26 Agustus 2015

Boeing Siap Penuhi Skema Offset Dalam Pengadaan Helikopter Chinook

26 Agustus 2015

Kemhan berencana membeli empat Helikopter Chinook untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI AD (photo : militaryphotos)

Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima Regional Director South East Asia Boeing Young Tae Pak, Selasa (25/8) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Pertemuan ini membahas mengenai kelanjutan rencana pengadaan Helikopter Chinook.

Dalam kesempatan tersebut, Regional Director South East Asia Boeing menyampaikan bahwa dalam pengadaan Helikopter Chinook nantinya, pihak Boeing siap memberikan dan memenuhi persyaratan skema offset yang diinginkan Indonesia.

Guna membicarakan lebih detail bagaimana mekanisme skema offset tersebut, maka saat ini pihak Boeing telah mengirimkan tim ke PT. DI di Bandung. Regional Director South East Asia Boeing juga menyampaikan siap membantu sepenuhnya untuk kelancaran proses pengadaan ini dan akan memberikan harga yang terbaik untuk Indonesia.

Sebagaimana diketahui, bahwa Kemhan berencana membeli empat Helikopter Chinook untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI AD. Pembelian ini disesuaikan dengan ancaman nyata yang dihadapi Indonesia, terutama masalah penanganan bencana alam.

Helikopter Chinook merupakan salah satu jenis helikopter yang memiliki keunggulan multifungsi. Selain dapat mengangkut personil militer dalam jumlah banyak, helikopter ini juga mampu mengangkut logistik dalam jumlah banyak.

Selain itu, helikopter ini didesain untuk bisa mengangkut (sling) pesawat tempur, kapal tempur, kendaraan tempur (Ranpur), hingga tank tempur kelas ringan. Tidak hanya itu, dengan kemampuan daya angkut yang besar, helikopter ini banyak diturunkan untuk mendukung kebutuhan nasional, seperti evakuasi bencana alam dan kegiatan Search and Rescue.  

(DMC Kemhan)

7 komentar:

  1. kayaknya heli chinok soal daya angkut dan jelajah masih kalah jauh mi 26 . mi 26 sudah terbukti mampu gangkut heli chinok di tora bora Afghanistan , salah salah mesin chinok gadat di medan pertempuran di gunung tora bora slusi hanya heli mi 26 bisa gangkat heli chinok Dari gunung tora bora Afghanistan.
    mi 26 punya ke mqmpuan gangkut pasukan 80 orqng bersenjata lengkap Dan barang 20 ton . cuma itu petinggi negara di Jakarta khusus nya didikan orde baru sudah jadi tiang kapitalis barat ahirnya alutsista barat yg terkennal mahal Dan tidak boleh di pakek buat perang maksa bisa di embargo .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan terlalu buruk sangka.
      Knp pilih chinook dan bkn mi26.
      Karena sesuai dengan amanah UU. Dimana setiap pemblian alutsista, harus menggunakan skema offset, ato sring dikenal dwngan ToT juga. Karena mreka siap memberi offset ke indonesia melalui PT.DI masalahnya swberapa bsar?
      Lagian ini heli juga dah bagus kok, dari sisi harga, kualitas udah mumpuni.

      Hapus
    2. Jangan terlalu buruk sangka.
      Knp pilih chinook dan bkn mi26.
      Karena sesuai dengan amanah UU. Dimana setiap pemblian alutsista, harus menggunakan skema offset, ato sring dikenal dwngan ToT juga. Karena mreka siap memberi offset ke indonesia melalui PT.DI masalahnya swberapa bsar?
      Lagian ini heli juga dah bagus kok, dari sisi harga, kualitas udah mumpuni.

      Hapus
    3. tot tukang tukang tempel ....hasil nya APA selama puluhan tahun jadi babu jogos barat ?? kalau kerja sama alih tehnologi dengan negara tertentu liat hasil nya China Dan India sudah bisa bikin heli sendiri bukan tukang tempel tehnologinya di belli dan rusia pun selalu konsisten tidak pakai persaratan tertentu silah anda belli mau di pakai buat yangkul urusan negara anda beda belli senjata buatan si asu jangan kan di pakek buat perang mau di buang pun harus pamit duluu . cuma yaitu selanjut nya terserah orang jawa khusus nya mau berkaca ke sejarah atau tidak kami di dearah hanya gasih saran mau di embargo atau tidak terserah .

      Hapus
    4. Mas hati2 kalo komen di media online. Anda bisa berakhir di penjara loh kalo komentar2 anda menjurus SARA, seperti yg baru2 ini terjadi.

      Hapus
    5. Mas hati2 kalo komen di media online. Anda bisa berakhir di penjara loh kalo komentar2 anda menjurus SARA, seperti yg baru2 ini terjadi.

      Hapus
    6. Mas hati2 kalo komen di media online. Anda bisa berakhir di penjara loh kalo komentar2 anda menjurus SARA, seperti yg baru2 ini terjadi.

      Hapus