07 Desember 2013

4 Tipe Pesawat Tempur Masuk Nominasi Pengganti F-5E/F TNI AU

07 Desember 2013


F-5E TNI AU (photo : TNI AU)

Mencari Pengganti Sang Macan

Sebagai penempur, F-5E/F Tiger II TNI-AU sudah tak usah disangsikan lagi. Kiprahnya menjaga langit nusantara selalu menjadi yang terdepan sejak tahun 1980. Akan tetapi, usia tak bisa bohong. Meski sudah mengalami upgrade, masa purna tugasnya sudah didepan mata. Dan kini, akan terasa sangat sulit mencari pengganti yang sepadan.

Beberapa waktu lalu, Kepala Staf TNI-AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia telah mengungkapkan rencana penggantian F-5E/F. Namun saat itu KSAU belum membuka lebih jauh mengenai persayaratan dan spesifikasi teknis yang diminta TNI-AU. KSAU hanya memberikan isyarat,"harus lebih canggih dari yang sudah dimiliki". Karena itulah berbagai jenis penempur generasi 4++ lalu seolah berlomba menawarkan diri.


Saab Gripen E/F (photo : SaabGroup)

Dari Informasi yang ARC dapatkan, setidaknya ada 4 buah penempur canggih yang maju. Mereka adalah SAAB Gripen E/F, Rafale, Su-35BM, serta F-16 Blok 60. Ke-4 jenis pesawat itu tak usah diragukan lagi kecanggihannya. Semuanya mampu menjalani multi misi, daya jangkau mumpuni, avionik canggih dan lain sebagainya.


Lockheed Martin F-16E/F block 60 (photo : thenorthspin)

Lalu bagaimana soal harga? Informasi yang ARC dapatkan menyebutkan, Su-35BM ditawarkan dengan kisaran harga 75 juta hingga 85 juta dollar tergantung spesifikasi. Harga ini bersaing ketat dengan F-16 Blok 60 yang juga ditawar senilai 85 juta dollar perbuah. Sementara Gripen E/F bisa didapatkan dengan harga 110 juta dollar. Juara untuk harga, tak lain tak bukan adalah Rafale dengan penawaran 125 juta dollar. Namun tentu saja harga-harga diatas hanyalah harga pembukaan. Berapa nilai pastinya nanti tentu tergantung pula dengan paket yang dibeli. Ssstttt... ada pula gosip yang menyebutkan, SAAB menawarkan Gripen C/D eks Swedia dengan jumlah aduhai dan harga sangat miring.


Dassault Rafale (photo : DID)

Namun demikian, harga bukanlah pertimbangan satu-satunya. Biaya operasional juga menjadi penilaian. Dan seperti kita ketahui, Su-35BM cukup mahal biaya operasionalnya, yaitu sekitar 400 juta rupiah/jam. Sementara Gripen E/F selalu menjual jargon termurah biaya operasional dengan angka 47 juta rupiah/jam. F-16 blok 60 sendiri biaya operasionalnya 170 juta rupiah/jam.  Akan tetapi, bukan berarti lantas Gripen E/F melenggang begitu saja. Dari sisi Commonality/ penyederhanaan jenis tentu F-16 blok 60 dan Su-35BM pegang kartu. Terlebih lagi, seri F-16 sudah lama menjadi favorit pilot tempur TNI-AU.


Su-35BM (photo : Max Briansky)

Dan seperti biasa, pembelian sistem senjata di Indonesia pastinya mensyaratkan Transfer Teknologi. Untuk ToT ini, konon Gripen E/F menawarkan lini perakitan di Indonesia. Sementara F-16 Blok 60 menawarkan Offset seperti halnya pembelian F-16 A/B terdahulu. Untuk Su-35BM dan Rafale, kami sendiri belum mendengar bocorannya.

Lalu manakah yang akan menggantikan sang macan? belum ada keputusan resmi. Semuanya masih diolah dan dinilai. Akan tetapi semoga saja pemilihannya tidak berjalan terlampau lama, sehingga para pengabdian Skuadron 14 tidak akan sempat terputus.

(ARC)

10 komentar:

  1. pesawat boleh pake rafale, apalagi Su 35 joss banget, tapi jangan f 16 lagi dong, belajarlah sejarah kemarin kalo sudah di embargo mau jadi apa?indonesia selalu dibohongi terus sama blok barat tapi ga sadar2. nasib KFx pun gimana kelanjutanya di undur2 terus, jangan jangan mungkin sengaja sampe uzur ato kalo sudah tertinggal teknologinya baru dikasih. menarik kesimpulan dari latihan bersama indonesia australia kemarin, sukhoi cukup disegani di tangan armada nato dan pasti bisa jadi taring indonesia di percaturan politik asia tenggara. kalo bisa yang paling penting beli lisensi rudalnya sekalian biar bisa latihan sampe ahli seperti TNI AL yang TOT rudal C705.
    Sisi lemah pertahanan TNI juga adalah pertahanan penangkis serangan udara, kalo cuma mengandalkan rapier, bofors, atau roket portable jarak pendek varian igla yang cuma bisa sampe jarak 5km masih jauh dari layak kita butuh rudal jarak jauh model varian S300 juga.

    BalasHapus
  2. Su35 ok , raffale juga ok , konon rafale menawarkan perakitan di malaysia, grifen juga ok asal dirakit di indonesia, f 16 no..no..tobattt..

    BalasHapus
  3. FIX ya panglima tni pengen su 35 bm !

    BalasHapus
  4. semoga yang jadi pilihan Sukhoi Su-35, sebentar lagi singapura/Australia punya f-35 JSF.. yang pastinya dibuat untuk pengganti pesawat2 f-16, f-18 yang mereka punya.. klo milih f-16 walau dari seri paling baru sekalipun (Block 60) berarti kita tetep aja di bawah mereka.. hanya Su-35 lah yang paling mungkin bisa mengimbanginya.

    BalasHapus
  5. SETUJU BGT LW PANGLIMA TNI BELI SU35. GW A

    LW PANGLIMA TNI JADI BELI SUKHOI ITU PILIHAN TEPAT DAN PINTAR..


    TP SEBALIK NYA LW BELI F16 SERI TRBARU ITU PILIHAN SALAH DAN BODOH.... PENGLAMAN ADLH GURU YG TERBAIK

    BalasHapus
  6. semoga aja kita membeli peswat ketiga dari 4 pesawat tersebut,kecuali f16.ntar di embargo lagi,gimana dengan sukucadangnya?
    kalau singapura dan australi membeli generasi kelima seperti f-35.
    kalu bisa sih indonesia me miliki cengdu (china) atau FAK 50 (rusia) agar dapat mengimbangi pesawat" generasi 5 tersebut.

    unutng" aja indonesia bisa membeli amin.

    BalasHapus
  7. Beli pesawat dengan kemampuan radar yg jangkauannya jauh dan bisa bawa rudal jarak jauh. Jangan F-16, bisa pilih su-35BM atau Mig 35 (pelajari dulu kemampuan radarnya).

    BalasHapus
  8. su 35 aaja ... biar negara lain mikir ngak memandang sebelah mata negara kita

    BalasHapus
  9. gw rasa TNI AU bakalan dpt lungsuran F-15.
    krn usaf sendiri akn beralih full ke f-22 raptor/ f-35.
    kalo insting gw bner, mendingan indo beli pluru2nya ama spareparts aja deh yg byk utk 15-20 thn. mumpung om obama masih betengger di gedong putih.

    su-35 emg oke, tp lbh oke lg klo bli PAKFA ato F-35..nabung aja yuk...dikit lg dapet tuh walo cmn 5 biji :D

    BalasHapus
  10. Pangkalan AS dah di mana2.utara.selatan.timur.barat negara kita.apa lagi f16 produk mereka.tantangan ke depan dmikian su-35 lah yang pantas.

    BalasHapus