06 Desember 2010

TNI AL Uji Coba Tank Tempur Rusia

06 Desember 2010

Marinir kemungkinan segera menambah jumlah tank BMP-3F (photo : Rosoboronexport)

Surabaya (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut berencana menguji coba kemampuan 17 tank amfibi jenis BMP-3 yang baru saja didatangkan dari Rusia untuk melengkapi persenjataan Pasukan Marinir.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengatakan, uji coba akan dilakukan di Pusat Latihan Tempur Marinir di Karang Tekok, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini.

"Latihan dan uji coba itu sekaligus serah terima tank amfibi kepada Pasukan Marinir," katanya usai memimpin upacara peringatan Hari Armada di Koarmatim.

Uji coba juga untuk memastikan seluruh peralatan dan perlengkapan tank amfibi berharga miliaran rupiah itu beroperasi dengan baik.

Tank amfibi sebanyak 17 unit yang dibeli TNI AL dari Rusia itu, tiba di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya pada akhir November lalu.

Menurut KSAL, pengadaan peralatan tempur baru itu untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) di jajaran TNI AL.

"Sementara ini jumlah tank amfibi yang dibeli baru 17 unit dan kemungkinan bisa ditambah sesuai kebutuhan. Alutsista yang lama dan tidak bisa difungsikan lagi, akan diganti dengan baru," katanya.

Laksamana TNI Soeparno menambahkan bahwa pembelian peralatan tempur dari Rusia itu sudah melalui berbagai kajian, termasuk soal harga, kemampuan dan kualitasnya.

Selain tank amfibi, lanjut Soeparno, pihaknya juga sudah merencanakan untuk melakukan pengadaan beberapa alutsista baru, seperti kapal selam, kapal perang dan peralatan tempur lainnya.

"Pengadaan itu sudah masuk dalam agenda dan sekarang sedang diproses," katanya. (ANT/S026)

1 komentar:

  1. Bismillah,dengan kehadiran BMP-3 coba kita adopsi mbt T.90 M,T.80,BTR 80 kemungkinan juga sistem pertahanan seperti rudal kalibr,neptune,tzircon,bila perlu thor,aster 30,tidak ada salahnya menambah arsenal lainnnya.tapi jangan lupa pembangunan pertahanan tapal batas negara perlu kita fokuskan,tidak ada salahnya kita dirikan satu batalyon,yang berisi dari tenaga pendidik ( guru),selain mengemban tugas 1. Patroli perbatasan,2.bertugas mendidik anak anak bangsa dengan pendidikan umum,pendidikan agama dan bela negara.Jangan hanya terfokuskan pembsngunan itu dikota,tapi dibatas negara jadi ujung tombak kita juga.pembangunan ketahanan pangan pun perlu kita perhatikan.

    BalasHapus