahwa untuk menampung dan memelihara S80 yang terisi penuh, pangkalan kapal selam lengkap dengan dukungan infrastruktur dan logistik akan didirikan di Ormoc, Leyte.

Tawaran Navantia juga menyediakan pembangunan dan pengembangan tempat pelatihan canggih di mana calon awak kapal selam akan belajar cara mengoperasikan kapal kelas baru yang diberi nama sesuai dengan nama penemu kapal selam modern yang lahir di kota pelabuhan. dari Cartagena.

Zamarripa mengatakan pelatihan kru pertama kemungkinan akan dilakukan di Spanyol tetapi sesi pelatihan berikutnya akan diadakan di pusat replika yang dilengkapi dengan fasilitas yang sama seperti simulator untuk mempersiapkan kru dan staf menghadapi sejumlah skenario misi.

Fitur penting lainnya dari tawaran Navantia adalah jaminan kedaulatan pemerintah Spanyol atas pinjaman yang setara dengan 100 persen nilai akhir kontrak.

Hal ini harus mengarah pada bunga pinjaman yang lebih lunak atau lebih rendah karena risiko akan ditanggung oleh Spanyol. Pembayaran akan dimulai hanya setelah kapal selam dikirimkan, sekitar tujuh hingga delapan tahun setelah usulan kontrak antar pemerintah ditandatangani.

See full article Inquirer

Australia will Upgrade the Test System for the RAAF's Super Hornet and Growler Engines

28 Agustus 2023

F414 engine (photo : Indian Express)

New lease of life for aircraft engine testing

TAE Aerospace will upgrade the test system for the F414 engines that power the RAAF’s Super Hornet and Growler aircraft.

The upgrade will replace control and data acquisition system (CDAS) software and hardware that is reaching the end of its supportable life.

The project will upgrade the CDAS in both the primary F414 engine test cell at RAAF Base Amberley and the back-up test cell at RAAF Base Williamtown, thus maintaining redundancy in F414 engine test capability in Australia.

Val Lawson, Director of Enabling Services for the Air Combat and Electronic Attack Systems Program Office, said the system had served Defence well for more than a decade.

“TAE’s comprehensive system upgrades will now ensure that these critical engine test facilities remain reliable and sustainable to support our air combat capabilities well into the next decade,” Mrs Lawson said.

CEO of TAE, Andrew Sanderson, said: “TAE is extremely proud and excited to be engaged by Defence to deliver this test system upgrade project over the next two years, and in doing so will assure the future of the F414 engine testing capability in Australia.”

The F414 CDAS upgrade project follows a major modification to the RAAF Amberley engine test facility, which TAE completed in 2021. This has enabled F135 engines for the global F-35 Joint Strike Fighter program to also be tested in Australia.

TAE will complete the upgrade project by mid-2025.

PBBM, Australian PM to Discuss Continuation of Military Drills

28 Agustus 2023

The 1st Amphibious and Land Operations of the Indo-Pacific Endeavor 2023 (ALON) in Zambales, Philippines (all photos : PN, MB, Aus DoD)

MANILA – President Ferdinand R. Marcos Jr. wants a continuation of joint military exercises between the Philippines and Australia.
 
In an ambush interview on the sidelines of the 1st Amphibious and Land Operations of the Indo-Pacific Endeavor 2023 (ALON) in Zambales Friday, Marcos said he is likely to discuss the subject once Australian Prime Minister Anthony Albanese visits the country in September.
 

“[C]onsidering that there have been so many events that attest to the volatility of the region. This kind of close strategic cooperation between countries around the region is extremely important,” he told reporters.
 
The Chief Executive said exercises between Australia and the Philippines, participated in by around 2,200 troops, demonstrated how well the two states’ troops work together, citing also that “this is a very large exercise.” 

 
“Again, the working relationship between our two militaries, and of course, the United States as well is, again, has been demonstrated and is something that we will continue to strengthen,” he said.
 
Aside from military drills, Marcos also expects to discuss with Albanese “some new strategies, and some new ideas, agreements” on security and defense, among others.
 

“[W]e have many common concerns with Australia in terms of the region, and of course, we also have very many Filipino nationals in Australia,” he said.
 
Marcos observed the 1st ALON war games at the Naval Station Leovigildo Gantioqui, Camp Artemio Ricarte in San Antonio, Zambales. It was aimed at revitalizing the capabilities of the Marine Amphibious Ready Unit and enhance the country’s coastal defense capabilities through boost from its allies.
 

This event is focused on addressing gaps in combined operations and improving tactics, techniques and procedures to ensure the effective employment of all combat arms integrated through force-level command and control.
 
It is also intended to simulate a real-time scenario wherein the execution could be observed by evaluators and spectators.
 

Scenario used for the combined amphibious operation featured the Philippines and Australia working together with the help of American forces to retake lands captured by foreign enemy forces.
 
Participating military assets included the helicopter landing dock, HMAS Canberra, frigate HMAS Anzac, with the landing dock BRP Davao Del Sur.


Close air support was provided by the Royal Australian Air Force F-35A "Lightning II" aircraft, Australian Army M-1A1 "Abrams" tank and two Philippine Marine Corps (PMC) amphibious assault vehicles, with airlift support by Darwin-based USMC MV-22B.
 
Filipino and Australian troops conducted the amphibious assault exercise at Naval Station Leovigildo Gantioqui in San Antonio, Zambales.


"This exercise marks the second and final phase of amphibious action after the air assault exercise in Palawan earlier this week," Armed Forces of the Philippines (AFP) public affairs office chief Lt. Col. Enrico Gil Ileto said in a statement.

A total of 560 personnel from the AFP, 1,200 from the Australian Defense Force (ADF) and 120 support personnel from the United States Marine Corps (USMC) participated.


Ileto said this exercise is a result of months of planning and preparation by the AFP and the ADF with assistance from the USMC.

"The training exercise at Naval Station Leovigildo Gantioqui included pre-landing operations where the PMC and ADF force reconnaissance group were inserted via small boats to observe the beach landing sites," he said.


Close partners in security 
The Philippines and Australia have expressed their commitment in "a peaceful, stable and prosperous region where all countries are free to exercise their sovereignty consistent with international law."

"We discussed the importance of all countries in the region exercising their agency in support of an Indo-Pacific region that is based on sovereignty, international law, and ASEAN Centrality," a joint statement by Defense Secretary Gilberto Teodoro Jr. and Australia Deputy Prime Minister and Minister for Defense Richard Marles read.


They said defense continues to make a significant contribution to the partnership between both countries.

"Under the Enhanced Defence Cooperation Program, we are working to broaden the scope of our cooperation and the complexity of our activities," the two nations said.


"Today (Friday) at Zambales, we observed joint amphibious activities which showed how far we have come to draw our militaries even closer together. Indo-Pacific Endeavour 2023 in the Philippines was supported by the USMC, which demonstrated the value of partners working together to achieve mutual objectives."

"We agreed on the importance of all states operating safely and professionally, while respecting and adhering to international law, particularly the United Nations Convention on the Law of the Sea, and we reaffirmed our strong support of the 2016 South China Sea Arbitral Tribunal Award," read the statement. 

(PNA

The Royal Thai Air Force Held a Ceremony to Commissioning 12 T-6TH Training Aircraft Into Service

28 Agustus 2023

Royal Thai Air Force (RTAF) held a commissioning ceremony for its twelve T-6TH (Beechcraft T-6C Texan II) trainer aircraft at RTAF Flying Training School Kamphaeng Saen in Nakhon Pathom Province on 22 August 2023 (photos : Royal Thai Air Force)

Commissioning ceremony of the Beechcraft T-6TH Texan II training aircraft into service at the Advanced Training Squadron, Flight Training Division, Flight School, Kamphaeng Saen District Nakhon Pathom Province of the Royal Thai Air Force (RTAF) on 22 August 2023 in the past came about ten months after the welcoming ceremony for the first 2 T-6TH Texan II training aircraft on November 14, 2022 and there is a gradual delivery of additional devices.


According to the pictures officially published by the Royal Thai Air Force one day later on August 23, 2023, all 12 T-6TH Texan II training aircraft were displayed in the school's parking lot fly to Kamphaengsaen shows that the Royal Thai Air Force has received complete equipment 12 machines already.


Royal Thai Air Force also held opening ceremony for the new RTAF Flying Training School's Training Center including current CT-4E, DA42,  and new T-6C simulators (photos : Royal Thai Air Force)

Flight Simulator
The commissioning ceremony of the T-6TH training aircraft on the same day also included the opening ceremony of the new flight simulator training building of the Royal Thai Air Force Aviation School. The commander of the Royal Thai Air Force, Air Chief Marshal Alongkorn Wannarot, also tried the flight simulator of the T-6C.


The Royal Thai Air Force has signed a contract for the procurement of 12 T-6TH training aircraft, amounting to 5,194,994,216.40 baht ($ 162 million) in October 2020 based on the Beachcraft T-6C Texan II trainer along with the transfer of technology from Textron Aviation Defense Company, USA to the Thai aviation industry, with the remaining 10 units T-6TH being delivered by ship and Assembled in Thailand by Thai Aviation Industries Company Limited (TAI) in Nakhon Sawan Province.


The introduction of training aircraft for the T-6TH training aircraft to complete service 12 machines will enable the Royal Thai Air Force to be able to retire the type of training aircraft, Pilatus PC-9 that has been in service since the year 1991, according to the plan to be discharged all during the year 2021-2023.


In the year 2024, the Royal Thai Air Force will also receive 8 attack and training aircraft, Beechcraft AT-6TH Wolverine, which are based in conjunction with T-6TH with technology as well.

(AAG)

27 Agustus 2023

Israel Luncurkan INS Drakon Kapal Selam Baru dan Modern

27 Agustus 2023

INS Drakon kapal selam terbaru Israel (photo : Helwin Scharn)

Sejak diluncurkan diam-diam pada pekan pertama Agustus lalu di galangan kapal TKMS di Kiel, Jerman, kapal selam Israel terbaru INS Drakon (=Dragon) terus menuai perhatian karena berukuran lebih besar dari tiga unit kelas Dolphin-I (57,3m, 1.900ton) dan dua unit kelas Dolphin-II (68,6m, 2.400ton) pendahulunya.

Analisis lambung kapal kelas Drakon (photo : HI Sutton)

Kapal selam kelas Dolphin-II telah memiliki lambung yang lebih panjang dibandingkan dengan Dolphin-I asli karena telah dilengkapi AIP (air independent propultion). Sisipan AIP pada lambung kapal membuat ukuran kapal selam kelas Dolphin-II lebih panjang sekitar 10 meter (33 kaki) dan dengan bobot tambahan 500 ton saat terendam. Sedangkan untuk kapal selam INS Drakon ini, HI Sutton memperkirakan panjangnya mencapai 74 m (243 ft).

Sail kapal selam INS Drakon (image :Richard)

Kapal pendahulu INS Drakon dalam kelas Dolphin-II telah dilengkapi dengan tabung torpedo 6×533 mm, dan tabung torpedo 4×650 mm. Tabung torpedo ukuran 533mm digunakan untuk torpedo SeaHake Mod 4 (jangkauan 50km), versi ekspor dari DM2A4 Seehecht. Atlas Elektronik telah berhasil meningkatkan jangkauan torpedo ini hingga 140km namun belum ada konfirmasi bahwa Israel telah membeli seri SeaHake Mod4ER.

Tabung torpedo ukuran 650mm digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah dan swimmer delivery vehicles (SDV) yang membawa perenang tempur. Jenis rudal jelajah yang digunakan Israel adalah Popeye Turbo buatan Rafael, setelah sebelumnya Israel mengajukan pembelian rudal jejajah Tomahawk SLCM namun ditolak AS pada masa pemerintahan Bill Clinton. Rudal jelajah Popeye Turbo versi SLCM bertenaga turbofan dengan jangkauan setidaknya mencapai 1.500km (932 mil) dan diyakini diisi dengan hulu ledak bermuatan nuklir.
 
Cutaway kapal selam INS Drakon (image : NavalNews)

Yang lebih mencolok dari INS Drakon adalah ukuran "Sail" (conning tower) yang jauh lebih besar. Ini menimbulkan beberapa spekulasi tentang apa yang terdapat dalam Sail tersebut. Salah satu analisis berasal dari Matus Smutny "The Warzone)" sebagai berikut :

Jika Sail yang diperbesar dimaksudkan untuk menampung rudal, maka Sail tersebut akan mengakomodasi sel sistem peluncuran vertikal (VLS). Ini dapat digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah tambahan, untuk menambah kapasitas keseluruhannya. Secara signifikan memperluas jangkauan rudal dan meningkatkan kemampuan rudal Popeye Turbo akan memberi Israel kemampuan untuk meluncurkan rudal jelajah tambahan; menyerang target dalam jarak yang lebih jauh, yang akan meningkatkan kemampuan pencegahan serangan-kedua negara tersebut secara signifikan. Rudal-rudal ini mungkin terlalu panjang untuk disimpan dan dikerahkan secara vertikal dari lambung kapal, namun VLS yang memanjang melalui Sail akan mampu mengakomodasi panjangnya. Gabungan senjata-senjata yang diperbarui ini sekarang, dan mungkin rudal balistik di kemudian hari, juga merupakan sebuah kemungkinan.

Mock-up rudal jelajah Popeye Turbo (photo : CSIS)

Analisis lain dari NavalNews menyebutkan bahwa memiliki tabung torpedo untuk rudal jelajah bersenjata nuklir dan tabung peluncuran vertikal (VLS) mungkin akan mengejutkan para analis. Ini menunjukkan bahwa rudal baru bukanlah pengganti langsung untuk rudal jelajah.

Salah satu penjelasannya adalah bahwa senjata baru tidak akan siap sampai kapal selam memasuki layanan. Memang, Drakon dapat digunakan untuk menguji misil baru. Jadi mempertahankan tabung torpedo memungkinkan pencegahan nuklir lanjutan selama transisi. Mungkin satu set misil akan dipersenjatai secara konvensional dan yang lainnya dipersenjatai nuklir. Ini akan memungkinkan misi serangan darat sambil mempertahankan pencegahan nuklir.

Drakon adalah kapal selam antara sebelum Israel menggunakan kapal selam kelas yang lebih baru lagi. Israel telah memesan tiga kapal selam baru kelas Drakar dari TKMS pada bulan Januari 2022 dengan desain lambung yang mengadopsi kelas Drakon.

(Defense Studies)