08 November 2017

Malaysia Seeks Light Combat Aircraft as Part of Wider Modernisation Plans

08 November 2017

Already fielded by Malaysia's neighbours, the KAI FA-50 is a prime candidate for the RMAF's new LCA requirement. (photo : KAI)

Malaysia is looking to acquire a new ‘low-end’ fighter and attack aircraft as part of wider plans to better tailor its combat capabilities to meet current and future threats, an air force official said on 7 November.

Speaking under the Chatham House rule, the official said that the Light Combat Aircraft (LCA) procurement programme is looking for a single-engined, supersonic platform to augment its fleets of single-seat BAE Systems Hawk and twin-engined Boeing F/A-18D Hornet and Sukhoi Su-30 ‘Flanker’ fighters.

“The Royal Malaysian Air Force [RMAF] is looking at its capabilities for the next 15-years-or-so, and how best we can suit our requirements,” the official said, adding, “As part of our future capability plans we are looking at a new [LCA] that will have some air-to-air and a full air-to-ground capability.”

Several program of RMAF (image : Tony Osborne-Rotorfocus)

The official noted that Malaysia’s traditional approach of acquiring large twin-seat and twin-engined aircraft because of its large maritime areas is now just too expensive given the downturn in the economy caused by the drop in the international oil price. “We cannot now do this because of our economic situation and so must now find something that is cheaper to buy and operate.” As well as being an air defender and ground-attack aircraft, the LCA should also serve as a lead-in fighter trainer (LIFT) platform and should be ready for fielding in about 2021/22.

Although the official said that all options are currently being considered, he noted a preference for the Korean Aerospace Industries (KAI) T-50 Golden Eagle/FA-50 Fighting Eagle aircraft already in service with near-neighbours the Philippines and the Republic of Korea.

(Jane's)

48 komentar:

  1. Pemilihan tu untuk support/ganti HAWK yang semakin berusia.

    BalasHapus
  2. dari gosip pertahanan TUDM turut berminat untuk menambah F-18 terpakai untuk menambah bilangan F-18D yang sedia ada... yang dikata2 adalah F-18 milik Kuwait..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima bekas dong, bekas pakai angkatan udara kuwait, boleh,boleh ,boleh

      Hapus
    2. Kalau keuangan teruk gak ada opsi lain mas.. sama seperti kondisi Indonesia saat krismon dulu yg akhirnya "terpaksa" beli F16 bekasan... meski waktu itu dibully mas dein dan baggio tapi ya itu lah kondisi Indonesia sebenarnya.

      Gak perlu gengsi dan malu... yg penting pertahanan negara didahulukan ketimbang prestise.

      Hapus
    3. dari maklumat F-18 milik Kuwait masih dlam keadaan sangat bagus... ini kira sementara sebelum program MRCA di sambung semula...

      Hapus
    4. Mas Superstar,

      "Indonesia saat krismon dulu yg akhirnya "terpaksa" beli F16 bekasan.."

      Kapan, F-16 yang mana itu?

      F-16 A/B OCU belinya tahun'89 itu baru lho.

      F-16 C/D Block 25 upgrade didesignasi F-16 C/D Block 52ID DSCA rilis tahun 2011/2012.
      Kontrak senilai $750 million, dan itu bukan jumlah sedikit kalau suatu negara disebut sedang krisis.

      Lalu yang sampeyan sebut "kondisi Indonesia saat krismon" (saat beli F-16) itu maksudnya yang mana mas?

      :D

      Hapus
    5. Gua juga ga tau apa yang disampaikan bung superstar,saat indonesia krismon kan kita ga beli f16 gara-gara masalah ham di timtim ditambah kondisi keuangan indonesia pada saat itu ancur lebur.

      Hapus
    6. Betul, setelah Peace Bimasena Project dengan 12 F-16 A/B OCU itu, sudah direncanakan pembelian batch-2 nya.

      Tapi gagal karena masalah HAM & krismon. :D

      Hapus
    7. Mungkin maksudnya yg 25 unit kmaren wkt jaman SBY. Wkt jaman Krismon yg ad grounded F-16 ny

      Hapus
    8. Yup thanks for correction broh.

      Hapus
    9. Kronologinya begini:
      Batch 2 F-16 gagal karena kasus HAM dan Timtim. Karena itu, kita incar Su-30KI dan ini gagal karena krismon. Setelah keuangan membaik baru akhirnya bisa beli Su-27SK & Su-30MK.

      Hapus
  3. https://www.jejaktapak.com/2017/11/08/uang-terbatas-malaysia-kini-cari-pesawat-tempur-murah/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konon katanya meski bajet terbatas malaysia akan ttp memesan f18

      Konon katanya..biasa gengsi tinggi broo gk mw pesan yg murah..

      Kita liat aja apa yg d pesan f18kah.? Apa pesawat latih yg murah

      Hapus
    2. Ya kita berdoa aja semoga impiannya terwujud

      Hapus
    3. Berbicara di bawah peraturan Chatham House, pejabat Angkatan Udara Malaysia mengatakan bahwa program pengadaan Light Combat Aircraft (LCA) untuk mencari platform bermesin tunggal dan supersonik untuk menambah armada BAE Systems Hawk dan Boeing F / A- Horner 18D Hornet serta Sukhoi Su-30 Flanker-H.

      Hapus
    4. untuk mencari platform bermesin tunggal dan supersonik untuk menambah armada BAE Systems Hawk dan Boeing F / A- Horner 18D Hornet serta Sukhoi Su-30 Flanker-H.

      Hapus
    5. Main logika


      Harga baru f18d hornet $57 juta
      (2006)harga sekarang brapa tahun 2017.?
      sekarang $60/70juta paling dpet hibah tanpa senjata.
      https://id.m.wikipedia.org/wiki/F/A-18_Hornet

      Spek d bawahnya.

      F16blok52 baru aja $720juta/6 unit(2015) brarti 1 unitnya sekitar $120juta tanpa senjata

      https://m.dream.co.id/dinar/berapa-harga-satu-pesawat-f-16-150416p.html

      Hapus
    6. Sementara shukoi 30 $33-45 juta

      https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sukhoi_Su-30

      Hapus
    7. kena faham pembayaran bukan sekali bayar lumpsum... pembayaran dilakukan berperingkat... terpulang pada perundingan antara kedua negara

      Hapus
    8. jika kita lihat Kanada turut berminat dengan pesawat F-18 milik Australia...

      Hapus
    9. Klo pembayar berperingkat atau nyicil dalam arti kredit.. Apa barang sdah bisa datang apa masih menunggu pelunasan dulu

      Hapus
    10. kerana itu saya kata tadi jika kos terlalu mahal pastinya ada rundingan antara negara tersebut jika dia boleh membayar beransur2 atau kena juga secara lumpsum atau boleh dilakukan 50% cash dan 50% komuditi... itu terpulang kepada kedua belah pihak...

      Hapus
    11. Maaf, bajet 2xlipatnya seperti indonesia aja masih mikir bli su 35 seharga $90juta senjata lengkap khusus indo, bru bisa beli 11 unit yg rencana awal 1skoad

      F18 harga lebih mahal dengan gotongan senjata lengkap

      Hapus
    12. Yaa dukung ae pemerintahanmu biar tercapai

      Hapus
    13. kerana itu dikata peruntukan aset jangka panjang... dalam erti kata setiapkali budget tahunan peruntukan aset tersebut terus dimasukkan sehingga ia selesai....

      Hapus
    14. sentiasa disokong... mana yang baik untuk kesejahteraan rakyat

      Hapus
    15. kerana itu dikata peruntukan aset jangka panjang... dalam erti kata setiapkali budget tahunan peruntukan aset tersebut terus dimasukkan sehingga ia selesai....


      Kalo yg untuk tahun sebelumnya gmn yg jga menerapkN sistim pembayaran beransur yg belum lunas..?bukannya terpotong dri anggaran tahun sekarng..?

      Hapus
    16. susah saya nak terangkan... rasanya anda boleh cuba cari maklumat tersebut di internet.

      Hapus
    17. LANGKAWI: Perbelanjaan pertahanan Malaysia akan terus meningkat selepas Angkatan Tentera Malaysia (ATM) memulakan pelan jangka panjang untuk memodenkan dan menaik taraf peralatan mereka, kata Datuk Seri Najib Razak.
      Perdana Menteri berkata RM26 bilion diperuntukkan di bawah Rancangan Malaysia Ke-11 (RM11) untuk meningkatkan pertahanan, ketenteraman awam dan penguatkuasaan.
      “Pertahanan dan keselamatan adalah paling penting kepada mana-mana negara kerana ia satu keutamaan bagi mengekalkan keutuhan wilayah dan kedaulatan negara,” katanya ketika berucap merasmikan Pameran Aeroangkasa dan Maritim Antarabangsa Langkawi 2017 (LIMA ’17) hari ini

      http://www.freemalaysiatoday.com/category/bahasa/2017/03/21/rm26-bilion-peruntukan-untuk-pertahanan-kata-najib/

      Hapus
  4. Idea yg brillian... FA-50 udah cukup dipakai jam terbang pilot2 baru sebelum naik kelas bawa sukhoi atau hornet.

    Kombinasi Squadron sukhoi rusia dan hornet amerika plus pesawat latih FA-50 bakal bikin Pilot tetap semangat dalam memperkuat armada udaranya. Hal ini sudah diadopsi Indonesia sejak beberapa tahun lalu.

    Saya kurang paham tentang F18 hornet tapi sy pernah baca ada rencana berhentiin produksi di tahun 2022 atau 2023 setelah armada F35B total service di kapal induk marines. Kalau sukhoi rasanya lifetimenya masih lama bisa sampai 2030 2035 karena basic sukhoi terbaru pun masih sama framenya dengan sukhoi 27 or 30.

    Cmiiw

    BalasHapus
  5. Malaysia pengen ga ya beli su35 sama gripen???? Lumayan Buat MRCA nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan kat situ dia dah tulis Light Combat Aircraft...

      Hapus
    2. Sori gak fokus gua kira itu MRCA ternyata LCA.btw negara lu pengen mengakuisi FA50 ya? Kalo pengen moga2 terwujud.

      Hapus
    3. buat masa ni belum tahu lagi tapi jika dilihat LCA yang ada dipasaran T-50 dilihat lebih menarik.. dengan kos, kemampuan pesawat dan teknologi ia dilihat lebih ada kelebihan berbanding yang lain... ini ditambah lagi semasa konflik Marawi baru ni.

      Hapus
    4. Pak Gempur,

      F/A-50 lebih combat ready dibanding varian T.

      F/A-50 disebut-sebut nantinya jadi kandidat pengganti Hawk 100/200 TNI.

      Semoga sama2 terwujud.

      :D

      Hapus
    5. saya tahu pesawat KAI ini ada 2 jenis versi latihan dan Tempur.. versi yang mana satu akan dipilih saya pun tak pasti lagi... pasal ini boleh dikatakan rancangan kita pun tak pasti pesawat mana yang bakal dipilih...

      LIMA Langkawi tempohari pihak Korea cukup kuat mempromosikan pesawat mereka ni pada TUDM...

      Hapus
  6. Akhirnya..!!satu perancangan yg lebih realistis dari tudm..ikuti seperti tldm melalui perancangan 15 to 5..melalui perancangan ini 'put on hold' dahulu program MRCA dan fokus dalam pegembangan atau penambahan jenis pespur/squadron yg telah ada..tambah aja bilangan sukhoi dan hornet dan kekalkan serta upgrade pespur hawk dgn seiring teknologi terkini..dgn visi dan program ini juga jenis pespur tudm bisa dikurangkan kepada tiga jenis sahaja iaitu sukhoi 30,f18 hornet dan bae hawk..jd kos operasi bisa dijimatkan dan ada ordnance bisa dikongsi bersama memandangkan sukhoi 30mkm sudah qualified menggunakan bom paveway buatan amerika...
    Just my two cent

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngk baca kah bro,kerajaanmu mau cari jet tempur mesin satu yg harga murah,klo beli baru ngk mungkin bisa ngmbil Su30 dg F18 hornet hrganya mahal,budgetnya cuma cukup beli fa50 korsel sama F18 bekas klo SU30 ngk ada yg bekas

      Hapus
    2. Ngk baca kah bro,kerajaanmu mau cari jet tempur mesin satu yg harga murah,klo beli baru ngk mungkin bisa ngmbil Su30 dg F18 hornet hrganya mahal,budgetnya cuma cukup beli fa50 korsel sama F18 bekas klo SU30 ngk ada yg bekas

      Hapus
    3. Mungkin kamu yg gak ngerti..yg berenjin satu dan low cost itu adalah pesawat LIFT/light attack (low-end)..tudm ada perancangan lain iaitu menambah squadron hornet (high-end)...utk pesawat tempur utama (high-end) malaysia mmg gak guna yg satu enjin..kalau kamu ada masa adalah baik kamu melawat situs malaysian defence..kupasannya lebih mendalam dan jelas.

      Hapus
    4. baik put on hold dulu bro....maintain current fleet...krn bnyk negara sudah mula masuk 5th generation aircraft...walaupon hnya f35 sahaja yg baru muncul...kemungkinan turki dan korea akn jv stealth fighther..krn dua negara ini sudah mmpunyai pngalamn mmbina komponen stealth..cuma bbrape technology yg tdk mahu dilepskn amerika...tp tk mustahil

      Hapus
  7. Welcome to the T-50/FA-50 club...
    Lebih masuk akal dibanding menaiktarafkan hawk series...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wong ada tulisannya "new low-end" kok om cip...mungkin cari yg buatan cungkok tuh

      Hapus
  8. Mendingan Malaysia :

    Jual Mig series buat nambah2 beli 10 F-18 second biar dijadiin satu squadron 18 unit.
    Sukhoi stick diposisi sekarang.
    Hawk dikeep dulu gak usah diupgrade, mahal.
    FA50 akuisisi 8 unit sekalian buat patroli workhorse, Sukhoi dan Hornet dikeluarin setahun sekali lah buat acara2 khusus.
    Tambah 8 unit CN235, pesawat medium ini lebih kepake buat operasional ketimbang ngandalin A400M kecuali buat misi khusus.
    Lupakan pesawat seken P3 jepang.. frame nya sudah fatigue..
    Rafale coret ajalah.. tunggu SU57, KFX-IFX, atau F35 udah mulai dijual saat harga masuk akal. Model pesawatnya bakalan trend di thn 2025 - 2050 nanti, Rafale akan terlihat oldskol.

    Disisi transport laut.. beli 2 unit MRSS Indonesia.. kepake untuk operasi khusus dan saat rescue ada bencana alam.

    Angkatan darat Gak usah nambah Twardy.. mendingan beli medium tank saja.. sekalian banyakin beli RPG atau pertahanan udara kelas medium.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu perhatiannya kamu sama tetangga sebelah.. nice bro

      Hapus
    2. bernas cadangannya. tapi itu la bila di tanya, jawapannya selalu masalah ekonomi. dari dulu sampai sekarang

      Hapus