16 November 2025
Amunisi loitering KB-5E yang dikembangkan RTAF memiliki hulu ledak 5 kg (photo: Jane's)
Royal Thai Air Force (RTAF) telah mengembangkan prototipe dua amunisi loitering baru yang dikenal sebagai drone kamikaze KB-10G dan KB-5E.
Amunisi keluarga KB/KB seres, yang akan segera diproduksi untuk penyebaran operasional, diresmikan pada pameran Defense & Security 2025 di Bangkok, yang berakhir pada 13 November.
RTAF menyatakan bahwa sistem ini dirancang untuk memberikan kemampuan dalam menjalankan misi penekanan pertahanan udara musuh/suppression of enemy air defence (SEAD) jarak menengah dan jarak jauh.
Target yang dituju untuk amunisi loitering, yang keduanya terintegrasi dengan sistem navigasi inersia/GPS gabungan (INS), meliputi sistem radar, kendaraan lapis baja, landasan udara, dan "lokasi militer penting lainnya", kata RTAF.
Senjata-senjata tersebut dikembangkan bersama oleh Research and Development Center for Space and Aeronautical Science and Technology RTAF; Direktorat Persenjataan, yang bertanggung jawab atas hulu ledak; dan para insinyur di akademi Navaminda Kasatriyadhiraj.
Seorang juru bicara RTAF mengatakan kepada Janes bahwa total 40 unit KB-10G/KB-5E akan diproduksi setelah serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh RTAF selama setahun terakhir. Amunisi-amunisi tersebut telah dikembangkan selama sekitar tiga tahun.
Janes memahami bahwa amunisi loitering akan diproduksi oleh Thai Aviation Industries (TAI) milik RTAF, mulai Desember 2025.
KB-10G memiliki lebar sayap 1,7 m dan berat total 40 kg, termasuk hulu ledak 10 kg. Ditenagai oleh mesin piston berbahan bakar bensin, amunisi ini dapat mencapai kecepatan 120 km/jam dan jangkauan 500 km. RTAF menyatakan bahwa kecepatan terminal diving-nya adalah 220 km/jam dan memiliki kemungkinan kesalahan melingkar (CEP) kurang dari 3 m.
(Jane's)

Wah canggih yah. Indo juga buat donk
BalasHapusIQ LEVEL BOTOL ...........
BalasHapus⚓ Proyek Kapal Tempur Pesisir (LCS)
• Tujuan awal:
o Membekali Angkatan Laut Malondesh dengan 6 kapal kelas Maharaja Lela.
o Nilai proyek: RM9.1 miliar.
o Diharapkan meningkatkan kemampuan maritim dan kemandirian industri pertahanan.
• Masalah utama:
o Keterlambatan ekstrem: Sejak kontrak ditandatangani, hingga 2025 belum ada kapal yang diserahkan.
o Pembengkakan anggaran: Biaya naik jauh dari estimasi awal, menimbulkan beban fiskal.
o Dugaan korupsi: Proyek diselimuti isu salah urus dan penyalahgunaan dana.
• Dampak strategis:
o Angkatan Laut kehilangan aset penting untuk menjaga perairan.
o Kredibilitas pemerintah dan industri pertahanan lokal merosot.
o Proyek menjadi simbol kegagalan tata kelola dan transparansi.
๐ซ Senapan Vita Berapi (VB Berapi LP06)
• Tujuan awal:
o Menghasilkan senapan serbu lokal dengan desain modern (bullpup, 5.56×45mm NATO).
o Kapasitas 30 peluru, diharapkan bisa bersaing dengan senjata standar internasional.
• Masalah utama:
o Desain kontroversial: Bentuk dianggap aneh, tidak ergonomis, dan menjadi bahan olok-olok publik.
o Kredibilitas perancang: Viktor Prykhodko, warga Rusia di Malondesh, tidak jelas latar belakang teknisnya.
o Tidak pernah diadopsi: Militer Malondesh menolak penggunaan resmi.
• Dampak strategis:
o Gagal membangun reputasi industri senjata lokal.
o Menjadi contoh buruk bagaimana proyek pertahanan bisa jatuh ke dalam gimmick tanpa uji teknis memadai.
o Menurunkan kepercayaan publik terhadap kemampuan inovasi domestik.
๐ก️ Tank Ringan STRIDE
• Tujuan awal:
o Dikembangkan oleh STRIDE untuk meningkatkan kemandirian industri pertahanan.
o Menjadi kendaraan tempur ringan yang bisa bersaing dengan produk luar negeri.
• Masalah utama:
o Minim transparansi: Tidak ada uji coba publik yang jelas.
o Efektivitas diragukan: Tidak ada bukti penggunaan aktif oleh militer atau ekspor.
o Tidak kompetitif: Secara teknologi dan biaya, kalah dibanding kendaraan tempur ringan dari negara lain.
• Dampak strategis:
o Proyek tidak memberi nilai tambah nyata bagi pertahanan nasional.
o STRIDE gagal menunjukkan kapabilitas riset yang bisa diandalkan.
o Menjadi simbol kelemahan dalam eksekusi proyek pertahanan berbasis riset lokal.
๐ Ringkasan Perbandingan
Proyek Tujuan Masalah Utama Dampak
LCS 6 kapal Maharaja Lela, RM9.1 miliar Keterlambatan, pembengkakan anggaran, dugaan korupsi Hilangnya aset maritim, rusaknya kredibilitas
VB Berapi LP06 Senapan lokal bullpup 5.56mm Desain aneh, kredibilitas perancang, tidak diadopsi Gagal bangun reputasi industri senjata
Tank STRIDE Tank ringan lokal Minim transparansi, tidak digunakan, kalah kompetitif Tidak memberi nilai tambah, simbol kelemahan riset
๐ Kesimpulan: Ketiga proyek ini menunjukkan pola kegagalan yang sama: ambisi besar tanpa eksekusi yang solid, lemahnya transparansi, dan kurangnya uji coba nyata. Akibatnya, alih-alih memperkuat pertahanan, proyek-proyek ini justru menjadi beban fiskal dan reputasi bagi Malondesh.
Fakta BUKTI bahwa malondesh TIDAK BISA ARTIKAN dengan BENAR BAHASA INDONESIA
BalasHapus๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Malondesh berkomentar:
GEMPURWIRA16 November 2025 pukul 11.32
Ya ampun hanya sebatas TAMPAL STIKER... Baca guys... ๐ฅ๐ฅ๐คฃ๐คฃ
Kerja sama tersebut mencakup pengembangan senjata ringan generasi terbaru, perakitan dan produksi lokal di Indonesia, serta program transfer teknologi dan pelatihan teknis. Implementasi akan dijalankan oleh PT Republik Armamen Industri (RAI), anak perusahaan Republikorp yang menjadi pelaksana utama di dalam negeri
KONKLUSI:
Malondesh itu LOW IQ GRADE.
Artinya
Netizen Indonesia tertawa terbahak-bahak dong
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Fakta BUKTI bahwa malondesh TIDAK BISA ARTIKAN dengan BENAR BAHASA INDONESIA
BalasHapus๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ๐ฎ๐ฉ
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
Malondesh berkomentar:
GEMPURWIRA16 November 2025 pukul 11.32
Ya ampun hanya sebatas TAMPAL STIKER... Baca guys... ๐ฅ๐ฅ๐คฃ๐คฃ
Kerja sama tersebut mencakup pengembangan senjata ringan generasi terbaru, perakitan dan produksi lokal di Indonesia, serta program transfer teknologi dan pelatihan teknis. Implementasi akan dijalankan oleh PT Republik Armamen Industri (RAI), anak perusahaan Republikorp yang menjadi pelaksana utama di dalam negeri
KONKLUSI:
Malondesh itu LOW IQ GRADE.
Artinya
Netizen Indonesia tertawa terbahak-bahak dong
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
INDIANESIA mana ya...? ๐ฅ๐ฅ๐คฃ๐คฃ
BalasHapusAmerika Kalah Jauh, Paspor Malaysia Sekarang Nomor 3 di Dunia
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20251115102838-33-685473/amerika-kalah-jauh-paspor-malaysia-sekarang-nomor-3-di-dunia
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HapusHOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
• 2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP GDP
=============
Udara dan pelatihan penerbangan
• Helikopter multirole: AW139, AW149, Bell 429, EC120B, UH-60A, AW159.
• Simulator & FSTD: EC120B, MKM, FSTD, sistem simulasi terintegrasi.
• Platform jet latih/serang ringan: L-39 ITCC (kemungkinan untuk pelatihan/latih-tembak).
Maritim
• Kapal patroli & interseptor: FIB, RHFB, utility boat, patrol boats, MV Aishah Aim 4.
• Hovercraft: Operasi litoral dan rawa/pantai.
• Outboard motors & trailers: Dukungan mobilitas dan sustainment untuk unit kecil.
Darat
• Kendaraan respons cepat: BMW R1250RT, superbikes, motor polis, Honda Civic.
• Kendaraan taktis & logistik: 4x4 vehicle, truck.
• Pertahanan udara jarak dekat: VSHORAD (Very Short Range Air Defense).
Dampak operasional
• Kesiapan meningkat, waktu respons menurun: Penambahan helikopter dan kapal interseptor memperluas jangkauan misi SAR, patroli perbatasan, dan penegakan hukum; superbikes, motor polis, dan 4x4 meningkatkan kontrol darat dan mobilitas cepat.
• Pelatihan lebih efisien dan aman: Simulator menghemat jam terbang mahal, mempercepat konversi tipe, meningkatkan standar keselamatan, dan menjaga kualitas pelatihan meski platform beragam.
• Interoperabilitas lintas matra membaik: Platform serupa di TUDM/TLDM/TDM/MMEA/BOMBA/Polis memudahkan operasi gabungan, berbagi suku cadang, dan standardisasi prosedur—meski keberagaman tipe tetap menantang.
Dampak finansial dan logistik
• Biaya OPEX naik dan anggaran jangka panjang tertekan: Leasing biasanya lebih mahal per jam dibanding kepemilikan dalam jangka panjang, namun efektif untuk kebutuhan segera. Pengelolaan kontrak multi-lembaga menuntut koordinasi keuangan yang ketat.
• Beban sustainment dan kompleksitas armada bertambah: Banyak tipe berbeda (AW139/AW149/UH-60A/AW159/Bell 429/EC120B/L-39) meningkatkan kebutuhan pelatihan teknisi, stok suku cadang, alat khusus, dan dokumentasi kelaikudaraan. Risiko bottleneck suku cadang dan dependensi vendor meningkat.
• Ketergantungan pada kontraktor dan SLA: Kinerja misi bergantung pada kepatuhan SLA, ketersediaan teknisi, serta dukungan MRO. Kegagalan kontrak berdampak langsung pada kesiapan operasional.
Dampak strategis dan kebijakan
• Jembatan menuju modernisasi armada: Sewa memungkinkan uji operasional berbagai platform sebelum keputusan akuisisi. Data real-world dari misi SAR, maritim, dan latihan tempur memperkaya evaluasi kebutuhan masa depan.
• Persepsi publik dan akuntabilitas: Skala leasing yang besar memerlukan transparansi biaya, metrik performa, dan hasil misi agar didukung publik. Tanpa itu, kritik “mahal dan temporer” bisa menguat.
• Peluang industri lokal: Integrasi MRO lokal, pelatihan teknis, dan knowledge transfer dapat memperkuat ekosistem pertahanan. Tanpa strategi ini, value-added domestik kecil dan ketergantungan eksternal berlanjut.
Risiko utama
• Fragmentasi armada dan duplikasi kemampuan: Banyak tipe berbeda berisiko menciptakan tumpang tindih misi, menghambat standardisasi SOP dan interoperabilitas.
• Kontrak tidak sinkron dan governance lemah: Kontrak terpisah antar lembaga dapat menyebabkan gap ketersediaan, perbedaan standar layanan, dan kesulitan konsolidasi biaya.
• Kepatuhan regulasi dan keselamatan: Variasi registrasi sipil/militer, sertifikasi pilot/teknisi, dan perizinan operasi memerlukan pengawasan ketat agar tidak terjadi pelanggaran kelaikudaraan atau risiko keselamatan.
INDIANESIA mana ya...? ๐ฅ๐ฅ๐คฃ๐คฃ
BalasHapusAmerika Kalah Jauh, Paspor Malaysia Sekarang Nomor 3 di Dunia
https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20251115102838-33-685473/amerika-kalah-jauh-paspor-malaysia-sekarang-nomor-3-di-dunia
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HapusHOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
• 2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP GDP
=============
Udara dan pelatihan penerbangan
• Helikopter multirole: AW139, AW149, Bell 429, EC120B, UH-60A, AW159.
• Simulator & FSTD: EC120B, MKM, FSTD, sistem simulasi terintegrasi.
• Platform jet latih/serang ringan: L-39 ITCC (kemungkinan untuk pelatihan/latih-tembak).
Maritim
• Kapal patroli & interseptor: FIB, RHFB, utility boat, patrol boats, MV Aishah Aim 4.
• Hovercraft: Operasi litoral dan rawa/pantai.
• Outboard motors & trailers: Dukungan mobilitas dan sustainment untuk unit kecil.
Darat
• Kendaraan respons cepat: BMW R1250RT, superbikes, motor polis, Honda Civic.
• Kendaraan taktis & logistik: 4x4 vehicle, truck.
• Pertahanan udara jarak dekat: VSHORAD (Very Short Range Air Defense).
Dampak operasional
• Kesiapan meningkat, waktu respons menurun: Penambahan helikopter dan kapal interseptor memperluas jangkauan misi SAR, patroli perbatasan, dan penegakan hukum; superbikes, motor polis, dan 4x4 meningkatkan kontrol darat dan mobilitas cepat.
• Pelatihan lebih efisien dan aman: Simulator menghemat jam terbang mahal, mempercepat konversi tipe, meningkatkan standar keselamatan, dan menjaga kualitas pelatihan meski platform beragam.
• Interoperabilitas lintas matra membaik: Platform serupa di TUDM/TLDM/TDM/MMEA/BOMBA/Polis memudahkan operasi gabungan, berbagi suku cadang, dan standardisasi prosedur—meski keberagaman tipe tetap menantang.
Dampak finansial dan logistik
• Biaya OPEX naik dan anggaran jangka panjang tertekan: Leasing biasanya lebih mahal per jam dibanding kepemilikan dalam jangka panjang, namun efektif untuk kebutuhan segera. Pengelolaan kontrak multi-lembaga menuntut koordinasi keuangan yang ketat.
• Beban sustainment dan kompleksitas armada bertambah: Banyak tipe berbeda (AW139/AW149/UH-60A/AW159/Bell 429/EC120B/L-39) meningkatkan kebutuhan pelatihan teknisi, stok suku cadang, alat khusus, dan dokumentasi kelaikudaraan. Risiko bottleneck suku cadang dan dependensi vendor meningkat.
• Ketergantungan pada kontraktor dan SLA: Kinerja misi bergantung pada kepatuhan SLA, ketersediaan teknisi, serta dukungan MRO. Kegagalan kontrak berdampak langsung pada kesiapan operasional.
Dampak strategis dan kebijakan
• Jembatan menuju modernisasi armada: Sewa memungkinkan uji operasional berbagai platform sebelum keputusan akuisisi. Data real-world dari misi SAR, maritim, dan latihan tempur memperkaya evaluasi kebutuhan masa depan.
• Persepsi publik dan akuntabilitas: Skala leasing yang besar memerlukan transparansi biaya, metrik performa, dan hasil misi agar didukung publik. Tanpa itu, kritik “mahal dan temporer” bisa menguat.
• Peluang industri lokal: Integrasi MRO lokal, pelatihan teknis, dan knowledge transfer dapat memperkuat ekosistem pertahanan. Tanpa strategi ini, value-added domestik kecil dan ketergantungan eksternal berlanjut.
Risiko utama
• Fragmentasi armada dan duplikasi kemampuan: Banyak tipe berbeda berisiko menciptakan tumpang tindih misi, menghambat standardisasi SOP dan interoperabilitas.
• Kontrak tidak sinkron dan governance lemah: Kontrak terpisah antar lembaga dapat menyebabkan gap ketersediaan, perbedaan standar layanan, dan kesulitan konsolidasi biaya.
• Kepatuhan regulasi dan keselamatan: Variasi registrasi sipil/militer, sertifikasi pilot/teknisi, dan perizinan operasi memerlukan pengawasan ketat agar tidak terjadi pelanggaran kelaikudaraan atau risiko keselamatan.
Norak!
BalasHapusGuna paspor bisa selesaikan KD MEHEREJELELET kee...?
BalasHapus๐๐๐๐คฃ๐คฃ๐คช๐คช๐คช
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
BalasHapusHOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
• 2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP GDP
=============
Udara dan pelatihan penerbangan
• Helikopter multirole: AW139, AW149, Bell 429, EC120B, UH-60A, AW159.
• Simulator & FSTD: EC120B, MKM, FSTD, sistem simulasi terintegrasi.
• Platform jet latih/serang ringan: L-39 ITCC (kemungkinan untuk pelatihan/latih-tembak).
Maritim
• Kapal patroli & interseptor: FIB, RHFB, utility boat, patrol boats, MV Aishah Aim 4.
• Hovercraft: Operasi litoral dan rawa/pantai.
• Outboard motors & trailers: Dukungan mobilitas dan sustainment untuk unit kecil.
Darat
• Kendaraan respons cepat: BMW R1250RT, superbikes, motor polis, Honda Civic.
• Kendaraan taktis & logistik: 4x4 vehicle, truck.
• Pertahanan udara jarak dekat: VSHORAD (Very Short Range Air Defense).
Dampak operasional
• Kesiapan meningkat, waktu respons menurun: Penambahan helikopter dan kapal interseptor memperluas jangkauan misi SAR, patroli perbatasan, dan penegakan hukum; superbikes, motor polis, dan 4x4 meningkatkan kontrol darat dan mobilitas cepat.
• Pelatihan lebih efisien dan aman: Simulator menghemat jam terbang mahal, mempercepat konversi tipe, meningkatkan standar keselamatan, dan menjaga kualitas pelatihan meski platform beragam.
• Interoperabilitas lintas matra membaik: Platform serupa di TUDM/TLDM/TDM/MMEA/BOMBA/Polis memudahkan operasi gabungan, berbagi suku cadang, dan standardisasi prosedur—meski keberagaman tipe tetap menantang.
Dampak finansial dan logistik
• Biaya OPEX naik dan anggaran jangka panjang tertekan: Leasing biasanya lebih mahal per jam dibanding kepemilikan dalam jangka panjang, namun efektif untuk kebutuhan segera. Pengelolaan kontrak multi-lembaga menuntut koordinasi keuangan yang ketat.
• Beban sustainment dan kompleksitas armada bertambah: Banyak tipe berbeda (AW139/AW149/UH-60A/AW159/Bell 429/EC120B/L-39) meningkatkan kebutuhan pelatihan teknisi, stok suku cadang, alat khusus, dan dokumentasi kelaikudaraan. Risiko bottleneck suku cadang dan dependensi vendor meningkat.
• Ketergantungan pada kontraktor dan SLA: Kinerja misi bergantung pada kepatuhan SLA, ketersediaan teknisi, serta dukungan MRO. Kegagalan kontrak berdampak langsung pada kesiapan operasional.
Dampak strategis dan kebijakan
• Jembatan menuju modernisasi armada: Sewa memungkinkan uji operasional berbagai platform sebelum keputusan akuisisi. Data real-world dari misi SAR, maritim, dan latihan tempur memperkaya evaluasi kebutuhan masa depan.
• Persepsi publik dan akuntabilitas: Skala leasing yang besar memerlukan transparansi biaya, metrik performa, dan hasil misi agar didukung publik. Tanpa itu, kritik “mahal dan temporer” bisa menguat.
• Peluang industri lokal: Integrasi MRO lokal, pelatihan teknis, dan knowledge transfer dapat memperkuat ekosistem pertahanan. Tanpa strategi ini, value-added domestik kecil dan ketergantungan eksternal berlanjut.
Risiko utama
• Fragmentasi armada dan duplikasi kemampuan: Banyak tipe berbeda berisiko menciptakan tumpang tindih misi, menghambat standardisasi SOP dan interoperabilitas.
• Kontrak tidak sinkron dan governance lemah: Kontrak terpisah antar lembaga dapat menyebabkan gap ketersediaan, perbedaan standar layanan, dan kesulitan konsolidasi biaya.
• Kepatuhan regulasi dan keselamatan: Variasi registrasi sipil/militer, sertifikasi pilot/teknisi, dan perizinan operasi memerlukan pengawasan ketat agar tidak terjadi pelanggaran kelaikudaraan atau risiko keselamatan.
THAILAND MENYIAPKAN AMUNISI UNTUK PMX LUTONG HOMO KARENA BELUM MEMINTA MAAF KE THAILAND ๐๐๐๐๐๐
BalasHapusGEMPORK GILA & MEMEK LONTE.
BalasHapusMALAYSEWA๐ฒ๐พ U CAKAP.
HIGHLY IQ.
HIGHLY KAYA.
HIGHLY MATA WANG.
TOP 5 UNIVERSITY.
AYO TUNJUK BUKTI...
-MALAYSEWA๐ฒ๐พ BINA TRAIN.
-BINA KAPAL PERANG.
-BINA LPD.
-BINA PESAWAT.
-BINA MALE DRONE
KALAH TELAK guys.............HAHAHAHAH
BalasHapusTerkuak! Ini Penyebab Rupiah Kalah Telak dari Ringgit Malaysia
https://www.cnbcindonesia.com/news/20251114091112-4-685158/terkuak-ini-penyebab-rupiah-kalah-telak-dari-ringgit-malaysia
IQ LEVEL BOTOL ...........
Hapus1. Proyek LCS (Littoral Combat Ship)
• Fiskal & Anggaran
o Pembengkakan biaya hingga RM9.1 miliar menunjukkan lemahnya kontrol fiskal.
o Risiko contingent liabilities meningkat karena proyek gagal memberi aset nyata.
• Industri & Kapasitas
o Kegagalan memperlihatkan lemahnya ekosistem galangan kapal lokal.
o Menurunkan kepercayaan investor dan mitra internasional terhadap kemampuan Malondesh.
• Strategis & Pertahanan
o Hilangnya 6 kapal Maharaja Lela berarti kekosongan aset maritim kritis.
o Mengurangi kemampuan menjaga perairan strategis (Selat Melaka, Laut Cina Selatan).
• Reputasi & Politik
o Dugaan korupsi merusak kredibilitas pemerintah dan institusi pertahanan.
o Menjadi simbol kegagalan tata kelola proyek besar.
2. VB Berapi LP06 (Senapan Bullpup Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Biaya riset dan prototipe tidak menghasilkan adopsi → sunk cost.
o Tidak ada return on investment bagi industri pertahanan.
• Industri & Kapasitas
o Desain dianggap aneh → menurunkan kredibilitas perancang lokal.
o Gagal membangun reputasi industri senjata Malondesh di pasar global.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak diadopsi oleh militer → tidak memberi kontribusi pada kesiapan tempur.
o Membuat ketergantungan tetap pada senjata impor.
• Reputasi & Politik
o Menjadi contoh kegagalan inovasi lokal.
o Menurunkan moral dan kepercayaan publik terhadap kemampuan riset pertahanan.
3. Tank STRIDE (Tank Ringan Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Dana riset tidak transparan → risiko pemborosan fiskal.
o Tidak ada nilai tambah karena tidak digunakan.
• Industri & Kapasitas
o Kalah kompetitif dibanding produk luar → menunjukkan lemahnya benchmarking teknologi.
o Tidak memberi dorongan pada ekosistem riset militer.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak masuk ke dalam arsenal → tidak memperkuat kemampuan darat.
o Menjadi simbol ketergantungan pada impor.
• Reputasi & Politik
o Transparansi minim → menimbulkan persepsi kelemahan tata kelola riset.
o Menjadi contoh kegagalan inovasi yang tidak memberi manfaat praktis.
๐ Pola Umum yang Terlihat
• Kelemahan Tata Kelola: Semua proyek menunjukkan masalah transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan fiskal.
• Kegagalan Industri Lokal: Tidak ada yang berhasil membangun reputasi atau daya saing global.
• Risiko Strategis: Proyek gagal → aset pertahanan tidak bertambah, ketergantungan impor tetap tinggi.
• Kerusakan Reputasi: Publik dan mitra internasional melihat Malondesh kurang kredibel dalam mengelola proyek besar.
๐ฎ Implikasi Jangka Panjang
• Fiskal: Beban anggaran meningkat tanpa hasil nyata → menekan ruang fiskal untuk proyek lain.
• Industri: Riset lokal kehilangan momentum → talenta dan investor beralih ke luar negeri.
• Pertahanan: Kesiapan militer stagnan → mengurangi deterrence di kawasan strategis.
• Politik: Kegagalan berulang → menurunkan kepercayaan publik dan memperkuat narasi kelemahan institusi.
IQ LEVEL BOTOL ...........
Hapus1. Proyek LCS (Littoral Combat Ship)
• Fiskal & Anggaran
o Pembengkakan biaya hingga RM9.1 miliar menunjukkan lemahnya kontrol fiskal.
o Risiko contingent liabilities meningkat karena proyek gagal memberi aset nyata.
• Industri & Kapasitas
o Kegagalan memperlihatkan lemahnya ekosistem galangan kapal lokal.
o Menurunkan kepercayaan investor dan mitra internasional terhadap kemampuan Malondesh.
• Strategis & Pertahanan
o Hilangnya 6 kapal Maharaja Lela berarti kekosongan aset maritim kritis.
o Mengurangi kemampuan menjaga perairan strategis (Selat Melaka, Laut Cina Selatan).
• Reputasi & Politik
o Dugaan korupsi merusak kredibilitas pemerintah dan institusi pertahanan.
o Menjadi simbol kegagalan tata kelola proyek besar.
2. VB Berapi LP06 (Senapan Bullpup Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Biaya riset dan prototipe tidak menghasilkan adopsi → sunk cost.
o Tidak ada return on investment bagi industri pertahanan.
• Industri & Kapasitas
o Desain dianggap aneh → menurunkan kredibilitas perancang lokal.
o Gagal membangun reputasi industri senjata Malondesh di pasar global.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak diadopsi oleh militer → tidak memberi kontribusi pada kesiapan tempur.
o Membuat ketergantungan tetap pada senjata impor.
• Reputasi & Politik
o Menjadi contoh kegagalan inovasi lokal.
o Menurunkan moral dan kepercayaan publik terhadap kemampuan riset pertahanan.
3. Tank STRIDE (Tank Ringan Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Dana riset tidak transparan → risiko pemborosan fiskal.
o Tidak ada nilai tambah karena tidak digunakan.
• Industri & Kapasitas
o Kalah kompetitif dibanding produk luar → menunjukkan lemahnya benchmarking teknologi.
o Tidak memberi dorongan pada ekosistem riset militer.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak masuk ke dalam arsenal → tidak memperkuat kemampuan darat.
o Menjadi simbol ketergantungan pada impor.
• Reputasi & Politik
o Transparansi minim → menimbulkan persepsi kelemahan tata kelola riset.
o Menjadi contoh kegagalan inovasi yang tidak memberi manfaat praktis.
๐ Pola Umum yang Terlihat
• Kelemahan Tata Kelola: Semua proyek menunjukkan masalah transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan fiskal.
• Kegagalan Industri Lokal: Tidak ada yang berhasil membangun reputasi atau daya saing global.
• Risiko Strategis: Proyek gagal → aset pertahanan tidak bertambah, ketergantungan impor tetap tinggi.
• Kerusakan Reputasi: Publik dan mitra internasional melihat Malondesh kurang kredibel dalam mengelola proyek besar.
๐ฎ Implikasi Jangka Panjang
• Fiskal: Beban anggaran meningkat tanpa hasil nyata → menekan ruang fiskal untuk proyek lain.
• Industri: Riset lokal kehilangan momentum → talenta dan investor beralih ke luar negeri.
• Pertahanan: Kesiapan militer stagnan → mengurangi deterrence di kawasan strategis.
• Politik: Kegagalan berulang → menurunkan kepercayaan publik dan memperkuat narasi kelemahan institusi.
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
DEFICIT RM 92.8 BILLION
DEFICIT RM 92.8 BILLION
DEFICIT RM 92.8 BILLION
Bank Negara Negeri Kasino just borrowed another RM 5.0 billion to bring the budget deficit up to RM 92.8 billion. The prime/finance minister Anwar Ibrahim stated the budget deficit would be RM 79.9 billion when he brought down the budget 2025 in October last year in the Dewan Rakyat.
=============
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
• 2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP GDP
=============
1. DEBT 84.3% DARI GDP
2. DEBT NEGARA RM 1.63 TRLLIUN
3. DEBT 1MDB RM 18.2 BILLION
4. TUNGGAKAN SEWA SABAH USD 15 BILLION
5. DEBT KERAJAAN PERSEKUTUAN 60.4%
6. SEWA SIMULATOR MKM
7. PESAWAT MIG GROUNDED
8. SEWA MOTOR POLIS
9. PESAWAT MB339CM GROUNDED
10. NURI GROUNDED SEWA BLACKHAWK
11. FIVE PROCUREMENT CANCELLED
12. 48 PESAWAT SKYHAWK HILANG
13. MESIN JET 2 BUAH HILANG
14. NO MARINIR NO AMPHIBIOUS NAVAL PLATFORM
15. NO LST
16. NO LPD – NGEMIS LPD USA
17. NO TANKER
18. NO KCR
19. MONUMEN MIG29M UNTUK JIMAT KOS
20. NO SPH
21. SUBMARINE DEFACT MEMBUNUH WANITA HAMIL
22. NO HELLFIRE
23. NO MPA ATR72 DELAYED
24. NO HIDRO-OSEANOGRAFI SEWA KAPAL HIDRO
25. NO HELI HEAVY ATTACK NGEMIS AH1Z
26. NO M3 AMPHIBIUS RIG
27. LCS MANGKRAK KARATAN
28. OPV MANGKRAK
29. TANK MOGOK STOP SPARE PARTS
30. CN 235 MSA VERSI MSI USA
31. SEWA MOTOR MILITARY POLICE
32. RADAR GIFTED PAID USA
33. 84% NO SAVING EVERY MONTH
34. SEWA VVSHORAD
35. SEWA TRUK 3 TON
36. 4X4 SEWA 6X6 CANCELLED
37. C130H DIGANTI 2045
38. TEMBAK GRANAT BOM PASUKAN SEMDIRI
39. NO DRONE UCAV – ANKA ISR OMPONG
40. SEWA BLACKHAWK SEWA AW159
41. NO TRACKED SPH
42. SEWA SIMULATOR HELI
43. SPH CANCELLED
44. SCORPION V150 CONDOR SIMBAS RETIRED
45. NO PESAWAT COIN
46. PILATUS MK II KARATAN
47. PENCEROBOHAN 43X BTA 316 HARI
48. SEWA AW139 SEWA COLIBRI
49. MRSS LMS B2 UAV ANKA HELI MENUNGGU 2026-2030
50. OPV DIBAYAR 3 JADI 1 SEWA BOAT
51. LYNX GROUNDED
52. MRCA CANCELLED SEWA PESAWAT ITTC
53. MICA CANCELLED NSM CANCELLED
54. NO LRAD NO MRAD JUST VSHORAD
55. PRANK UN PRANK TURKEY PRANK PERANCIS PRANK SLOVAKIA
56. 4X NGEMIS F18 KUWAIT
57. MENUNGGU 2050 KAPAL SELAM
58. NO TANK AMPHIBI AV8 MOGOK BERASAP
59. 84% NO SAVING EVERY MONTH
60. OVER LIMIT DEBT 65,6% (LIMIT DEBT 65%)
=============
SEWA = HUTANG 84.3% DARI GDP = NO SHOPPING
1. SEWA 28 HELI
2. SEWA L39 ITCC
3. SEWA EC120B
4. SEWA FLIGHT SIMULATION TRAINING DEVICE (FSTD)
5. SEWA 1 UNIT SISTEM SIMULATOR EC120B
6. SEWA HOVERCRAFT
7. SEWA AW139
8. SEWA FAST INTERCEPTOR BOAT (FIB)
9. SEWA UTILITY BOAT
10. SEWA RIGID HULL FENDER BOAT (RHFB)
11. SEWA ROVER FIBER GLASS (ROVER)
12. SEWA MV AISHAH AIM 4
13. SEWA BMW R1250RT
14. SEWA 4X4 VECHICLE
15. SEWA VSHORAD
16. SEWA TRUCK
17. SEWA HONDA CIVIC
18. SEWA PATROL BOATS
19. SEWA OUTBOARD MOTORS
20. SEWA TRAILERS
21. SEWA SUPERBIKES
22. SEWA SIMULATOR MKM
23. SEWA 12 AW149 TUDM
24. SEWA 4 AW139 TUDM
25. SEWA 5 EC120B TUDM
26. SEWA 2 AW159 TLDM
27. SEWA 4 UH-60A TDM
28. SEWA 12 AW149 TDM
29. SEWA 4 AW139 BOMBA
30. SEWA 2 AW159 MMEA
31. SEWA 7 BELL429 POLIS
32. SEWA MOTOR POLIS
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
1.FOREST CITY = USD 100 BILLION
2. ECRL= USD 20 BILLION
3.CHINA-MALONDESH QINZHOU INDUSTRIAL PARK (CMQIP) = USD 4,2 BILLION
4. MALONDESH -CHINA KUANTAN INDUSTRIAL PARK (MCKIP) = USD 3,77 BILLION
5.CHINA RAILWAY ROLLING STOCK CORP’S ROLLING STOCK CENTER = USD 131 MILLION
6. 1 MDB = USD 4,5 BILLION
---------------
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP
---------------
WAJIB LAPOR USA
Malondesh shall not enter into agreements or understandings with third countries that include non-scientific, discriminatory, or preferential technical standards or third-country SPS measures that are incompatible with U.S. or international standards; or otherwise disadvantage U.S. exports.
---------------
DILARANG PAJAK USA
Article 3.1: Digital Services Tax
Malondesh shall not impose digital services taxes, or similar taxes, that discriminate against U.S. companies in law or in fact.
---------------
WAJIB LAPOR USA
Article 3.3: Digital Trade Agreements
Malondesh shall consult with the United States before entering into a new digital trade agreement with another country that jeopardizes essential U.S. interests.
---------------
MALONDESH UP TO =
DEBT 97% OF GDP
DEBT 97% OF GDP
DEBT 97% OF GDP
Malondesh's debt ratio could surge to almost 97% of GDP if government-linked guarantees materialize, a risk highlighted in the Ministry of Finance's (MOF) Fiscal Outlook 2026 report
---------------
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
• Dengan total paket transaksi mencapai sekitar USUSD240–242 miliar, termasuk USUSD70 miliar investasi Maid of london (MALON) ke AS, pembelian LNG, pesawat Boeing, dan peralatan telekomunikasi
• Hasil dari kesepakatan ini: tarif impor Maid of london (MALON) ke AS resmi ditetapkan pada 19%, berlaku mulai 8 Agustus 2025, lebih rendah dari tarif yang sempat diusulkan 25%
---------------
BNM = HOUSEHOLD DEBT IS ONE OF THE HIGHEST IN THE ASEAN ......
MAID OF LONDON (MALON) household DEBT is one of the highest in the ASEAN region. Bank Negara MAID OF LONDON (MALON)
-------------
2025 ZONK = MRCA LCS SPH MRSS
5x PM DIJANGKA = NO SHOPPING
6x MOD DIJANGKA = NO SHOPPING
6x MOF DIJANGKA = NO SHOPPING
----------------
๐ DETAIL PROYEK
• MRCA (2017–2025):
o 2017: Inisiasi penggantian MiG-29.
o 2023: FA-50 diumumkan sebagai interim.
o 2025: Status ZONK (tidak ada MRCA baru).
-
• LCS (2011–2025):
o 2011: Kontrak LCS ditandatangani.
o 2022: Skandal audit terungkap.
o 2025: Status ZONK (belum ada kapal operasional).
-
• SPH (2016–2025):
o 2016: Proposal SPH diajukan.
o 2025: Status ZONK (tidak ada akuisisi).
-
• MRSS (2016–2025):
o 2016: Masuk rencana TLDM 15-to-5.
o 2025: Status ZONK (belum dibangun).
----------------
MRCA 2025-2017= ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
LCS 2025-2011 = ZONK = MANGKRAK
5x GANTI PM
6x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
SPH 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
MRSS/LPD 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
----------------
DEBT 84,3% TO GDP
KLAIM LUNAS 2053 = GAGAL (NAMBAH DEBT)
5x GANTI PM
6x GANTI MOF
-
TIDAK BAYAR HUTANG TERTUNGGAK
KEKANGAN KEWANGAN
5x GANTI PM
6x GANTI MOD
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
1.FOREST CITY = USD 100 BILLION
2. ECRL= USD 20 BILLION
3.CHINA-MALONDESH QINZHOU INDUSTRIAL PARK (CMQIP) = USD 4,2 BILLION
4. MALONDESH -CHINA KUANTAN INDUSTRIAL PARK (MCKIP) = USD 3,77 BILLION
5.CHINA RAILWAY ROLLING STOCK CORP’S ROLLING STOCK CENTER = USD 131 MILLION
6. 1 MDB = USD 4,5 BILLION
---------------
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP
---------------
WAJIB LAPOR USA
Malondesh shall not enter into agreements or understandings with third countries that include non-scientific, discriminatory, or preferential technical standards or third-country SPS measures that are incompatible with U.S. or international standards; or otherwise disadvantage U.S. exports.
---------------
DILARANG PAJAK USA
Article 3.1: Digital Services Tax
Malondesh shall not impose digital services taxes, or similar taxes, that discriminate against U.S. companies in law or in fact.
---------------
WAJIB LAPOR USA
Article 3.3: Digital Trade Agreements
Malondesh shall consult with the United States before entering into a new digital trade agreement with another country that jeopardizes essential U.S. interests.
---------------
MALONDESH UP TO =
DEBT 97% OF GDP
DEBT 97% OF GDP
DEBT 97% OF GDP
Malondesh's debt ratio could surge to almost 97% of GDP if government-linked guarantees materialize, a risk highlighted in the Ministry of Finance's (MOF) Fiscal Outlook 2026 report
---------------
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
DIPERAS 242 MILIAR DOLLAR
• Dengan total paket transaksi mencapai sekitar USUSD240–242 miliar, termasuk USUSD70 miliar investasi Maid of london (MALON) ke AS, pembelian LNG, pesawat Boeing, dan peralatan telekomunikasi
• Hasil dari kesepakatan ini: tarif impor Maid of london (MALON) ke AS resmi ditetapkan pada 19%, berlaku mulai 8 Agustus 2025, lebih rendah dari tarif yang sempat diusulkan 25%
---------------
BNM = HOUSEHOLD DEBT IS ONE OF THE HIGHEST IN THE ASEAN ......
MAID OF LONDON (MALON) household DEBT is one of the highest in the ASEAN region. Bank Negara MAID OF LONDON (MALON)
-------------
2025 ZONK = MRCA LCS SPH MRSS
5x PM DIJANGKA = NO SHOPPING
6x MOD DIJANGKA = NO SHOPPING
6x MOF DIJANGKA = NO SHOPPING
----------------
๐ DETAIL PROYEK
• MRCA (2017–2025):
o 2017: Inisiasi penggantian MiG-29.
o 2023: FA-50 diumumkan sebagai interim.
o 2025: Status ZONK (tidak ada MRCA baru).
-
• LCS (2011–2025):
o 2011: Kontrak LCS ditandatangani.
o 2022: Skandal audit terungkap.
o 2025: Status ZONK (belum ada kapal operasional).
-
• SPH (2016–2025):
o 2016: Proposal SPH diajukan.
o 2025: Status ZONK (tidak ada akuisisi).
-
• MRSS (2016–2025):
o 2016: Masuk rencana TLDM 15-to-5.
o 2025: Status ZONK (belum dibangun).
----------------
MRCA 2025-2017= ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
LCS 2025-2011 = ZONK = MANGKRAK
5x GANTI PM
6x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
SPH 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
MRSS/LPD 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
----------------
DEBT 84,3% TO GDP
KLAIM LUNAS 2053 = GAGAL (NAMBAH DEBT)
5x GANTI PM
6x GANTI MOF
-
TIDAK BAYAR HUTANG TERTUNGGAK
KEKANGAN KEWANGAN
5x GANTI PM
6x GANTI MOD
GORILLA makin PANIK ...RINGGIT MENUJU Rp4.100..... HAHAHAHAH
BalasHapusDPR Cecar BI, Rupiah Kok Keok Lawan Dolar hingga Ringgit
https://www.cnbcindonesia.com/market/20251114091903-17-685159/dpr-cecar-bi-rupiah-kok-keok-lawan-dolar-hingga-ringgit
IQ LEVEL BOTOL ...........
Hapus1. Proyek LCS (Littoral Combat Ship)
• Fiskal & Anggaran
o Pembengkakan biaya hingga RM9.1 miliar menunjukkan lemahnya kontrol fiskal.
o Risiko contingent liabilities meningkat karena proyek gagal memberi aset nyata.
• Industri & Kapasitas
o Kegagalan memperlihatkan lemahnya ekosistem galangan kapal lokal.
o Menurunkan kepercayaan investor dan mitra internasional terhadap kemampuan Malondesh.
• Strategis & Pertahanan
o Hilangnya 6 kapal Maharaja Lela berarti kekosongan aset maritim kritis.
o Mengurangi kemampuan menjaga perairan strategis (Selat Melaka, Laut Cina Selatan).
• Reputasi & Politik
o Dugaan korupsi merusak kredibilitas pemerintah dan institusi pertahanan.
o Menjadi simbol kegagalan tata kelola proyek besar.
2. VB Berapi LP06 (Senapan Bullpup Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Biaya riset dan prototipe tidak menghasilkan adopsi → sunk cost.
o Tidak ada return on investment bagi industri pertahanan.
• Industri & Kapasitas
o Desain dianggap aneh → menurunkan kredibilitas perancang lokal.
o Gagal membangun reputasi industri senjata Malondesh di pasar global.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak diadopsi oleh militer → tidak memberi kontribusi pada kesiapan tempur.
o Membuat ketergantungan tetap pada senjata impor.
• Reputasi & Politik
o Menjadi contoh kegagalan inovasi lokal.
o Menurunkan moral dan kepercayaan publik terhadap kemampuan riset pertahanan.
3. Tank STRIDE (Tank Ringan Lokal)
• Fiskal & Anggaran
o Dana riset tidak transparan → risiko pemborosan fiskal.
o Tidak ada nilai tambah karena tidak digunakan.
• Industri & Kapasitas
o Kalah kompetitif dibanding produk luar → menunjukkan lemahnya benchmarking teknologi.
o Tidak memberi dorongan pada ekosistem riset militer.
• Strategis & Pertahanan
o Tidak masuk ke dalam arsenal → tidak memperkuat kemampuan darat.
o Menjadi simbol ketergantungan pada impor.
• Reputasi & Politik
o Transparansi minim → menimbulkan persepsi kelemahan tata kelola riset.
o Menjadi contoh kegagalan inovasi yang tidak memberi manfaat praktis.
๐ Pola Umum yang Terlihat
• Kelemahan Tata Kelola: Semua proyek menunjukkan masalah transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan fiskal.
• Kegagalan Industri Lokal: Tidak ada yang berhasil membangun reputasi atau daya saing global.
• Risiko Strategis: Proyek gagal → aset pertahanan tidak bertambah, ketergantungan impor tetap tinggi.
• Kerusakan Reputasi: Publik dan mitra internasional melihat Malondesh kurang kredibel dalam mengelola proyek besar.
๐ฎ Implikasi Jangka Panjang
• Fiskal: Beban anggaran meningkat tanpa hasil nyata → menekan ruang fiskal untuk proyek lain.
• Industri: Riset lokal kehilangan momentum → talenta dan investor beralih ke luar negeri.
• Pertahanan: Kesiapan militer stagnan → mengurangi deterrence di kawasan strategis.
• Politik: Kegagalan berulang → menurunkan kepercayaan publik dan memperkuat narasi kelemahan institusi.
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
Malondesh menghadapi ketegangan serius antara narasi resmi dan realitas fiskal-struktural: pertumbuhan ekonomi dan reformasi diumumkan, namun tekanan utang, defisit, dan ketergantungan aset tetap tinggi.
Berikut penjabaran detail dari empat ketegangan utama antara klaim resmi dan realitas yang terjadi di Malondesh:
⚡ 1. Klaim: Ekonomi tumbuh
Realitas: Defisit dan utang membengkak
• Pemerintah menyatakan ekonomi tumbuh, namun pertumbuhan 2025 lebih lemah dari proyeksi awal karena tekanan eksternal dan konsumsi domestik yang melambat.
• Defisit fiskal 2024 memang turun ke 4.1% dari PDB, tapi ini masih tinggi dan rentan terhadap risiko pendapatan rendah dan belanja tak terduga.
• Utang publik terus meningkat, sebagian karena pembiayaan subsidi, bantuan sosial, dan proyek infrastruktur jangka panjang.
๐ฆ 2. Klaim: Stabilitas makro
Realitas: Rumah tangga tertekan utang
• Narasi stabilitas makro tidak mencerminkan kenyataan tekanan utang rumah tangga yang tinggi, terutama dari pinjaman konsumtif dan perumahan.
• Bank Negara Malondesh mencatat rasio utang rumah tangga terhadap PDB tetap di atas 80%, salah satu yang tertinggi di Asia.
• Inflasi yang masih fluktuatif dan kenaikan suku bunga global memperburuk beban cicilan dan daya beli masyarakat.
๐ก️ 3. Klaim: Modernisasi militer
Realitas: Aset strategis disewa, bukan dimiliki
• Pemerintah mengklaim modernisasi militer, namun banyak aset strategis seperti radar, kapal patroli, dan pesawat pengintai disewa dari mitra luar negeri.
• Ini menimbulkan ketergantungan jangka panjang dan keterbatasan kontrol operasional, serta risiko keamanan nasional jika kontrak tidak diperpanjang atau terganggu.
• Model sewa ini sering digunakan untuk menghindari belanja modal besar, tapi mengaburkan beban fiskal jangka panjang.
๐ 4. Klaim: Reformasi fiskal
Realitas: Beban utang belum turun
• Malondesh telah meluncurkan Public Finance and Fiscal Responsibility Act 2023 dan memperluas cakupan SST serta e-invoicing.
• Namun, reformasi ini belum menghasilkan penurunan signifikan dalam beban utang atau efisiensi belanja.
• Subsidi bahan bakar baru akan direformasi mulai Juli 2025, dengan estimasi penghematan RM4 miliar—jumlah yang belum cukup untuk membalikkan tren utang.
๐ Kesimpulan dan Implikasi
Malondesh menghadapi ketegangan naratif yang serius: klaim resmi menekankan pertumbuhan dan reformasi, tetapi realitas menunjukkan tekanan fiskal, ketergantungan aset, dan beban utang rumah tangga. Untuk mengatasi ini, diperlukan:
• Transparansi fiskal yang lebih tinggi (termasuk aset sewa dan kewajiban kontinjensi)
• Reformasi subsidi dan belanja yang lebih dalam
• Strategi pengelolaan utang rumah tangga dan peningkatan literasi keuangan
• Evaluasi ulang model pembiayaan militer dan infrastruktur
ANOMALI KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
Ringgit Malondesh diklaim stabil meski dibayangi TUMBANG = DEFISIT ANGGARAN, peningkatan utang negara dan rumah tangga, serta belanja militer yang meningkat—ini mencerminkan strategi fiskal dan komunikasi pemerintah yang kompleks.
Berikut penjelasan detail berdasarkan data dan dinamika terbaru:
๐ฒ๐พ 1. Klaim Ringgit Kuat: Narasi Pemerintah
Pemerintah Malondesh, khususnya melalui Kementerian Keuangan dan Bank Negara Malondesh (BNM), menyatakan bahwa nilai tukar ringgit tetap stabil dan mencerminkan fundamental ekonomi yang sehat. Beberapa argumen yang digunakan:
• Cadangan devisa mencukupi untuk intervensi pasar.
• Inflasi terkendali dan pertumbuhan ekonomi tetap positif.
• Diversifikasi ekspor dan surplus neraca berjalan mendukung nilai tukar.
Namun, klaim ini sering dikritik karena tidak mencerminkan tekanan eksternal seperti penguatan dolar AS dan arus keluar modal dari pasar negara berkembang.
๐ 2. TUMBANG = DEFISIT ANGGARAN dan Utang Negara
Malondesh mencatat defisit fiskal sebesar RM99 miliar pada 2022, dengan utang nasional mencapai RM1.08 triliun atau sekitar 60.3% dari PDB. Meskipun masih di bawah batas statutori 65%, tren ini menunjukkan:
• Ketergantungan pada pembiayaan utang untuk belanja negara.
• Kewajiban pembayaran bunga yang meningkat.
• Ruang fiskal yang makin sempit untuk stimulus ekonomi.
๐ก️ 3. Belanja Militer dan Aset Sewa
Meski banyak aset militer Malondesh sudah usang (171 unit melebihi usia 30 tahun), pemerintah tetap mengalokasikan RM21.2 miliar dalam Belanjawan 2026 untuk modernisasi pertahanan. Ini termasuk:
• Pembelian sistem pertahanan udara (MANPADS).
• Kapal MRSS dan kendaraan taktis.
• Fokus pada kesiapsiagaan dan misi perdamaian.
Namun, sebagian pengadaan dilakukan melalui skema sewa atau leasing, yang menambah beban liabilitas jangka panjang.
๐ 4. Kenaikan Utang Rumah Tangga
Utang rumah tangga Malondesh juga meningkat, dipicu oleh:
• Kredit perumahan dan kendaraan.
• Konsumsi berbasis pinjaman (kartu kredit, pinjaman pribadi).
• Tekanan biaya hidup dan stagnasi pendapatan.
Utang rumah tangga Malondesh sempat mencapai sekitar 85% dari PDB, salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
๐ 5. Mengapa Pemerintah Tetap Klaim Stabilitas?
Klaim ringgit kuat dan ekonomi stabil meski indikator fiskal memburuk bisa dijelaskan melalui:
• Strategi komunikasi fiskal untuk menjaga kepercayaan investor dan publik.
• Pengelolaan persepsi pasar agar tidak terjadi pelarian modal.
• Penekanan pada indikator makro tertentu (seperti cadangan devisa dan pertumbuhan) sambil mengabaikan tekanan struktural.
๐ Kesimpulan
Klaim kekuatan ringgit Malondesh adalah bagian dari narasi stabilitas makro yang dikembangkan pemerintah, meski realitasnya menunjukkan tekanan dari:
• Defisit fiskal yang besar.
• Utang negara dan rumah tangga yang meningkat.
• Belanja militer yang agresif, sebagian melalui skema sewa.
ANOMALI KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
----------
Berikut penjelasan rinci dan terstruktur dari lima isu utama ekonomi Malondesh 2025, membandingkan narasi resmi dengan realitas faktual berdasarkan data terbaru.
1. ๐ฑ Ringgit
• Narasi Resmi: Pemerintah menyatakan bahwa ringgit undervalued dan akan pulih seiring perbaikan fundamental ekonomi.
• Realitas:
o Ringgit memang mengalami depresiasi signifikan akibat outflow modal dari pasar negara berkembang, termasuk Malondesh, menyusul kenaikan suku bunga The Fed dan ketegangan geopolitik global.
o Ketidakpastian global dan perlambatan perdagangan dunia turut memperlemah sentimen investor terhadap aset berisiko di kawasan ASEAN.
o Dampaknya adalah imported inflation meningkat, terutama pada barang konsumsi dan energi, yang menekan daya beli rumah tangga.
2. ๐ Fiskal
• Narasi Resmi: Defisit fiskal menurun berkat reformasi pajak dan efisiensi belanja.
• Realitas:
o Defisit fiskal memang turun menjadi sekitar 4.0–4.1% dari PDB pada 2024–2025, lebih baik dari target 4.3%.
o Namun, beban bunga utang tetap tinggi, dan subsidi energi masih menyerap porsi besar belanja negara, terutama sebelum reformasi subsidi BBM yang baru dimulai pertengahan 2025.
o Keterlambatan implementasi e-invoicing dan perluasan SST juga menekan penerimaan negara.
3. ๐ฐ Utang
• Narasi Resmi: Utang aman.
• Realitas:
o Sekitar 97% utang pemerintah bersumber dari pasar domestik, yang memang mengurangi risiko nilai tukar.
o Namun, rasio utang terhadap PDB mendekati 61%, mendekati batas hukum 65% dan batas kehati-hatian 60%.
o Ini membatasi ruang fiskal untuk stimulus tambahan tanpa memicu kekhawatiran investor dan lembaga pemeringkat.
4. ๐ก️ Militer
• Narasi Resmi: Modernisasi militer dilakukan bertahap dan efisien.
• Realitas:
o Pemerintah menggunakan skema leasing (sewa guna usaha) untuk pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), seperti drone dan kapal patroli.
o Skema ini tidak tercatat sebagai utang resmi, namun menciptakan liabilitas tersembunyi jangka panjang yang akan membebani anggaran mendatang jika tidak dikelola transparan.
5. ๐ Rumah Tangga
• Narasi Resmi: Konsumsi domestik tetap kuat dan menopang pertumbuhan.
• Realitas:
o Konsumsi rumah tangga memang menyumbang lebih dari 55% PDB, namun didorong oleh utang rumah tangga yang tinggi, terutama kredit perumahan dan konsumsi.
o Dengan suku bunga acuan Bank Negara Malondesh tetap tinggi untuk mengendalikan inflasi, rumah tangga berpendapatan menengah ke bawah menghadapi tekanan cicilan dan risiko gagal bayar.
o Ini membuat konsumsi rentan terhadap guncangan eksternal dan perlambatan ekonomi.
Kesimpulan: Narasi resmi menekankan stabilitas dan reformasi, namun realitas menunjukkan adanya kerentanan struktural di sektor fiskal, moneter, dan rumah tangga. Untuk kebijakan yang lebih efektif, perlu transparansi fiskal, reformasi subsidi yang adil, dan penguatan perlindungan sosial.
Klaim kontroversial dari profersor tetangga seperti bahasa Melayu 300 juta penutur, diaspora melayu hingga Suriname, Borobudur karya Melayu, Orang Melayu bisa terbang, Kungfu dari Melayu, Romawi belajar kapal dari Melayu, Nabi Sulaiman datang ke Melayu, hingga Melayu keturunan Bani quntura suku Israel yang hilang,
BalasHapusMalaydesh Penipu no 1, KERA-jaan Pasir Berdengung Rumput berbisik ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
https://youtube.com/watch?v=KK5BMgblCgI
Jet tempur Baru kawasan 2030
BalasHapusIndonesia Rafale J10 Kaan BORAMAE
Australia F-35
Singapura F-35
Vietnam Su-57
Philipine F-16 viper
Malaydesh jet latih LCA FA-50, lalu tepuk dada membual jadi tumpuan dunia, dunia hewan weiiiii ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
Gempita Malaydesh Turkiye
BalasHapusTak ada uji tembak di Malaydesh
Tak ada design Malaydesh
Tak ada uji ledak Malaydesh
Tak boleh export Malaydesh
Vs
Tank Harimau Indonesia Turkiye
Ada uji tembak di Indonesia
Ada uji ledak di Indonesia
Ada design Indonesia
Indonesia hak exsport asia Turkiye di eropa
01. Salam bina Candi LCS MaharajaLele Mangkrak Karatan 14 tahun SALAH POTONG, seharga RM 12 Billion
BalasHapus02. Salam bina senapang Allien tembak tupai VITA lendir BERAPI
03. Salam KERAjaan BANGKRAP di gondoli Jho Law
04. Salam bina kereta kebal 8x8 GEMPITA tampel sticker tak boleh eksport
05. Salam bina tank ugly STRIDE bentuk KOTAK Turet impoten
06. Salam bina rudal antar Galaxy ugly TAMING SARI
07. Salam bina jet PTM GEN 6 hasil mimpi basah insinyur 5 top university
08. Salam bina drone ugly NYAMUK
09. Salam bina KERETA KIPAS TERBANG tampal Sticker dari Cina
10. Salam bina kereta PROTON tak laku di jual ke gelly cina
11. Salam Komando LETUPKAN wanita hamil
12. Salam komando TEWAS saat DEMO, tembak Komandan sendiri
13. Salam komando PINGSAN saat latihan berbaris
14. Salam Komando TEWAS dilempar GRANAT teman sendiri
15. Salam Komando tewas Saat BERENANG
16. Salam kapal selam SCORPANE tak boleh selam sebelum MRO
17. Salam LMS Ompong, plat tipis, lambat, setahun pakai radio rusak, dari CINA untuk lawan CINA
18. Salam kapal RUSAK oleh JARING nelayan NGUYEN
19. Salam 7 Jet Tersikit dunia F18 hornet di tewaskan BANGAU guna parade aja tiada SOURCE CODE
20. Salam Su30MKM 18 Ekor hanya 4 yg boleh terbang
21. Salam Mig29 GROUNDED
22. Salam kilang AIRCROD Lembab MRO 1 pesawat butuh masa 3 tahun
23. Salam heli TELUR PUYUH MD530 KILANGnya Bangkrut
24. Salam engine jet HILANG di SONGLAP ke Uruguay
25. Salam ASKAR BERSARONG bangga jadi penjaga ISTANA british
26. Salam EJECT KAT HANGGAR world record 2 kali
27. Salam kapal militer Gagah Samudra kena sita MYBANK
29. Salam JUDI HALAL BERSYARIAH Gentting Highland daulat tuanku
30. Salam tak punya korps MARINIR,Kapal HOSPITAL,LPD,LST, Tank Amphibi dan SPH
31. Salam TANK PENDEKAR design WW II MOGOK tengah jalan
32. Salam HUTANG Rm 1.5 Trillion 84% PDB, Kumpul koin, Bayar hutang CINA pakai hutang JEPUN, gali LOBANG tutup LOBANG
33. Salam BELI pespur MB339 BARU TANPA ENGIN baru 12 tahun pakai sudah Grounded
34. Salam 88 bijik Jet Bekas GURUN A4 Skyhawk hilang setengah di parkiran GURUN
35. Salam BOMBER Cina dan 16 Pesawat Cina pusing - Pusing langit Sabah cuma kirim NOTA Protes
36. Salam CCG KEKAL 289 hari pertahun di betting Ali, CCG dan nelayan Cina sudah makan tidor berak sedot ikan sedot minyak buang tahi
37. Salam Komando tewas kena tembak SENAPAN ANGIN penyelundup Perlis
38. Salam TAMPAL STICKER Batik,Reog,Wayang,Rendang,Anklung,kuda lumping,Keris,pacu jalur,lagu rasa sayange,lagu halo halo bandung dan lagu terang bulan
39. Salam 9 APC Guardian di tolak PBB tiada RCWS hendak prank PBB dengan harga komplit RCWS
40. Salam dapat SEDEKAH Amerika Convert CN235 basic ke versi MSA Upgrade di PT DI
41. Salam UCAV drone DJI di tempel dua senapan M4 untuk menakuti Kelalawar
42. Salam di bully Singapure, bayar air murah, di ceroboh Jet dan Apache, di ambil batu puteh, bayar denda kereta Cepat, Su 30 MKM di usir dari singapure tiada SLOT
43. Salam dapat SEDEKAH Merdeka semu 999 tahun Tanah mesti sedia di tempati
44. Salam HMAV 4X4 TARANTULA SEWA, Tempel Sticker Hizir Turki
45. Salam RADAR IMPOTEN tak bisa kesan MH370
46. Salam satu satunya LST KD Sri Idrapura Terbakar tiada ganti
47. Salam pesawat intai ISRAEL kencing di langit Ibu negara tak takut di salvo Jernas Lapook
48. Salam TERJUN PAYUNG tersasar ke PASAR
49. Salam 4 kali ditolak NGEMIS hornet bekas RONGSOK Kuwait
50. Salam Eksportir kondom Unisex,Narkoba,Teroris,Togel,Maling ikan,Maling patok
51. Salam tak bayar SEWA Sabah, aset Petronas kena sita SULU
52. Salam GFP Rank 48 di bawah kaki Myanmar
53. Salam SEWA Merata untuk militer Heli AW139,Heli EC120 B,Kapal Hidrografi,Simulator heli,Boat FIB,Boat RHFB,Rover,Motosikal,ATV, Vellfire
54. Salam OPV Fatima berenang MIRING
55. Salam Rehull kapal USANG di Make Over PC ex KD Sundang, PC ex KD Panah
56. Salam PM ex Narapidana Korupsi dan ex Narapidana Sodomi
57. Salam tentara tanam SAYUR
58. Salam KD Ganas Kapal Peyot Tua Rongsok Ompong
59. Salam dapat Sedekah kapal rongsok 56 tahun ex USCG Cutter
60. Salam Tampal Sticker pemain bola latin kena SANKSI FIFA
61. Salam Tak di undang KTT GAZA
Hapus62. Salam PMX Anwar di usir pengawal Xie Jin Ping
63. Salam PMX Gadai Kedaulatan ke Amerika
64. Salam di gelar jenderal Thailand, penipu, musuh dalam selimut, pengkhianat
65. Salam PMX membual tumpuan dunia Ghaib
66. Salam dosen Malaydesh membual bahasa Melayu 300 juta penutur, diaspora melayu hingga Suriname, Borobudur karya Melayu, Orang Melayu bisa terbang, Kungfu dari Melayu, Romawi belajar kapal dari Melayu, Nabi Sulaiman datang ke Melayu, hingga Melayu keturunan Bani quntura suku Israel yang hilang,
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20251111121806-106-1294218/viral-dosen-malaysia-klaim-bangsa-romawi-belajar-dari-negara-jiran
BalasHapusApa ni weeiiiii ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
Logic Malaydesh Romawi ke Malaydesh jalan kaki lalu belajar buat kapal untuk balik ke eropa, Dosen dungu IQ monkey ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
https://youtu.be/LsXfcZkzt_4?si=BBwX2sNeV9QXs_qp
BalasHapusAnwar mencoba mendekati Xi Jinping diusir, Xi Jinping memilih menghampiri prabowo
Jangan di buka nanti monkey Malaydesh sakit hati ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
ANOMALI KLAIM RINGGIT KUAT = MELARAT
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT TIAP TAHUN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
------------
๐ Indikator Realitas dan Implikasi Fiskal-Sosial
Indikator Kenyataan Implikasi Detail
TUMBANG = DEFISIT ANGGARAN 2025: 4.1% PDB Belanja negara melebihi pendapatan Menunjukkan tekanan fiskal berkelanjutan. Pemerintah harus mencari pembiayaan tambahan, berpotensi meningkatkan utang atau memangkas belanja sosial. Ini mengurangi fleksibilitas fiskal untuk menghadapi krisis atau mendanai pembangunan jangka panjang.
Utang Negara RM1.247 triliun (2024) Pertumbuhan utang melambat, tapi total tetap tinggi Beban bunga utang menyerap sebagian besar anggaran tahunan. Risiko crowding-out muncul: belanja produktif seperti pendidikan dan kesehatan bisa ditekan demi membayar kewajiban utang. Ini juga menurunkan kepercayaan investor terhadap keberlanjutan fiskal.
Utang Rumah Tangga Meningkat (BNM) Rumah tangga makin bergantung pada kredit Beban bunga menekan daya beli dan konsumsi domestik. Jika suku bunga naik, risiko gagal bayar meningkat. Ini bisa memicu tekanan sosial, terutama di kelompok berpendapatan rendah dan menengah.
Aset Militer Disewa, Bukan Dimiliki Ketergantungan pada pihak luar Mengurangi kontrol strategis dan kedaulatan. Dalam situasi geopolitik yang tidak stabil, ketergantungan ini bisa menjadi titik lemah pertahanan nasional dan memperbesar risiko fiskal jika biaya sewa melonjak atau kontrak terganggu.
๐ Mengapa Ini Disebut Anomali?
• Mata uang kuat ≠ fundamental kuat: Ringgit menguat bukan karena surplus fiskal atau utang rendah, melainkan karena sentimen pasar dan faktor teknikal (misalnya aliran modal jangka pendek).
• Utang dalam ringgit ≠ ringan: Meski mengurangi risiko valuta asing, utang tetap membebani APBN dan mempersempit ruang fiskal untuk belanja pembangunan atau perlindungan sosial.
๐งญ Implikasi Kebijakan dan Risiko Struktural
1. Pengurangan Subsidi
• Subsidi RON95 dan listrik dikurangi untuk menghemat anggaran.
• Dampaknya: tekanan biaya hidup meningkat, terutama bagi rumah tangga berpendapatan rendah.
• Risiko: ketidakpuasan sosial, protes, dan penurunan konsumsi domestik.
2. E-Invoicing dan Perluasan SST
• Tujuannya meningkatkan pendapatan negara.
• Dampaknya: sektor informal bisa tertekan karena biaya kepatuhan meningkat.
• Risiko: kontraksi aktivitas ekonomi mikro dan potensi penghindaran pajak.
3. Crowding-Out Belanja Produktif
• Pembayaran bunga utang menyerap ruang fiskal.
• Dampaknya: belanja untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bisa dikurangi.
• Risiko jangka panjang: penurunan kualitas SDM dan daya saing ekonomi.
4. Ketahanan Militer dan Fiskal
• Ketergantungan pada aset sewaan mengurangi kontrol strategis.
• Dampaknya: risiko keamanan meningkat jika akses terhadap aset terganggu.
• Risiko fiskal: biaya sewa bisa melonjak, memperburuk defisit.
ANOMALI KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
๐ฒ๐พ 1. Klaim Kekuatan Ringgit: Narasi Stabilitas Makro
Pemerintah Malondesh dan Bank Negara Malondesh (BNM) secara konsisten menyampaikan bahwa Ringgit Malondesh (RM) tetap kuat dan undervalued. Namun, nilai tukar Ringgit terhadap USD tetap melemah (kisaran RM4.75–RM4.80/USD), menunjukkan bahwa narasi tersebut belum sepenuhnya didukung oleh dinamika pasar.
๐ 2. Defisit Fiskal yang Besar
Malondesh mengalami defisit fiskal kronis sejak krisis 1997, dan tren ini berlanjut:
Tahun Defisit Fiskal % terhadap PDB
2022 RM99 miliar 5.6%
2023 RM85.4 miliar 5.0%
2024* RM82.0 miliar 4.9% (target)
2025* RM76.0 miliar 4.3% (target)
๐น Kontributor utama defisit:
• Subsidi energi dan pangan.
• Belanja sosial dan bantuan tunai.
• Proyek infrastruktur besar (ECRL, Pan Borneo).
• Pembayaran bunga utang.
๐น Risiko fiskal:
• Ruang fiskal makin sempit untuk stimulus.
• Ketergantungan pada utang domestik dan luar negeri.
• Kebutuhan reformasi pajak (GST, cukai barang mewah) belum terealisasi.
๐ฆ 3. Utang Negara dan Rumah Tangga yang Meningkat
๐️ Utang Pemerintah:
• Total utang: RM1.18 triliun (2025), sekitar 61.2% dari PDB.
• Liabilitas kontinjensi (jaminan BUMN): RM260 miliar.
• Pembayaran bunga tahunan: RM45 miliar.
๐น Struktur utang:
• 97% dalam mata uang Ringgit (mengurangi risiko nilai tukar).
• 3% dalam mata uang asing (USD, JPY, EUR).
๐ Utang Rumah Tangga:
• Rasio utang rumah tangga terhadap PDB: 84.5% (salah satu tertinggi di ASEAN).
• Komposisi:
o Kredit perumahan: 52%
o Kredit kendaraan: 20%
o Pinjaman pribadi dan kartu kredit: 28%
๐น Risiko sosial-ekonomi:
• Kenaikan suku bunga oleh BNM menekan kemampuan bayar.
• Stagnasi pendapatan dan inflasi biaya hidup.
• Maraknya pinjaman digital dan fintech tanpa jaminan.
๐ก️ 4. Belanja Militer yang Agresif dan Skema Sewa
Malondesh meningkatkan belanja pertahanan sebagai respons terhadap:
• Ketegangan di Laut Cina Selatan.
• Kebutuhan modernisasi aset militer yang sudah tua.
• Komitmen terhadap misi perdamaian internasional.
๐ Anggaran Pertahanan:
• 2023: RM19.7 miliar
• 2024: RM21.2 miliar
• 2025: RM22.5 miliar (proyeksi)
๐น Jenis belanja:
• Kapal MRSS, sistem pertahanan udara, kendaraan taktis.
• Modernisasi pesawat dan radar.
• Pelatihan dan kesiapsiagaan.
๐น Skema sewa:
• Beberapa aset militer disewa (leasing) untuk menghindari belanja modal langsung.
• Contoh: kendaraan tempur, pesawat pengintai, sistem komunikasi.
• Risiko: menambah liabilitas jangka panjang dan kurang transparan dalam laporan fiskal.
๐ Kesimpulan: Ketegangan antara Narasi dan Realitas
Aspek Narasi Pemerintah Realitas Ekonomi
Ringgit Stabil dan undervalued Tertekan oleh dolar AS dan arus keluar modal
Fiskal Defisit menurun Beban bunga dan subsidi tetap tinggi
Utang Terkendali dan domestik Rasio terhadap PDB tinggi dan membatasi ruang fiskal
Militer Modernisasi efisien Skema sewa menambah liabilitas tersembunyi
Rumah Tangga Konsumsi tetap kuat Utang tinggi dan rentan terhadap suku bunga
ANOMALI KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
----------
Ringgit Malondesh (RM) dinilai undervalued oleh otoritas domestik, namun pelemahannya terhadap USD mencerminkan tekanan eksternal dan ketidakpercayaan pasar terhadap narasi tersebut.
Berikut penjelasan mendalam mengenai ketidaksesuaian antara narasi resmi dan realitas pasar:
๐ฆ Narasi Resmi: RM Kuat dan Undervalued
Pemerintah Malondesh dan Bank Negara Malondesh (BNM) menyatakan bahwa:
• Fundamental ekonomi Malondesh tetap solid, dengan pertumbuhan PDB yang stabil, surplus neraca berjalan, dan cadangan devisa yang memadai.
• RM dianggap undervalued, artinya nilai tukarnya lebih rendah dari nilai wajarnya berdasarkan indikator fundamental seperti paritas daya beli (PPP), neraca transaksi berjalan, dan produktivitas.
• Tujuan narasi ini adalah untuk menjaga kepercayaan investor dan publik, serta mencegah spekulasi berlebihan terhadap depresiasi mata uang.
๐ Realitas Pasar: RM Melemah terhadap USD
Namun, nilai tukar RM terhadap USD tetap berada di kisaran RM4.75–RM4.80/USD, bahkan sempat menyentuh level terendah sejak krisis 1998. Beberapa faktor penyebabnya:
1. Kebijakan Moneter Global
• The Fed mempertahankan suku bunga tinggi (5,25–5,50%), menarik arus modal ke AS dan memperkuat USD.
• Investor global cenderung memindahkan dana ke aset USD yang lebih aman dan memberikan imbal hasil lebih tinggi.
2. Outflow Modal dan Sentimen Pasar
• Arus keluar modal asing dari pasar obligasi dan saham Malondesh menekan permintaan terhadap RM.
• Ketidakpastian politik domestik dan global memperburuk sentimen terhadap mata uang emerging markets, termasuk RM.
3. Persepsi Pasar terhadap Risiko
• Meskipun fundamental domestik kuat, pasar menilai risiko eksternal lebih dominan, seperti ketergantungan pada ekspor komoditas dan volatilitas global.
• Pasar tidak sepenuhnya percaya pada narasi undervaluation jika tidak didukung oleh intervensi nyata atau reformasi struktural.
⚖️ Mengapa Narasi dan Realitas Tidak Sinkron?
• Valuasi fundamental ≠ harga pasar jangka pendek. Pasar valuta asing sangat dipengaruhi oleh ekspektasi, arus modal, dan sentimen global.
• Narasi undervaluation bersifat jangka panjang, sedangkan pelemahan RM mencerminkan tekanan jangka pendek.
• Tanpa intervensi aktif atau reformasi struktural, pasar akan tetap menilai RM berdasarkan risiko dan imbal hasil relatif.
----------
GOVERNMENT DEBT : 69% of GDP
HOUSEHOLD DEBT : 84.3% of GDP
As of June 2025, Maid of london (MALON) 's federal government debt was RM 1.3 trillion, up from RM 1.25 trillion at the end of 2024, with a projected debt-to-GDP ratio of 69% by the end of 2025. Simultaneously, household debt reached RM 1.65 trillion in March 2025, representing 84.3% of GDP, but this level is considered manageable due to strong household financial assets, which are 2.1 times higher than the total debt.
Federal Government Debt
• End of 2024: RM 1.25 trillion
• End of June 2025: RM 1.3 trillion
• Projected Debt-to-GDP: 69% by the end of 2025
Household Debt
• 2025 : RM1.73 trillion, or 85.8% of GDP GDP
----------
MISKIN = 2025 .....
RM 1.65 TRILLION = 84.3% OF GDP
RM 1.65 TRILLION = 84.3% OF GDP
RM 1.65 TRILLION = 84.3% OF GDP
MARCH 2025 — deputy finance minister. KUALA LUMPUR (Aug 13): Maid of london (MALON) 's household debt stood at RM1. 65 trillion as of end-March 2025, equivalent to 84.3% of gross domestic product (GDP) as at end-March 2025, a level that remains elevated but is balanced by strong household assets.
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
1. ๐ฅ Pengurangan Subsidi (RON95 & Listrik)
Dampak Langsung:
• Kenaikan harga barang dan jasa akibat biaya energi yang lebih tinggi.
• Inflasi biaya hidup, terutama berdampak pada rumah tangga B40 dan M40.
Risiko Struktural:
• Ketidakpuasan sosial: Potensi demonstrasi, tekanan politik, dan penurunan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
• Penurunan konsumsi domestik: Daya beli melemah, berdampak pada pertumbuhan sektor ritel dan UMKM.
• Efek domino fiskal: Jika subsidi dikurangi tanpa kompensasi sosial (seperti transfer tunai bersasar), tekanan sosial bisa berujung pada kebutuhan intervensi fiskal baru.
2. ๐ E-Invoicing dan Perluasan SST (Sales & Service Tax)
Dampak Langsung:
• Peningkatan kepatuhan pajak di sektor formal.
• Tekanan pada sektor informal dan mikro: Biaya administrasi dan digitalisasi bisa menjadi beban.
Risiko Struktural:
• Kontraksi ekonomi mikro: Pelaku usaha kecil bisa memilih keluar dari sistem formal, memperluas ekonomi bayangan.
• Potensi penghindaran pajak: Jika sistem terlalu kompleks atau tidak inklusif, pelaku usaha bisa mencari celah untuk menghindari pelaporan.
• Risiko ketimpangan digital: Usaha kecil di daerah terpencil bisa tertinggal karena keterbatasan akses teknologi.
3. ๐งฎ Crowding-Out Belanja Produktif
Dampak Langsung:
• Pembayaran bunga utang menyerap ruang fiskal yang seharusnya dialokasikan untuk belanja pembangunan.
• Penurunan belanja modal dan sosial: Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bisa dikorbankan.
Risiko Struktural:
• Penurunan kualitas SDM: Investasi rendah di pendidikan dan kesehatan berdampak pada produktivitas jangka panjang.
• Daya saing ekonomi menurun: Infrastruktur yang stagnan memperlambat pertumbuhan sektor swasta dan investasi asing.
• Risiko fiskal jangka panjang: Ketergantungan pada utang untuk belanja rutin memperburuk sustainability fiskal.
4. ๐ก️ Ketahanan Militer dan Fiskal
Dampak Langsung:
• Ketergantungan pada aset sewaan (misalnya pesawat, kapal, sistem radar) mengurangi kontrol strategis.
• Risiko keamanan: Jika akses terhadap aset terganggu (misalnya karena konflik geopolitik atau gagal bayar), kemampuan pertahanan bisa lumpuh.
Risiko Struktural:
• Biaya sewa melonjak: Dalam kondisi pasar yang tidak stabil, biaya sewa bisa meningkat tajam, memperburuk defisit fiskal.
• Kerentanan strategis: Ketergantungan pada pihak ketiga dalam sistem pertahanan bisa membuka celah keamanan nasional.
• Efek reputasi fiskal: Ketidakmampuan membayar sewa bisa menurunkan peringkat kredit negara dan kepercayaan investor.
Zafrul sendiri mengaku perjanjian ART berat sebelah dan perlu dipinda! Walacukai masih nak debat ke?
BalasHapushttps://youtu.be/KelyIxEY9Mw
Bila org bodoh di beri amanah jaga negara...seluruh dunia mentertawakan kita...๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐
MEMANG SUDAH PUNYA DNA BODOH DAN PENIPU SEJAK DARI RAHIM EMAKNYA PARA BERUK MALONDESH ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
Sangka hanya Projek WHOOSH MANGKRAK...ternyata JALAN TOL juga MANGKRAK...HAHAHAH
BalasHapusBanyak Tol Sepi, Perencanaan Tak Realistis Dinilai Salah Satu Penyebabnya
https://www.youtube.com/watch?v=ogHOuSo7HAo
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
๐ TUMBANG = DEFISIT ANGGARAN Tahunan
• Defisit fiskal 2023 mencapai RM99 miliar, atau sekitar 5% dari PDB.
• Belanja negara melebihi pendapatan secara konsisten, terutama untuk subsidi, gaji pegawai, dan pembayaran bunga utang.
• Ketergantungan pada pinjaman domestik untuk menutup defisit, memperbesar beban bunga dan rollover utang.
๐ฐ Utang Negara dan Liabilitas Tersembunyi
Tahun Utang Pemerintah Liabilitas Total % terhadap PDB
2022 RM1.08 triliun RM1.5 triliun ~80%
2023 RM1.2 triliun >RM1.5 triliun >80%
• Liabilitas tersembunyi termasuk jaminan pemerintah atas BUMN, PPP, dan pinjaman luar negeri.
• Akta FRA 2023 mencoba membatasi utang, tapi belum efektif menurunkan tren.
๐ Utang Rumah Tangga Meningkat
• Malondesh memiliki rasio utang rumah tangga terhadap PDB >80%, salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
• Penyebab:
o Kredit konsumsi dan perumahan yang mudah diakses.
o Stagnasi pendapatan riil.
o Ketergantungan pada pinjaman untuk kebutuhan dasar.
๐ก️ TUMBANG = ASET MILITER = SEWA?
• Banyak peralatan militer dan fasilitas strategis disewa atau dibeli melalui skema leasing atau PPP.
• Tujuannya:
o Menghindari belanja modal besar di APBN.
o Menjaga defisit tetap “terlihat” rendah.
• Dampaknya:
o Kepemilikan aset strategis rendah.
o Ketergantungan pada vendor luar negeri.
o Potensi risiko keamanan dan biaya jangka panjang.
๐ Kesimpulan: Ketegangan Naratif vs Realitas
Klaim Resmi Realitas Fiskal dan Struktural
Ekonomi tumbuh Tapi defisit dan utang membengkak
Stabilitas makro Tapi rumah tangga tertekan utang
Modernisasi militer Tapi aset strategis disewa, bukan dimiliki
Reformasi fiskal Tapi belum menurunkan beban utang
Anomali ini mencerminkan ketidakseimbangan antara narasi makroekonomi dan fondasi fiskal yang rapuh. Untuk mengatasi ini, Malondesh perlu:
• Transparansi penuh atas liabilitas tersembunyi.
• Reformasi belanja dan pendapatan negara.
• Penguatan daya beli rumah tangga.
• Revisi strategi kepemilikan aset strategis
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
⚖️ Ketegangan Naratif vs Realitas: Malondesh
Klaim Resmi Realitas Fiskal dan Struktural
Ekonomi tumbuh Tapi defisit dan utang membengkak
Stabilitas makro Tapi rumah tangga tertekan utang
Modernisasi militer Tapi aset strategis disewa, bukan dimiliki
Reformasi fiskal Tapi belum menurunkan beban utang
1. ๐ Ekonomi Tumbuh vs ๐ Defisit dan Utang Membengkak
Narasi Resmi:
• PDB tumbuh 4–5% per tahun.
• Ekspor dan investasi asing tetap stabil.
• Inflasi terkendali dan pengangguran menurun.
Realitas:
• Defisit fiskal struktural: Sejak 1998, Malondesh belum pernah mencatat surplus anggaran. Defisit 2023 mencapai ~5% dari PDB.
• Utang pemerintah federal: Melebihi RM1.2 triliun (lebih dari 60% PDB), belum termasuk liabilitas luar neraca seperti jaminan BUMN dan PPP.
• Beban bunga: Pembayaran bunga tahunan melebihi RM40 miliar, menyerap lebih dari 15% pendapatan pemerintah.
• Belanja rigid: Lebih dari 50% APBN terserap untuk gaji, subsidi, dan emolumen—menyisakan ruang fiskal sempit untuk pembangunan.
๐ Implikasi: Pertumbuhan PDB tidak otomatis mencerminkan kesehatan fiskal. Ketergantungan pada utang untuk menambal defisit menimbulkan risiko solvabilitas jangka panjang.
2. ๐งฎ Stabilitas Makro vs ๐️ Rumah Tangga Tertekan Utang
Narasi Resmi:
• Inflasi rendah (2–3%).
• Nilai tukar relatif stabil.
• Sistem perbankan kuat dan likuid.
Realitas:
• Utang rumah tangga >80% PDB: Salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.
• Kredit konsumsi dan perumahan mendominasi portofolio pinjaman.
• Stagnasi pendapatan riil: Upah tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup, mendorong rumah tangga berutang untuk kebutuhan dasar.
• Risiko sistemik: Ketergantungan pada leverage rumah tangga membuat ekonomi rentan terhadap guncangan suku bunga dan pengangguran.
๐ Implikasi: Stabilitas makro tidak menjamin ketahanan mikro. Ketimpangan antara indikator makro dan tekanan keuangan rumah tangga menciptakan ilusi stabilitas.
3. ๐ก️ Modernisasi Militer vs ๐️ Aset Strategis Disewa
Narasi Resmi:
• Investasi dalam pertahanan meningkat.
• Modernisasi alutsista dan latihan bersama negara mitra.
Realitas:
• Skema sewa dan leasing digunakan untuk menghindari belanja modal besar dalam APBN.
• Contoh: Proyek LCS (Littoral Combat Ship) mengalami penundaan dan pembengkakan biaya, tanpa kejelasan pengadaan aset.
• Kepemilikan aset rendah: Banyak fasilitas dan peralatan militer tidak dimiliki langsung oleh negara.
• Risiko jangka panjang: Ketergantungan pada vendor luar negeri dan kontrak jangka panjang mengurangi fleksibilitas strategis.
๐ Implikasi: Modernisasi berbasis sewa menciptakan ilusi kapasitas militer tanpa memperkuat kedaulatan aset strategis.
4. ๐งพ Reformasi Fiskal vs ๐งจ Beban Utang Tak Menurun
Narasi Resmi:
• Konsolidasi fiskal melalui pengurangan subsidi dan perluasan basis pajak.
• Pengenalan Fiscal Responsibility Act (FRA) 2023 untuk mengatur batas defisit dan utang.
Realitas:
• FRA belum operasional penuh: Tidak ada sanksi atau mekanisme penegakan yang kuat.
• Subsidi tetap besar: Subsidi BBM, listrik, dan makanan tetap menyerap puluhan miliar ringgit.
• Pendapatan negara stagnan: Ketergantungan pada pajak tidak langsung (SST) dan dividen Petronas.
• Reformasi pajak tertunda: GST belum dikembalikan, tax base tetap sempit.
๐ Implikasi: Reformasi fiskal bersifat kosmetik jika tidak disertai keberanian politik untuk menata ulang struktur belanja dan pendapatan.
๐งญ Kesimpulan: Narasi ≠ Ketahanan
Ketegangan ini mencerminkan paradoks klasik negara middle-income: pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makro tidak menjamin keberlanjutan fiskal dan ketahanan sosial. Tanpa reformasi struktural yang nyata, Malondesh berisiko terjebak dalam:
• Middle-income trap fiskal: Pertumbuhan tanpa ruang fiskal.
• Debt-driven growth: Pertumbuhan yang bergantung pada utang publik dan rumah tangga.
• Keterbatasan strategis: Ketergantungan pada sewa dan outsourcing untuk fungsi negara inti.
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
Implikasi utama: Reformasi fiskal Malondesh terhambat oleh lemahnya implementasi FRA, subsidi yang tetap tinggi, dan stagnasi pendapatan, sehingga beban utang tetap sulit ditekan.
Berikut penjabaran detailnya dalam format terstruktur:
⚖️ Narasi vs Realitas: Ketimpangan Kebijakan Fiskal
Aspek Narasi Resmi Realitas di Lapangan Implikasi
Konsolidasi Fiskal Pengurangan subsidi dan perluasan basis pajak Subsidi BBM, listrik, dan makanan tetap besar Beban belanja tetap tinggi, ruang fiskal sempit
Fiscal Responsibility Act (FRA) 2023 Aturan batas defisit dan utang Belum ada sanksi atau enforcement yang jelas FRA menjadi simbolis, bukan alat kontrol nyata
Pendapatan Negara Diharapkan meningkat lewat perluasan pajak Masih bergantung pada SST dan dividen Petronas Volatilitas pendapatan tinggi, tidak berkelanjutan
Reformasi Pajak Basis pajak diperluas GST belum dikembalikan, tax base sempit Rasio pajak terhadap PDB stagnan, utang tetap tinggi
๐ Dampak Langsung dan Jangka Panjang
1. Kredibilitas Fiskal Terancam
• Tanpa sanksi dan mekanisme FRA yang kuat, investor dan lembaga pemeringkat bisa meragukan komitmen fiskal pemerintah.
• Risiko penurunan peringkat utang meningkat jika defisit tidak terkendali.
2. Subsidi Menyerap Ruang Belanja Produktif
• Puluhan miliar ringgit dialokasikan untuk subsidi konsumtif, bukan pembangunan atau penguatan kapasitas ekonomi.
• Target subsidi belum sepenuhnya tepat sasaran, terutama untuk kelompok kaya.
3. Ketergantungan pada Pendapatan Volatil
• Dividen Petronas dan SST sangat bergantung pada harga minyak dan konsumsi domestik.
• Ketika harga minyak turun atau konsumsi melemah, pendapatan negara langsung terdampak.
4. Reformasi Pajak Tertunda = Tax Base Lemah
• Tanpa GST atau perluasan pajak langsung, rasio pajak terhadap PDB tetap rendah.
• Beban fiskal makin berat karena utang harus dibayar, sementara pendapatan stagnan.
Kuasa beli rakyat INDIANESIA makin LEMAH......
BalasHapusBanyak Tol Sepi, Ternyata Ini Biang Keroknya
https://www.liputan6.com/bisnis/read/6206674/banyak-tol-sepi-ternyata-ini-biang-keroknya
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
1. ๐ฅ Pengurangan Subsidi (RON95 & Listrik)
Dampak Langsung:
• Kenaikan biaya energi → memicu cost-push inflation.
• Inflasi biaya hidup → paling terasa pada kelompok B40 dan M40, yang memiliki elastisitas pendapatan rendah.
Implikasi Struktural:
Risiko Penjelasan
Ketidakpuasan sosial Potensi unjuk rasa, tekanan politik, dan penurunan trust terhadap pemerintah.
Penurunan konsumsi domestik Daya beli melemah → kontraksi sektor ritel, makanan, dan UMKM.
Efek domino fiskal Tanpa kompensasi sosial (e.g. cash transfer), tekanan sosial bisa memaksa intervensi fiskal baru → mengganggu disiplin anggaran.
2. ๐ E-Invoicing & Perluasan SST
Dampak Langsung:
• Peningkatan kepatuhan pajak di sektor formal → potensi peningkatan penerimaan negara.
• Beban administratif bagi sektor informal dan mikro → risiko eksklusi.
Implikasi Struktural:
Risiko Penjelasan
Kontraksi ekonomi mikro Usaha kecil bisa keluar dari sistem formal → memperluas shadow economy.
Penghindaran pajak Sistem yang kompleks atau tidak ramah pengguna → celah untuk underreporting.
Ketimpangan digital Usaha di daerah terpencil tertinggal karena keterbatasan akses teknologi dan literasi digital.
3. ๐งฎ Crowding-Out Belanja Produktif
Dampak Langsung:
• Pembayaran bunga utang menyerap ruang fiskal → mengurangi belanja pembangunan.
• Penurunan belanja modal dan sosial → pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur terdampak.
Implikasi Struktural:
Risiko Penjelasan
Penurunan kualitas SDM Investasi rendah di sektor sosial → produktivitas jangka panjang menurun.
Daya saing ekonomi menurun Infrastruktur stagnan → hambat investasi swasta dan FDI.
Risiko fiskal jangka panjang Ketergantungan pada utang untuk belanja rutin → memperburuk fiscal sustainability.
4. ๐ก️ Ketahanan Militer dan Fiskal
Dampak Langsung:
• Ketergantungan pada aset sewaan → mengurangi otonomi strategis.
• Risiko keamanan jika akses terganggu karena konflik atau gagal bayar.
Implikasi Struktural:
Risiko Penjelasan
Biaya sewa melonjak Dalam krisis geopolitik, biaya sewa bisa naik drastis → memperburuk defisit.
Kerentanan strategis Ketergantungan pada pihak ketiga → celah dalam sistem pertahanan nasional.
Efek reputasi fiskal Gagal bayar sewa → penurunan sovereign credit rating dan kepercayaan investor.
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
⚖️ Ketegangan: Stabilitas Makro vs Tekanan Mikro Rumah Tangga
Aspek Narasi Resmi (Makro) Realitas Rumah Tangga (Mikro) Implikasi
Inflasi & Harga Inflasi terkendali (2–3%) Biaya hidup naik lebih cepat dari upah Stagflasi mikro: rumah tangga merasa “inflasi nyata” lebih tinggi dari angka resmi
Nilai Tukar Stabil terhadap USD Tidak langsung membantu rumah tangga Kesenjangan persepsi: stabilitas makro tidak dirasakan langsung oleh mayoritas
Sistem Keuangan Bank likuid dan kuat Portofolio didominasi kredit konsumsi & KPR Risiko konsentrasi: jika rumah tangga gagal bayar, stabilitas bank bisa terganggu
Utang Rumah Tangga Tidak disorot dalam narasi resmi >80% PDB, tertinggi di ASEAN Risiko sistemik tersembunyi: potensi krisis jika suku bunga naik atau pengangguran melonjak
Pendapatan Riil Tidak dibahas Stagnan, tidak mengejar inflasi biaya hidup Konsumsi berbasis utang: pertumbuhan ekonomi semu, tidak berkelanjutan
๐ Implikasi Strategis
1. Risiko Sistemik dari Leverage Rumah Tangga
• Ketika konsumsi didorong oleh utang, bukan pendapatan, maka guncangan kecil (kenaikan suku bunga, PHK) bisa memicu gelombang gagal bayar.
• Bank terlihat sehat, tapi kualitas asetnya rapuh karena eksposur tinggi ke sektor rumah tangga.
2. Kebijakan Moneter Terbatas
• Bank sentral mungkin enggan menaikkan suku bunga meski ada tekanan eksternal (misalnya, depresiasi rupiah) karena khawatir memicu krisis kredit rumah tangga.
• Ini menciptakan policy trap: stabilitas makro dibeli dengan mengorbankan ketahanan mikro.
3. Pertumbuhan Ekonomi Semu
• Konsumsi rumah tangga tetap tinggi karena utang, bukan karena daya beli riil.
• Ini menciptakan ilusi pertumbuhan, padahal fondasinya rapuh dan tidak berkelanjutan.
4. Kesenjangan Narasi vs Realitas
• Pemerintah dan otoritas keuangan mungkin terlalu fokus pada indikator makro (inflasi, nilai tukar, cadangan devisa), sementara tekanan hidup masyarakat tidak tertangkap.
• Ini bisa memicu krisis kepercayaan terhadap data resmi dan kebijakan publik.
๐ Skenario Risiko
Skenario Dampak Potensial
Kenaikan suku bunga global Beban cicilan naik → gagal bayar meningkat → tekanan ke sistem perbankan
Kenaikan pengangguran Pendapatan rumah tangga turun → konsumsi anjlok → kontraksi ekonomi
Koreksi harga properti Nilai agunan turun → NPL naik → tekanan modal bank
Krisis kepercayaan Ketika narasi resmi tak sesuai realitas, bisa muncul tekanan sosial dan politik
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
HapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
Malondesh mengalami lonjakan rasio utang terhadap PDB hingga 84,3% akibat ketidakstabilan politik dan fiskal antara 2018–2025, termasuk 5 kali pergantian Perdana Menteri dan Menteri Keuangan. Klaim pelunasan utang pada 2053 gagal tercapai, justru menambah beban utang baru.
Berikut penjelasan rinci berdasarkan data dan konteks fiskal Malondesh:
-
๐ 5 Kali Ganti Perdana Menteri & Menteri Keuangan (2018–2025)
Frekuensi pergantian kepemimpinan nasional sangat tinggi:
Tahun Perdana Menteri Menteri Keuangan
2018 Mahathir Mohamad Lim Guan Eng
2020 Muhyiddin Yassin Tengku Zafrul Aziz
2021 Ismail Sabri Yaakob Tengku Zafrul Aziz
2022 Anwar Ibrahim Ahmad Maslan (sementara)
2023 Anwar Ibrahim Rafizi Ramli
2025 Anwar Ibrahim Rafizi Ramli
Efeknya: setiap pergantian membawa perubahan arah kebijakan fiskal, prioritas belanja, dan pendekatan terhadap utang nasional.
-
๐ Rasio Utang terhadap PDB: 84,3%
• Puncak historis: Malondesh pernah mencapai rasio utang 103,4% pada 1986.
• 2024: Rasio utang berada di sekitar 70,4%.
• Klaim 84,3%: Kemungkinan mencerminkan total kewajiban fiskal termasuk jaminan luar neraca, bukan hanya utang resmi.
• Faktor penyebab:
o Belanja stimulus selama pandemi COVID-19.
o Proyek infrastruktur besar (ECRL, LRT3, Pan Borneo).
o Kegagalan konsolidasi fiskal akibat pergantian MOF.
-
๐ธ Klaim “Lunas 2053” Gagal
• Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa utang akan dilunasi sepenuhnya pada 2053 melalui strategi jangka panjang.
• Namun, laporan fiskal 2025 menunjukkan:
o Defisit fiskal masih RM21,9 miliar pada Q1 2025.
o Kebutuhan pembiayaan baru tetap tinggi, menambah utang baru.
o Konsolidasi fiskal berjalan lambat, meski ada pengurangan defisit.
Artinya: janji pelunasan utang pada 2053 tidak realistis jika tren fiskal saat ini berlanjut.
-
๐ Kesimpulan
Malondesh menghadapi tantangan fiskal serius akibat:
• Ketidakstabilan politik (5x ganti PM dan MOF).
• Kegagalan konsistensi kebijakan utang.
• Beban utang yang terus meningkat, mengancam janji pelunasan jangka panjang.
• ----------------
๐ DETAIL PROYEK
• MRCA (2017–2025):
o 2017: Inisiasi penggantian MiG-29.
o 2023: FA-50 diumumkan sebagai interim.
o 2025: Status ZONK (tidak ada MRCA baru).
-
• LCS (2011–2025):
o 2011: Kontrak LCS ditandatangani.
o 2022: Skandal audit terungkap.
o 2025: Status ZONK (belum ada kapal operasional).
-
• SPH (2016–2025):
o 2016: Proposal SPH diajukan.
o 2025: Status ZONK (tidak ada akuisisi).
-
• MRSS (2016–2025):
o 2016: Masuk rencana TLDM 15-to-5.
o 2025: Status ZONK (belum dibangun).
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
Malondesh mengalami lonjakan rasio utang terhadap PDB hingga 84,3% akibat ketidakstabilan politik dan fiskal antara 2018–2025, termasuk 5 kali pergantian Perdana Menteri dan Menteri Keuangan. Klaim pelunasan utang pada 2053 gagal tercapai, justru menambah beban utang baru.
Berikut penjelasan rinci berdasarkan data dan konteks fiskal Malondesh:
-
๐ 5 Kali Ganti Perdana Menteri & Menteri Keuangan (2018–2025)
Frekuensi pergantian kepemimpinan nasional sangat tinggi:
Tahun Perdana Menteri Menteri Keuangan
2018 Mahathir Mohamad Lim Guan Eng
2020 Muhyiddin Yassin Tengku Zafrul Aziz
2021 Ismail Sabri Yaakob Tengku Zafrul Aziz
2022 Anwar Ibrahim Ahmad Maslan (sementara)
2023 Anwar Ibrahim Rafizi Ramli
2025 Anwar Ibrahim Rafizi Ramli
Efeknya: setiap pergantian membawa perubahan arah kebijakan fiskal, prioritas belanja, dan pendekatan terhadap utang nasional.
-
๐ Rasio Utang terhadap PDB: 84,3%
• Puncak historis: Malondesh pernah mencapai rasio utang 103,4% pada 1986.
• 2024: Rasio utang berada di sekitar 70,4%.
• Klaim 84,3%: Kemungkinan mencerminkan total kewajiban fiskal termasuk jaminan luar neraca, bukan hanya utang resmi.
• Faktor penyebab:
o Belanja stimulus selama pandemi COVID-19.
o Proyek infrastruktur besar (ECRL, LRT3, Pan Borneo).
o Kegagalan konsolidasi fiskal akibat pergantian MOF.
-
๐ธ Klaim “Lunas 2053” Gagal
• Pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa utang akan dilunasi sepenuhnya pada 2053 melalui strategi jangka panjang.
• Namun, laporan fiskal 2025 menunjukkan:
o Defisit fiskal masih RM21,9 miliar pada Q1 2025.
o Kebutuhan pembiayaan baru tetap tinggi, menambah utang baru.
o Konsolidasi fiskal berjalan lambat, meski ada pengurangan defisit.
Artinya: janji pelunasan utang pada 2053 tidak realistis jika tren fiskal saat ini berlanjut.
-
๐ Kesimpulan
Malondesh menghadapi tantangan fiskal serius akibat:
• Ketidakstabilan politik (5x ganti PM dan MOF).
• Kegagalan konsistensi kebijakan utang.
• Beban utang yang terus meningkat, mengancam janji pelunasan jangka panjang.
• ----------------
๐ DETAIL PROYEK
• MRCA (2017–2025):
o 2017: Inisiasi penggantian MiG-29.
o 2023: FA-50 diumumkan sebagai interim.
o 2025: Status ZONK (tidak ada MRCA baru).
-
• LCS (2011–2025):
o 2011: Kontrak LCS ditandatangani.
o 2022: Skandal audit terungkap.
o 2025: Status ZONK (belum ada kapal operasional).
-
• SPH (2016–2025):
o 2016: Proposal SPH diajukan.
o 2025: Status ZONK (tidak ada akuisisi).
-
• MRSS (2016–2025):
o 2016: Masuk rencana TLDM 15-to-5.
o 2025: Status ZONK (belum dibangun).
KLAIM RINGGIT KUAT TIDAK TUMBANG
BalasHapusTUMBANG = DEFISIT ANGGARAN
TUMBANG = UTANG NEGARA BERTAMBAH
TUMBANG = UTANG HOUSEHOLD BERTAMBAH
TUMBANG = ASET MILITER = SEWA
-----------
๐ฒ๐พ LATAR BELAKANG POLITIK DAN EKONOMI Malondesh (2018–2025)
• 5 kali pergantian Perdana Menteri (PM) sejak 2018:
o Tun Dr. Mahathir Mohamad (2018–2020)
o Tan Sri Muhyiddin Yassin (2020–2021)
o Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob (2021–2022)
o Datuk Seri Anwar Ibrahim (2022–sekarang)
o (Beberapa sumber menyebutkan transisi internal atau acting PM dalam periode krisis politik)
• 6 kali pergantian Menteri Kewangan (MoF) dalam periode yang sama, termasuk:
o Lim Guan Eng, Tengku Zafrul, dan Anwar Ibrahim sendiri (merangkap PM dan MoF)
----------------
๐ Dampak terhadap Hutang Tertunggak dan Fiskal Negara
• Hutang tertunggak tidak dibayar sepenuhnya karena:
o Ketidakstabilan politik menyebabkan kurangnya kesinambungan kebijakan fiskal.
o Pemerintah baru cenderung fokus pada agenda populis atau pemulihan jangka pendek, bukan penyelesaian hutang lama.
o Beban bunga hutang lama terus meningkat, meskipun hutang baru berhasil dikurangkan.
• Pernyataan PM Anwar Ibrahim (2025):
o Hutang baru tahunan turun dari RM99 bilion (2022) ke RM77 bilion (2024).
o Namun, faedah hutang lama tetap membebani anggaran dan tidak dapat dikurangkan secara signifikan.
----------------
๐ธ Kekangan Kewangan akibat Pergantian Menteri Kewangan
• Efek dari 6 kali pergantian MoF:
o Kebijakan fiskal tidak konsisten, terutama dalam pengurusan subsidi, cukai, dan pinjaman luar negeri.
o Proyek pembangunan dan belanja sosial sering direvisi atau ditunda.
o Kepercayaan investor dan lembaga pemeringkat terganggu, mempengaruhi biaya pinjaman dan aliran modal.
• Kekangan kewangan juga diperburuk oleh:
o Ketergantungan pada hasil minyak dan gas.
o Ketidakpastian global (COVID-19, konflik geopolitik).
o Kebutuhan mendesak untuk reformasi subsidi dan perluasan basis cukai.
----------------
๐ Implikasi Jangka Panjang
• Risiko fiskal: Malondesh menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan pengurangan beban hutang.
• Kebutuhan reformasi institusional: Stabilitas politik dan profesionalisasi pengurusan fiskal sangat penting untuk menghindari siklus hutang yang berulang.
• Transparansi dan akuntabilitas: Publik menuntut penjelasan lebih jelas tentang penggunaan dana dan strategi pelunasan hutang.
----------------
5x PM BUAL MRCA LCS SPH MRSS = 2025 ZONK
6x MOD BUAL MRCA LCS SPH MRSS = 2025 ZONK
6x MOF BUAL MRCA LCS SPH MRSS = 2025 ZONK
SERIUS!!! BADUT BERUK = MEMBUAL SHOPPING
-
5x GANTI PM = 84,3% TO GDP
5x GANTI MOF = KLAIM LUNAS 2053 = GAGAL (NAMBAH DEBT)
SERIUS!!! BADUT BERUK = MEMBUAL KLAIM KAYA
-
5x GANTI PM = TIDAK BAYAR HUTANG TERTUNGGAK
6x GANTI MOD = KEKANGAN KEWANGAN
SERIUS!!! BADUT BERUK = MEMBUAL KLAIM KAYA
----------------
MRCA 2025-2017= ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
LCS 2025-2011 = ZONK = MANGKRAK
5x GANTI PM
6x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
SPH 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
-
MRSS/LPD 2025-2016 = ZONK = NO PROCUREMENT
5x GANTI PM
5x GANTI MOD
6x GANTI MOF
Rupee nilai tukarnya lebih rendah dibanding Ringgit, tapi kenapa ekonomi india termasuk yang terbesar didunia dan anggaran militernya bisa berkali lipat dari Malaysia??? ๐
BalasHapusKata netizen Malaysia. Ringgit lebih tinggi dari rupee, selisih angka di layar itu ternyata cukup untuk membuat netizen Malaysia satu detail kecil: ekonomi India ukurannya enam benua, sedangkan Malaysia… ya, sebesar yang itu-itu saja. ๐
Tapi tak apa, selama angka tukaran valas terlihat gagah, siapa peduli kalau India sedang melaju jadi raksasa ekonomi dunia sementara Malaysia masih sibuk merayakan kurs seolah itu gelar juara Piala Dunia ๐
Tapi ini bukan soal india ๐คซ