10 Maret 2024

Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi

10 Maret 2024

Pesawat tempur F-16 AM/BM/C/D dan T-50i TNI AU (photo: Kemhan)

Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Pesawat Tempur dan Peragaan Bantuan untuk Gaza di Lanud Iswahjudi 

Madiun – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau Alutsista TNI AU di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jumat (8/3).

Presiden bersama Menhan Prabowo, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo meninjau pesawat tempur TNI AU yaitu pesawat F-16 C/D, F-16 AM/BM Fighting Falcon, serta pesawat T-50i Golden Eagle.

Semua pesawat yang ada di main apron ini dipersenjatai lengkap dengan Air to Air Missile dan Air To Ground Missile, serta avionic system yang sangat canggih.

Pesawat F-16 AM/BM mampu melaksanakan pertempuran beyond visual range 
(photo: Kemhan)

“Jadi saya dengan Pak Menhan dan Pak Panglima mengecek pesawat jet tempur kita, F-16  yang sudah di upgrade di Lanud Iswahjudi. Yang kedua, juga kita juga melihat peragaan bantuan yang akan kita segera lakukan di Gaza,” ujar Presiden.

Hal ini menurut Presiden, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.

“Karena (bantuan) lewat darat juga sangat sulit,” tambah Presiden Jokowi.

Pesawat T-50i TNI AU (photo: Seskab)

Sementara itu Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa kini beberapa pesawat F-16 AM/BM telah mengalami peningkatan kemampuan.

“Sama-sama F-16, tapi keduanya berbeda kemampuan karena F-16 AM/BM yang di tengah itu sudah mengalami peningkatan kemampuan avionic dan struktur. Kami menamakan dengan F-16 EMLU. Rencana akan 10 pesawat, sekarang 7 pesawat,” ujar KSAU.

Dengan peningkatan kemampuan tersebut, lanjut KSAU, pesawat F-16 AM/BM mampu melaksanakan pertempuran dengan amunisi cerdas atau smart munition, berpandu, dan bisa melaksanakan beyond visual range. Sementara, pesawat F-16 C/D lebih konvensional dan rencananya akan ditingkatkan juga kemampuannya.

Pesawat C-130J melaksanakan penerjunan logistik Cargo Delivery System (photo: Kemhan)

“Ini kami sangat harapkan karena sambil mengisi kedatangan pesawat Rafale yang akan tiba di tahun 2026 ini,” imbuh KSAU.

Adapun pesawat T-50 juga kini telah memiliki persenjataan yang cukup mumpuni karena telah dilengkapi dengan radar dan gun yang sebelumnya tidak ada.

“Dengan pertimbangan apabila dibutuhkan memerlukan radar akhirnya kami lengkapi dengan radar. Dan radar di T-50 ini karena terakhir pemasangan lebih canggih dibanding F-16 tapi setelah peningkatan akan lebih baik lagi,” jelasnya. (Kemhan)

Pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 dengan tail number A-2116 dan A-2112 (photo: Okezone)

Kasau Dampingi Presiden RI Kunjungi Lanud Iswahjudi, Magetan

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA., dampingi Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto juga Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, kunjungan kerja ke Lanud Iswahjudi, Magetan, Jumat, (7/3/2024).

Dalam kunjungannya ini Presiden RI berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan demo penerjunan logistik Cargo Delivery System (CDS) dengan dropping zone di sekitar runway Lanud Iswahjudi.

Penerjunan CDS ini melibatkan 9 pesawat TNI Angkatan Udara yakni enam pesawat C 130 Hercules dengan tail number A-1316, A-1323, A-1330, A-1339, A-1344, A-1326 baik dari Skadron Udara 31, Skadron Udara 32, maupun Skadron Udara 33, kemudian satu Pesawat CN 295 A-2902 dari Skadron Udara 2, dan dua Pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 dengan tail number A-2116 dan A-2112.

Bell 412 TNI AD turut serta ke Iswahjudi (photo: Kemhan)

Selain itu dilibatkan juga satu pesawat Cassa 212 TNI AL dan satu helikopter MI-17 dan Bell 412 milik TNI AD.

Tak hanya melihat demo penerjunan CDS dalam kunjungannya ini Presiden RI juga berkesempatan meninjau kesiapan pesawat tempur Lanud Iswahjudi baik F-16 C/D, F-16 AM/BM dan pesawat T-50i Golden Eagle.

Turut mendampingi Kasau, Pangkoopsudnas Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., dan para pejabat utama Mabesau. (TNI AU)

9 komentar:

  1. Balasan
    1. Nanti si gempork bilang belum T 50i belum ada radar...di jelaskan kaya apapun kalau low IQ ya tetap idiot.

      Hapus
    2. T50i sangat mampu first kill HAWK dan hornet sebelah.....

      Hapus
  2. Mongso ketelu.....yaitu wayahe Rondo haus dipuk-puk 😁

    BalasHapus
  3. Anwar Ibrahim tinjau Boustead, guna tusbol seluruh pegawainya

    BalasHapus
  4. Harus Izin AS, FA-50 Block 20 yang Dibeli Malaysia Tak Bisa Sembarangan Pakai Rudal Ini Meski Punya Radar AESA😕🤭

    Tak Punya Uang Tunai, Malaysia Bayar FA 50 Pakai Minyak Sawit🤔🤣🤣🤣

    https://www.zonajakarta.com/internasional/6737732407/tak-punya-uang-tunai-malaysia-bayar-fa-50-pakai-minyak-sawit?page=2

    BalasHapus
    Balasan
    1. AESA low cost radar murah tidak perlu izin USA om.....Khan radar untuk DRONE juga .... Radar low cost alias murah dan karena murah jangkauan rendah....

      Hapus
    2. Bayar pun pun pakai sawit low quality,pantaslah dapat radar low quality pula beruk semenanjung

      Hapus
  5. PESAWAT LATIH T50i :16 unit pesawat T-50i diterima pada Januari 2014. Dilengkapi dengan meriam dan radar EL/M-2032 di tahun 2018.14 unit aktif digunakan hingga Agustus 2020.Pada Juli 2021, Indonesia menandatangani kontrak pembelian senilai US$240 juta untuk 6 unit tambahan dan akan diterima pada Oktober 2024
    --
    RADAR T50i EL/M-2032 is an advanced pulse Doppler, multimode Planar array radar fire-control radar intended for multi-role fighter aircraft originated from the Lavi project. It is suitable for air-to-air and air-to-surface modes
    Performance: Max Range for air to air targets - 222 km (120 nm), Max Range for air to ground targets - 222 km (120 nm), Max Range for air to sea targets - 370 km (200 nm)
    ---
    RADAR HAWK MALAYSIA = Hawk 200 dilengkapi dengan radar multi-mode Northrop Grumman AN/APG-66H The AN/APG-66 radar is a solid state medium range (up to 150 km)
    --
    RADAR HORNET : radar AN/APG-66 punya F/A-18 Hornet yang jangkauan deteksinya bisa sampai radius 72 – 150 Km, maka radar F5 AN/APQ-159 punya jangkauan deteksi hanya 37
    --
    RADAR LOW COST (MURAH) RADAR DRONE = Raytheon is promoting a new low-cost active electronically scanned array (AESA) radar intended for a range of aircraft types, from legacy fighters to ‘loyal wingman’ unmanned air vehicles (UAVs). Range 90- 110 KM
    😝HAWK KALAH HORNET KALAH😝

    BalasHapus