22 September 2012

Apache for Indonesia : Types AH-64D Block III Longbow and Fully Armed

22 September 2012

AH-64D Block III Longbow (photo : global military review)

WASHINGTON – The Defense Security Cooperation Agency notified Congress September 19 of a possible Foreign Military Sale to the Government of Indonesia of 8 AH-64D APACHE Block III LONGBOW Attack Helicopters and associated equipment, parts, training and logistical support. The estimated cost is $1.42 billion.

The Government of Indonesia has requested a possible sale of 8 AH-64D APACHE Block III LONGBOW Attack Helicopters, 19 T-700-GE-701D Engines (16 installed and 3 spares), 9 Modernized Target Acquisition and Designation Sight/Modernized Pilot Night Vision Sensors, 4 AN/APG-78 Fire Control Radars (FCR) with Radar Electronics Units (Longbow Component), 4 AN/APR-48A Radar Frequency Interferometers, 10 AAR-57(V) 3/5 Common Missile Warning Systems (CMWS) with 5th Sensor and Improved Countermeasure Dispenser, 10 AN/AVR-2B Laser Detecting Sets, 10 AN/APR-39A(V)4 Radar Signal Detecting Sets, 24 Integrated Helmet and Display Sight Systems (IHDSS-21), 32 M299A1 HELLFIRE Missile Launchers, and 140 HELLFIRE AGM-114R3 Missiles.

Also included are Identification Friend or Foe transponders, 30mm guns and ammunition, communication equipment, tools and test equipment, training devices, simulators, generators, transportation, wheeled vehicles, organizational equipment, spare and repair parts, support equipment, personnel training and training equipment, U.S. government and contractor engineering, technical, and logistics support services, and other related elements of logistics support. The estimated cost is $1.42 billion.

This proposed sale will contribute to the foreign policy and national security of the United States by helping to improve the security of a friendly country which has been, and continues to be, an important force for political stability and economic progress in Southeast Asia.

The proposed sale provides the Government of Indonesia with assets vital to protect and deter both external and other potential threats. Indonesia will use these APACHE helicopters to defend its borders, conduct counterterrorism and counter-piracy operations, and control the free flow of shipping through the Strait of Malacca.

The materiel and services under this program will enable Indonesia to become a more capable defensive force and will also provide key elements required for interoperability with U.S. forces.

The proposed sale of this equipment and support will not alter the basic military balance in the region.

The prime contractors will be The Boeing Company in Mesa, Arizona; Lockheed Martin Corporation in Orlando, Florida; General Electric Company in Cincinnati, Ohio; Lockheed Martin Millimeter Technology in Owego, New York; and Longbow Limited Liability Corporation in Orlando, Florida. Implementation of this proposed sale may require the assignment of five U.S. contractor representatives and three U.S. Government representatives in country full-time for equipment checkout, fielding, and technical
support.

There will be no adverse impact on U.S. defense readiness as a result of this proposed sale.

This notice of a potential sale is required by law and does not mean the sale has been concluded.

(DSCA)

13 komentar:

  1. Tolong siapa bisa jelaskan angka-angka dibawah ini :
    - 8 pesawat AH-64D Block III APACHE Longbow Attack helicopters + 140 Hellfire missiles seharga 1,42 milyar USD
    - 24 pesawat F 16 C/D Block 25 upgrade ke Block 32 + 6 spare seharga 750 juta USD
    - 18 AGM-65K2 MAVERICK All-Up-Round Missiles seharga 25 juta USD
    - 3 buah Kapal selam Chang Bogo class senilai 1,05 milyar USD.
    Antonov

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artinya duit banyak boss... Hahaha..

      Hapus
    2. bukannya dari kredit export ke bro??

      Hapus
    3. He he masih ngga liat ya? Coba hitung harga satuan helikopter dibanding yang lain. Artinya (1) kita dikemplang Amerika, (2)ada tersembunyi barang lain (mudah2an AMRAAM C 120), (3)ada mark up (semoga tidak), (4) barangnya lapis emas, (5) beli barang Rusia aja, Bastion-P dan SAM P-300, dijamin murah, kuat dan bandel!
      MinDef harus menjelaskan.

      Hapus
    4. Kan 1,42 yang dibeli itu paketan mas bro, ada simulator, persenjataan, organisasional sistem, wheeled vehicle, part, dll itu. Kali yang perbiji 90juta USD itu cuma unit chopter nya doank. dan mungkin nilau dari paket lainnya itu ndak kalah mahal dibanding heli nya ndiri... Anyway, biarlah itu urusan Para anggota komisi III :)

      Hapus
    5. Coba dihitung dengan asumsi-asumsi :
      Harga satu unit rudal Maverick ++ adalah 25:18= 1,39 jt USD. Asumsinya harga per unit Hellfire sama dengan Maverick. Maka harga 140 Maverick = 140 x 1,39 = 194,7 jt USD. Asumsikan harga simulator Apache per unit sama dengan Apache++. Maka harga satuan Apache++ adalah = (1,42-0,1947):9 = 136,1 jt USD. Bandingkan dengan harga satuan F-16++ yang sama-sama bekas pakai tanpa paket senjata sebesar (750:30)= 25 jt USD. Atau dengan SU-30 MK2 baru gres sekitar 60 jt USD per bijinya, atau harga kapal silem Changbogo 350 jt USD per kapalnya (sudah termasuk ToT?).
      Memang harga alutsista mahaal tapi yaa ...MinDef harus menjelaskan.

      Hapus
    6. Coba dihitung dengan asumsi-asumsi :
      Harga satu unit rudal Maverick ++ adalah 25:18= 1,39 jt USD. Asumsinya harga per unit Hellfire sama dengan Maverick. Maka harga 140 Maverick = 140 x 1,39 = 194,7 jt USD. Asumsikan harga simulator Apache per unit sama dengan Apache++. Maka harga satuan Apache++ adalah = (1,42-0,1947):9 = 136,1 jt USD. Bandingkan dengan harga satuan F-16++ yang sama-sama bekas pakai tanpa paket senjata sebesar (750:30)= 25 jt USD. Atau dengan SU-30 MK2 baru gres sekitar 60 jt USD per bijinya, atau harga kapal silem Changbogo 350 jt USD per kapalnya (sudah termasuk ToT?).
      Memang harga alutsista mahaal tapi yaa ...MinDef harus menjelaskan.
      Eh ada kabar baru, silahkan lihat blog sebelah http://garudamiliter.blogspot.com/ Ada 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia.

      Hapus
    7. Yach, Memang para petinggi TNI mau pun Mentri Pertahanan RI harus menjelaskan ke publik mengenai kecenderungan publik untuk mengatakan adanya KEMPLANGAN HARGA dari USA. Kesan pertama ketika anggota DPR Komisi I memanggil mereka baru baru ini, mereka malah bukannya menerangkan kenapa harganya bisa sebegitu melangit, tetapi hanya membelokkan keterangan kenaikan harga satuan dengan menerangkan bahwa harga APACHE berubah-ubah sampai 60 juta dolar/ unit. Ini kan pengkaburan publik !. Coba to, dengan ilmu hitungan anak kelas 3 SD saja, bila harga per unitnya naik menjadi 60 jt dollar, berarti kalau delapan unit kan harganya "CUMA" menjadi 480 jt dollar. INI MASIH JAUH DARI 1.4 Milliar Dollar. Ada apa Keterangan pembodohan dari Kastaf TNI AD itu di DPR (dngan senyum senyum, kalau 60 juta dolar ya kemahalan, katanya). Jendral Edy, bukannya 60 jt dolar per unitnya yang perlu diterangkan, itu sih sedikit, jauh bila dihubungkan dengan eskalasi harga 1.4 Milyard dollar. Yang perlu diterangkan rinciannya secara statistik, detailnya kenapa sampai 1.4 Milyard dollar?, memangnya uang rakyat ini uangnya nenek moyang mereka apa ?. India saja mendapatkan sekitar lebih dari 800 buah missile Hellfire ditambah ratusan stinger ?, bayangkan !!, ada apa dengan para petinggi kita yang santai sekali terhadap panggilan rakyat?

      Hapus
  2. Why is it so expensive than Indian tender, which take account for 22?

    BalasHapus
  3. mahal banget.... kayaknya masih ada yg disembunyikan nih.

    BalasHapus
  4. buat wong jowo ma arief rasyid kalo komeng yang berbobot.dukung TNI AD dalam memperbarui alutsista terbaru .buknnya kalian berdua malah mencurigainya.kalongk nerti dunia militer jangan komen

    BalasHapus
  5. Ni antonov memang goblok !, ya pasti ada barang lainlah, YANG JADI RAHASIA ! Kalo semua alutsista baru dibonkar....ya musuh tau kekuatan kita....Dangkal banget pikiran, itung"an sama asumsinya....LOL

    BalasHapus