Penanda-tanganan MoU Dahana-RDM di Johannesburg, Afrika Selatan (photos: Dahana)
“Ketergantungan impor yang tinggi selama ini melemahkan daya saing dan kemandirian Alpalhankam kita. Melalui kolaborasi dengan RDM, kita tidak hanya membangun pabrik, tetapi juga memastikan kedaulatan material strategis berada di tangan bangsa sendiri,” ujar Hary di sela-sela acara.
Lebih dari sekadar kebutuhan militer, fasilitas ini akan memiliki kapabilitas dual use. Selain memperkuat pertahanan, produksi energetic material dalam negeri akan menyuplai kebutuhan bahan peledak komersial untuk industri pertambangan. Hal ini menjadikan proyek tersebut sangat strategis karena mampu mendorong peningkatan kapabilitas industri dalam negeri sekaligus mendukung perekonomian nasional.
PT Dahana menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan raksasa industri pertahanan Rheinmetall Denel Munition (RDM) untuk pembangunan fasilitas energetic material di Indonesia. Penandatanganan yang disaksikan oleh Wakil Menteri Keuangan RI, Thomas A.M. Djiwandono dan Kepala Kamar Dagang Indonesia, Anindya Novyan Bakrie itu dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia-Afrika CEO Forum 2025 di Saxon Hotel, Johannesburg, Afrika Selatan, pada 21 November 2025.
Direktur Utama PT Dahana, Hary Irmawan, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting bagi industri pertahanan tanah air. Menurutnya, langkah ini diambil untuk menjawab tantangan kedaulatan industri pertahanan yang selama ini masih sangat bergantung pada rantai pasok luar negeri untuk kebutuhan bahan baku energetik.
MoU Pengembangan Fasilitas Energetic Material ini hadir sebagai solusi konkret atas ketiadaan fasilitas produksi energetic material di dalam negeri. Padahal, bahan energetik merupakan komponen vital untuk memproduksi alutsista TNI, Polri, dan lembaga terkait, khususnya sebagai bahan baku Munisi Kaliber Besar (MKB) dan isian hulu ledak. Tanpa kemampuan produksi mandiri, kapabilitas pertahanan negara menjadi terbatas dan rentan.
Dalam skema kerja sama ini, RDM Afrika Selatan bertindak sebagai penyedia teknologi yang berkomitmen melakukan alih teknologi (transfer of technology) kepada Indonesia. Fasilitas produksi canggih ini direncanakan akan segera dibangun di area Energetic Material Center (EMC) Dahana di Subang, Jawa Barat, sebagai pusat kemandirian bahan peledak nasional.
Hary Irmawan menambahkan bahwa pembangunan fasilitas ini adalah bentuk nyata dari komitmen pembangunan berkelanjutan dalam industri pertahanan. Ia menekankan bahwa penguasaan teknologi produksi energetic material adalah kunci utama untuk melepaskan diri dari bayang-bayang impor yang selama ini membelenggu percepatan kemandirian alutsista Indonesia.
“Kami menargetkan, dengan berdirinya pabrik ini, Indonesia tidak hanya mandiri, tetapi mampu bersaing di kancah industri pertahanan global. Ini adalah dedikasi Dahana untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui kemandirian alpalhankam yang nyata,” tegas Hary.
Penandatanganan bersejarah ini dilakukan dalam rangkaian Indonesia-Afrika CEO Forum 2025, yang merupakan bagian integral dari G20 Leaders Summit 2025, di mana delegasi Indonesia dipimpin oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming beserta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto. Selain Hary Irmawan, delegasi PT Dahana turut diperkuat oleh Wildan Widarman, Erwin Cipta Mulyana, Anggaria Maharani, dan Jodi Widjanarko yang mengawal langsung proses kesepakatan strategis antara perwakilan bisnis Indonesia dan Afrika Selatan tersebut.
Saat ini Dahana telah memiliki pabrik Nitrogliserin, Ammonium Nitrat, serta sedang mengembangkan pabrik Propelan. Dengan kehadiran teknologi fasilitas ini, tentunya akan melengkapi kemampuan Dahana sebagai perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia dengan fasilitas terlengkap di kawasan ASEAN.
(Dahana)

.jpg)

.jpg)
.jpg)
Dengan Afrika Selatan buat drone kamikaze
BalasHapusOTAK PUNYA
BalasHapusIQ SUPER TINGGI
GEMPORK GILA.
orang bodoh yabg dilihat DEBTH RATIO/RASIO HUTANG DARI GDP/PDB...WORLD BANK, N PORUM EKONOMI DUNIA YANG TOLOL LIHAT ITU
nah cara pintar dari negara IQ tinggi.
LIHAT BESAR HUTANG.
Rasio hutang Indonesia 28%
BalasHapusRasio hutang MALAYSEWA 68-70%
Mana yg teruk
Lucu, yg katanya IQ tinggi kok hanya dipakai buat kondom aja ya. Ha ha ha ba
BalasHapusLanjutkan Project ini!!!
BalasHapusnanti ada yg NGAMUK dikata MOU lagi haha!ðŸ¤ðŸ˜µðŸ’«ðŸ¤
BalasHapus