Rafale melakukan air refueling (photo : Wiki)
TEMPO.CO, Jakarta - Analis militer dari Lab 45, Andi Widjajanto, menilai pembelian 42 pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis, oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah tepat. Salah satunya karena produsen ini bersedia melakukan transfer teknologi ke Indonesia sesuai amanat UU Industri Pertahanan, hal yang tidak disediakan dalam pembelian produk terbaru pesawat F-16 dari Amerika Serikat maupun Sukhoi dari Rusia.
"Rafale memungkinkan itu," kata mantan Sekretaris Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini saat dihubungi, Selasa, 15 Februari 2022.
Sebelumnya, kesepakatan pembelian 42 pesawat tempur Rafale resmi diteken Kementerian Pertahanan dengan Dassault Aviation dari Prancis pada 10 Februari. Tahap awal ada enam pesawat, dan sisanya 36 lagi akan datang bertahap.
Meski demikian, Andi menyebut Dassault memberi syarat transfer teknologi baru bisa dilakukan kalau Kementerian Pertahanan atau Kemenhan sudah membeli 3 skuadron lebih. Mulai dari pendirian fasilitas perawaran hingga pemeliharaan. Tapi di tahap awal, Kemenhan baru membeli 6 pesawat saja.
Sehingga, kata Andi, transfer teknologi ini baru akan aktif kalau Kemenhan sudah menyelesaikan sisa 36 pembelian lainnya. "Jadi saat ini baru pengadaan murni, tanpa offset transfer teknologi," kata dia.
Sementara kalau pembelian bisa mencapai 100 unit pesawar tempur, kata Andi, maka Dassault bahkan bisa menyediakan langsung fasilitas produksi di negara pembeli. Salah satu negara yang dikabarkan mau memboyong 100 pesawat ini adalah India.
Pengalaman India
Pada 2016, India sudah membeli 36 pesawat tempur Rafale. Lalu pada 2019, media lokal Hindustan Times juga sempat memberitakan bahwa Dassault menyatakan butuh pembelian 100 unit agar fasilitas produksi Rafale bisa dibangun langsung di India.
Di sisi lain, Indonesia saat ini punya pesawat tempur F16 dan Sukhoi. Masalahnya, kata Andi, produsen kedua pesawat tidak menyediakan kesempatan transfer teknologi ketika Indonesia ingin memberi produk terbaru yaitu F-16 Block 72 Viper maupun Sukhoi Su-35.
"Jadi itu beli aja, tidak akan ada transfer teknologi. Sukhoi juga paling dapat imbal dagang, barter," kata dia.
Dalam wawancara dengan Tempo pada tahun lalu, representatif Lockheed Martin, produsen F-16, menyatakan bahwa Indonesia memutuskan untuk menunda dulu pembelian jet tempur tersebut dan mengkaji opsi-opsi lain. Kabar yang mereka dengar, per wawancara, adalah Indonesia sudah melirik jet tempur buatan Eropa, yaitu Dassault Rafale serta Eurofighter.
Keduanya adalah pesawat jet multi peran. Walau begitu, Lockheed Martin berkeyakinan F-16 Block 72 tetaplah pesawat jet yang lebih pas untuk memperkuat TNI Angkatan Udara.
"Kami sudah menerima kabar dari Pemerintah Amerika bahwa Kementerian Pertahanan Indonesia menunda pengadaan F-17 Block 72. Kabar itu kami terima akhir Januari lalu dan yang kami paham Kementerian Pertahanan mengkaji alternatif lainnya," ujar F-16 Indonesia Business Development Director dari Lockheed Martin, Mike Kelley, pada Kamis pekan lalu, 25 Maret 2021
Di luar F-16 dan Sukhoi-35, Andi menyebut Prabowo sudah mencoba melakukan pengadaan pesawat Eurofighter Thypoon, tapi tidak ada produk baru. Ada pula pesawat tempur Gripen dari Swedia, tapi hanya ada tipe light fighter dan tak cocok dengan Indonesia.
Pada 2020, Prabowo berniat memboyong 15 unit pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Utara Austria. Tapi saat itu, muncul berbagai sorotan. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Diandra Megaputri Mengko misalnya, menilai Eurofighter Typhoon berkualitas lebih rendah dari yang sudah dimiliki Indonesia, yaitu Sukhoi seri Su-27 dan Su-30.
“Kenapa membeli pesawat yang kualitas lebih rendah dari yang sudah kita punya,” kata Diandra dalam diskusi ICW, Senin, 27 Juli 2020. Walhasil, pilihan Kemenhan akhirnya jatuh ke Rafale dari Prancis.
Nilai kontrak
Lembaga intelijen pertahanan, Janes, menyebutkan nilai kontrak 42 unit Rafale ini sekitar US$ 6,5 miliar atau setara Rp 93 triliun. Tapi sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kemenhan soal total harga pembelian 42 pesawat tempur Rafale, dan jumlah 6 unit di tahap awal.
Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Prabowo mengatakan kontrak pembelian ini akan efektif bila sudah ada pembayaran uang muka oleh Kementerian Keuangan yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Prosedurnya tiga sampai enam bulan," kata dia saat dihubungi, Jumat, 11 Februari 2022.
Di tahap awal, pembelian baru akan dilakukan untuk enam unit jet tempur Rafale yang akan digunakan untuk TNI Angkatan Udara. Kemungkinan, kata Dahnil, pengiriman dari waktu pengaktifan kontrak untuk enam pesawat kurang lebih 56 bulan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari tidak memberikan informasi detail terkait berapa anggaran yang disiapkan Kemenkeu untuk pembayaran uang muka 6 pesawat Rafale ini. "Kemenkeu dalam hal perencanaan dan pelaksanaan, pihaknya akan mengikuti prinsip tata kelola yang baik sesuai UU yang berlaku," kata dia.
Ia memastikan bukan Kemenkeu yang langsung melakukan pembayaran uang muka, tapi Kemenhan. Tapi terkait uang muka ini, dokumen anggaran juga tidak memuat spesifik nama produk, nama lender, maupun jumlah unit.
Kemenkeu, kata dia, menetapkan alokasi anggaran yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri berdasarkan dokumen Blue Book, Green Book, Daftar Kegiatan dan Penetapan Sumber Pembiayaan. "Sedangkan untuk jenis barang beserta komponen di dalamnya ditentukan oleh Kementerian Pertahanan," kata dia.
(Tempo)
Alhamdulillah, siji,
BalasHapusMalaysia pon juga nak beli 42 Rafale dalam bentuk photo
HapusWkwkwkwkwkwkwk
1 Rafale = 10 LMS OMPONG
Pertamax plus
BalasHapusBeda sedetik 🤣🤣🤣
HapusBukankah f16 sudah bisa dilakukan perawatan dan pemeliharaan di Skuadron teknik.bahkan sampai MLU sekarang.sukhoi baru hanya 1 skuadron.mungkin jika pembelian di atas 3 skuadron juga mendapatkan offset yg sama.
BalasHapusBeberapa subkomponen Sukhoi yg cepat aus juga sudah bisa dibikin didalam negeri. Jadi memang tergantung dengan apa yg dinegoisasikan.
HapusMungkin ada offset yg terkait sama ifx, makanya dibeli
HapusBila kuat MEMBUAL.... sign hanya 6 ya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSelebihnya masih tak jelas...
Eh gempork nongol.. sehat pork ? Sudah minum obat stress ? Indonesia beli loh pork. Buka sewa seperti malon.
HapusHeli ogost kapan datang ? Sudah bayar kah .kah .kah
HapusNegara KERA beruk cocok Sewa...
HapusJom sewa...lepas tu Bual ke Vanuatu...
Jom Maloners pasti bisa...
Hail Bangla....
Muka tebal, km sdh level dibawah kami, tp masih sembang
Hapus6 bijik beli
HapusBerbanding SEWA... Wkkwkkkkk
Ada beruk malom Membual sudah berhubung dengan jin kuwait 😁
HapusBeli 6 unit itu DP dari 36 unit berikutnya...kalau sudah di setujui dari Konsorsium Bank di Oerancus dan Finance House dari Kuwait Atau dari Arab telah disetujui pasti TTD terys diproduksi dan dikirim santai aja pork....gak usah iri dengki.....
HapusPEMBUALAAAN itu adalah ketidakjelasan pembelian pesawat LCA untuk MALON....bual akan beli FA 50 lalu bual beli JF 17 dan TEJAS tapi hasilnya NOL BESAR 🙂
HapusBila - bila kuat menyewa .. maka selama nya akan menyewa sampai Malon Merdeka seutuhnya 999 tahun lagi .. poor otak Korang tuh si gunakan buat yang bermanfaat je ..
HapusGempurrrr yg penting ada shoping daripada malon shoping takde sewa je terus 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HapusPanas hati keh pur sebab tak de shoping 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HapusMemalukan diri sendiri pur 4 heli AW pun sewa takde shoping 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HapusPur sewa kapal rumah sakit sama obatnya mau?
HapusDi IFX kita dapat apa aja ya ? Perakitan ?
BalasHapusYg sdh dapat
Hapus- tekno alur produksi
- mainframe
- hud & navigasi, termasuk altimeter dll
- perangkat pendarat
- hidrolis
Selain itu masih g dikasih info, termasuk radar, bahan RAM, mesin, kontrol target, dll
Lumayan banyak ya utk ukuran 20%
Hapus@Dizz
HapusBeberapa yg disebut kayaknya buatan perusahaan US yg sudah punya cabang di sini.
Buat landing gear, Héroux-Devtek mau buka cabang atau kasih lisensi pembuatan?
Beberapa memang begitu, lisensi dr perusahaan amrik, beberapa resources dr PT DI yg sdh bisa dirakit dan produksi disini, kalau avionik sebagian besar sdh bisa di produksi LEN, tinggal menyesuaikan user interface saja, krn campuran dr perangkat israel, korea dan amrik.
HapusPart khusus seperti kanopi dan kursi, seperti biasa oleh martin baker, tinggal beli dan pasang.
Yg jd masalah kemarin komponen kunci, masih blm dapat akses sih, cm mereka komitmen akan selalu siap sedia bila Indonesia membutuhkan komponen tsb (ambil jalan tengah)
@Dizz Walaupun saham Indonesia 30% bakal GK bisa ngakses teknologi inti Korea soalnya itu bonus ToT dari pembelian F35 60biji kita gak ada Dependents diF35 jadi GK bakal bisa,btw kandungan lokal yang diperoleh Korsel yaitu 60% jadi 40% masih sama USA
Hapusnumpang lewat gaesz, 4 teknologi inti koryo bukan bonus dari amrik om unknown541,
Hapuskoryo dapet dr yurop ama tes di suatuw negeri timur tengah haha!👌👌👌
@palugada, benar amrik gak kasih teknologi inti, mereka mengembangkan sendiri, seperti radar aesa mereka dapat sumberdaya dr salah satu perusahaan dr eropa, walau tidak komplit, namun DAPA berhasil mengembangkan sendiri, yg mana Indonesia tidak dilibatkan dalam andil develop komponen kunci tsb, jd kita nanti kebagian merakit saja, namun korea berkomitmen menyediakan seluruh komponen yg diperlukan kapanpun
HapusLanjutin RAFALE
BalasHapusKalo tidak diundang jangan datang dong,,,,diusirkan sama Singapura wkwkwkwkwk
BalasHapusPengen niru Bonek neng nyaline gor Segede kacang 😁😁😁
HapusF-18 Kuwait kapan datang ya,,,,
BalasHapusKatanya malon sudah terhubung,,,,udah 2022 loh kok hanya kuat membual wkwkwkw
Stride dah bina kereta kebal, krbal caci maki 😂
BalasHapusTahniah Malaysewa telah terhubung Korea guna sewa 42 KFX
BalasHapusMalaysewa boleh!
Stabilitas politik juga penting. Lagipula kita sudah tidak asing dengan kontrak masive dengan france.
BalasHapusSantai aja yakan,
BalasHapusTau2 beli ini beli itu,
Kalo tiba2 beli jumbo kan kasian negeri tetangga nangis bombay,
Indonesia masih mau lihat unjuk kemampuan rafale F4 sebelum diborong,
Jadi kalo udh proven baru borong semua.
Indon jangan bangga dan takabur dahulu.,.sekarang boleh bual nak beli ini..nak beli itu..tetapi ingat 5 tahun dari sekarang bakal nangis menjerit- jerit terlilit hutang ...bahkan mungkin harus menggadaikan lulau ke negara lain.,.
BalasHapusSalam dari Indonesia yang damai
HapusSebenarnya kami mampu membayar cash, dilihat dr anggaran 3.000 triliyun, namun dalam prinsip ekonomi, hutang harus diserahkan kepada industri produktif, termasuk transfer tech pesawat tempur, demi kedaulatan negara di laut cina selatan dan natuna utara, jangan sampai terlambat spt malaysia yg ompong alat perang
HapusThanks malon for your advice, but vice verca with your own ok
HapusSampai 10 tahun lagi malon miskin juga tak mampu shoping 😁
HapusPadahal malon yang lebih banyak hutang.. Kalo udah dengki & koyak otak pun dah lenyap 😁
Hapusjangan samakan kami dg malon. 5 thn lagi kami makin maju. malon masih berkutat di politik. PDB indonesia terus meningkat, pembangunan terencana. pemimpin kami tidak sibuk kawin cerai, gonta ganti pemimpin... dll
Hapusbayar bunga hutang saja buat malon dah bangkrut 😁
HapusMalaysia Terlilit Utang Besar, PM Mahathir: Membayar Bunganya Saja Sudah Membuat Kami Bangkrut!
https://www.grid.id/read/041704679/malaysia-terlilit-utang-besar-pm-mahathir-membayar-bunganya-saja-sudah-membuat-kami-bangkrut?page=all
MALON itu ingin berhutang tapi ngak mampu karena tidak sanggup bayar dan juga tidak dipercaya Lender, MALON sudah banyak hutang...sehingga BANGKRUT dan MISQUEEN saja 🙂
HapusItu urusan kami nape kau yg cakap pusing 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
HapusUdh udh gw Indonesia ,gw pengen damai,Rafale udh kita beli, pokoknya buat pertahanan negara harus dibeli, udh jngn urusi negara lain, gak penting
BalasHapusIya betul kakak setujuh
HapusTai
HapusAnda bener sekali. Beli ato sewa lain negara lain cara untuk menjaga tanah air tapi udah saatnya Indonesia juga bisa mulai buat dan jual itu level berikutnya.
HapusIri dengki bisa buat Lu tambah melambai Pur(wanti)...
BalasHapusMau 6 apa 42 bahkan 100 biji, kami bayar gak merepotin najib roosmah..
betulll
HapusDri 42 jumlah nya naikkan lagi jadi 60 unit makin untung byk yg bisa dpt offset/TOT yg menjanjikan dri Dasault Rafale.
BalasHapusBeli 100 bisa dapat ToT mesin SNECMA.😁
HapusOffset dri Dassault apa ada huhungan nya sama KFX/IFx
HapusSemoga saja ada, yg paling penting spt radar aesa, kita blm bisa bikin sendiri, termasuk komponen kunci lain spt mesin, dll
HapusMasbrentz mungkin nanti yg di dapet dari Perancis bisa di campur ama teknologi yg dapet dari Korea. Kaya Cina dulu cetak teknologi Rusia dan juga dapet teknologi dari Israel punya program yg di batalin. Makanya mereka bisa buat J-10.
HapusAlutsista sewa, kemudian hari tentaranya juga sewa..
BalasHapusEhhh lupa, Lu Pur(wanti) sudah bayar sewa Sabah ke Raja Sulu (Filipina) belumm..??
Klo gak mampu bayar sewa, yaaa balikin donkk..
Pur(wanti) sekarang sdh Februari 2022, sewa Sabah dibayar donk... Sabah bukan milikmu, tapi milik Kerajaan Sulu (Filipina), norak lu...balikin donk..klo gak mampu bayar sewa
BalasHapusBeli ada duit
BalasHapusSewa ada duit
Gak ada duit yaaa gak beli, gak sewa
Gak ada Pur(wanti) gak rame
Sukhoi beli 42 juga pasti dapat ToT. Vietnam beli 36 akhirnya dapat. Imbal dagang dipilih karena keterbatasan volume pemesanan.
BalasHapusRencana beli F-16 20 unit di zaman Pak Harto bukannya juga dapat offest? Itu sebelum ada kewajiban melalui UU.
Klo 36 F15ex kira2 juga dpt offset gak bung
HapusZaman mbah Harto 12 Falcon tok bro..itupun dapat offser komponen sayap ..😁
Hapus#offset
HapusKha bagus beli 12 pesawat dapat offset sayap ....dimana jeleknya ?
HapusNiiiih....kata analis militer dari Media AUSTRALIA DEFENCE bahwa jangan remehkan NKRI dengan pembangunan militernya saat ini karena tidak tertutup kemungkinan INDONESIA BANGKIT KEMBALI maka berbaiklah dengan NKRI......hehehe,AUSSY Paranoid amat sih, Indonesia ngak berminat dengan Australia koq 🙂
BalasHapusIbarat apfar, ondonesia ini pintu pagar bagi australia. Mau kemana2 liwat indonesia. Bisa juga mutar jauh liwat oapua nugini
HapusSama juga dengan MALON...Malon ini pagar atau Bemper terluar NKRI menghadapi Ancaman dari Utara, Malon terlalu lemah juga ngak boleh, kalau ada Ancaman dari utara biar Malon sebagai Bemper hancur duluan, sementara NKRI bersiap...tapi ya itu Malon tidak dapat diandalkan 🙂
HapusMALON...Pakai pesawat tempur JF 17 atau TEJAS udah lumayan, daripada pesawatnya mangkrak...repotnya mereka khan akuisisi pesawat baru dengan anggaran ciput sudah sulit 🙂
HapusUnknown biasa lah bule selalu gitu ngak bisa santai kalo negara tetangga nya bukan sesama bule. Inget OZ Ama NZ sangat jauh dari negara 2 bule yg lain rada terpencil. Jadi yah parno backing ato back up jauh2 semua.
HapusSejak Indonesia kontrak 42 rafale
BalasHapusNetijen malay sibuk jadi paranormal 😁
Mau beli f35 tahun 2040
Mau beli k21 tahun 2030
Mau beli hornet ex kuwait..
Programnya kan cap55
Ya yg sabarlah nunggu sd tahun 2055
Hi hi hi
Ternyata dampak psikologisnya sangat besar thd netijen malay
Mereka juga sibuk ngomongin program mrca yg sudah masuk peti sejuk
Mereka jadi lupa ngurusi LCA/flit, seolah olah sdh terbeli
Aneh mmg... setengah mati berusaha sederajat dgn jiran2nya sehingga abai ancaman yg sebenarnya
Program lca/flit pun makin sayup2 terdengar.
...
Hi hi hi
Heli pun terpaksa sewa
Mau hutang sdh offside
Anggaran rmaf sebagian diarahkan ke lcs tldm
Banyakin usaha jilatin kuwait aja deh
😁
Banyakin Jilatin Jamban Emir Kuwait aja 🙂
HapusYup, mereka bilang udah bener sekarang ga usah beli pespur gen 4, ntar aja langsung gen 5..😂😂
Hapusntar...sok..ntar...sok...ntar bosok..😂😂😂
Hehehe...itu khan mereka berhalusinasi....memangnya pesawat gen 5 untuk adaptasinya mudah kalau ngak punya gen 4,5 dulu...itu diakui oleh Petinggi TUDM MALON kalau mereka tidak mampu operasikan pesawat Gen 4,5 ( KF/IF-21 )....apalagi Gen 5 🙂
HapusKuman disebrang lautan nampak naga di depan mata picek 😂😂😂😂😂
HapusTapi sayang lupa ngejilat US yg punya barangnya, biar Kuwait ngasih ijin kalau US veto ngga bakalan dikasih
HapusNimbrung ngakak.....ngoa ha ha ha ha...
Hapus"...Mau Perang sama Siapa ...? .." , kata malon
Hapus=====Belajar lagi ya Lon.....
Pengadaan LIFT/LCA KL sebelah jadi yakin bakal Sewa juga tuh.
BalasHapus��
Iya....bisa aja begitu 🙂
HapusOffset yg di dapat dri dassault rafale:
BalasHapus-pemeliharaan avionic sama sensor
-integrasi airframe
Struktur dan wiring
-integrasi senjata & firing control system.
Misal rafale tambah lgi sampai 100 unit bisa dpt ToT spectra gak ya heheh
Tumben sigempi dkk kok gak ngetroll
BalasHapusApa khabar HELI TELOR Najib dari MALAYSEWA...
BalasHapusOGOST DAH LEWAT, Sekarang Februari 2022
Wkwkwkwkw wkwkwkwkw
Kasian kasian kasiaaannn
KL pilih aja JF17 sapa tau di kasih harga murah atau pinjaman lunak sama kyk pembeliaan kapal LMS dari cina.
BalasHapusHehehee..
Tejas dan FA50 gak mau pake barter minyak sawit.
Jadi KL pilih LCA jenis apa pork??
Kemarin khan ada yang kasih info kalau MALON pilih JF 17 SULFUR THUNDER ya 🙂
HapusSudah harusnya pilih JF17 sesuai bujet mereka,tp dri janes malon dan Si gempur mahu FA50.
HapusDuit nya ada nggak ? Itu yg penting bagi malon wkwkwkwkwk
HapusMaybe..perhaps..rent alias sewa lagi
HapusHehhe
Walau Sudah Diberi Harga Murah, Malaysia Tetap Tak Mampu Tebus 2 Unit Jet Tempur Kelas Rendah JF-17 Thunder, Kalah dengan Myanmar
Hapushttps://sosok.grid.id/read/411965576/walau-sudah-diberi-harga-murah-malaysia-tetap-tak-mampu-tebus-2-unit-jet-tempur-kelas-rendah-jf-17-thunder-kalah-dengan-myanmar?page=all
Naaah....itu Malon mau beli JF-17 Blok berapa ?....kalau Malon mau beli Blok 3 tentu mahal ( pakai radar AESA ), itu sih Malon ngak tau diri.....kalau Blok 1-2 aja sih mungkin mampu tuh setelah gadaikan pakaian dalam ROSMAH dan celana kolor si GEMPOOORK 🙂
HapusTentu kalau masih sulit juga SEWA saja yang JF-17 Blok 1 🙂
HapusGw sih berharap pak Prabowo mikir gini 36 F15ex Ditangguhkan dulu pengadaan nya terus diganti 50-60 unit Rafale jelas dong kita bakal dapet teknologi inti apalagi Dassault mau cuci gudang kalo kita dapet teknologi F3 ae gpp yang penting aviasi make AESA sama Spectre
BalasHapusF15id,ad hubungannya dengan project kfx
HapusF15ex ditangguhkan dulu,sudah ada Rafale dan isu juga su35 blm dibatalkan.
HapusTerlalu byk jenis gado2..mumet logistiknya
Iya mendingan fokus ke teknologi transfer dari satu negara yg ngak kepo. Amrik udah pelit kepo suka sanction dan embrago. Perancis lebih cuek abis agenda mereka ngak dimana2.
Hapus@masbrentz77 F15EX ditangguhkan itu opini gw,SU-35 itu fiks dibatalkan kalo masih percaya belom dibatalkan itu hoax,KSAU yang ngomong
Hapus@DM nah bener Perbanyak ilmu sama unitnya..sambil menyelam minum air, soalnya ilmu itu mahal kalo pemerintah mau ngebiayain proyek pertahanan gw yakin Indonesia gak kalah Ama cina
Hapuseittt ksau gak ngemenk apa2 ttg pembatalan kontrak ESYU-35 kok.
Hapusituw urusan kemhan haha!😎😎😎
buktinya dubes ruski klaim gak, kontrak ituw masi ada om unknown541
pembatalan kontrak ituw gak mudah gaesz,
kontrak aktif laen ke ruski tak hanya ESYU-35, masi ada 3 lagi.
diluar ruski,
ada kontrak aktif ke koryo.
ada kontrak ke airbus yurop
nach liat aja kontrak kemhan-airbus yurop ttg satelit, ini blom ke patner2 laennya, dan potensi denda semakin besar uda disebut menkopolhukam lho haha!😵💫😵💫😵💫
Malingsia siap borong Rafale 100 unit dalam bentuk NFT!
BalasHapusIF 21 yang Lebih banyak keuntungannya.
BalasHapusBase industrinya ada ,perusahaan nya ada , lapangan pekerjaan ada ,pengembangan teknologi ada , potensi ekonomi lain ada termasuk dari industri turunannya dsb dsb
Generasi lebih baru .
Bisa membuat kapan saja jika perlu tidak perlu persetujuan dari manapun.
Penggunaan material lokal bisa lebih 20% atau 50% tanpa perlu nego ,banyak lagi dsb dsb keuntungannya.
Termasuk perusahaanya milik sendiri.
Confirmed! Rafale pun AKAN jadi macam Su35, Project AKAN.......
BalasHapusom..ommm..uda makan fisank blom? nich tinggal filih ditimpukin ape disambit haha!🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌
HapusKasihan malon, sdh tahu Indo fix beli 42 rafale, mereka menghayal akan langsung beli F35 20 tahun kemudian, mereka mau beli seccond hand dari kuwait saja tidak diizinkan, kok mau F35, terlalu jauh khayalannya.
HapusBeda dengan Indonesia, ingin F16 bekas, kongres amerika langsung setuju, ingin F15 EX, kongres langsung setuju. Karena mereka tahu bahwa Indonesia selalu konsisten
TEMPO.CO, Jakarta - Analis militer dari Lab 45, Andi Widjajanto, menilai pembelian 42 pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis, oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah tepat. Salah satunya karena produsen ini bersedia melakukan transfer teknologi ke Indonesia sesuai amanat UU Industri Pertahanan, hal yang tidak disediakan dalam pembelian produk terbaru pesawat F-16 dari Amerika Serikat maupun Sukhoi dari Rusia.
BalasHapusMeski demikian, Andi menyebut Dassault memberi syarat transfer teknologi baru <-✅✅✅
bisa dilakukan kalau Kementerian Pertahanan atau Kemenhan sudah membeli 3 skuadron lebih.
Mulai dari pendirian fasilitas perawaran hingga pemeliharaan. Tapi di tahap awal, Kemenhan baru membeli 6 pesawat saja.
Sementara kalau pembelian bisa mencapai 100 unit pesawar tempur, kata Andi, maka Dassault bahkan bisa menyediakan langsung fasilitas produksi di negara pembeli. Salah satu negara yang dikabarkan mau memboyong 100 pesawat ini adalah India.
-----
yg jadi pertanyaan, teote apa yg kita inginkan?
dari LM & SUKHOI? apakah sama dgn ke DASSAULT?
kalo skedar bengkel MRO, ESYU & FALCON uda punyak donk haha!😎😎😎
bahkan F-16 bisa buat APGRED..mantap haha!👌👌👌
transfer teknologi baruw ini maksudnya apa ya?
jadi penasaran gaesz..
guwe gak sepaham ama narasumber,
Hapuslha pembelian pespur, ESYU & LM bisa dikasi teote kok sesuai harga haha!😝😝😝
malah bisa bikin dalam negeri sendiri, sperti
INDIHE dapet lisensi bikin ESYU-30 didalem negeri dari ruski,
negara laennya ituw tuch, RRC/ELDER BRADER KL haha!🤭🤭🤭
negeri2 di YUROP bisa rakit dan bikin komponen f-16. itali & turki salah satuwnya.
yg keren turki, mrk dapet akses SOURCE CODE f-16
US Giving Turkey Access to F-16 Source Codes
http://defense-studies.blogspot.com/2011/10/us-giving-turkey-access-to-f-16-source.html
nahh guwe gak tau dech DASSAULT-RAFALE kasi gak SC kekita gak?
makloum turki pesen ratusan haha!😋😋😋
dan smua ituw tergantung DUWIT dan volume pembelian gaesz haha!🤭🤭🤭
Itu narasumbernya kawan paklek smilikity lho bung PG..kabur ah
Hapus🏃==💨💨💨
yg buenerrrr..wahh ntar di SS, guwe buron jugak om choko haha!🤣🤣🤣
HapusDahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Prabowo mengatakan kontrak pembelian ini akan efektif bila sudah ada pembayaran uang muka oleh Kementerian Keuangan yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Prosedurnya tiga sampai enam bulan," kata dia saat dihubungi, Jumat, 11 Februari 2022.
BalasHapus-------------------------
naah ternyata bner kan gaesz,
pokonya kalo pejabat KABARANAHAN uda teken kontrak, ituw kontrak resmi mengikat haha!🤑🤑🤑
tapi blom efektip.
kalo ada dana uda pasti nongol di sirup..begitchu birokasinye haha!😉😉😉
Keuntungannya kita beli bukan sewa macam negara tetangga yang hanya sanggup sewa
BalasHapusbayangin gaesz, prestasi KL,
BalasHapustak hanya 1 KAPAL "MUSIUM" DARAT,
eh 3 KAPAL DARAT DAMEN nyusul
KELEWATAN LAGGGiiiii..haha!🤣🤣🤣
ToT Rafale....mimpi dan angan-angan bagi Indon
BalasHapusmimpi dan angan2 teote dari mana pun,
BalasHapuskita slaluw kesampean:
utk urusan dirgantara :
-lah kita punyak PROYEK PRESTISIUS F-21 BORAMAE hore haha!👏👏👏
KL NOL haha!😜😜😜
-ada NC-212->KL NOL
-ada N-219-> KL NOL
-ada CN-235->KL NOL
ini blom UAV MALE...waahhh sampe jumpa 2055 yaaa haha!😉😉😉