CH-4 Rainbow, MALE UCAV/drone tempur saat ini yang dimiliki TNI AU (photo : Jeff Prananda)
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, Skadik 103 awalnya merupakan skuadron pendidikan penerbang untuk tingkat lanjut dengan pesawat MK-53 Hawk. Namun, sejak 1985, nama skadik itu berganti menjadi skuadron Udara 15.
TNI Angkatan Udara (AU) kini memiliki skuadron khusus untuk para penerbang pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone tempur, yakni Skuadron Pendidikan (Skadik) 103. Peresmian Skadik 103 tertuang dalam keputusan Kepala Staf TNI AU (KSAU) nomor KEP/159/IV/2023.
KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo mengungkapkan pentingnya penggunaan pesawat nirawak atau drone tempur dalam dunia militer saat ini. Ia mengatakan bahwa pesawat nirawak sebagai game changer atau pengubah permainan dalam perang modern.
Di dunia militer, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) dinilai sebagai game changer pada pertempuran modern. Kita dapat melihat betapa krusialnya peranan PTTA dalam perang modern, kata Fadjar di Lanud Wiriadinata, Selasa kemarin.
KSAU mencontohkan konflik di Afghanistan, konflik Armenia-Azerbaijan hingga konflik Ukraina-Rusia yang saat ini masih berlangsung. Oleh karena itu, TNI AU memerlukan skuadron pendidikan khusus untuk para penerbang pesawat nirawak atau PTTA. Fadjar mengatakan, pengoptimalan PTTA menjadi salah satu syarat penting guna mewujudkan TNI AU sebagai angkatan udara yang disegani di kawasan. (Kompas)
Skadik 103, Kawah Candradimuka Para Penerbang Drone Tempur TNI AU
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) kini memiliki skuadron khusus untuk para penerbang pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone tempur, yakni Skuadron Pendidikan (Skadik) 103.
Peresmian Skadik 103 tertuang dalam keputusan Kepala Staf TNI AU (KSAU) nomor KEP/159/IV/2023.
“Skuadron Pendidikan 103 terhitung mulai hari ini, secara resmi dinyatakan diaktifkan kembali dan mulai beroperasi sebagai skuadron pendidikan penerbang PTTA,” kata KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo di Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (22/8/2023), dikutip dari Youtube TNI AU Airmen TV.
Anka MALE UCAV, drone tempur yang telah dipesan Kementerian Pertahanan (photo : TAI)
“Nama skuadron ini (Skadik 103) digunakan kembali untuk skuadron latih pesawat tanpa awak,” kata Agung, Selasa (15/8/2023).
Pentingnya drone tempur
KSAU Fadjar mengungkapkan pentingnya penggunaan pesawat nirawak atau drone tempur dalam dunia militer saat ini.
Ia mengatakan bahwa pesawat nirawak sebagai game changer atau pengubah permainan dalam perang modern.
“Di dunia militer, pesawat terbang tanpa awak (PTTA) dinilai sebagai game changer pada pertempuran modern. Kita dapat melihat betapa krusialnya peranan PTTA dalam perang modern,” kata Fadjar di Lanud Wiriadinata, Selasa kemarin.
KSAU mencontohkan konflik di Afghanistan, konflik Armenia-Azerbaijan hingga konflik Ukraina-Rusia yang saat ini masih berlangsung.
Oleh karena itu, TNI AU memerlukan skuadron pendidikan khusus untuk para penerbang pesawat nirawak atau PTTA.
Fadjar mengatakan, pengoptimalan PTTA menjadi salah satu syarat penting guna mewujudkan TNI AU sebagai angkatan udara yang disegani di kawasan.
Sebelumnya, mantan KSAU Marsekal (Purn) Chappy Hakim mengatakan bahwa saat ini masyarakat memasuki era cyber war atau era perang siber.
Hal ini, menurut dia, terlihat salah satunya dari tidak adanya desain pesawat tempur baru dalam beberapa tahun terakhir.
Chappy mengungkapkan bahwa 20 hingga 30 tahun lalu, masyarakat masih mendengar desain pesawat tempur baru seperti F-22 Raptor atau F-35 buatan Amerika Serikat. Namun, tidak demikian belakangan ini.
“Mengapa? Karena mereka sudah berpindah ke drone. Karena sudah memasuki cyber war,” ucap Chappy dalam seminar bertajuk “Pertahanan Cerdas 5.0 Ibu Kota Nusantara” di Hotel Borobudur Jakarta, dipantau secara daring, Kamis (25/5/2023).
Sistem pendidikan
Nantinya, Skadik 103 akan berdiri di bawah naungan Wing Pendidikan (Wingdik) 100/Terbang yang bermarkas di Lanud Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Setelah menjalani pendidikan dasar, para penerbang pesawat nirawak akan meneruskan pendidikan pada tingkat selanjutnya di skuadron Udara 51 di Lanud Supadio, Pontianak.
Marsekal Pertama Azhar Aditama yang sebelumnya menjabat Komandan Lanud (Danlanud) Adisutjipto mengatakan, Skadik 103 pada intinya untuk menciptakan penerbang pesawat terbang tanpa awak yang siap pakai.
“Untuk siap dipakai di setiap satuan-satuan, intinya itu,” ujar Azhar.
Pendidikan penerbang pesawat nirawak di Lanud Adisutjipto hingga kini telah memasuki angkatan keenam.
Dalam pendidikannya, Azhar menyampaikan, Skadik 103 mengadopsi platform pesawat terbang tanpa awak terbaru.
Sementara itu, untuk sang instruktur, TNI AU telah memaksimalkan penggunaan dari sumber daya manusia (SDM) internal.
“Semua dari TNI AU, kalau bantuan dari luar relatif pada tahun-tahun pertama. Tapi sekarang sudah dari personel kita sendiri,” ujar dia.
(Kompas)
Aman, tidak yahaba
BalasHapuskalo sebelah sudah bersiap apa?
BalasHapusSkadron pendidikan Drone..mantaB.
HapusBersiap MENGHUBUNGI KUWAIT LAGI ππππππ
HapusBersiap TANAM SAYUR
Hapusbersiap kabuurrrr cem BHIC haha!π π π
HapusBersiap tanam sayur lg.
Hapus24 RAFALE = As part of the contract signed by Indonesia on February 2022 for the acquisition of 42 Rafale, the second tranche of 18 Rafale came into force today. This follows the entry into force in September 2022 of the first tranche of 6 Rafale, bringing the total number of aircraft on order to 24.....
BalasHapus24 F15EX = The purchase comes after Indonesia's defence ministry and U.S. planemaker Boeing (BA.N) signed an agreement on the sale of 24 F-15EX fighter jets on Monday.
14 C130 H/J DAN 6 A400M = maka program modernisai armada angkut akan menghasilkan 20 pesawat angkut TNI AU yang lebih modern.Jumlah pesawat angkut berat akan menjadi 14 C-130H/C-130J dan 6 A-400M,
12 ANKA = Kementerian Pertahanan (Kemhan) membeli 12 unit pesawat nirawak atau drone ANKA yang diproduksi Turkish Aerospace. TNI AU menyatakan siap mengoperasikan drone itu jika sudah dikirim ke Indonesia.
Poseidon = The Indonesian government has concluded a deal to acquire a number of Poseidon vertical take-off and Landing Unmanned Aerial Vehicles (VTOL UAVs) from the Cyprus-based company Swarmly LTD.
π AGUSTUS = BAGUS π
Mantab.... 12 drone ANKA guys...
BalasHapusYang hanya 3 drone AKAN tuh tepi sedikit.... HAHAHAHAHAHAH
nyeeeettt..... masih tanam sayur kaaaahhh π€£π€£π€£π€£π€£π€£
BalasHapusAerostar kenapa g dimasukkan,itu punya TNI AD atau AU
BalasHapusAerostar brg haram buatan isroil... wkkkkwkk.
HapusPunya AU ada di skad udara 51 Pontianak.
Yg barang begitu jarang di ekspose tuh,biar gak heboh π
HapusManakala malon sudah terhubung Kuwait konon ππππππ
BalasHapusBetul...betul...betul
LAWAK !
TUDM bersiap mati karena masih terbang dengan pesawat lapuk berkarat
BalasHapusMantap TNi AU AURI
BalasHapusfasilitas serta SDM semua sudah siap sedia operasikan drone tempur UCAV.
Malon lagi hebat, punya Kapal Tunda Tanpa Awak..
BalasHapusTuuuh barangnya di Boustead.
Wakakakakakakkakak
Bukan hanya Tanpa Awak, tapi juga Tapa Harapan..
Kih..kih..kih
Iki rak operator drone ne gor paitan uklak-uklik nggegem stik to.....π€
HapusWaaaah lha nek kabar iki nganti keprungu Karo poro cantrikwati, iso rungkad tenan padepokan kemukus, mergo cantrikwatine migrasi dd operator drone ....πππ
Jelas mengundang resiko mase..
HapusGelem, yen pas situasi tegang di tengah operasi tempur joystik UCAV'e korsleting amargo klomoh air liur operatore..?
π π₯
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusjoystick yen diterjemahke nang boso malon dadi batang nikmat.
HapusWKWKWK
Jadi ingat teman punya batang nikmat bergetar.
HapusAlat buat main game PC, disebut pakai bahasa Malaysia, langsung dapat pandangan aneh dari orang di sekitar.
INDONESIA SALAH SATU NEGARA YANG SUDAH GUNAKAN & PERMASALAHKAN DRONE SEJAK SEBELUM 2012 ,SEHINGGA BERMUNCULAN DRONE DIBERAGAM VERSI MESKI BELUM SEKUAT AMERIKA YG JAUH LEBIH DAHULU , BERKEMBANG SAMA DENGAN RRC WAKTU KEMBANGKAN CH-4 RAINBOW SEHINGGA DIKENAL ISTILAH MALE, BEDANYA RRC SERIUS TIDAK DALAM GANGUAN INDUSTRI SEPERTI JUGA TURKIYE AKHIRNYA MUNCUL BLACK HAWK DRONE YANG BERGANTI DI ERA SEKARANG JADI ELANG HITAM ISTILAHNYA ITU BAHKAN LEBIH DAHULU ADA DIBANDING ANKA YANG DI UJI OLEH BBPT WAKTU ITU MEREKA PINJAM LAB UJI MILIK BBPT UNTUK UJI MODEL TAPI KEMUDIAN TURKIYE LAGI YANG JADI LEBIH DAHULU , KARENA BLACK HAWK RI DI HAMBAT LAGI DENGAN BERAGAM ALASAN MESKI TINGGAL SERTIFIKASI BEBERAPA UJI TERBANG LAGI ALASAN DANA PADAHAL DIPERIODE SAMA DIRJEN HANKAM SEKALI KORUPSI Rp. 500 MILIAR INI KELUCUAN LAIN LAGI DI DEPHAN RI PADA PROYEK KARYA BANGSA INDONESIA YANG SEHARUSNYA SEKARANG SUDAH DI INDUSTRIALISASI TERLEPAS
BalasHapusDEPHAN RI BUTUH ATAU TIDAK UNTUK DI JUAL KE LUAR NEGERI SEPERTI
CN 235 ATAU NC DSB ,KARENA PASTI JADI PILIHAN UNTUK DIBELI KAPASITAS MASIH LEBIH UNGGUL DARI YANG SEJENIS LUMAYAN LAH UNTUK INDUSTRI & APBN.
DI EROPA PUN PASTI LAKU ASAL DI JUAL BENAR SAJA PRODUKNYA.
KEMANDIRIAN YESS !
ketahuan produk lama masih pake nomenklatur dephan wkwkwkwkwkkw.......minumnya dulu maboknya sekarang
Hapushadeeuu om semen tolong diplester aci donk mahluk ini haha!π π π
HapusComent otak 0.01cc...
HapusGak ngerti, tp sok paham & sok kemandirian....
Gempur versi yg laen....
"Tinggal sertifikasi" itu bagian paling susah.π Semua asumsi penjualan atau memenuhi kebutuhan batal kalau belum bisa tersertifikasi.
HapusWoy soketeu!!!dasar septicktank mblendung kau lah..EH saat ujicoba itu ada kegagalan sistem jadi di keluarkan dari program strategis nasional..pala kau bagusnya di cor beton biar keras sekalian..EH biarpun di keluarkan dari program strategis tapi para insinyurnya tetap bekerja di dalam konsorsium perusahaan pertahanan nasional yg di komandoi sama PT LEN industi..pasti kalau udh siap akan di beritakan kelanjutannya..banyak baca biar gk dungu2 kya laler ijo..soketeu septicktank mbledus!!!
Hapusmantappp om tk semen, cor pake jayamix sari rapet pet haha!π¬π¬π¬
HapusHAHAHAHAHA.....GORILLA MALAYA membanggakan GEMPITA yang berkulit tipis di STANAG Level 1 menghadapi tank HARIMAU yang level 6 ?......rudal dari Tank Harimau siap menghancurkan si kulit tipis πππ
BalasHapusKetemu Mi 35 dan Apache langsung pindah alam tuh ......body armor gempita cuma mampu menahan 7,62 mm
HapusIyaaaa betul.....ketemu ANOA pakai SMB 12,7 aja udah kabur kalau ngak pakai armour tambahan ππ
HapusRupanya BMS yang ada di Tank HARIMAU buatan dalam negeri lhoo π
BalasHapusJadi LBH aman bro.....beda sebelah pesawat MSA yang sertifikasi PUSLAIK TNI ketahuan dehhhhh
HapusIya betul.....perangkat elektronik seperti ini memang mesti rahasia π
HapusMALON ngak bisa banggakan PENDEKAR MOGOK dan GEMPITA, si mogok dan si tipis ππππππ€ͺπ€ͺπ
BalasHapus22 agustus F15
BalasHapus23 agustus Blekhok
24 agustus...kira2 ada kejutan apalagi nichh dr menhan kita haha!π€π€π€
tetangga kesayangan menhannya tiarap....sepertinya tuch haha!πππ.
10 Agustus 23 B2 Rafale om.....
Hapuswedeeuuu akibat KL, KELEWATAN LAGIIIIiiiii..om haha!πππ
HapusHAHAHAHA.....untuk menutupi kelemahan proteksinya si malon pasang armour tambahan agar bisa diklaim STANAG 4.....HIHIHIHIHI....tipu tipu ala MALON πππππ€ͺπ€ͺπ
BalasHapusMalon masih saja setia dwngan pesawat era perang dingin ...
BalasHapusKalau di PINDAD itu STANAG Level 1 itu dipakai rantis ringan MAUNG 4×4
BalasHapusPesawat AEW&C jangan lupa dihadirkan pula
BalasHapusItu keniscayaan, tinggal tunggu saat kejutan lagi..
HapusAhahahaaaiy...
Atau tau-tau muncul foto pose didepan serial number airframe Wedgetail di lini produksi, macam Herky J kita..
Ahahahaiiiy
Kecuali jadwal terbang ke eropa pasti SAAb tuh π
HapusBagaimana kbr Drone Elang hitam..BRIN stop ini karna mau diarahkan ke produk sipil untuk survey dan pemetaan..tp perkembangan Drone sipilnya jg ga keliatan progressnya ..yg Militer dihentikan dan yg sipil blm keliatan progressnya sejak dihentikan..
BalasHapusKarena orang berin pada pinter keblinger
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAwalnya emang untuk sipil. Setelah jadi minta dijadikan versi militer. Ya gak semudah itu. Gear,mesin,struktur dll kudu dirombak, ganti yg lebih kuat. Beban yg dibawa juga lebih berat
HapusKalau awalnya buat sipil kok bentuknya mirip yang militer? Kalau byraktar TB2 mirip drone sipil tapi malah strong di militer?
HapusDrone sipil atau militer bentuknya sama saja. Yg membedakan struktur internal dan mungkin proteksi elektromgnetik.
HapusElang Hitam memang awalnya buat sipil, bisa dilihat dari mission system yg lisensinya tidak boleh buat keperluan militer.
Waduh..tugboat lagi..si gempurwaria gay banglaysia buat narik si kapal lemes di daratan pakai batang pisang aja biar ngambang di laut ..kan batang pisang kenikmatan tiada tara buat si gempurwaria banci banglaysia
BalasHapusπDULU BAYAR 6 KAPAL SEKARANG BAYAR AKUISISI = LCS MANGKRAKπ
BalasHapusMalaysian corporation Boustead Heavy Industries has agreed to sell a major stake in its naval shipbuilding business, Boustead Naval Shipyard (BNS), to the government.
The proposed transaction – valued at a nominal MYR1 (USD0.21) – is intended to support BNS' completion of the troubled Maharaja Lela-class littoral combat ship (LCS) programme for the Royal Malaysian Navy (RMN).
π€£SAHAM DIJUAL = BNS SUDAH KENYANG CUCI TANGAN KABURπ€£
Senggol jiran dong sekali" pake anka. Wkwk
BalasHapusBukan anka bro tetapi AKAN
Hapuseiitttt FANASS warganyet Ogos SEPIIII haha!π¬π¬π¬
BalasHapus