07 April 2011
TEMPO Interaktif, Jakarta - Staf Ahli bidang Air Power TNI AU Marsekal Pertama Parulian Simamora mengatakan Malaysia sudah mengirimkan konsep kerjasama pertahanan untuk kawasan ASEAN. Namun Indonesia masih mempertimbangkan usulan itu. Indonesia, kata Parulian juga memiliki konsep sendiri tentang pertahanan kawasan.
"Itu kan baru usulan mereka, harus dibicarakan lagi dengan negara-negara ASEAN yang lain," katanya di Jakarta, Kamis 7 April 2011.
Parulian mengatakan Malaysia menawarkan kerjasama pengembangan industri pertahanan yang terintegrasi dengan negara-negara di kawasan. Artinya masing-masing negara akan mengembangkan produksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pertahanan sesuai nilai lebih yang dimiliki tiap negara.
Dalam jangka panjang, diharapkan terjadi pertukaran alat industri pertahanan di antara negara ASEAN. Sebagai contoh Indonesia diminta fokus mengembangkan industri pesawat karena memiliki kelebihan di bidang ini, sedangkan Malaysia akan mengembangkan peralatan lain. Misalnya kendaraan lapis baja.
Konsep kerjasama pertahanan kawasan ini memang masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan tingkat menteri pertahanan ASEAN. Ia memastikan kerjasama ini hanya sebatas pada industri pertahanan dan tidak akan diperluas menjadi pakta keamanan.
Bagaimana konsep Indonesia sendiri, Parulian menolak menjelaskan. "Masih jauh kalau mau ke sana. Kita dengan Malaysia saja masih belum ada kesepahaman," kata Parulian.
Sebelumnya negara-negara di kawasan ASEAN sepakat memperkuat kerjasama pertahanan dan keamanan. Kesepakatan ini tertuang dalam rancangan Joint Declaration on Strengthening Defence Cooperation of ASEAN yang dikeluarkan dalam pertemuan tingkat Kementerian Pertahanan ASEAN Februari lalu.
Parulian mengatakan Malaysia menawarkan kerjasama pengembangan industri pertahanan yang terintegrasi dengan negara-negara di kawasan. Artinya masing-masing negara akan mengembangkan produksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dan pertahanan sesuai nilai lebih yang dimiliki tiap negara.
Dalam jangka panjang, diharapkan terjadi pertukaran alat industri pertahanan di antara negara ASEAN. Sebagai contoh Indonesia diminta fokus mengembangkan industri pesawat karena memiliki kelebihan di bidang ini, sedangkan Malaysia akan mengembangkan peralatan lain. Misalnya kendaraan lapis baja.
Konsep kerjasama pertahanan kawasan ini memang masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan tingkat menteri pertahanan ASEAN. Ia memastikan kerjasama ini hanya sebatas pada industri pertahanan dan tidak akan diperluas menjadi pakta keamanan.
Bagaimana konsep Indonesia sendiri, Parulian menolak menjelaskan. "Masih jauh kalau mau ke sana. Kita dengan Malaysia saja masih belum ada kesepahaman," kata Parulian.
Sebelumnya negara-negara di kawasan ASEAN sepakat memperkuat kerjasama pertahanan dan keamanan. Kesepakatan ini tertuang dalam rancangan Joint Declaration on Strengthening Defence Cooperation of ASEAN yang dikeluarkan dalam pertemuan tingkat Kementerian Pertahanan ASEAN Februari lalu.
ngaing geus nitah kasakabeh jalma tonggoh wangsa iyeu, yen wangsa indunesa piken ngalaksanakeun teori pertahanan semesta ku konsep MAJAPAHIT. konsep iyeu geus leres pisan, cena mah ngaranna PALAPA. wangsa indunesa kiwari kudu ngalaksanakeun konsep pertahanan semesta tina PALAPA!!!!!!! ASEAN NGABUTUHKEUN PAMINGPIN TINA KONSEP PALAPA, YEN MINIMUM ESSENTIAL FORCE KUDU DIGENTI KANA ULTRA MAXIMUM ESSENTIAL FORCE, NAON HARTOSNA TEH???????? HARTOSNA TI BARETO SAKABEH WANGSA INDUNESA MONTONG DAEK NGABANGSAT!!!!!!! CADU NGAING, SOK BE PIKIRKEUN DAWUHAN NGAING.TI BARETO SAKABEH WANGSA INDUNESA MONTONG DAEK NGABANGSAT!!!!!!!
BalasHapusSRI BADUGA MAHARAJA RATU JAYA DEWATA
EMPEROR OF PADJADJARAN