20 April 2022

Alat Pengendali Tembakan Komputer sebagai Pelengkap Kesisteman dalam Pimpinan Penembakan

20 April 2022

Alat Pengendali Tembakan Komputer pada ranpur M109 A4BE 155mm SPH (all photos : PussenArmed)

Pussenarmed Kodiklatad senantiasa meningkatkan kapasitas kemampuan satuan Armed TNI AD dengan modernisasi Alutsista kesenjataan Armed diantaranya Rematerialisasi meriam 105 mm GS (AMX) menjadi meriam 155 mm M109 A4BE. Dan nantinya akan ada 2 satuan yang akan mengoperasionalkan Meriam 155 mm GS M109 A4BE. Walaupun secara Orgas belum dinyatakan resmi, namun Meriam 155 mm GS M109 A4BE sudah dioperasionalkan dalam latihan YTP tahun 2020 dan 2021 serta Latbakjatrat Terpadu Pussenarmed Kodiklatad di tahun 2021. Meriam ini merupakan produksi dari negara USA di tahun 1968 dan diupgrade di Belgia tahun 2007. Dan diterima oleh Pussenarmed Kodiklatad pada tahun Tahun 2017.


Alutsista Meriam 155 mm GS M109 A4BE tersebut belum memiliki kelengkapan kesisteman Alutsista Meriam 155 mm GS M109 A4BE yaitu tidak adanya perangkat pimpinan tembakan (Pibak 155) dari pabrikan secara komputerisasi.

Alat pengendali tembakan komputer diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sistem senjata Armed dalam menpercepat kinerja Satuan Armed menggunakan Alutsista lama untuk memberikan bantuan tembakan secara cepat, tepat dan kontinyu. Sebagai tindak lanjutnya dengan sarana bantuan tembakan yang dimilikinya, Satuan Armed dapat menghancurkan sarana bantuan tembakan musuh.


Belum adanya Pihak pada  kesisteman Meriam 155 mm M109 A4BE, sehingga untuk perhitungan data tembak menggunakan peralatan FCS (Firing Control System) yang berada pada Meriam itu sendiri. Namun terdapat kelemahan FCS tersebut, tidak dapat mengkoreksi jatuhnya peluru sehingga data yang ditembakkan menggunakan data yang sama selama tembakan pelaksanaan.

Belum adanya Alkap peninjauan pada kesisteman 155 mm M109 A4BE untuk mengkoreksi jatuhnya peluru, karena sistem koreksi yg diminta oleh alat FCS pada Pucuk 155 bukan dalam bentuk arah Ka/Ki atau Ma/Mu dari sudut tinjau, melainkan Timur/Barat dan Utara/Selatan, sehingga dalam mengkoreksi jatuhnya peluru harus dihitung terlebih dahulu koordinatnya kemudian baru dicari koreksi terhadap Timur/Barat dan Utara/Selatan ke Sasaran (Alat yg bisa digunakan adalah Leica Vektor atau Kalkulator Kurmed).


Nilai tambah

Nilai tambah  secara umum dapat dijelaskan bahwa Aldalbak ini menggunakan komponen-komponen yang diintegrasikan dalam satu controll system dimana sistem kerjanya dimulai dari penggunaan teropong peninjau untuk bisa mengakuisisi posisi peninjau pada suatu daerah disertai dengan diketahuinya arah dan jarak suatu obyek (sasaran) sehingga akan didapatkan koordinat dengan koreksi penembakan jatuhnya peluru dengan menggunakan komponen GPS untuk mengetahui posisi saat ini dan dikombinasikan dengan Laser Range Finder (LRF) untuk mengetahui jarak dari koordinat yang nantinya akan dikirim ke komputer pibak melalui jaringan komunikasi telemetry jarak jauh.  Setelah data diterima oleh komputer pibak, maka komputer pibak akan mengolah data tersebut sesuai dengan database perhitungan yang telah ada di komputer pibak yang pada akhirnya akan didapatkan data tembak yang akan digunakan oleh Satbak dalam melaksanakan penembakan.


Prototipe Aldalbak sudah digunakan dalam YTP Yonif Raider 301/KS Dam III/Slw tahun 2020, kegiatan YTP Yonif Mekanis 203/AK Dam Jaya tahun 2021 dan Latbakjatrat Terpadu Pussenarmed TA 2021. Perangkat prototipe Aldalbak ini diintegrasikan dengan meriam 155 mm M109 A4BE yang belum diinstal perangkat Aldalbak. Prototipe Aldalbak Komputer merupakan hasil Litbanghan TA 2018 dan sudah memperoleh sertifikasi Dislitbangad pada tahun 2019. Perangkat prototipe Aldalbak ini diintegrasikan dengan meriam 155 mm M109 A4BE yang belum diinstal perangkat Aldalbak.

60 komentar:

  1. Balasan
    1. sebelah tu SPH roda tire tak punya, apalagi roda tracked,wkwkwkwk
      merenung kat bucu katil

      Hapus
  2. Pur(wanti) kekal negaramu tukang nyolong

    BalasHapus
  3. Kesian rakyat indon IMF dah bagi tau persiapan bangkrap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asundaru aka asukondar bayar dulu cicilan kredit motor loe ke adira finance....

      Wkwkwkwkwk

      Hapus
    2. Memang anjing pengkhianat satu ini ga punya malu

      Hapus
  4. Mantap,Indonesia lebih maju kehadapan berbanding sebelah ngoahahaha

    BalasHapus
  5. Kesian Jiran sebelah tak ada aset SPH track wheeled cem M109 Paladin ngoahahaha

    BalasHapus
  6. Mantan wakil presiden JK cakap " Presiden selanjutnya susah nak sejahterakan rakyat, kerena hari ini dah terlilit hutang, hari hari habis nak bayar hutang..... Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bayar dulu hutang kredit cicilan honda beat loe tu asukondar aka asundaru

      Wkwkwkwkwk

      Hapus
    2. Dor....ditagih pinjol tuh lu....foto nyebar kemana2 komuk Lau..wakakakaka

      Hapus
    3. Wooiiiii nyet bayar dulu cicilan motormu di adira 🤣🤣🤣

      Hapus
    4. Ngomong opo kuwe pur(wanti)... Sana pakai gincu bibir

      Hapus
  7. Berita pertahanan sebelah langka guys ngoahahaha

    BalasHapus
  8. Sebelah cuma ada meriam tarik lembu ngoahahaha

    BalasHapus
  9. Media eropa, America, dan IMF cakap indon bersiap menuju bangkrap guys... Wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aahhh maca cih ruw, awas ini bulan RAMADHAN lho xaxaxaaxaxaxaxaaxxaxa jangan tebar hoaxs ntar g dpt nasi bungkus xaxaxaxaxaxaxaxaxaa nih🍌🍌🍌🍌🍌😂😂🤣🤣😛😛😛😛

      Hapus
    2. Masa sih ? Mungkin kel lu aja kali yg bangkrut. Makanya lu mo jadi tki. Udah belajar bhs malay.. eh gagal berangkat

      Hapus
    3. Reka2 cerita guna sedapkan hati ya ndor aka ruw ngoahahaha

      Hapus
    4. Njing bayar dulu cicilan motormu di adira 🤣🤣🤣🤣

      Hapus
  10. Sebelah ngeri guys,asetnya ZERO SPH guys wkwkwk

    BalasHapus
  11. Waduh produk 1968 di up 2007, belum punya balistic fire corector system' , alutsista jaman awal Apple baru muncul & komputer barang langka nyaris tidak dikenal ,sekarang segala base computer system' , hebat mirip meriam tarik jaman baheula..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo zaman sekarang barang sepuhpun bs di upgrade setaraf barang keluaran baru bro,Mbah S-60 pun sekarang pun bisa nembak pake komputer bro ngoahahaha

      Hapus
    2. Betul... Bro SIH S-60 udah pakai KOMPUTER MISSION n bisa OTOMATIS FIRE.


      Sih BOFORS di tangan SERBIA jadi SPAAG plus SHORT RANGE SAM

      Hapus
    3. Modernisasi S60 tidak dilanjutkan, cuma beberapa AAG S-60 yang sudah otomatis karena rencananya mau diganti dengan AAG Sky protector 35 MM ( varian skyshield yang dipasang pada Pandur 8x8 )

      Hapus
  12. Media eropa, America n IMF cakap... Kla mamak gempur jual diri di genting Highland resort

    BalasHapus
  13. 6 jenis kontrak yang ditandatangani Kemhan saat peresmian Holding pertahanan Defend ID diantara lain Radar GCI,Zaha,MRO Hercules/kapal perang,amunisi kecil yg semuanya melibatkan industri pertahanan dalam negeri

    https://www.hobbymiliter.com/wp-content/uploads/2022/04/Kerjasama-Pertahanan-1.png

    BalasHapus
  14. Mantap..13 unit Radar GCI buatan PT Len (Persero) sudah dipesan Kemhan untuk TNI AU,Bukti nyata kemandirian Indhan dalam Negeri




    https://www.hobbymiliter.com/12626/defend-id-holding-industri-pertahanan-ri-resmi-disahkan/

    BalasHapus
  15. Kihkih geng MALON Semakin KOYAK dan IRI Dengki guys karena Indonesia Shopping alutsista lagi Wkwkwkwkwkwkwkwkwkw


    ________

    Prabowo mengatakan, dalam peluncuran Defend ID hari ini, Rabu 20 April 2022, terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut.

    Baca Juga: Airbus Sambut Positif Keputusan Pelita Air untuk Operasikan Pesawat Airbus A320

    Pertama, penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN industri pertahanan untuk kemandirian alat, peralatan pertahanan dan keamanan.
    Kedua, penandatanganan kontrak kerjasama antara Defend ID dengan Kementerian Pertahanan. Yaitu kontrak pengadaan 13 unit radar GCI dan pandukungnya antara PT LEN Industri dan Kementerian Pertahanan. Kontrak pengadaan amunisi kaliber kecil antara PT Pindad dan Kementerian Pertahanan. Kontrak MRO modernisasi 12 unit pesawat C-130 antara PT Dirgantara Indonesia dan Kementerian Pertahanan.
    Lalu, kesepakatan MRO dan peningkatan kemampuan serta modernisasi kapal perang TNI AL sebanyak 41 kapal perang antara PT PAL Indonesia dan Kementerian Pertahanan senilai US$ 1,1 miliar.

    Heads of agreement teknologi elektronika pertahanan antara PT LEN Industri dan Tales International SAS Perancis. Memorandum of Understanding (MoU) untuk produksi bersama produk armour assault vehicle antara PT Pindad dengan FNSS Turki.

    Baca Juga: Uji Coba Berhasil, Israel Segera Miliki Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Laser

    Lalu, penandatangan Global Strategic Partnership dan peluncuran kapal cepat rudal serta peresmian pabrik elemented detonator.
    “Dengan adanya Defend ID ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia dan memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri. Baik dari segi kuantitas, sumber daya manusia (SDM), maupun kualitas teknologinya,” ucap Prabowo.

    Editor: Noverius Laoli

    BalasHapus
  16. Pindad sepakat melakukan join Production ZAHA dengan FNSS untuk menggantikan APC BTR 50 Marinir TNI AL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo beneran nanyak Proyek Pindad nih ke depan,fasilitas produksi harus di upgrade atau ditambah lagi

      Hapus
    2. Pindad bisa bikin pabrik baru di lampung ....

      Hapus
  17. APBN indonesia surplus 10T lebih mayan buat dp dp lontong apa rafale

    BalasHapus
  18. Berita bagus untuk pertahanan Indonesia hari ini

    1. peresmian DEFEND ID
    2. Join Production Zaha oleh PT Pindad
    3. Launching KCR #6/KRI Panah 626 oleh PT PAL
    4. Kontrak 13 unit Radar GCI dari PT Len untuk TNI AU
    5. Kontrak MRO untuk 12 unit C130 Hercules untuk GMF Aerosia
    6. Kontrak MRO 41 unit Kapal perang untuk PT PAL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gank PEMBUAL sebelah makin koyak dan panas melihat pencapaian yg sekarang guys NGOAHAHAHA

      Hapus
    2. Iya betul.....Tank Amphibi ZAHA pesanan TNI AL akan dibuat oleh PT PINDAD 🙂

      Hapus
    3. 13 unit Radar GCI dari PT Len produk dalam negri akan DI BELI Ya...sama Kemenhan

      Mana kala geng MALON produk nya bukan di beli malah DI SEWA...parah guys.wkwkwkwk

      Hapus
    4. Kebutuhan ideal radar GCI untuk INDONESIA ada 30 unit lebih yang segera harus dilengkapi 🙂

      Hapus
    5. Punya malon wajar di sewa orang tampal stiker dak punya kuality hanya tuk menutup malu saje tampal stiker and claim sana sini panik..

      Hapus
  19. Yang mantaaaap itu.....YON ARMED akan dipersenjatai Rudal Balistik Jarak Menengah ( 280 km ) dari tipe BORA/KHAN buatan ASELSAN....ini membuat tambah oke, perpaduan BORA, CAESAR plus M109 A4BE 🙂

    BalasHapus
  20. Diharapkan RHAN 450 ( 200 km ) bisa segera menjadi rudal guna mendampingi BORA/KHAN yang kendaraan peluncurnya dibuat oleh PT PINDAD 🙂

    BalasHapus
  21. Mat Rempit 20 April 2022 16.32

    Kalo zaman sekarang barang sepuhpun bs di upgrade setaraf barang keluaran baru bro,Mbah S-60 pun sekarang pun bisa nembak pake komputer bro ngoahahaha.

    "TAPI NURI MALON GIMANA CERITANYA..."

    wkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo Nuri sudah expired dan lapok gk bs di upgrade lg bro ngoahahaha

      Hapus
  22. Mantap latihan terus TNI, pakai alat mahal, tak seperti sebelah sepi latihan

    BalasHapus
  23. Kelakuan si Gempurwira dibahas militer tapi komen gak nyambung. Tinggal di Indonesia bukannya komen positif malah buruk sama negara sendiri, ni org pengkhianat negara apa gimana 😄

    BalasHapus
  24. Sementara kerajaan pasir berdengung masih di dalam alam fantasi nak macam alutsista, industri pertahanan Malon pon tak bekembang cepat, lembab seperti siput babi 😁

    BalasHapus
  25. Ada anak lonte yg sok koment @gempurwira yg bisanya cuma ngtroll padahal turunan orang goblok

    BalasHapus
  26. Joint Production Zaha antara FNSS dengan Pindad.....wowwww...amazing

    Bulan baik banyak berkahnya....

    BRAVO Defend ID !

    BalasHapus