Marines to decide where to deploy newly acquired Indian cruise missiles
The Philippine Marine Corps (PMC) has yet to determine where to deploy the newly acquired Indian-made BrahMos medium-range ramjet supersonic cruise missiles that were procured as part of the revised AFP modernization program.
3rd Marine Brigade (3rd MBde) commander Brig. Gen. Jimmy Larida said Monday during the MAREX22 that while the acquisition process is still ongoing, it is the PMC that will decide whether or not to provide one for Palawan.
“For now, the acquisition process is still ongoing, I think nakaraan ay signing ng contract, but kung saan ito ilagay at paano i-utilize ay still being conceptualized by the Philippine Marine Corps,” Larida said.
According to a report by the Philippine News Agency (PNA), the Department of National Defense (DND) and BrahMos Aerospace director-general Atul Dinkar Rane signed the contract worth P18.9 billion.
The conceptualization of the Shore-Based Anti-Ship Missiles for the Philippine Navy started in 2017 after President Rodrigo Duterte gave his approval for its inclusion in the Horizon 2 Priority Projects in 2020.
“We are glad that in 2020, President Rodrigo R. Duterte finally approved its inclusion in Horizon 2 priority projects under the Revised AFP Modernization Program,” defense secretary Delfin Lorenzana said.
The three missile batteries will also be acquired by the Philippines under the contract, with delivery expected to begin this year.
Under the contract are three batteries of the missiles, training for operators, and the Integrated Logistics Support (ILS) package.
A missile battery consists of three mobile autonomous launchers with two or three missile tubes each, with tracking systems. It also provides counter-attack capabilities within the Philippine Exclusive Economic Zone.
Lorenzana said he believes the acquisition will enhance the capability of the country, particularly the PMC’s Coast Defense Regiment.
“As the world’s fastest supersonic cruise missiles, the BrahMos missiles will provide deterrence against any attempt to undermine our sovereignty and sovereign rights, especially in the West Philippine Sea,” Lorenzana said.
“Rest assured that the government under the Duterte Administration, up until the end of the President’s term, will support your vision of becoming a modern and multi-capable Navy that is able to defend our territory, protect our seas, and secure our maritime nation’s future,” he added.
Masih kalah sama wugmos
BalasHapusTeringat pencipta wungmos haha!🚀🚀🚀
Hapusmirip ama si anu om yowa haha!🤭🤭🤭
arahin ke malon aja brahmosnya
BalasHapusMantap Philippines... Philippines belanja besar2an guna ambil Sabah dari tangan malon... Indonesia sentiasa sokong Philippines untuk take over Sabah dari penjajahan malon 👍👍
BalasHapusAamiin YRA.....Mat ..
Hapus=====Sabah back to Sulu
Nak tanya : kalau KL ingin sewa macam nii juga, ada kee..?
BalasHapusAhahahahahahahha
KL punya lebih canggih om Rudal pemburu zubor Taming sari
HapusMbwuahahahahahahaaaaa..
Hapus😂😂😂😂
Deploy?
BalasHapusPasti semua brahmos menghadap ke LCS
1 baterei brahmos ada brp Rancur rudal?
BalasHapusAda 3
HapusTergantung itungan standart militer mereka om,kalau di kita antara 6 sampai 8 launcher.
HapusKalau 1 baterai rudal
HapusStandar India 3 peluncur, dengan masing2 peluncur berisi 4 rudal. Kurang tahu ada cadangan atau tidak.
Hapusㅤㅤ9 Februari 2022 11.37
HapusTergantung itungan standart militer mereka om,kalau di kita antara 6 sampai 8 launcher.
--------------------------------
Itu orang goreng pisang dipasar yg ente liat. Sekali louncer 6 sampe 8 pisang goreng.
Dikira aja blom punya kok bisa 6 sampe 8...😂😂😂🏃🏃🏃🏃
Jarang liat om goreng pisang sering nya liat goreng bala2...hahaha
HapusSelamat datang....RAFALE di INDONESIA.....SELAMAT BERGABUNG bersama SWA BHUWANA PAKSA 🙂
BalasHapusPak Menhan akan mengaktifkan kontrak pembelian 6 Rafale yg diambil dananya dari rencana pembelian SU 35..wah by by SU 35..sampai berjumpa dilain waktu..
BalasHapusProduksi Su-35 kayaknya bakal winding down. Kemungkinan diganti Su-57 di KnAAZ. Terutama kalau produksi sudah lebih dari 10 pertahun.
HapusBerarti sebenarnya anggaran pembelian 11 SU 35 sudah di anggarkan y..tapi karna ada sangsi CAATSA jd urung dicairkan..tapi rumor tentang pembelian SU 35 dengan skema imbal dagang gmn..?? apa itu salah satu trik menghindari CAATSA..?? pada akhirnya Menhan kita yg sekarang ajib dah untuk pembelian alutsista canggih nan berkelas..👍
Hapuslembagakeris
BalasHapusTNI-AD kembali menerima helikopter Bell 412 EPI dari PT.Dirgantara Indonesia (@officialptdi). Helikopter ini merupakan unit ke 8 dari total 9 unit heli yang telah dipesan.
.
Selamat menyambut keluarga baru @tni_angkatan_darat
https://www.instagram.com/p/CZvmTu4v9wW/comments/
Xaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa ini heli sipil ya om NO SALE??? krn g ada flarenya xaxxaxaxaxxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa
HapusYg jelas bukan heli sipil dan gue gak pernah bilang heli militer harus ada flarenya..
HapusXaxaxaxaxaxaxaxaxa ada om kemarin, oknum unknown katanya kalau g ada flarenya pasti heli sipil xxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaaxaxa
HapusKemaren Sy mau diajak ke pondok Cabe Base gk mau sie @Unknown, ke Basenya PusPenerbad TNI-AD tuk area Jabotedabek kl mau liat 412 di depan Congor langsung..
HapusXaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa tebar pisang aahhhhh itung2 sedekah setelah rafale d sign pengadaannya axaxaaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxa yyyuuuuhhhhuuuu poor...pier...maloners nihh🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌😂😂🤣🤣😛😛😛😛
BalasHapussepertinya 6 dulu om, 30 sisanya tunggu daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri terbit dulu. karena thn ini daftar belanja TNI banyak.
HapusFix 6Unit..dg estimasi 30Unit setelahnya..Cakap..Kawal trus sampai 6Unit TouchDown di Mari Bro.
Hapushttps://www.latribune.fr/entreprises-finance/industrie/aeronautique-defense/le-rafale-de-dassault-aviation-atterrit-en-indonesie-903640.html
BalasHapusNgak apa apa beli 6 unit dulu.....untuk menunjukkan keseriusan Indonesia, khan wanita butuh kepastian ( Ms Parly ), karena Perancis korban kekejaman PEMBUALAN juga PRAANK para MALON, untuk 30 unit lagi khan ngak lama lagi nyusul bisa.....gitu khaaaan 🙂
BalasHapusKalau AMERIKA sih ngak bisa di PRAAANK, kalau PERANCIS kasihan juga ya koq bisa salah satu negara besar bisa kena PRAAANK para MALON....itu tentu Pembelajaran buat Perancis menghadapi MALAYSEWA 🙂
BalasHapusMana neh genk Malon macam si gempuur cs...tahap ke 1 beli 6 unit Dassault rafale F3R utk TNIAU....pertengahan tahun tambah 30-36 unit lagi....ngeri ya gaes...gahar...wkwkwkwk
BalasHapusKalau Post seperti itu biasanya ngak nongol tuh 🙂
HapusDonut reveal your brahmos position you stupid and morons
BalasHapusBarang rahasia kok d umbar mas...😆😆😆
Hapus6Unit tuk awal gk terlalu jelek apa lg setaraf dg apa yg diOrder sm Bollywood..scond order 30Unit F4..Cakap Hitung² Pakde PS..tggl nunggu keputusan dr kongres US tuk F-15Ex ( kl mau cepat Kita musti Buka Hub dg Israel diBawah perjanjian Abraham )
BalasHapus6 unit ini untuk bukti KESERIUSAN INDONESIA jadi ngak seperti MALON yang tega NGEPRAANK Perancis ( apalagi Menhannya Cewek ) dan 30 unit dijamin nyusul 🙂
Hapus6Unit F3R gpp lah ya Bro..30Unit baru F4 nya..Amiiin ya robb..Makasih Pakde PS
HapusOOT..., TEMPEL STIKER HUMVEE ABANG BESAR FOR ATM...
BalasHapusMalaysia Military Review
7 Februari pukul 13.22
Prototaip ‘klon Humvee’ buatan DEFTECH ini guna casis Mitsubishi Triton, betul ke?
Sebenarnya negara kita ada beberapa pemain industri yang sememangnya mempunyai kepakaran dalam mereka bentuk dan mengeluarkan kenderaan untuk ketenteraan. Sebelum ini kami pernak menyiarkan kisah mengenai Kenderaan Berperisai Bermobiliti Tinggi (HMAV) keluaran MILDEF International Technologies dan prototaip kenderaan pacuan empat roda seakan kacukan Humvee dan Land Rover dari Cendana Auto Sdn Bhd, namun ia terpaksa diturunkan atas sebab-sebab yang tidak dapat dielakkan.
Kali ini, seorang warganet bernama Edward Lim yang memuat naik beberapa foto ‘klon Humvee’ buatan DRB-HICOM Defence Technologies Sdn Bhd (DEFTECH) yang dikatakan dibina dari casis model trak pikap Mitsubishi Triton L200. Model ini masih lagi pada peringkat prototaip dan sedang diuji di fasiliti DEFTECH di Shah Alam.
Ada dua unit prototaip yang telah siap dengan bentuk badan berbeza. Salah satunya, yang berwarna biru berkemungkinan untuk dijadikan Kenderaan Operasi Khas (SOV), manakala satu lagi berwarna jingga yang berbentuk seakan campervan itu, adalah versi ambulans medan untuk anggota tentera dan juga sesuai untuk kegunaan pasukan penyelamat seperti Angkatan Pertahanan Awam Malaysia (APM).
Setakat ini kami masih belum ada informasi yang lebih terperinci mengenai model kedua-dua prototaip tersebut. Apa yang pasti prototaip bukanlah untuk dijual kepada orang awam kerana ia dibina khusus untuk tugas-tugas khas. Kami akan berusaha mendapatkan maklumat tambahan mengenai model ini dalam masa terdekat.
Gempak juga ‘klon Humvee’ buatan DEFTECH ini kan?
INTIP: Unit ujian ‘Klon Humvee versi China’@Dongfeng EQ2050 naik Genting Highlands
Biasanya kita selalu lihat unit ujian untuk model kereta baharu kan? Kali ini agak lain sikit sebab jarang sekali kita dapat melihat unit ujian kenderaan tentera dikesan oleh orang awam.
Beberapa foto unit ujian Dongfeng EQ2050 atau dikenali dengan ‘Klon Humvee versi China‘ telah dimuatnaik ke akaun Facebook Malaysia Military Review sejak tengah hari tadi.
Berkemungkinan ia adalah milik DRB-HICOM Defence Technologies Sdn Bhd yang dijenamakan semula sebagai HICOM High Mobility Utility Vehicle (HMUV) untuk dipasarkan ke negara-negara pemanduan sebelah kanan.
Angkatan Tentera Malaysia (ATM) setakat ini mempunyai beberapa jenis kenderaan seperti ini, antaranya Weststar GK-M1 dan URO VAMTAC.
Sebelum ini kami pernah bercerita mengenai sebuah kenderaan 4×4 Fitted For Radio (FFR) buatan anak tempatan dari syarikat Cendana Auto, namun ia terpaksa diturunkan atas sebab-sebab kerahsiaan.
JAGA RAHASIA KERAJAAN KONONNYA,
KEHKEHKEH...😁
HapusZachary Zachary
Acap Ucop tak memenuhi tapi beli sampai beratus gak.haha ��
Acap Ucop
John Wick dah macam kete mainan je tengok tayar dia hahah, off-road capability mesti kelaut hahaha
Acap Ucop
Zachary Zachary itu kene tanya Hishamuddin, dia punya procurement kadang2 membawak seribu persoalan.
Btw yang buat GK-M1 tu company Westar so tau2 jelah kroni sape lol.
Acap Ucop
Pean Abdul ada operator sendiri komplen.
Lasak? Ya tapi cer tengok berapa output enjin G-Wagon dengan enjin Hilux. Agak berbeza. Pastu dengan senjata, dengan tayar kecik lagi, agak2 okay tak main offroad?
Acap Ucop
Pean Abdul Dah tak memenuhi nak buat camne. Dahlah enjin underpowered, dengan tayar kecik lebih kurang saiz tayar kete Kancil pastu expect natang tu boleh offroad dengan baik? Last2 padan muka TD stop order GK-M1 pastu cari model lain. Sekarang nie at least model FFR dah ada banyak jugak dengan cat camo TD.
Pean Abdul
Acap Ucop Ok2.. Gaya pembelian ATM meme gitu dari dulu tidak konsisten dengan satu model.. Ayat seperti opsyen menambah pembelian pada masa hadapan tu ayat penyedap dalam perolehan ATM je kepada pembekal
Acap Ucop
Pean Abdul ade je prnambahan, kalau ade bajet dan model tu ATM rasa sesuai dengan diorang. ACV-300 tu ade buat penambahan order dulu2, tapi takdelah sampai seratus unit.
Dan padan muka Westar kena sailang hahahah. Jual model dahlah huduh, pastu underpowered dengan tayar kecik. Macam mana Hishamuddin boleh gi beli model tu ntahlah, mungkin sebab Westar tu company milik kroni? Heheheh
Tuan Amirull Mukminin
Acap Ucop ramai je journalis yg bukan military pun confuse dgn GK1M tu. Nmpk sngt cam xde capability utk off-road.
Acap Ucop
Pean Abdul Westar ada kepakaran? Ya kepakaran tempel sticker. Semua orang tau tu model Thairung buatan Thailand, sampai dekat Westar tukar nama dengan cat je mostly.
Pean Abdul
Acap Ucop yo la bang.. Buat enjin dan body sendiri baru dipanggil kepakaran kan bang, jarang nak jumpa industry pertahanan atau awam kat Malaysia ni bukan pakar dalam menampal stiker ni
Acap Ucop
Pean Abdul TL:DR = Westar cuma tukar sticker dan nama untuk GK-M1. So much for kepakaran company juta2.
Zachary Zachary
Acap Ucop yup aku paham.Tengok dari luar pun dah nampak hauk.Kita dah ada 5 jenis LTV masuk dongfeng ni 6.Bagussssssss…haha
Iskandar Uda
Westar tu kroni lebih jek beli takde testing tau2 masuk service terkejut aku bila marhalim inform benda ni masuk service
Raja Hafizudeen
kenapa nak pelbagaikan? vamtac kan dah ada
Arnold
Raja Hafizudeen pelbagaikan supaya kroni dpt merasa sorang sikit.dari dulu Beli sikit2 katanya nk elakkan kna sekatan dari mana2 negara..kununnya la
Faizal S
Baik tambah je vamtac tu..
Far Reid
Faizal S tak silap vamtac pon ada masalah dia..enjin manja
Rusihan Ruslan
Design humvee ni memang Takde copyright ya?
Malaysia Military Review
Rusihan Ruslan hmmm China beli Hummer dari Genaral Motor kan ?
Arzlan Abidin
Mcm rojak dh aset² dlm ATM...kalau jadi beli setakat 10 tahun ja dh TEB...yg hak dlm negara pun tak tentu nk beli lg...apa yg penting 10%
Izuan Subery
Ok la tu...yg penting kalis peluru..kalis bom tangan..kalis rpg...dan kalis maki...
Utbah Hassan
Abdul Rauf deftech bawak masuk nie,,jika lobinya berjaya die bawak masuk bnyak dan cat camo TDM je,,lagi untung besa
Dinn Ksang
bila nak beli Trantula tu...
Iskandar Uda
Tarantula tu proof of concept jek kementerian pertahanan takde keperluan banyak untuk tarantula diorang nak 6x6 memandangkan kompeni mildef dah berjaya diorang dah dapat dana untuk bina 6x6
Humvee produksi Malon pake L300 aja om..sm ky yg buat angkut sayur diPasar induk KramatJati kl gk Pasar Induk Cikokol tangerang wkwkwkkkkkkk������
Hapus6 unit rafale untuk BATCH 1 sudah sangat bagus... Menhan prancis kan ciwi(NONA PARLY),ciwi itu perlu keseriusan dan kepastian.... Khan dia udah sangat-sangat dibuat kecewa oleh MONYET SEBELAH MALASiya... Untung pak MENHAN kita oke juga rayuannya...
BalasHapusKhikhikhikhi
Naaah....Rupanya lobi Pak MENHAN terhadap cewek ngak bisa diremehkan 🙂
HapusKhab maen 😁😁😍😍😍
HapusPak MENHAN tau etika memperlakukan wanita 🙂
HapusRafale Dassault Aviation Akan Mendarat di Indonesia
BalasHapusSebanyak 6 unit pertama
Indonesia membeli enam Rafale. Pada kunjungan Florence Parly pada Rabu dan Kamis bisa menjadi peluang untuk menambah armada Rafale TNI AU untuk masa depan.
Rafale [Dassault]
Keberhasilan ekspor baru untuk Rafale. Menurut sumber, Dassault Aviation telah menandatangani pesanan dengan Indonesia untuk penjualan enam unit Rafale.
Menteri Pertahanan Prancis yang akan berada di Indonesia setelah menunda kunjungannya pada Januari, bisa mendapatkan pesanan baru tambahan sebanyak 30 atau 36 pesawat.
Pesanan pertama ini penting bagi produsen pesawat, diketahui, Indonesia belum pernah membeli pesawat tempur dari Prancis. Ini juga merupakan jaminan untuk tatanan masa depan tetapi pertimbangan yang solid dan serius dari pihak Indonesia.
Oleh karena itu, ini merupakan kesuksesan besar bagi CEO Dassault Aviation Eric Trappier, yang telah menetapkan sendiri tujuan untuk menjual Rafale di negara baru setelah pesawat Mirage 2000 digunakan Mesir, Qatar, India, UEA, dan Yunani, dan kemungkinan Taiwan dan Peru.
Perlu dicatat bahwa Kroasia juga menginginkan dua belas unit pesawat bekas Rafale, sebuah kontrak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Persenjataan (DGA).
Anggaran yang diambil dari Sukhoi
Kontrak enam Rafale kemungkinan dibiayai oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dari anggaran yang dialokasikan untuk pembelian Sukhoi 35 (hampir 600 juta dolar). Amerika sangat menyarankan Indonesia untuk tidak menandatangani kontrak dengan Rusia, karena mereka dapat dikenai sanksi berdasarkan CAATSA (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act), yang menghukum negara-negara yang membeli senjata dari Rusia. Oleh karena itu, uang tunai ini memungkinkan Prabowo Subianto untuk membeli enam Rafale pertamanya.
Selama dua tahun terakhir, Indonesia juga ingin membeli sekitar 24 F-15 EX dari Boeing. Dan akan melengkapi armada Rafale sebanyak tiga puluh pesawat tambahan dari Dassault Aviation. Kunjungan Florence Parly akan menjadi penentu bagi orde baru ini.
USD 600 MILLION : 6 : 100 juta/unit
HapusKERING wang jiran...
BTW : 1 UNIT RAFALE itu harga KOSONGnya US$ 84 JUTA...berarti bersama dengan senjatanya kayaknya
😁😁😄😄😁😂😂
F3R kita sm ky AcaAca Bollywood punya om..Baru setelah itu F4 30Unit nyusul
HapusTisak usah lihat F-15EX, focus saja di Rafale dulu. Kalau sudah lengkap, baru lihat apa yg available.
HapusF-15EX kongres US msh susah diGoyang bro..kl direstuin dapatnya jg yg Monkey model..kecuali kita jd sekutu dekat dg jalan Buka hub diplomatik dg israel dan ikut dlm perjanjian Abraham (info ini gw dpt dr kabar kentut yg berhembus )
HapusPembelian 6 unit RAFALE F3 ini khan bukti keseriusan aja....yang 30 unit tentu pilihan kita yang F4 🙂
HapusKarena gue saya yakin dari F3 itu nanti bisa diupgrade jadi F4 juga 🙂
HapusINDO beli Rafale..Jiran Sebelah sembang Beli Hamvee buatan DongFeng yg mesin mesin tuk Parut Kelapa n Kompresor Angin tambal Ban SiLay..basic Humvee dr Mitsubishi Triton L200..ksh Basic L300 biar sm ky mobil yg biasa Angkut sayur atau Pisang diPasar induk KramatJati/Cikokol tangerang wkwkwkkkkkk������
BalasHapusJiah Om Mat Puteh tau aja pasar induk di Tangerang...saya orang Tangerang juga bang
HapusOrtu Sy ada rumah diTaman Royal om..dekatnya pasar IndukTanah tinggi wkwkwkkkkk������
HapusFix ini kan Rafael 6 unit dulu
BalasHapusTinggal kawal aja sampai tochdown di Indonesia
Pur Gempur...jangan stress ya hahaha...
Yoi sampai TouchDown om..Barang Premium hrs diKawal wkwkwkkk
HapusBeruk sebelah manaya apa lagi melacap kat jamban wakkkkkkk
BalasHapus