Pabrik Pupuk Kalimantan Timur yang terletak di Bontang (photo : Wiki)
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki salah satu pabriknya yang dijaga ketat oleh pangkalan rudal milik TNI. Hal ini lantaran, pabrik pupuk menjadi salah satu objek vital nasional (obvitnas).
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksamana mengungkapkan, pabrik pupuk yang dikawal rudal tersebut berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur.
"Pabrik pupuk itu objek vital nasional, itu di Bontang ada pangkalan rudal untuk jagain pabrik pupuk kerena punya bahan yang eksplosif," ujar dia saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/3/2023).
TNI AD menempatkan Denarhanud Rudal 002 untuk mejaga pabrik Pupuk Indonesia di Bontang, Kalimantan Timur (photo : Denarhanud Rudal 002)
Ia menuturkan, penjagaan oleh pangkalan rudal TNI itu bertujuan untuk menjaga adanya serangan dari pihak luar yang bisa membahayakan. Hal ini berkaca pada kasus ledakan yang pernah terjadi di Oklahoma, Amerika Serikat.
Ledakan yang terjadi pada 19 April 1995 itu akibat pemasangan bom yang dari campuran pupuk pertanian, bahan bakar diesel, dan bahan kimia mematikan lainnya.
"Dijaga karena sebagai obvitnas. Jadi risikonya itu lebih ke serangan dari pihak luar, atau terorisme," ungkap Wijaya.
Denarhanud Rudal 002 menggunakan Kobra air defence system buatan Polandia yang terdiri dari sistem hybrid meriam pertahanan udara beserta rudal (photos : Denarhanud Rudal 002)
Di sisi lain, ia juga mengakui, pabrik pupuk turut memiliki risiko tinggi kebakaran seperti halnya yang terjadi pada terminal BBM Pertamina. Maka dari itu, perseroan memastikan menjaga pabriknya dengan ketat.
Ia bilang, Pupuk Indonesia memastikan menjalankan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta aset dengan status objek vital nasional dikelola agar memiliki buffer zone atau wilayah aman yang memadai.
"Pak Erick sudah meminta itu (buffer zone) dan sudah kita tindaklanjuti, kita lakukan," kata dia.
Di sisi lain, untuk memitigasi potensi risiko, Pupuk Indonesia juga miliki safety major atau peralatan maupun prosedur guna mengantisipasi agar masyarakat sekitar tidak terdampak jika terjadi insiden kecelakaan pada pabrik.
Tak hanya itu, perseroan juga melakukan latihan tanggap darurat bersama masyarakat di sekitar pabrik setiap tahunnya. Latihan tanggap darurat itu dilakukan dengan simulasi guna masyarakat benar-benar memahami respons seharusnya ketika terjadi insiden.
"Kami rutin bikin latihan tanggap darurat, pakai skenario bahkan, ada simulasinya. Kami juga rutin lakukan sosialisasi untuk persiapkan masyarakat kalau-kalau di pabrik kami ada kendala," tutup Wijaya.
(Kompas)
Sudah sewajarnya untuk diperlakukan begini π
BalasHapusGank malon kuat MEMBUAL ..konon negara kaya...tapi HUTANG cecah 92% dari GDP...belanja alutsista SIPRI hanya 2 lembar....tersikit di SEA....KAH..KAH..KAH...GEMBEL..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSALAM 2 LEMBAR SIPRI.......EIIIITπ€«π€«π€«, hati hati lho MALON masih mengandalkan Rudal SAM tipe RAPIER dan JERNAS yang membuat ketar ketir kawasan ASIA.....JIAHAHAHAHAHA πππππ€£
BalasHapusGEMPURWIRA 18 Maret 2023 pukul 20.51
BalasHapusSebelah tu hanya mampu NGUTANG je... HAHAHAHAHAH
Komen orang PUTUS ASA
πππππππππ
Kombine sama Hisar U nnti untuk jaga kawasan objeck vital
BalasHapusHisar U usernya dipastikan TNI AU dan posisinya dekat Lanud, sementara pelindung obvit itu TNI AD
Hapusbila perlu tni ad juga bisa akuisisi oerlikon skyhield,
Hapusmakin mantep Indonesia, objek nasional yang jaga rudal, gak level lah klo dibandingin malon dog, buat kemanan nasional aja sewa
BalasHapusApa ini woii.. HUTANG lebih dari 82% tak membebani rakyat malon ke.. Ini buktinya subsidi di potong dan menaikkan tarif listrik.. wakakakakakakak
BalasHapusGEMBELWIRA aka Asrizal Rusli siap-siap makan kangkung, dedak dan nasi rahmah dan pakai lampu templok.. kihkihkih
Malaysia to cut subsidies to manage ballooning debt: Anwar
MALAYSIA will tackle its rising debt levels through subsidy reduction and good governance, instead of imposing new, broad-based consumption taxes, said Prime Minister Anwar Ibrahim on Tuesday (Feb 14).
Anwar said the South-east Asian nation’s debts and liabilities stood at about RM1.5 trillion (S$459.2 billion), or 82 per cent of its gross domestic product. He added that the sum included 1MDB’s debt of RM18.2 billion.
The prime minister was speaking in parliament, in response to a question by another lawmaker.
“The steps we are taking to manage this, firstly, is to improve governance,” he said, “because some of the billion-ringgit spending lost was because of weak management, leakages, which caused debts to be higher than the economy’s growth.”
Anwar said the government did not have plans to reintroduce the goods and services tax, which was abolished by the Mahathir Mohamad administration in 2018. Instead, he said, the government would continue to lower subsidies for the rich and review public spending without burdening the poor.
He pointed to the adjustments in electricity tariffs announced in December last year.
https://www.businesstimes.com.sg/international/malaysia-cut-subsidies-manage-ballooning-debt-anwar
Dijaganya pake rudal panggul y..baru tau ada inventory rudal panggul yg di akusisi TNI dari Polandia..biasanya dari Inggris, Korea dan China..
BalasHapusItu Grom, sudah punya lama banget..
HapusPengen baca komen keluh kesah warga bodoh dari negara miskin malon...π€£π€£
BalasHapusCOBRA AIR DEFENCE SYSTEM.
BalasHapusPERTAHANAN UDARA kombinasi CANON ZU-23KG dengan GROM SAM..
Klw tidak salah POPRAD juga
Haii.. Rukkk..!!! 2 lembar HARUS di steples yaa..
BalasHapusGEMBELWIRA fix isi TAI BABI π·otaknya, angka rasio HUTANG 80%π²πΎ vs 29,7%π²π¨ saja gak bisa bedakan, bahkan PM Anwar Ibrahim nya dia sendiri yang ngomong rasio hutang sudah 80% Malon dia gak akui, malah fitnah Indonesia lebih besar hutangnya, kau bukan manusia waras purr tapi manusia otak binatang π·
BalasHapushttp://garudamiliter.blogspot.com/2023/03/kapal-pemburu-ranjau-pesanan-indonesia.html
BalasHapustetap HUTANG purr tapi mampu bayar, orang kaya π²π¨mau hutang mau cash yaa bisa, orang miskin jangankan beli aset militer cash hutangpun gak ada yang percaya π²πΎπ€£
SALAM 2 LEMBAR SIPRI.......HAAAAH π²π§......MALON hari gini masih pakai rudal SAM jarak pendek peninggalan perang MALVINAS ?.......JIAHAHAHAHAHA πππππ€£
BalasHapusYang jadi masalah itu sebetulnya MALON π²πΎ ingin Shoping senjata mahal tapi tak ada DUIIIT π°π° sedangkan untuk menambah hutang saja malon sudah tidak mampu, hutang Malon selama ini hanya untuk makan π₯£ πππ
BalasHapusNegara SEWA dan BAJET CIPUT sebelah akan usir pesawat tempur hanya pakai MERIAM GUNUNG JER......
BalasHapusTIADA KUASA, BAJET CIPUT SEWA PUN HARUS HUTANG ( HUTANG CECAH 82% GDP )
Aiiii MISKIN SANGAT, BELANJA TAK MINAT IYA π€£
Kirain pangkalan rudal ada di kilang LNG PT BADAK.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAda yg suka bahas UTANG di forum DS. Suka menghina RI yg belanja alutsista dg pinjaman lunal LN.
BalasHapusSaya baru paham maksudnya, mau menunjukkan kehebatan negaranya dalam berutang. UTANG sudah > 80% eh masih mau nambah utang lagi 5 % tahun ini. MALON memang gak ada lawan. HEBAT dalam berutang
RI utang < 30%
MALON utang > 80%
MALON UNGGUL JAUH DALAM BERUTANG
BEDA KASTA ....
LEBIH HAIBAT LAGI MALON...SELURUH OBJEK NASIONAL MALON D JAGA TOK BOMOH...
BalasHapusMUEHEHEHEHEHEEHEHE...