07 November 2010

Ujicoba R-Han 122 Sukses Dilakukan

07 November 2010

Tampak satu unit roket R-Han 122 baru diluncurkan dari lapangan tembak Dodik Latpur Rindam II/Srwiijaya KM 8 Kemelak Baturaja Sabtu (6/11) pukul 13.40. Roket ke-1 ini penekanan tombol peluncurannya dilakukan Menteri Pertahanan RI Prof DR Ir Purenomo Yusgiantoro, MA, MSc. (photo : Sriwijaya Post)

Roket R-Han 122 Resmi Diluncurkan

BATURAJA - Uji coba peluncuran empat unit roket R-Han 122 yang dipusatkan dilapangan Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya Km 8 Kemelak Baturaja, Sabtu (6/11) kemarin berlangsung sukses.

Roket pertama dan kedua diluncurkan pukul 13.40 yang penekanan tombol peluncurkan dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Prof DR Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc didampingi Menristek Suharna Soeryapranata, Kasum TNI Marsmadya TNI Edy Harjoko, Sekjen Kemhan Marsmadya Eris Heriyanto, Kabalitbang Kemhan, DR Ir Pos M Hutabarat MA serta Direktur PT Pindad Adik A. Soedarsono.

Peluncuran R-Han 122 kedua dan ketiga dilakukan pukul 14.00 yang penekanan tombolnya dilakukan oleh Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH didampingi Pangdam II/SWJ Mayjen TNI Agus Gunaidi Pribadi dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Hasyim Irianto.

Empat roket berkaliber 122 mm terdiri dari tiga unit warhead smoke (asap) dan satu unit wearhead live (tajam) yang diluncurkan lapangan tembak Dodiklatpur ini jatuh di Pusat Latihan Tempur Martapura OKU TIMUR (sesuai target). Sebelumnya tanggal 12 Oktober lalu sudah dilakukan uji coba peluncuran pertama.

Kendaraan peluncur roket yang digunakan saat ujicoba (photo : Sriwijaya Post)

Yusgiantoro dalam jumpa pers seusai peluncuran mengatakan roket R-Han 122 merupakan hasil kerjasama yang sinergi antara Balitbang Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Pindad, LAPAN, Perguruan Tinggi dan pihak terkait lainnya.

Selanjutnya melakukan integrasi roket dengan penambahan warhead (hulu ledak) sehingga roket berfungsi sebagai senjata yang memiliki daya ledak yang optimal dengan sasaran darat ke darat dengan jarak tembak antara 11-14 km. Dengan adanya integrasi prototipe roket warhead diharakan dapat dimanfaatkan sebagai Alutsista TNI yang selama ini masih tergantung dari luar negeri.

Serangkaian ujicoba roket itu, disebut sebagai bagian target awal pengadaan sebanyak 500 rudal di Kementrian Pertahanan RI, untuk peningkatan alat utama sistim persenjataan (alutsista) TNI.


“Setelah ini tidak ada lagi uji coba, kita akan segera masuk tahap komersial (penjualan),“ kata Menhan seraya menambahkan hingga tahun 2014 minimal akan diproduksi 500 unit roket untuk kebutuhan alutsista TNI AL.

Dipilihnya daerah Baturaja menjadi ujicoba dan peluncuran dengan pertimbangan daerah ini paling pas karena memiliki dianggap sangat cocok. Pasalnya, daerah tersebut cukup aman dan jangkauan penduduk dan jauh dari pemukiman penduduk.

Dikatakan Purnomo, keberhasilan peluncuran berkat kerja keras selama enam tahun terakhir. Pada tiga tahun pertama, sebagai tahap penelitian dari institusi terkait seperti LAPAN, PT DI, PT Pindad, Balitbang dan Kemenristek. Hasil penelitian lalu disatukan/kolaborasi bersama Kemenhan yang menghasilkan ujicoba peluncuran.

Pembiayaan untuk pengadaan roket itu sendiri menurut Purnomo akan dibiayai melalui APBN. Untuk satu rudal yang memiliki daya jangkau sekitar 15 Km tersebut membutuhkan biaya Rp 75 juta. Harga pembuatan rudal produksi dalam negeri itu dinilai lebih murah ketimbang harus membeli roket dari luar yang cost-nya lebih mahal.


(Sriwijaya Post)

Baca Juga :

Ujicoba Peluncuran Roket R-Han 122
07 November 2010

SUKSES besar uji coba peluncuran roket R-Han 122 dari Lapangan Tembak Dodik Latpur Rindam II/Sriwijaya KM 8 Kemelak Baturaja, Kabupaten OKU, menjadi titik awal kebangkitan industri pertahanan RI.

“Kasih selamat dong kepada tim work kita,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prof Dr Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc setelah roket uji coba terakhir selesai diluncurkan, Sabtu (6/11).
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang tegak di samping Menhan tak sanggup menyembunyikan kegembiraannya setelah perhelatan besar ini sukses seusai harapan.

Begitu juga Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsmadya TNI Edy Harjoko, Sekjen Kemhan Marsmadya Eris Heriyanto, Kabalitbang Kemhan DR Ir Pos M Hutabarat MA, Direktur PT Pindad Adik A Seodarsono, dan Direktur PT Dirgantara Indonesia serta pejabat terkait lainnya yang hadir, meluapkan kegembiraan bersama.

“Kita harus bangun kemandirian di bidang pertahanan,” ucap Menristek optimis,seraya menambahkan kehadiran R-Han 122 ini bisa memacu peneliti-peneliti Indonesia untuk
menumbuhkembangkan kemandirian bangsa dalam penelitian dan pengembangan rekayasa teknologi di bidang pertahanan negara.

Roket R-HAN -122 masuk jajaran Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) TNI dalam rencana pengembangan roket pertahanan mulai tahun ini hingga tahun 2014 medatang akan diproduksi minimal 500 unit roket siap pakai.

Roket berkaliber 122 mm ini merupakan karya putera Bangsa Indonesia yang akan ditempatkan sebagian besar di KRI (Kapal-kapal perang RI).

Roket dengan kecepatan maksimum 1,8 mach merupakan hasil kerjasama antara Kemhan dengan Kementerian/instansi pemerintah terkait dan BUMN. Untuk membuat roket R-Han 122 dilakukan riset selama enam tahun yang menggunakan uang negara hampir Rp 9 miliar.

Pengembangan roket R-Han 122 juga dalam rangka mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan industeri pertahanan dalam negeri.

Selama ini menurut Menhan, Indonesia masih membeli roket dari Amerika. “Harga satu roket R-Han 122 membutuhkan dana Rp 75 juta. Artinya untuk 500 roket Rp 37,5 miliar jauh lebih murah jika membeli dari luar negeri,” jelas Menhan seraya menambahkan, 500 roket tahap awal ini merupakan bagian dari 1.000 roket yang ditargetkan. Idealnya kebutuhan roket untuk peralatan pertahanan RI lebih dari 500 unit.

Menyinggung apakah roket R-Han 122 hasil karya anak bangsa ini akan dijual ke luar negeri, Menhan mengataka, suatu produk bila sudah teruji baru dipasarkan.

“Untuk saat ini R-Han 122 dipakai sendiri,” katanya seraya menggarisbawahi, Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas membutuhkan sistem pertahanan yang lebih baik untuk mempertahankan wilayahnya. (leni juwita)


(Sriwijaya Post)

1 komentar:

  1. jangan mau dijajah si anak menteng.Dia sebenernya nyang mesti sembah sungkem same bangse kite. gimane enggak???? orang die culun dulu sekole dimenteng kite nyang minterin ampe jadi presiden AS!!!! Die musti kite ajarin cara ngehormatin abang (NKRI).kite musti buat die tunduk ame aturan kite.kitelah sesungguhnye bangse nyang paling beradab didunie ni.kita ga pernah nyakitin siape-siape.kite justru bantu ngedamaikan bangse-bangse nyang pade berantem.kite sesungguhnye nyang musti die jadiin pemimpin dunie.jangan sampe entu pt freeport gali-gali en ngaduk-ngaduk dipapua.kesian amet sodare-sodare kite dipapua.udah wasior masa mau diambil lagi hartenye ame pt freeport. The yankees must go out from Indonesia.Indonesia should stand and and fight against Neo Colonialism and imperialism!!!!!!!

    BalasHapus