30 September 2022

TNI AU Mulai Siapkan Penerbang dan Teknisi Jet Tempur Rafale

30 September 2022

Rafale bersiap terbang (photo : RafaleNews)

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara (AU) mulai menyiapkan calon penerbang dan tim teknisi pemeliharaan khusus jet tempur Rafale asal Perancis. 

Para prajurit tersebut dipersiapkan untuk menjalani pelatihan pengoperasian seiring akan tibanya enam unit Rafale di Tanah Air pada akhir 2026. 

“TNI Angakatan Udara sudah merencanakan pengoperasian baik dari sisi penerbang kita sudah merencanakan penerbangnya. Kemudian teknisi yang akan memelihara, itu juga sudah disiapkan,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama Indan Gilang Buldansyah di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (29/9/2022). 

Indan mengatakan, detail mengenai persiapan pengoperasian jet Rafale sebetulnya ada pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Akan tetapi, menurut Indan, TNI Angkatan Udara juga sudah mempunyai perencanaan terkait detail-detail pengoperasian Rafale.

Indan menambahkan, TNI AU pada intinya siap mengoperasikan jet Rafale. 

“Jadi nanti pada waktunya ,kurang lebih tiga tahun ke depan TNI Angkatan Udara siap mengoperasikan pesawat tersebut,” ujarnya. Diketahui, kontrak pembelian jet Rafale oleh Indonesia sejak 9 September 2022. 

Kontrak tersebut dinyatakan efektif setelah Indonesia membayar cicilan pertama untuk pengadaan enam dari 42 unit Rafale yang akan didatangkan ke Tanah Air. 

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, setelah membayar cicilan pertama, Indonesia kini tinggal menanti selesainya produksi enam Rafale untuk siap dipakai. 

“Kita tinggal menunggu produksi Rafale selesai,” ujar Dahnil, pada 21 September 2022. 

Diprediksi, produksi enam unit Rafale tersebut akan tiba di Indonesia pada akhir 2026.

Rudal anti kapal Exocet mampu dibawa Rafale (photo : RafaleNews)

Kemenhan sebelumnya telah meneken kontrak pengadaan 42 Rafale dengan Dassault Aviation, produsen Rafale yang merupakan perusahaan penerbangan Perancis.

Penandatanganan kontrak berlangsung di Kantor Kemenhan, Jakarta, pada 10 Februari 2022. 

Momen penandatanganan juga disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menhan Perancis Florence Farly. 

Sebagai langkah awal, Indonesia mengakuisisi enam unit lebih dulu untuk mendatangkan 42 Rafale secara keseluruhan. 

Usai menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa 36 Rafale lainnya akan didatangkan Indonesia dalam waktu dekat. 

"Akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan," ujar Prabowo.

Sebagai informasi, Rafale dikenal sebagai pesawat serba bisa karena dapat digunakan untuk berbagai misi. 

Misalnya, interdiction (larangan), aerial reconnaissance (pengintaian udara), ground support (dukungan darat), anti-ship strike (serangan antikapal) dan nuclear deterrence mission (misi pencegahan nuklir).

Pesawat yang muncul pertama kali pada 2001 itu hingga kini sudah digunakan oleh enam negara di luar Perancis. Antara lain, Qatar, Yunani, India, Uni Emirat Arab, Kroasia, dan Mesir. 

Baru-baru ini, tiga Rafale yang dioperasikan French Air and Space Force atau Angkatan Udara dan Luar Angkasa Perancis sempat singgah di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (12/9/2022). 

Kehadiran tiga Rafale di Indonesia dalam rangka menjalani Misi Pegase 2022 setelah mengikuti latihan bersama Pitch Black 2022 di Australia yang turut diikuti TNI AU. 

Selain tiga Rafale, terdapat satu pesawat angkut A400M dan dua pesawat multirole tanker transport A330 MRTT yang turut singgah di Tanah Air.

OSTEX WEST 2/22 Peraga Aset TLDM Armada Barat di Selat Malaka

30 September 2022

OSTEX WEST siri 2/22 (photos : TLDM)

Markas Pemerintahan Armada Barat (MPA Barat) melalui Bahagian Perancangan dan Kontigensi (N5) telah menganjurkan Operational Sea Training Exercise West Siri 2/2022 (OSTEX WEST 2/22) mulai 21 sehingga 28 September 2022 di Lumut dan perairan Selat Melaka dengan jayanya.

OSTEX WEST 2/22 ini merupakan platform bagi menguji keberkesanan Latihan Perang Pangkor yang telah dilaksanakan sebanyak 39 siri untuk tahun 2022. Selain itu, OSTEX WEST 2/22 juga menyediakan kapal-kapal TLDM di Armada Barat bagi menghadapi eksesais intra TLDM terbesar iaitu Eksesais KERISMAS 27/22 yang akan dilaksanakan mulai 3 sehingga 20 Oktober 2022 di Laut China Selatan, bersama kapal-kapal dari Armada Timur dengan penglibatan sebanyak 23 aset permukaan TLDM secara keseluruhan.


Terdapat dua fasa Eksesais yang telah dilaksanakan iaitu Fasa Pelabuhan dan Fasa Laut. Semasa Fasa Pelabuhan, beberapa siri latihan telah dilaksanakan merangkumi Table Top Exercise (TTX), Perbincangan Pegawai Operasi dan Taklimat Pra-Pelayaran manakala bagi Fasa Laut, objektif latihan telah direalisasikan melalui Field Training Exercise (FTX) meliputi aspek Navigasi, Ilmu Kelautan, Komunikasi dan Peperangan.

Sebanyak tujuh buah kapal terlibat dalam Eksesais ini iaitu KD JEBAT selaku Commander Task Group 21.0 (CTG 21.0), KD SRI INDERA SAKTI, KD GAGAH SAMUDERA, KD LEKIR, KD LAKSAMANA HANG NADIM, KD KINABALU dan KD GEMPITA serta Fast Combat Boat, pesawat Fennec TLDM dan F/A-18D TUDM sebagai aset sokongan.


Terdahulu, Upacara Pembukaan OSTEX WEST 2/22 telah disempurnakan oleh Timbalan Panglima Armada Barat, Yang Berbahagia Laksamana Pertama Farizal Myeor di Pusat Taktikal Maritim (PUSTAKMAR), Pangkalan TLDM Lumut pada 23 September 2022.

Selain daripada meningkatkan tahap kesiagaan aset dan kompetensi warga TLDM dalam aspek peperangan maritim, pelaksanaan OSTEX WEST 2/22 juga turut bertindak sebagai serampang dua mata dengan memperagakan aset TLDM di perairan Selat Melaka bagi meningkatkan keyakinan komuniti maritim terhadap TLDM dalam melindungi kepentingan Zon Maritim Malaysia.

Jenderal Dudung Sebut Kehadiran Tank Harimau Dibutuhkan TNI AD

30 September 2022

Tank Harimau kerjasama Pindad-FNSS (photo : AA)

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menyebut kehadiran tank Harimau dibutuhkan TNI Angkatan Darat. 

Menurut Dudung, tank kelas medium tersebut merupakan salah satu alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bagus. 

Adapun tank Harimau diproduksi oleh PT Pindad (Persero) bersama FNSS, perusahaan pembuat kendaraan militer dan lapis baja asal Turki. 

“Kerja sama dengan Pindad itu yang dibutuhkan Angkatan Darat seperti Badak, seperti Harimau, yang nantinya bagus juga sih,” kata Dudung di Menara Kompas, Jakarta, Senin (26/9/2022).

Dudung menjelaskan, secara keseluruhan Pindad dan FNSS akan memproduksi tank Harimau sebanyak 18 unit. 

Sebanyak 10 unit sudah diproduksi oleh FNSS di Turki. Sedangkan 8 unit lainnya diproduksi oleh Pindad di Bandung, Jawa Barat. 

Dudung juga memuji kerja sama pembuatan tank Harimau ini. Sebab, pelaksanaan produksi tank Harimau turut disertai dengan transfer teknologi. 

“Artinya betul-betul ditransfer sehingga Pindad bisa buat sendiri,” ujar Dudung.

Selain itu, Dudung juga berbicara mengenai kebutuhan TNI AD akan kehadiran drone untuk membantu tugas prajurit di medan operasi. 

“Drone itu kebutuhan pemantauan seperti kepentingan untuk topografi, kepentingan untuk tugas-tugas anggota di kepentingan operasi,” imbuh Dudung. 

Sebagai informasi, tank Harimau mempunyai bobot 30 ton. Tank Harimau juga memiliki power to weight ratio 24 tenaga kuda per ton.

Laju tank Harimau dapat mencapai kecepatan maksimal lebih dari 70 kilometer per jam. 

Sementara itu, kapasitas kru yang bisa diangkut oleh yank Harimau sebanyak tiga orang, yakni komandan, penembak, dan pengemudi. 

Tank ini tidak membutuhkan kru untuk mengisi peluru karena sudah dilengkapi pemuat peluru otomatis (autoloader) dengan 12 butir peluru di kubah (turret) dan 26 butir peluru cadangan di dalam lambung tank (hull).

29 September 2022

Indonesia Berkomitmen Dukung Keberlanjutan Pengembangan KF-21 Boramae

29 September 2022

Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX yang kini diberi nama KF-21 Boramae (photo : Kemhan)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX yang kini dilabeli KF-21 Boramae. 

"Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program pengembangan bersama pesawat tempur yang bekerja sama dengan Korea Selatan itu," kata Wakil Menteri Pertahanan, M Herindra, saat menghadiri Upacara Perayaan KFX/IFX di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan, Rabu. 

Menurut dia, keberhasilan uji terbang dari KF-21 Boramae merupakan bentuk nyata keberhasilan pengembangan pesawat tempur ini, dan merupakan perkembangan yang sudah lama ditunggu. 

"Indonesia boleh bersikap optimis bahwa suatu saat kelak KF-21 Boramae akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara Indonesia," ujar Herindra di hadapan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Lee Jong-sup, dan Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Korea Selatan, Eom Dong Hwan. 

Program kebutuhan pesawat tempur 2025-2040

Perjalanan program kerja sama ini cukup panjang, yang diawali dengan penandatangan nota minat oleh kedua negara pada 2009. Kemudian dalam prosesnya kerja sama ini juga mengalami renegosiasi hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan yang lebih solid pada November 2021. Kedua pihak telah merumuskan kembali suatu kesepakatan bersama.

"Pada 2022, program ini sudah pada tahap Engineering Manufacture Development. Ini merupakan tahapan dimana sudah dihasilkan beberapa 'prototipe' pesawat yang siap untuk pengujian terbang," kata Herindra dalam keterangan pers Kementerian Pertahanan itu. 

Ia menilai program pengembangan pesawat tempur itu merupakan salah satu program nasional yang memiliki nilai strategis bagi bangsa Indonesia karena bertujuan memenuhi kebutuhan pesawat tempur TNI AU untuk periode 2025-2040. 

Terkait proses alih teknologi yang telah disepakati bersama, dia mengharapkan agar dapat berjalan selaras dengan syarat operasional suatu sistem kesenjataan untuk mendukung cita-cita Indonesia dalam mengembangkan dan memanfaatkan industri pertahanan nasional. Selain itu, program ini juga bermanfaat bagi peningkatan kemampuan sumber daya manusia kedua negara. 

Indonesia telah mengirimkan 37 insinyur dan dua personel pilot uji TNI AU yang bersertifikasi internasional untuk mengikuti kegiatan di Korea Selatan sebagai upaya proses alih teknologi. 

Indonesia menargetkan mengirim 100 insinyur yang secara rotasi akan mengikuti program di Korea Selatan. Program ini sendiri telah dimulai sejak September 2021 dan diharapkan selesai pada pertengahan 2026.

The Royal Thai Air Force Holds Ceremony for the Delivery of C-130H Upgrade Project

29 September 2022

Delivery of upgraded C-130H of RTAF (all photos : TAI)

Closing ceremony of the project to improve the capacity of transport aircraft Lockheed Martin C-130H Hercules, Squadron 601, Wing 6 Don Mueang at the aircraft repair shop Thai Aviation Industries (TAI) on September 26, 2022.

There is a picture of the pilot of the aircraft carrier C-130H number 60110 in the 40th-anniversary pattern, including a glass cockpit, aircraft structures, components, equipment, and various engines that have been replaced.

The Royal Thai Air Force did not provide details as to which of the C-130H machines from the expected number. Eight engines completed performance improvements, including the new Rolls-Royce T56 Series 3.5 turboprop engine.


At present, the 601 Squadron, 6th Airborne Division, Royal Thai Air Force is stationed with a total of 12 C-130H transport aircraft, comprising 6 C-130H short-body transport aircraft and C-130H-30 transport aircraft. 

The details of 6 machines is C-130H No. 60101, 60102, 60103, which entered service in 1980, C-130H-30 60104 in service 1983, C-130H-30 60105, 60106 entered service 1988, C-130H-30 60107, and C-130H 60108 entered service 1990, and the C-130H 60109, 60110 and C-130H-30 60111, 60112 into service 1992, with an average service life of between 30-32 years. The remaining 4 C-130H C-130H will be renovated accordingly in the budget of 2023, which will enable them to use work until the year 2032.

According to the Thai Air Force White Paper 2020, the Royal Thai Air Force has a project to procure 12 replacement transport aircraft C-130H Hercules and systems related with training for use in air transport missions.


Implementation period: 
Phase 1 Budget binding 4 years Fiscal Year 2022-2025 4 devices, 
Phase 2 Budget binding 4 years Fiscal year 2024-2026 4 devices, Phase 3 Budget binding 4 years Fiscal Year 2016-2029 4 units.

However, by cutting the defense budget due to the Covid-19 epidemic for many years, the Royal Thai Air Force has not been allocated. Adequate budget for supplying new transport aircraft to replace C-130H.

Improving the capabilities of C-130H is therefore a small project that does not require a small budget. But plans to replace such as the new C-130J Super Hercules transport aircraft will need to be assessed in the future. 

(AAG)

Pesawat F-16 C/D Menggantikan Pesawat Su-27/30 di Skadron Udara 14 TNI AU

29 September 2022

Dengan masuknya pesawat F-16 C/D ke Skadron Udara 14 maka pesawat Sukhoi Su-27/30, kembali memperkuat Skadron udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar (photo : TNI AU)

Kasau Resmikan Operasional Pesawat F-16 C/D Untuk Skadron Udara 14, Lanud Iswahjudi

TNI AU --- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., meresmikan operasional pesawat tempur F-16 C/D, di Skadron Udara 14, Lanud Iswahjudi, Magetan, Rabu (28/9/2022).

Operasional pesawat ditandai penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Danlanud Iswahjudi, Danlanud Sultan Hasanuddin dan Danlanud Roesmin Nurjadin.

Dengan demikian, Skadron Udara 14, yang beberapa waktu sempat mengoperasionalkan pesawat Sukhoi Su-27/30, kini berganti diperkuat pesawat tempur F-16 C/D. Selanjutnya pesawat Sukhoi Su-27/30, kembali memperkuat Skadron udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.

Peresmian operasional pesawat F-16 di Skadron Udara 14, ditandai penekanan sirine, pemotongan pita selubung logo Sukhoi SU 27/30 dan F-16 C/D, serta pemecahan kendi di nose wheel pesawat F-16 C/D oleh Kasau.


Kasau berharap, pengoperasian pesawat F-16 C/D di Skadron Udara 14 dapat berjalan dengan baik, sehingga seluruh pelaksanaan tugas-tugas operasi dan latihan penerbangan dapat berjalan dengan lancar.

Pengoperasionalan pesawat F-16 C/D di Skadron Udara 14 akan menambah efektifitas operasional dan pemeliharaan alutsista pesawat tempur.

Pesawat F-16 C/D Skadron udara 14 didatangkan dari skadron udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, dan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Dengan pengoperasionalan F-16 C/D di Skadron udara 14, maka Skadron Udara 3 fokus operasional F-16 AM/BM (F-16 A/B yang diupgrade dengan program eMLU), dan Skadron Udara 16 fokus operasionalkan F-16 C/D.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Pangkoopsudnas Marsdya TNI Andyawan Martono Putro, S.IP, Dankodiklatau Marsdya TNI M.Tonny Harjono, S.E., M.M, Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Inong Fadjar Prasetyo, para Asisten Kasau, Pangkoopsud II Marsda TNI Widyargo Ikoputra, S.E., M.M., Pangkoopsud I Marsma TNI Bambang Gunarto, S.T., M.T., M.Sc dan sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Mabesau.

28 September 2022

Philippine Air Force Receives First SPYDER Ground Based Air Defense System

28 September 2022

First SPYDER MR unit of the PAF (photos : MaxDefense)

First photos of some of the SPYDER Air Defense System components for the Philippine Air Force including the SPYDER MR missile firing unit, field supply vehicles, and missile supply vehicles have been posted by MaxDefense.

This appears to be the first-ever photos available of the Philippine Air Force SPYDER Air Defense System which is now confirmed to be the SPYDER Medium Range variant.


The system used Czech-made Tatra offroad heavy-duty trucks which is also a giveaway to determine the variant used.

It remains to be seen and confirmed if the Radar Units and Command and Control Units have been delivered as well, since the Radar is one of the important features to determine how capable the system is, being the SPYDER eyes and ears.
 

Indonesia & Malaysia Incar Drone Canggih Buatan Turki, Kabarnya Hampir Deal

28 September 2022

Drone tempur Bayraktar TB2 buatan perusahaan Baykar, Turki (photo : AFP)

Jakarta - Pemerintah Turki mengatakan Indonesia dan Malaysia tertarik membeli drone bersenjata dari negaranya. Adapun drone tersebut diproduksi perusahaan pertahanan Turki, Baykar.

Dilansir dari Reuters, Senin (26/9/2022), Baykar memang telah memasok senjata ke beberapa negara setelah produknya teruji di medan perang.

"Banyak negara Asia, terutama Malaysia dan Indonesia, menunjukkan minat besar pada produk industri pertahanan kami. Kesepakatan sedang ditandatangani," kata menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam konferensi pers di Tokyo, dikutip dari Reuters.

Drone tempur Bayraktar Akinci dan persenjataannya (photo : Reuters)

Dalam kesempatan itu Cavusoglu menyatakan siap memenuhi kebutuhan drone Jepang. Adapun kunjungan itu adalah untuk menghadiri pemakaman mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Kami dengan senang hati akan memenuhi kebutuhan Jepang akan drone," ungkapnya.

Pesanan untuk drone Turki melonjak setelah pecahnya konflik di beberapa negara, seperti Suriah, Ukraina, dan Libya. Pada 21 September, Reuters melaporkan bahwa Baykar mengirimkan 20 drone bersenjata ke Uni Emirat Arab.

Australia Lays Keel of Fifth Arafura-class OPV

28 September 2022

The OPV 5 keel laying ceremony in Henderson Western Australia (photos : Aus DoD)

Keel laying milestone for fifth Arafura Class vessel

Australia’s Naval Shipbuilding Program has reached another milestone, with the keel laying for its fifth offshore patrol vessel (OPV) in Henderson, Western Australia.

A coin was positioned under the keel of OPV 5 (Illawarra) – the first of many traditions for a Navy ship.

“A keel laying is an important naval tradition that brings good luck to the build of the ship and the life of the vessel,” Deputy Secretary of National Naval Shipbuilding, Tony Dalton said.

“We welcome this major milestone in the delivery of Australia’s future Arafura class offshore patrol vessels.”


Luerssen Australia, the prime shipbuilding contractor, will deliver 12 offshore patrol vessels to the Royal Australian Navy.

The first two vessels were constructed at the Osborne Naval Shipyard in South Australia. The first ship was launched in December 2021, and the second ship is currently undergoing outfitting.

The remaining 10 vessels will be constructed at Henderson Maritime Precinct in Western Australia, with the build of four ships already underway.

“This program will contribute to continuous naval shipbuilding, creating Australian jobs, and assuring the long-term sustainability of this key Australian industry,” Mr Dalton said.

Defence investment in a sovereign Naval Shipbuilding and Sustainment Enterprise will support up to 15,000 Australian jobs by the end of the decade.

27 September 2022

Australia and Singapore Join Forces for Amphibious Exercise

27 September 2022

RSS Persistence and RSS Endurance (photo : RSN)

Australia’s signature joint training exercise with the Singapore Armed Forces, Exercise Trident, is underway in Queensland.

Exercise Trident runs from 23 September to 3 October at the Shoalwater Bay Training Area and involves more than 1,600 personnel from the Australian Defence Force (ADF) and Singapore Armed Forces.

Royal Australian Navy Landing Helicopter Dock (LHD) HMAS Adelaide will join Republic of Singapore Navy vessels RSS Persistence and RSS Endurance to project a significant landing force ashore for the exercise.

Singapore has conducted military training in Australia for more than 30 years, supporting both of our armed forces, and providing significant economic opportunities for Australia.

These exercises help support the Comprehensive Strategic Partnership between Australia and Singapore, who are jointly developing key training areas in Queensland under the Australia-Singapore Military Training Initiative.

HMAS Adelaide (photo : RAN)

HMAS Adelaide, the first LHD to participate in the exercise,recently deployed from its homeport of Sydney and will return home in December.

Quotes attributable to Deputy Prime Minister and Minister for Defence, the Hon. Richard Marles MP

“Australia is proud to count Singapore as one of its closest partners. Our defence relationship is characterised by trust and friendship, underpinned by our shared commitment to the region.”

“Exercise Trident enables us to deepen our military-to-military ties and shows how closely we can work together when it counts.”

Prajurit Batalyon Arhanud 2 Marinir Laksanakan Latihan Peran Tempur Bahaya Udara

27 September 2022

Danyonarhanud 2 Mar mengerahkan 2 Unit Ranpur BVP-2, 1 Unit KIA, 3 Unit Unimog dalam latihan ini (photos : Korps Marinir)

Dispen Kormar (Surabaya) -- Dalam rangka melatih kesiapsiagaan Prajurit, Batalyon Arhanud 2 Mar - Menart 2 Marinir melaksanakan latihan Peran Tempur Bahaya Udara di Lapangan Tembak FX Soepramono Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/09/2022)


Peran tempur bahaya udara merupakan suatu sistem dalam menempatkan atau memposisikan anggota ataupun Ranpur pada titik yang telah ditentukan untuk dapat melaksanakan tugas tempur dalam mengamankan dan mempertahankan suatu wilayah terhadap ancaman, gangguan, hambatan, maupun serangan dari luar yang mungkin timbul. Dalam latihan kali ini melibatkan beberapa Material tempur yaitu 2 Unit Ranpur BVP-2, 1 Unit KIA, 3 Unit Unimog dibawah komando Danyonarhanud 2 Mar.


Komandan Batalyon Arhanud 2 Marinir Letkol Marinir Hadi Wibowo, M.Tr.Opsla., menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan Latihan Peran Tempur Bahaya Udara ini untuk melatih kesiapsiagaan Prajurit Penjaga Langit dalam menghadapi situasi yang darurat, serta meningkatkan profesionalisme Prajurit Batalyon Arhanud 2 Marinir dalam menghadapi setiap tantangan penugasan kedepan.

Australia and Indonesia will Conduct Rajawali Ausindo Exercise

27 September 2022

TNI AU  C-130H Hercules aircraft from No. 33 Squadron lands at RAAF Base Townsville as part of Exercise Rajawali Ausindo 2022 (photo : Aus DoD)

Exercise Rajawali Ausindo lands in Townsville

Australia and Indonesia will conduct bilateral air mobility training at RAAF Base Townsville for Exercise Rajawali Ausindo from 25 to 29 September 2022.

The exercise will involve a C-130H Hercules transport aircraft from the Indonesian Air Force (Tentara Nasional Indonesia – Angatan Udara, or TNI-AU), and a C-27J Spartan from the Royal Australian Air Force (RAAF).

This year will be the first time the C-27J is participating in Exercise Rajawali Ausindo, providing TNI-AU with a valuable insight to how the aircraft can support disaster relief operations within the region.

Wing Commander David Torrington, Commanding Officer of the RAAF’s No. 35 Squadron, said air mobility was important to both countries when responding to emergencies.

RAAF C-27J Spartan aircraft from No. 35 Squadron (photo : Aus DoD

“Both our countries have a long history of using air mobility to conduct humanitarian assistance and disaster relief operations in the wider Indo-Pacific,” Wing Commander Torrington said.

“Exercise Rajawali Ausindo 22 will allow Indonesian and Australian aviators to understand each other’s practices, plan air mobility missions together, and fly in a range of scenarios.

“The training and relationship building in this exercise will benefit the RAAF and TNI-AU when we conduct operations together in the future.”

Mission scenarios during Exercise Rajawali Ausindo 22 will include aerial delivery of supplies and cargo to a drop zone, and rehearsal of non-combatant evacuation operations.

Responsibility for hosting Exercise Rajawali Ausindo has been shared since it began in 1994, with the previous exercise conducted in Indonesia in 2018.

26 September 2022

Philippine Army to Procure at Least 3 Combat Engineer Vehicles to Support Armored Combat Units

26 September 2022

It seems the Combat Engineering Vehicles under this project is an ASCOD-based vehicles (photo : Defensa)

The DND has raised the requirement for new Combat Engineering Vehicles (CEV) for the Philippine Army, as part of plans of improving the service's combat engineering capabilities.

Under the Combat Engineering Equipment Lot 5 - Combat Engineer Vehicle Acquisition Project, which is part of the Horizon 2 phase of the Revised AFP Modernization Program, it aims to procure at least 3 combat engineer vehicles to support armored and mechanized combat units in providing mine and obstacle-clearing and other engineering functions, as an engineering hub, for transport of combat engineers into combat, and even provide fire support due to it being armed.

The Combat Engineering Vehicles was one of the equipment that was found to be needed by the Philippine Army based on experiences it had before and during the Battle of Marawi in 2017.

Lanud Wiriadinata Terima Ransus Repeater

26 September 2022

Kendaraan khusus Repeater TNI AU (photos : TNI AU)

Danlanud Wiriadinata Cek Fungsi Ransus Repeater

TNI AU -- Danlanud Wiriadinata Letkol Pnb Adi P.Buana, S.H., M.I.Pol., mengecek fungsi kendaraan khusus repeater yang baru saja diterima dari Dinas Materil Angkatan Udara di mako Lanud Wiriadinata.


Di tempat yang sama sejumlah personel Sentral Komunikasi dipimpin oleh Ps. Kasenkom Letda Lek Yaya Tirya juga tampak mencoba alat-alat yang terdapat dalam ransus tersebut. Pada ransus repeater TNI AU terdapat 1 buah Antenna Mobile HF dan 1 buah Antenna Wide Band Mobile dan beberapa alat penunjang komunikasi lainnya yang berfungsi sebagai repeater sehingga jaring komunikasi di Lanud Wiriadinata terutama dalam penggunaan HT akan bertambah luas jangkauannya. 


Kendala jaringan komunikasi dalam lingkungan militer memang harus terus diminimalisir karena dengan jaringan komunikasi yang baik, maka taktik dan strategi tidak akan mudah bocor ke tangan lawan. Pada kesempatan ini Danlanud berpesan kepada seluruh personel Senkom agar terus belajar mengoperasikan alat alat yang ada di ransus sehingga kemampuannya dapat dioptimalkan dalam mendukung dinas. Jangan malas untuk mengembangkan diri, karena teknologi akan semakin pesat perkembangannya.


Pangkalan Udara Wiriadinata atau Bandar Udara Wiriadinata adalah Pangkalan Udara Militer/bandar udara yang terletak di Jln. Letkol Basyir Surya Cibeureum Tasikmalaya, Jawa Barat,

Singapore Army Conducts ATGM Firing on Hunter IFV

26 September 2022

Live firing exercise of Spike anti-tank missile mounted on Hunter IFV during Exercise Panzer Strike XPS in Germany (photos : Sing Army)

Following the resumption of overseas training and exercises, our specialists from the 24/22 Armour Specialist Course participated in Exercise Panzer Strike (XPS) from 31 August to 19 September in Oberlausitz Military Training Area (OMTA), Germany.


Using the Hunter Armoured Fighting Vehicle (AFV), which was commissioned in 2019, the specialists carried out the Hunter AFV's very first live firing in an overseas training exercise! The exercise also saw the inaugural live firing of the Hunter AFV Anti-Tank Guided Missile (ATGM).

Angkatan Laut Malaysia Ajukan Proposal MYR2,4 Bio untuk Tiga Lagi Littoral Mission Ships

26 September 2022

AL Malaysia telah mengusulkan anggaran  MYR2,4 miliar untuk pengadaan tiga varian yang ditingkatkan dari kapal kelas Keris ini di bawah anggaran 2023 (photo : Piter Sinke)

Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (RMN) telah mengajukan proposal senilai MYR2,4 miliar (USD524,84 juta) untuk pengadaan batch awal terdiri dari tiga kapal Littoral Mission Ship (LMS) yang ditingkatkan di bawah anggaran pertahanan negara berikutnya.

Dokumen yang diberikan kepada Janes menunjukkan bahwa rencana tersebut sedang diusulkan di bawah 'Rencana Bergulir 3' dari Rencana Malaysia Ke-12 (RMK 12), yang berlangsung dari tahun 2021 hingga 2025. 'Rencana Bergulir 3' mencakup proposal yang akan didanai dalam anggaran nasional negara untuk tahun 2023 .

Kapal-kapal tersebut akan dikenal sebagai 'LMS Batch Kedua' dan tiga unit yang telah diusulkan untuk didanai di bawah anggaran 2023 akan menjadi kapal pertama di kelas delapan kapal.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein pertama kali mengungkapkan pada Januari 2022 dalam pidato menteri tahunan bahwa negara itu akan membeli delapan kapal 'LMS Batch Kedua' untuk RMN sebagai tindak lanjut dari LMS kelas Keris. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Program kelas Keris ini merupakan pesanan pertama Malaysia untuk kapal angkatan laut dari China. Kontrak empat kapal ditandatangani antara Putrajaya dan anak perusahaan perdagangan China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) pada April 2017.

Kapal-kapal tersebut kemudian ditugaskan antara Januari 2020 dan Januari 2022, dan keempat kapal tersebut sekarang beroperasi dengan Skuadron LMS ke-11 di Kota Kinabalu, Malaysia Timur. Kelas ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 68,8 m dan berbobot 700 ton pada beban penuh.

Untuk program 'LMS Batch Kedua', Malaysia diketahui telah mengevaluasi proposal dari beberapa pembuat kapal selain yang berafiliasi dengan CSIC.

25 September 2022

Yonarmed 15/105 Adakan Latihan Menembak Senjata Berat

25 September 2022

Labakjatrat dilaksanakan dengan alutsista YonArmed 15 yaitu meriam KH 178 kaliber 105mm (photos : YonArmed 15)

Setiap Prajurit Artileri Medan (Armed), disamping harus memiliki kemampuan dalam menembak senjata ringan, juga harus memiliki kemahiran untuk Latbakjatrat (Latihan Menembak Senjata Berat) dalam hal ini Yonarmed 15/105 Tarik Cailendra Kodam II/Sriwijaya melaksanakan Latbakjatrat dibawah pimpinan Danyonarmed 15/105 Tarik Cailendra Mayor Arm Tri Budi Wijaya S.H. Kamis (01-09-2022).


Latbakjatrat ini akan menggunakan meriam KH 178 dengan kaliber munisi 105 MM dengan menggunakan munisi tajam di Puslatpur Kodiklatad Batu raja sumatera selatan, Latbakjatrat merupakan aplikasi dari latihan teori dan praktek baik yang sudah dilaksanakan di dalam satuan ataupun di Medan latihan sebenarnya.


Batalyon Artileri Medan 15/Cailendra atau Yon Armed 15/105 Tarik/Cailendra adalah merupakan salah satu satuan bantuan tempur (satbanpur) organik dibawah Komando Kodam II/Sriwijaya yang bermarkas di Jl. Raya Sungai Tuha Km. 28, Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatra Selatan.

PH Army Deploys 2 Batteries of Israel-made Howitzers to Mindanao

25 September 2022

ATMOS 155mm SPH (photos : AAR)

MANILA – The Philippine Army (PA) on Wednesday held send-off ceremonies for two batteries or eight units of the newly-acquired Autonomous Truck Mounted Howitzer System (ATMOS) 155mm self-propelled guns which will be seeing action in conflict areas in Mindanao.

PA spokesperson, Col. Xerxes Trinidad, in a statement Thursday, said Department of National Defense (DND) officer-in-charge, Undersecretary Jose C. Faustino Jr., led the send-off ceremonies which took place at the Philippine Army Grandstand in Fort Bonifacio.

“These assets are considered game-changers as they will certainly bolster the Armed Forces of the Philippines’s (AFP) internal security operations for a decisive victory against enemies of the state. We are optimistic about your capability. Thus, we expect you will contribute significantly to our peace efforts in all conflict-affected areas that you will be deployed,” Faustino told members of the 10th "Rolling Thunder" Field Artillery Battalion (155-SP).

The 10th Field Artillery Battalion is the mother or primary unit tasked to operate and maintain the 12 newly-acquired ATMOS self-propelled guns which are divided into three batteries of four howitzers each.

The “Rolling Thunder” Battalion was activated in June 2022. Meanwhile, PA chief, Lt. Gen. Romeo S. Brawner Jr., called on 10th Field Artillery Battalion troopers to further enhance their core competencies so they can "effectively and efficiently operate and maintain" the Army's game-changer weapons systems.


Trinidad, in a separate interview, said the ATMOS 155mm self-propelled guns are "easily deployed even in ragged terrain and truck-mounted guns not towed."

He added that these new weapons have a maximum range of 41 kilometers depending on the type of ammunition used and have "target precision of up to 10-kilometer radius."

Trinidad earlier said the ATMOS 155mm howitzer system is a "shoot-and-scoot" weapon that can be rapidly deployed in rugged terrain.

"The weapon incorporates an 'inertial navigation system' (INS)-based gun-laying method and an automatic loader," he added.

The PA received 12 ATMOS howitzer units in December 2021 from Israeli defense company Elbit Systems.

The self-propelled artillery pieces are procured under the Horizon 2 of the Revised Armed Forces of the Philippines Modernization Plan. It is worth PHP2.4 billion.

The ATMOS 155mmm howitzer system would augment the existing 155mm towed-howitzers being operated by the Army Artillery Regiment. 

(PNA)

Yon Armed 13/Kostrad Adakan Uji Siap tempur Tingkat Baterai

25 September 2022

Latihan menggunakan alutsista meriam M-48 buatan Yugoslavia kaliber 76 mm (photos : Yon Armed 13)

Yonarmed 13/Nanggala Kostrad dalam melaksanakan pembinaan latihan dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Latihan tersebut dimulai dari tingkat latihan perorangan sampai dengan latihan satuan. Pada tingkat latihan satuan prajurit telah dilatihkan pada tahap Lattis Rai. Pada tahapan Proglatsi selanjutnya meningkat pada Uji Siap Tempur Tingkat Baterai, yang dimana Baterai Adhi ditunjuk sebagai Baterai Latihan.


Setelah melaksanakan Latihan Taktis Tingkat Baterai dilaksanakan Uji Siap Tempur Tingkat Baterai yang bertujuan untuk menguji kesiapan dan mengukur kemampuan taktik dan teknik Prajurit Yonarmed 13/Nanggala dalam melakukan perbantuan kepada Pasukan Manuver.
 

UST Rai saat ini sedang dilaksanakan di Daerah Latihan Baturaja Kompleks, Kab. Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan terhitung mulai tanggal 3 sampai dengan tanggal 9 September 2022. Dengan terselenggaranya UST Rai ini diharapkan nantinya prajurit siap melaksanakan tugas sebagai prajurit Yonarmed 13/Nanggala.


Batalyon Artileri Medan 13/Kostrad atau Yon Armed 13/76/Nanggala merupakan satuan Batalyon Artileri yang berada di bawah Resimen Armed 1/Stira Yudha dibawah Komando Divisi Infanteri 1 Kostrad. Markas Batalyon Artileri Medan 13/Kostrad berada di Jl. Perintis Kemerdekaan, No.122 Cikembang, Kp. Kebon Jeruk, Ds. Sukamulya, Kec. Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Four F-35A Arrived in Australia

25 September 2022

Australia's newest F-35A Lightning II aircraft A35-053 and A35-054 arrive at RAAF Base Williamtown (photos : Aus DoD)

Lightning strikes four times

Four F-35A Lightning II aircraft touched down at RAAF Base Williamtown between August 30 and September 2.

It brings the total of F-35As based in Australia to 54 of the total planned fleet of 72 aircraft.

The newest aircraft to join the fleet were accepted by No. 77 Squadron on behalf of No. 81 Wing in Air Combat Group.

Commanding Officer No. 77 Squadron, Wing Commander Tim Ireland, said it was another important step forward for Australia’s F-35A combat capability.

“These new jets represent a 10 per cent increase in training and combat capacity for our growing F-35A fighting wing,” Wing Commander Ireland said.


The latest aircraft were ferried across the Pacific Ocean as part of Exercise Lightning Ferry 22-3 – the third delivery task of this year.

The four F-35As made the journey from United States Luke Air Force Base in Arizona with trans-Pacific stops made at Hickam Air Force Base in Hawaii and Andersen Air Force Base in Guam.

They were supported by Air Mobility Group elements including a KC-30A Multi-Role Tanker Transport from No. 33 Squadron and a C-17A Globemaster from No. 36 Squadron.

Wing Commander Ireland said the success of Exercise Lightning Ferry was the result of detailed planning and coordination across Air Force.

“All ferries are complex events requiring synchronisation and flexibility from across Air Combat Group, Air Mobility Group, Air Combat Systems program office, Aerospace Combat Systems branch and the Air Operations Centre,” Wing Commander Ireland said.

“These four aircraft represent a quarter of a fighter squadron in capability. Australia now has three-quarters of its F-35As at home,” Wing Commander Ireland said.

“No. 77 Squadron celebrated 80 years of service this year. We all feel very honoured to be rapidly advancing our F-35A capability.”