13 Juli 2010

Perbaikan Hercules C130-A1323 Telan US$6,5 Juta

13 Juli 2010

Air Force Program Director ODC Indonesia, Letnan Kolonel Neal A Thagard, Vice President ARINC, Billy Gililland, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron R Hume dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sukirno (ki-ka) saat acara pelepasan perawatan pesawat Hercules A-1323 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (13/7/2010). Pesawat Hercules A-1323 akan menjalani perawatan untuk pertamakalinya di hangar perusahaan ARINC di Oklahoma, Amerika Serikat. (photo : Kompas)

JAKARTA (Bisnis.com): Pesawat C130 Hercules nomor ekor 1323 milik TNI AU hari ini diberangkatkan ke Oklahoma, AS, untuk dilakukan perbaikan menyeluruh yang menelan biaya senilai US$6,5 juta.

Marsekal Madya Sukirno, Wakil Kepala Staf TNI AU, mengatakan perbaikan total 1323 merupakan buah dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan AS.

"Ini [perbaikan total] juga lanjutan dari itu [dicabutnya embargo militer AS terhadap Indonesia]. Ada grant dan kerja sama yang baik antarkedua negara," katanya seusai sambutan pelepasan C130 1323, pagi ini di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma.

Di tempat yang sama, Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron Hume mengatakan perbaikan 1323 akan menyangkut seluruh aspek, termasuk perbaikan mikroskopik.

"Pesawat ini akan merasakan perbaikan menyeluruh, yang terbaik sejak keluar dari pabrik pada 1980-an. Perbaikan termasuk pengecatan ulang seluruh badan pesawat, sehingga nantinya bobot akan bertambah sekitar 500 kg," jelasnya.

Setibanya di Oklahoma, pesawat Hercules 1323 itu diparkir di hangar selama 6 bulan untuk dilakukan perbaikan. "Selama 6 hari ke depan, awak 1323 akan melewati lebih dari 16.000 km, dari Indonesia menuju AS. Awak kami [AS] akan terbang berdampingan dengan awak Indonesia," katanya.

Perjalanan Hercules 1323 itu menempuh rute dari Halim Perdanakusuma, menuju Papua, Guam, Pulau Wake, Hawaii, California, dan berakhir di Oklahoma.

Hume mengatakan program kali ini hanya melibatkan satu unit pesawat Hercules milik Indonesia. Ke depannya tidak menutup peluang akan ada lagi pesawat Hercules lainnya yang diperbaiki secara menyeluruh.(yn)

(Bisnis Indonesia)

See Also :

Hercules TNI-AU Jalani Pemeliharaan Berat di AS
13 Juli 2010

Jakarta (ANTARA News) - Satu unit pesawat angkut berat C-130 Hercules Tentara Nasional IndonesiaAngkatan Udara (TNI-AU) menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintanance (PDM) di hangar perusahaan ARINC di Oklahoma, Amerika Serikat (AS).

Satu pesawat yang menjalani pemeliharaan berat di ARINC untuk kali pertama itu, bernomor register A-1323 dan dilepas oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Soekirno, ke Oklahoma dalam sebuah upacara militer di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

"Program pemeliharaan PDM tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada `technical order` yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angakatan udara RI dan AS," kata Soekirno.

Ia mengemukakan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

"Pengerjaan pemeliharan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan sepuluh orang teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi. Ke-14 teknisi itu akan diberangkatkan besok," kata Soekirno.

Ia menambahkan, hibah bagi pemeliharaan C-130 Hercules TNI Angkatan Udara akan dilakukan bertahap. "Jika satu unit ini telah selesai dan berhasil ditingkatkan kemampuannya, maka dua unit pesawat angkut berat sejenis, juga akan menjalani pemeliharaan di Oklahoma," tutur Soekirno.

Teknisi TNI Angkatan Udara sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk melakukan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules seperti Depo Pemeliharaan 30 di Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, Malang.

Hanya saja, pihak AS ingin melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara menyeluruh dan teliti.

(Antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar