14 Agustus 2015

KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 Uji Coba Penembakan Meriam

14 Agustus 2015

Meriam baru KRI Sultan Thaha-376 (photo : Armada Barat)

Jakarta -- KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 dengan Komandan Letkol Laut (P) Ario Sasongko, S.E., MPM., M.M., baru-baru ini melaksanakan Harbour Acceptance Test (HAT), Sea Acceptance Test (SAT), Fire Control System (FCS) dan Combat Management System (CMS) Meriam kaliber 30 mm 7 Barrels di perairan Bawean, Jawa Timur. Adapun rangkaian kegiatan SAT meliputi antisurface real target test, antiair real target, moving base alignment dan naval gun firing test.

Secara teknis, Meriam kaliber 30 mm 7 Barrels berfungsi untuk melindungi kapal dari serangan udara musuh, sebagai senjata antirudal dan anti pesawat udara. Meriam buatan China tersebut memiliki jarak tembak maksimum 3.500 m.


Meriam baru kaliber 30 mm 7 barrels (photo : TNI AL)

KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 sebagai salah satu kapal perang jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmabar ini juga dilengkapi dengan Radar Searching MR36A, Radar Tracking MR35 dan EO Tracker. Radar Searching MR36A memiliki jangkauan maksimal 120 km dengan kemampuan deteksi 32 kontak udara maupun permukaan. Adapun Radar Tracking MR35 dan EO Tracker mampu mengunci sasaran dari jarak 30 km dan mengeksekusinya dengan Meriam kaliber 30 mm 7 Barrel maupun dengan Meriam kaliber 57 mm laras ganda yang sudah diintegrasikan dengan sistem Fire Control System (FCS).


Meriam lama KRI Sultan Thaha-376 (photo : TNI AL)

Sementara itu dalam latihan menembak sasaran permukaan  dummy target yang dilengkapi reflektor serta sasaran udara berupa balon udara, kapal perang ini berhasil melaksanakan penembakan Meriam kaliber 30 mm 7 Barrels dan Meriam kaliber 57 mm secara manual melalui Kolonka dan secara otomatis melalui CMS dengan hasil mampu menghancurkan kedua sasaran tersebut. Selesai melaksanakan HAT dan SAT, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 kemudian kembali ke Surabaya guna melaksanakan kaji ulang.

(Armada Barat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar