17 unit tank BMP-3F dan satu mobil bengkel siap memperkuat Korps Marinir TNI AL (photo : Antara)
17 unit tank berkemampuan amfibi buatan Rusia tiba di dermaga Ujung, Surabaya pada 26 November 2010. Tank ini akan memperkuat Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Kontrak pengadaan tank ini dilakukan pada bulan Agustus 2008 dengan biaya US $ 50 juta atau sekitar Rp 455 milyar. Pada awalnya, dengan harga tersebut TNI AL bisa mendapatkan 20 tank, tetapi akhirnya mendapatkan 17 unit karena harganya telah mengalami kenaikan.
Ke-17 unit tank amfibi ini akan langsung menjalani uji fungsi untuk memastikan apakah seluruh peralatan dan perlengkapan tank tersebut dapat beroperasi baik. Uji fungsi tersebut akan dilaksanakan di Surabaya dan Pusat Latihan Tempur Marinir di Karang Tekok, Sitobondo.
BMP-3F
BMP-3F pada Indodefence 2010 (photo : Iswahjudi-Kaskus Militer)
Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).
Di era 90-an BMP-3F pernah diujicoba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur lainnya, diantaranya buatan Inggris dan Amerika. Dari hasil ujicoba tersebut memperlihatkan hasil yang memuaskan pada BMP-3F.
Selanjutnya BMP-3F disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manufer di laut ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.
Chasis BMP-3F (photo : Kurgan)
BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain, konstruksi (chasis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.
Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP-3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik.
Tak hanya itu, BMP-3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri - Roket - Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok pengontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).
Selain itu, konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm.
Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.(*)
(Antara/Defense Studies)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar