05 Agustus 2019

PTDI Luncurkan Pesawat CN235 Flying Test Bed

05 Agustus 2019


CN235 Flying Test Bed (all photos : Airspace Review)

Ini Dia Penampakan Perdana CN235 FTB Milik PTDI

AIRSPACE-REVIEW.com – Menyambut hari ulang tahunnya yang ke-43 pada 23 Agustus 2019 mendatang, PT Dirgantara Indonesia (PTDI)  tengah mempersiapkan penerbangan perdana pesawat CN235 FTB (Flying Test Bed) .

Salah satu persiapan terakhir yang dilakukan adalah menjalani kegiatan swing compass pada Jumat (2/8/2019) .

Dalam foto yang didapat redaksi Airspace Review (AR) dari Humas PTDI terlihat pesawat CN235 FTB menggunakan livery berwarna dasar putih dan mendapatkan grafis merah bagaikan bulu kepak sayap Garuda.

Pada sirip tegak bagian ekor, terpasang logo PTDI berukuran besar. Secara keseluruhan penampilan CN235 FTB  ini terlihat sedap dipandang mata.

Mengenai keberadaan CN235 FTB ini, Kerry Apriawan, S.I. Kom., yang kini menjabat sebagai Asisten Manajer Komunikasi Eksternal PTDI kepada AR menuturkan bahwa CN235 FTB ini masih berupa basic aircraft.

Dijelaskan, CN235 FTB ini berfungsi untuk lima hal. Pertama sebagai aircraft development, lalu crew development, training, system development dan terakhir untuk keperluan promosi.



Untuk dua poin terakhir, seperti diketahui PTDI tengah merencanakan pengembangan varian CN235 Gunship atau pesawat yang dipersenjatai. “Nah, proses ini termasuk bagian dari system development,” ujarnya.

Kehadiran CN235 FTB juga diperlukan PTDI sebagai pesawat promosi langsung. Contohnya dipergunakan untuk demonstarsi unjuk kebolehan dalam pameran kedirgantaraan baik lokal maupun internasional.

CN235 FTB dibangun berdasar CN235 varian terakhir atau dikenal sebagai seri 220. Pesawat ini telah menerapkan winglet di ujung sayapnya yang membuatnya makin ekonomis mengonsumsi bahan bakar.

Dapur pacunya juga telah menggunakan mesin turboprop General Electric CT7-9C3 yang lebih bertenaga. Menggantikan mesin model lama versi CT7-7A yang digunakan pada CN235-110.

Untuk kinerjanya, CN235-220 bisa dibesut hingga 450 km/jam pada kecepatan jelajah. Ketinggian terbang maksimumnya 7.620 m dan jangkauan operasi di kisaran 4.355 km.

Memasuki usia matangnya ini PTDI makin giat mendapatkan pasar baru untuk produk-produknya. Di sepanjang  tahun 2019, pabrik pesawat pelat merah ini telah menargetkan perolehan kontrak senilai 283,04 juta dolar AS.

Terdapat empat kontrak luar negeri yang kini tengah dikejar PTDI. Rinciannya adalah penjualan CN235 ke Nepal dan Thailand serta NC212i dan Bell 412 EPI untuk Filipina.

Sementara untuk kebutuhan dalam negeri yakni pengadaan heli H225M VIP untuk TNI AU.

(Airspace Review)

1 komentar: