27 Februari 2021

Dosen ITB Kembangkan Mesin Turbojet untuk Rudal

27 Februari 2021

Mesin Turbojet 500 N karya Dr Firman Hartono (photo : JawaPos, ITB)

Dr. Firman Hartono: Rintis Mesin Misil Turbojet Sebagai Langkah Kemandirian Teknologi Militer

BANDUNG, itb.ac.id - Perkembangan teknologi bidang militer di Indonesia saat ini belum setara dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia. Namun bukan berarti Indonesia tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan peralatan untuk keperluan militer atau alat tempur sendiri. Penelitian yang dilakukan Dr. Firman Hartono, S.T, M.T., salah satu dosen Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung, telah membuktikan bahwa Indonesia juga mampu mengembangkan teknologi di bidang kemiliteran, yaitu teknologi mesin turbojet untuk misil jenis cruise.

Berbeda dengan misil balistik yang langsung diluncurkan dengan proyektil parabola dan jarak yang terbatas, misil jenis cruise adalah misil yang mampu terbang dengan jarak tempuh yang cukup jauh untuk mengejar target dan dengan ketinggian hanya kurang lebih dua puluh meter di atas permukaan laut. Kemampuan ini membuat misil jenis cruise  mampu menghindar dari radar dan menjadikannya sebagai misil yang efektif. Misil ini terdiri atas bagian navigasi yang terkomputerisasi, bagian bahan bakar, dan bagian mesin penggerak misil. Mesin yang menggerakkan misil tersebut adalah mesin turbojet.

Mesin turbojet yang dikembangkan Dr. Firman Hartono dinamai Mesin Turbojet 500 N. Mesin ini merupakan hasil kerjasama dengan rekan-rekan lain di berbagai bidang, seperti: aerodinamika, termodinamika, perpindahan panas, teknik produksi, dan material. Kerjasama ini dilakukan karena mesin turbojet misil adalah aplikasi dari banyak fokus keilmuan. Dr. Firman Hartono juga menjelaskan bahwa alasan beliau memilih untuk melakukan penelitian terhadap mesin misil turbojet adalah karena kriteria pembuatan misil sendiri tergolong relatif tidak berat. "Pengoperasian mesin misil yang biasanya hanya selama satu hingga dua jam membuat material dasar mesin mudah dicari di dalam negeri tanpa perlu impor dari luar. Kebetulan di Indonesia juga belum dikembangkan," ujar Dr. Firman Hartono.

Layaknya semua perjalanan yang sukses, penelitian ini juga menghadapi kendala dalam keberjalannya. Riset dan pembuatan mesin membutuhkan waktu yang cukup lama sedangkan pembiayaan riset dari pemerintah terbatasi oleh waktu. Bergantinya periode pemerintahan membuat birokrasi-birokrasi baru dalam pendanaan riset menjadi sedikit berbeda dan lebih sulit. Selain bekerjasama dengan berbagai bidang lain, penelitian mesin turbojet ini juga bekerjasama dengan Kementrian Pertahanan dan Keamanan (KEMHAN) dalam hal pendanaan. Sayangnya KEMHAN baru bisa mengusahakan bantuan dana internal untuk riset ini pada tahun 2016. Akan tetapi, kendala ini tidak serta merta membuat riset terhenti.  Dr. Firman menjelaskan bahwa masih ada komponen-komponen lain dari mesin turbojet tersebut yang bisa dijadikan bahan penelitian dan dikaji lebih dalam terlebih dahulu seperti efisiensi bahan bakar atau kompresor mesin. "Kalau pendanaan lagi macet seperti ini kita melakukan penelitian berbasis perhitungan dan komputasi, soalnya tidak perlu biaya besar," tambah beliau.

Mesin turbojet 500 N yang dikembangkan Dr. Firman Hartono ini sebenarnya adalah mesin turbojet yang sederhana. Namun dengan modifikasi dan riset-riset lanjutan, akan terus dilakukan perbaikan-perbaikan pada mesin turbojet tersebut. Pembuatan mesin turbojet yang berkualitas dengan biaya produksi yang rendah menjadi tantangan tersendiri di masa yang akan datang. Dari mesin turbojet misil ini, diharapkan dapat lahir karya cipta teknologi lain yang lebih besar dari anak bangsa. "Kita harus memakai produk anak bangsa, yang dimulai dari keinginan untuk menciptakan karya dalam negeri seperti ini," tutup Dr. Firman Hartono.

(ITB)

129 komentar:

  1. Balasan
    1. Asem kategori Sepuh..
      Djiamphut 😩😫😭

      Hapus
    2. Asrizal Rusli LPD dan submarine lagi kita tidak bina dalam negara.Walaupun banyak scandal tapi kita tidak boleh nafikan industri pertahanan kita agak mantap.Kepakaran tempatan dan fasiliti industri pertahanan kita boleh dikatakan maju. Tapi kadang tu la..maleh koi nak kabo kala bak sapot dari orang atah nuh 😑

      Hapus
    3. 😁😁😁🤣 ora opo2 mas super

      Hapus
    4. Takdir tak bisa dilawan 🙏🙏🙏

      Hapus
    5. itu baru kategori sepuh beneran
      🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
    6. Mbah gono dapat saingan baru 🤧🤭🤭🤭🤭

      Hapus
    7. Mbah_gono@ jangan teriak2 kudeta ya, seperti partai sebelah,,gk baik baperan itu 🤭🤭🤭👍👍👍

      Hapus
  2. First 👍👍
    Warga nyet KL tak de kepakaran tepi sikit 😁😁

    BalasHapus
  3. "Kalau pendanaan lagi macet seperti ini kita melakukan penelitian berbasis perhitungan dan komputasi, seperti nya pendanaan kurang digeber ni

    BalasHapus
  4. Semoga kemenhan selalu mendukung dgn penuh semangat terutama dana RnD nya tuk putra putri terbaik bangsa membantu kemandirian alutsista TNI,,semangat terus doktor firman dan friends 👍💪😎

    BalasHapus
  5. Jaya InHan RI.
    Pasangkan turbo Jet ini Ke RN01

    BalasHapus
  6. BTW Rudal Tamingsari apa kabar ?

    100% Buatan malaysia

    Nice design And Nice technology

    Good job

    Mendooniaa🤣

    BalasHapus
  7. Awas jgn sampai DR.firman ini Di Klaim negara sebelah yg suka klaim.

    BalasHapus
  8. Gak usah klaim 5 universitas terbaik asean...yang penting buktinya lon
    Tamimg sari...vita berapi..itulah output 5 universitas terbaik asean 🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. klaim 5 universitas terbaik asean => hasilnya?

      Si gempurwira.

      Wakakakakakakakak

      Hapus
    2. ☝️ 🤭😂😂😂😭😭😭😭

      Hapus
    3. dan salah potong
      🤪🤣🐒🦍👎🇲🇾👎🦍🐒🤣🤪

      Hapus
  9. Suka atau tidak suka,
    Akan terus bermunculan inovasi anak bangsa di bidang teknologi pertahanan.

    Karena banyak anak bangsa yg tidak ingin bangsa ini tergantung/digantung negara2 maju.

    Lanjuuuttt!!!
    👍👍👍👍👍


    BalasHapus
  10. banyak ilmuan hebat lahir dari ITB, beda dengan yang katanya top 5 university tapi zonk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklum negara kadrun banyak tipa tipu

      Hapus
    2. arsitek menara KL dan menara petronas arsiteknya dari ITB.

      dan kontraktor pelaksananya dari korea.

      kalau gak salah.

      Hapus
  11. MANTAB LANJUTKAN DAN KEMBANGKAN VERSI YG LEBIH BESAR,🇮🇩👍

    BalasHapus
  12. Indonesia hebat ya...gk usah masyk top 5 university aj bisa kembangin turbojet buat rudal mantap

    Tpi ada sbuah negara yg katanya top 5 university tpi kok gk bisa kembangin apa apa xaxxaxaxa......

    Kayanya gk match deh xaxaxaxa

    BalasHapus
  13. KEMHAN baru bisa mengusahakan bantuan dana internal untuk riset ini pada tahun 2016. Akan tetapi, kendala ini tidak serta merta membuat riset terhenti. Dr. Firman menjelaskan bahwa masih ada komponen-komponen lain dari mesin turbojet tersebut yang bisa dijadikan bahan penelitian dan dikaji lebih dalam terlebih dahulu seperti efisiensi bahan bakar atau kompresor mesin. "Kalau pendanaan lagi macet seperti ini kita melakukan penelitian berbasis perhitungan dan komputasi, soalnya tidak perlu biaya besar," tambah beliau


    SEMOGA ANGGARANNYA DI TAMBAH, BIAYA RISET ITU NGA SEDIKIT TAPI HASIL NGA NGEBOHONGIN
    NGA SEPERTI SEBELAH TAU2 UDAH JADI TAPI HASIL HALU DAN HOAX🐒🐵🦧

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iki ngendine pasar kliwon mas?

      Hapus
    2. Badala kie pasar Klewer teko kene..... Wkwkwkwk.

      Hapus
    3. Lha iyo thoo adoh tenan 😁😁

      Hapus
    4. Husss jangan kencang2 orak lah mas,orak adoh🤭🤭

      Hapus
    5. Wkwkw lha ngih Mbah Yen Kulo cedak ... Mbah naming lor mriku..

      Hapus
  14. Mesin untuk rudal jelajah made in Indonesia
    (Kita Bakalan punya rudal sekelah kalibr / tomahawk donk)

    BalasHapus
  15. Banyaknya hasil penelitian dari universitas di Indonesia dengan hasil yg memuaskan dari bidang militer maupun juga dibidang lain. Joss👏👍

    Dan tidak mengklaim sendiri top 5 university tapi hasil zonk

    BalasHapus
  16. jgn sampai DR.firman dibujuk rayu oleh sebelah, seperti contoh pembuat drone asal indo yg diajak membuat pabrik drone di KL, dan untungnya beliau lebih cinta NKRI, karna beliau juga bicara kalau drone buatannya bekerja sama dgn BIN DAN KEMHAN

    Thanks pak Julius

    BalasHapus
  17. jgn sampai DR.firman dibujuk rayu oleh sebelah, seperti contoh pembuat drone asal indo yg diajak membuat pabrik drone di KL, dan untungnya beliau lebih cinta NKRI, karna beliau juga bicara kalau drone buatannya bekerja sama dgn BIN DAN KEMHAN

    Thanks pak Julius

    BalasHapus
  18. Seperti pada pesawat antariksa sistem kerjanya hmmm ,,, ribett xixixi hanya negara tertentu saja yang bisa . Mantap NKRI

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul ribet dan butuh perjuangan tidak semudah membalikkan tangan. demi kemandirian alutsista indonesia.

      bicara itu mudah, kritik itu mudah, ngebacot itu mudah apalagi nyinyir seperti si BAKSO RUDAL.

      yang ilmuan saja tidak banyak bicara, tapi beliau2 ini yang berusaha membuat secara mandiri RUDAL NASIONAL.

      tapi hasil usahanya malah jadi kritikan si DUTA RUDAL.

      parah ni orang satu ini.

      Hapus
    2. Bung Essen biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu... Taapi ada baiknya juga kita dikritik, dihujat atau dicemooh kita jadikan pemantik semangat untuk maju dan maju itu Kata bung Satrio ingat betul saya

      Hapus
  19. TURKI SAJA BISA BUAT MESIN RUDAL HASIL TIT UKRANIA, INDO SEDANG MENYUSUL KARNA PIHAK INDO DAN UKRANIA MENJALIN KERJASAMA PERTAHANAN...🇮🇩👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekelas boing dan airbus saja belajar dengan anak bangsa ... Jangan remehkan Negri ini bung . Makanya Turki dari jaman khalifah ustmani menjadikan negri ini saudaranya .

      Hapus
  20. yang nicknamenya RUDAL RUDAL dan RUDAL, hanya bacot doang.

    gak ada usahanya. gak ada sumbangsihnya, gak ada karya ilmiahnya tapi seolah olah paling jagoan dan senioritas.

    tuh liat ilmuwan2 indonesia yang berjuang demi kemajuan bangsa indonesia. demi kemandirisn alutsista rudal.

    tidak semudah congor loe ngebacot...

    paham !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya dhek serangan awal itu mengunakan rudal dhek, karna selain efektif, juga meminimal korban dhek😅😅😅

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. om@klewer
      hanya sebatas itu otaknya berpikir. tidak lebih !!!

      ngoahahaha

      Hapus
  21. Hahaha. Menggelikan . Di Indon masih berupa model prototype. Sedangkan buatan kami (University Sain Malsysua) sudah diaplikasikan ke missike yang kami buat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwkwkkwkww..BERUK ENTE NGELAWAK KEH🦧🐵🐒

      Hapus
    2. Misil bambu/paring/buluh kah yang dikasih air terus dimasukkan karbit ... Alamakk itu permainan orang kampung pak cik menjelang bulan ramadhan

      Hapus
    3. Ini kan turbo jet wkwkw..
      Putrajaya nusaraya..stupid.

      Hapus
    4. Tau arti Bangang ?

      Itulah Maloners...BANGANG

      Hapus
    5. Tau2 nya tampal.sticker
      Hahah

      Hapus
    6. Bangang hampir sama tambuk kalau bahasa Melayu dikalimantan , seperti telur yang dierami yang gak jadi anak ayam/burung dinamakan tambuk/bangang ,,,, itu kosa kata paling kasar kalau diucapkan pada seseorang bisa kehilangan nyawa xixixixi

      Hapus
    7. wahahahahaha
      telur busuk !!!

      🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  22. ITU FOTO PERTAMA YG DIPEGANGNYA KALO NGA SALAH PETIR...???

    BalasHapus
  23. Buat bakso rudal, salah satu komponen rudal jelajah sudah bisa kita buat. R&D rudal selangkah demi selangkah dengan trial dan error kita menjadi tau hasilnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetap aja nanti si bakso rudal tetap nyinyir.

      gak tau orang itu pikirannya seperti apa...
      PARAH !!!!

      Hapus
  24. Ayo...ayo....

    Yang punya gelar ST dan MT dibelakangnya... Diharap sumbangsih buat InHan RI

    BalasHapus
    Balasan
    1. mantap
      trimakasih dukungannya, doakan mereka mereka yang terlibat berhasil dalam berkarya.

      💪🇮🇩💪

      Hapus
    2. Ayo...Ayo...

      Yang punya Gelar S.Kom/M.Kom dibelakang namanya.....

      InHan RI terbuka dengan Skill anda

      Hapus
    3. Klo sebelah gelar nya
      Bas/kom bung@hail heheh

      Hapus
    4. dan yang punya gelar
      metalurgi
      mekatronic
      tehnik mesin
      tehnik penerbangan
      elekro
      komputer

      semuanya mari kumpul. karena ini adalah multi disiplin ilmu.

      Hapus
    5. Kalo ane gelar tiker 1🤭😅😅

      Hapus
    6. Kae kon nggelar kloso Om ...

      Hapus
    7. gelar tiker anggo opho mase?
      gatel gatel nanti.

      Hapus
  25. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Petir_V-101#:~:text=Petir%20V%2D101%20adalah%20peluru,Usaha%20Milik%20Swasta%20(BUMS).

    Ini kah calon cruise missile kerja sama PT sari bahari dan balitbang Menhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups betul
      untuk mesinnya ya itu, yang diberitakan diatas.

      Hapus
  26. untuk menentukannya persyaratan sistem dan subsistem, perangkat lunak dan juga perangkat keras komunikasi serta mencari solusi kendali tembakan, elektrooptik, radar, kontrol komando termasuk data link untuk rudal, jadi mesin turbojet ini hanya 1 bagian hal yg penting dari semua itu semoga terwujud kedepannya dan pihak kemhan kalo bisa anggaran riset ini jangan nangung🤭🤭 dan bila perlu diawasi agar anggaran untuk proyek ini tidak bocor..bocor kemana2🤭🤭


    SALAM RN-01
    02
    03
    04

    DAN SETERUSNYA 😅😅👍👍

    BalasHapus
  27. Saya terkesan dengan pantatnya, mesin turbojetnya sudah berubah warna di bagian exhaust, teknik produksi metalurgi dan perpindahan panas sudah berkerja , itu bukan ilmu kaleng , muntah luh suruh ngitung integral kalor, gua mau mojok sambil ngopi sambil nunggu statement prof duta rudal Mt, St .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi panjang Om @ PASAR KLEWER .

      Hapus
    2. om@venon
      👈pantatnya si gempor juga sudah berubah warnanya, karena sering lecet kena tusbol👈

      Hapus
    3. Pur bukan saya loh yang ngomong ...wkwkwkwkkkkkkk

      Hapus
  28. GEMPUR LAGI NYARI BAHAN TROOL DI GOOGLE DIA BINGUNG MAU NGETROL APA YEH,VAKSIN,PATI, APA TAMING SARI🤭😂🐒🐵🦧🐵🐒

    BalasHapus
    Balasan
    1. mai nyombongin meriam tarik lembu lagi kali om 🤣

      Hapus
  29. Mau tanya Om Om sekalian, kalau logam super aloy untuk turbin jet indonesia sudah bisa bikinkah ? Metal ini bisa berkerja di suhu 1600° C , kalau lihat exhaust mesin turbojet di atas sepeetinya super aloy sudah di buat di Indonesia .

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum om,
      satu2nya negara yang sudah bisa buat logam super aloy adalah rusia.

      disini yang saya herannya dan dibuat bingung,
      karena negara usa, eropa, dll menggunakan bahan metalurgi super aloy untuk mesin jet, dan mesin rocket mengimport dari rusia.

      nasa salah satu contohnya menggunakan mesin rocket buatan rusia dan untuk rudal icbm yang punya usa juga pakai mesin rocket buatan rusia.

      kenapa rusia tidak balas menembargo usa, masalah catssa???

      Hapus
    2. mungkin teman2 lain bisa kasih masukan...??

      Hapus
    3. Platinum juga logam tahan panas tinggi, cuma harganya ngga match kalo di buat thermal isolator .

      Hapus
    4. Dulu roket US pakai mesin Russia tapi setelah perselisihan beralih ke Ukraina

      Hapus
    5. Rusia blm stop krn sesuai kesepakatan perjanjian thn 1997 ,US beli Mesin RD-180 senilai 1M dr rusia...
      Thn 2015 ada penambahan atas permintaan Nasa ,US beli 20 Mesin lagi om....

      Itu kalau ga salah yg ane baca2...hehehe

      Hapus
  30. Jangan2 mesin impor ini tapi dibilang buatan lokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pernah ada tuh lulusan ITB yang ngerusak nama baik Almamater dengan melakukan kebohongan riset baik data maupun sample uji materi, jangan nebar hoax bro, ITB itu SKALU sistim komunikasi antar lima universitas, kalau ada yang bikin papper bohongan pasti ke detect ! Kamu malon ya ?

      Hapus
    2. Mas fikri sering baca ya, jgn tiktok kan terus

      Hapus
  31. Ada yang tahu berapa jumlah pesawat c130 Hercules milik TNI AU?

    BalasHapus
  32. Berita lain yang lebih menarik ada tak admin... Bosan beritanya ni...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh longor lulusan tip 5 university , pasalnya bukan bosan, tapi otakmu tak sampai, ayo bagi aku hujah pasal , aku mau tau dan yakin kau lebih hebat dari marhalim

      Hapus
    2. Ayo longor aku cabar kau tapi jangan lari dari topik , ayolah ...kau kata kau lulusan top 5 university .

      Hapus
    3. Bosan baca nya,krn otak kaum beruk malon cm 1cc jd ga sanggup mencernanya hahaha

      Hapus
    4. Rudal taming sari rapet udah progress sampek mana pur? 🧐🧐🤔

      Hapus
    5. Berita Tas Rosmah pon menarik sangat

      Hapus
    6. Iri lah tuhh, tambah dengki si gempur

      Hapus
  33. Semoga ada pendanaan lebih besar untuk risert2 seperti ini, harus ada anggaran khusus risert untuk universitas theknik yg punya kemampuan mengembangkan perangkat2 kebutuhan militer, ini harus jadi perhatian penting bagi kemhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Us, china, rusia, jepang, korsel punya anggaran khusus untuk universitas2 theknik mereka untuk merisert kebutuhan teknologi sipil dan militer mereka, ini memudahkan langkah2 mereka untuk memiliki teknologi terdepan, sementara universtas kita sering menggunakan anggaran sendiri yg apa adanya sehingga menjadi penyebab gantungnya hasil2 risert mereka dan setelah lulus kuliah malah pergi ke luar negeri dan dipakai negara lain hasil2 pemikirannya, ini sungguh mengenaskan.

      Hapus
    2. Bukan 1 atau 2 kasus yg begitu Bro ... Banyak ..

      Hapus
  34. Rudal petir pakai mesin ini??? 🤧🤔🤔🤔

    BalasHapus
  35. Nyaman dan Nyambung bila bicara dan sharing dengan pribadi yang punya disiplin Ilmu yg beragam..
    Mau dia S.T ..S.Kom... M.T atau M.Kom...Dll

    Tak seperti Maloners....
    Hail Maloners.....

    BalasHapus
  36. Kira2 perlu DSCA gak sih ?

    Indonesia Gets US Nod for F-15 and F-18 Fighter Jet Purchases (excerpt)
    (Source: Nikkei Asia Review; published Dec. 9, 2020)
    By Erwida Maulia
    JAKARTA --- The U.S. has indicated it will sell F-15 and F-18 fighter jets to Indonesia following months of meetings between top defense officials from the two countries, according to a defense official in Jakarta.

    U.S. Acting Secretary of Defense Christopher Miller was in Jakarta on Monday and Tuesday to meet with Indonesian Defense Minister Prabowo Subianto. During those meetings, Miller agreed to sell the two models of fighter jets to Indonesia, which has long wanted to upgrade from its aging F-16 fleet.

    Soale era Biden ini beda sama Trump, Trump meski MBS terbukti salah tetap support arabia dgn menutup case Khassogi, minggu maren Biden membuka case ini lagi dan langsung menjatuhkan sanksi ke bbrp pejabat Saudi yg bikin sang raja mencak2.

    Beda presiden beda politis.
    Kita tunggu saja. 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Moga2 tidak terlalu " Aneh" Politik luar negrinya, tetapi klau kita lihat justru yg kebakaran kumis putra mahkota selain di utik2 yg di tlp kmrin lsg ke bpk nya... Era Trump ama pangeran

      Hapus
    2. Yg lagi demam justru om Netanyahu.. dgn membalikan kebijakan era Trump ke 🇮🇷

      Hapus
    3. Kemungkinan jg kita bisa lepas dr caatsa dengan membeli produk rusia dengan jumlah unit terbatas, alasan ijin diberikan adalah anggaran yg terbatas tp situasi lcs yg memaksa asean sekitar lcs untuk meningkatkan kwantitas armada tempurnya, us tidak bisa memberi harga seperti harga produk rusia dan tak mungkin negara2 asean disekitar lcs dengan anggaran terbatas memaksakan diri meningkatkan kwantitas armada tempurnya dengan produk us/barat yg kita tau emang sangat2 mahal untuk isi kantong negara2 asean, imposible dengan isi kantong yg ada hanya berharap produk2 us/barat kwantitas minimal bisa didapatkan, bila kwantitas minimal tidak didapatkan dipastikan negara asean tersebut pasti babak belur bila perang lcs terjadi, vietnam dan filipina menampakan tanda2 lepas dr sanksi caatsa, indonesia gimana??? Kita punya natuna yg berpotensi besar menyeret kita ke dalam konflik.

      Hapus
  37. ICBM Taming Sari guna engine Steam??

    BalasHapus
  38. Akhirnya keluar juga berita ini,

    BalasHapus
  39. Hutang awal tahun indon 6233 triliun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xaxaxaxaxaxaxaxa ruw Sego bungkuse Ndang di jupok ben ora kaliren, yen kaliren awakmu mesti mencak2 ora karuan xaxaxaxaxaxaxaxa nyoh🍌🍌🍌🍌🍌🍌🍌😂😂🤣🤣😛😛😛

      Hapus
    2. Si Tolol cuma liat nilainya doang, bandingkan juga sama PDB nya juga dong biar fair, mau kritik tapi Idiot.

      Hapus