02 Desember 2025

89 Personel TNI AU Ikuti Pelatihan CH-4 Batch 2 di China

02 Desember 2025

Pelatihan CH-4 batch 2 dilangsungkan di ALIT, China selama 10 pekan (photos: TNI AU)

TNI Angkatan Udara terus mendorong peningkatan kualitas sumber dayanya untuk mengawaki sejumlah alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) terbaru. Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui pelatihan CH-4 batch 2 yang resmi dimulai di Taizhou, China, pada Selasa (25/11/2025).


Sebanyak 89 personel mengikuti program ini di bawah pimpinan Letkol Pnb Lucky Candra Yudistira dan Letkol Pnb Chaerul Dinata, S.A.P. Pelatihan yang digelar oleh Aerospace Long-March International Trade Co., Ltd. (ALIT) ini dijadwalkan berlangsung selama 10 minggu.


Selama pelatihan, peserta akan mempelajari materi pengoperasian pesawat CH-4, mulai dari sistem kendali hingga prosedur misi, sebagai bekal untuk mendukung pelaksanaan tugas dan kesiapan operasional di lapangan.


Upaya peningkatan kompetensi ini sejalan dengan program prioritas TNI AU yang kini menempatkan peningkatan sumber daya manusia sebagai salah satu dari lima prioritas.

01 Desember 2025

Acceptance Ceremony Pesawat Tempur MRCA Rafale Batch Pertama TNI AU dari Dassault Aviation

01 Desember 2025

Batch pertama Rafale TNI AU terdiri dari 3 pesawat tempur (phottos: TNI AU)

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Ir. Tedi Rizalihadi S., M.M., mewakili Kasau Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., menghadiri acceptance ceremony pesawat tempur MRCA Rafale batch pertama untuk Indonesia di fasilitas produksi Dassault Aviation, Merignac, Bordeaux, Jumat (28/11/2025).


Kehadiran Wakasau menandai langkah penting dalam modernisasi alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) TNI AU.

Dalam sambutannya, Wakasau menyampaikan apresiasi atas kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Prancis. “Acceptance ceremony hari ini merupakan langkah penting dalam peningkatan kekuatan udara Indonesia. Kami mengapresiasi komitmen Dassault Aviation serta dukungan Safran dan Thales dalam memastikan kualitas dan kesiapan Rafale yang akan memperkuat TNI AU,” ujar Wakasau.


Seremoni penerimaan mencakup pemaparan teknis sistem pesawat, pemeriksaan fisik pesawat dan dokumen airworthiness, serta pembahasan terkait kesiapan operasional, pemeliharaan, logistik, dan sustainment Rafale.

Tiga pesawat yang diserahterimakan merupakan varian dual seater dengan nomor T-0301, T-0302, dan T-0303. Ketiganya dijadwalkan diterbangkan langsung dari Prancis ke Indonesia pada Januari 2026.


Serah terima ini menjadi langkah maju bagi TNI AU dalam mengoperasikan pesawat tempur multirole generasi terbaru sekaligus memperkuat hubungan strategis Indonesia–Prancis di bidang pertahanan.

Delegasi Indonesia terdiri dari Asintel Kasau, Asrena Kasau, Kadisadaau, Atase Pertahanan RI di Prancis, perwakilan Kementerian Pertahanan, Kasatgas MRCA Rafale, serta tim acceptance dan pre-shipment. Kehadiran delegasi tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan kualitas dan keamanan pesawat sebelum diberangkatkan ke Indonesia.


Dari pihak Dassault Aviation, acara dihadiri oleh Senior Vice President Military Export Contracts Frédéric Baup bersama jajaran eksekutif dan teknis, serta perwakilan Safran dan Thales selaku penyedia mesin, avionik, sensor, dan komponen utama pesawat Rafale.

Selain mengikuti prosesi penerimaan, delegasi TNI AU meninjau fasilitas produksi Merignac dan membahas tahapan berikutnya menjelang ferry flight ke Indonesia. Wakasau juga bertemu personel TNI AU yang tengah menjalani pelatihan pilot dan maintenance di fasilitas tersebut.

HHI Launches Philippines' Second OPV

01 Desember 2025

BRP Rajah Lakandula second (PS-21) the second the Rajah Sulayman-class offshore patrol vessel being built for the Philippine Navy at HD HHI's Ulsan Shipyard (photos: DFA)

Launch of BRP Rajah Lakandula Highlights Strong PH-ROK Defense Partnership

SEOUL  – The Philippine Embassy in Seoul, led by Ambassador-designate Bernadette Therese Fernandez, joined the official launching of the BRP Rajah Lakandula on 20 November 2025 at the HD Hyundai Heavy Industries (HHI) shipyard in Ulsan, highlighting the expanding strategic and economic significance of the Philippine–Republic of Korea defense partnership, particularly in the area of defense industrial cooperation. 

Representing the Philippines in the ceremony were Navy Vice Commander MGen Edwin E. Amadar, AFP Vice Chief of Staff LtGen Jimmy D. Larida, and Defense Procurement Service Chief Atty. Effie R. Agsaoay. The Ambassador-designate was also accompanied by officers of the Embassy, First Secretary and Consul Flaureen Dacanay, Third Secretary and Vice Consul Reisha Olavario, and Philippine Defense Attaché to the ROK Col. Don Templonuevo. HD HHI was led by President/COO of Naval & Medium Size Ship Building Business Unit Joo Wonho.

In his remarks, Vice Commander Amadar emphasized that the vessel’s launch demonstrates the Philippine Navy’s commitment to a modern, credible, and self-reliant force capable of safeguarding national and regional stability. He also highlighted that the OPV program reflects the growing trust and cooperation between the Philippines and the ROK, built on shared values and a vision for long-term peace and security.

Designed for long-range and sustained operations, the BRP Rajah Lakandula will support anti-smuggling, anti-piracy, disaster relief, and extended patrols across the Philippine Exclusive Economic Zone, significantly expanding Philippine maritime security coverage.

Ambassador-designate Fernandez, in a ceremonial toast, reaffirmed that defense cooperation with the Republic of Korea is now an essential pillar of bilateral relations. She emphasized that naval modernization not only strengthens the Philippines’ security posture but also stimulates economic activity, facilitates technology partnerships, and supports Filipino workers in the ROK’s shipbuilding sector. In her discussions with HHI leadership, the Ambassador-designate commended the early delivery of Philippine vessels and underscored the importance of worker welfare and sustained defense industrial cooperation.

The BRP Rajah Lakandula launch is a tangible example of how strategic defense partnerships can deliver both security capabilities and long-term economic value. The Philippine Embassy will continue to advance these priorities as part of its broader mandate to strengthen PH–ROK strategic partnership in the years ahead.

(DFA)

Kemhan Ungkap 20 Pesawat C-130 Hercules Tipe H Dimodernisasi PTDI-GMF

01 Desember 2025

Pesawat C-130 Hercules TNI disebar dalam tiga skuadron: Skadron Udara 31 di Lanud Halim Perdanakusuma-Jakarta, Skadron Udara 32 di Lanud Abdulrachman Saleh-Malang, Skadron Udara 33 di Lanud Sultan Hasanuddin-Makassar (photos: TNI AU)

Bandung (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengungkapkan pesawat C-130 Hercules tipe H yang dioperasikan oleh TNI AU yang saat ini berjumlah sekitar 20 unit, akan dimodernisasi dan diremajakan oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia.

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Modernisasi C-130 Kolonel Arif Djoko menjelaskan dua entitas industri aviasi dalam negeri itu sama-sama diberdayakan dan mendapatkan proyek modernisasi sembilan pesawat.

"Kementerian Pertahanan itu memang ingin memberdayakan industri pertahanan yang kita miliki, makannya dilibatkan GMF dan PTDI yang sama-sama mendapat kontrak sembilan pesawat. Sementara sisanya nanti kita kontrakkan lagi," kata Arif di Kompleks PTDI Bandung, Rabu.

Pesawat-pesawat C-130 Hercules tipe H ini, lanjut Arif, berasal dari pengadaan tahun 1980-1982, atau telah berusia lebih dari 40 tahun dengan jam terbang mendekati 45.000 jam, sehingga perlu dilakukan pembaharuan.

Adapun langkah modernisasi yang dilakukan pada semua tipe H ini, adalah pergantian Center Wing Box Replacement (CWBR) yang telah habis masa pakainya dan Avionic Upgrade Program (AUP) atau peningkatan perangkat avionik dari analog ke digital, dengan nilai kontrak sekitar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,4 triliun.


"Sehingga nanti diharapkan untuk tipe H ini semuanya bisa diganti center wing box-nya karena rata-rata usianya sudah habis semua. Sehingga nanti ke depannya tipe H bisa ada perpanjangan usia sampai 15 tahun lagi untuk bertugas dalam operasi baik dalam dan luar negeri," tutur Arif.

Diketahui, proyek pengerjaan modernisasi dan peremajaan sembilan unit C-130 Hercules di PTDI sendiri dimulai dengan ditandai kedatangan unit pertama di hanggar Aircraft Services (ACS), PTDI Bandung, Rabu.

Dengan kemampuan dan fasilitas yang telah disiapkan dan sepenuhnya berbasis di Indonesia, program ini dinilai sekaligus memperkuat kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan modernisasi pesawat angkut berat strategis TNI AU, yang berperan penting dalam misi logistik, operasi kemanusiaan, dan pertahanan negara.

Sementara bagi PTDI, pelaksanaan modernisasi C-130 di dalam negeri menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri, serta mempercepat siklus pemeliharaan pesawat-pesawat TNI AU.

"Bagi PTDI, program ini merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan kompetensi teknis, peningkatan kemampuan produksi komponen, serta penguatan ekosistem industri pertahanan dirgantara nasional," kata Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal di lokasi yang sama.

30 November 2025

2 Kor Armor Diraja (KAD) Terlibat Eksesais Railguard Tahun 2025

30 November 2025

Eksesais Railguard 2025 dengan 6 Gempita 8x8 kanon 30mm dan ATGW (photos: TDM)

KLUANG – Eksesais Railguard Tahun 2025 telah berlangsung dengan jayanya di kawasan operasi KTMB Kluang, Johor bermula 26 hingga 27 November 2025, melibatkan 2 Peg dan 20 Anggota LLP bersama 6 buah KJA GEMPITA Varian 30 mm dan ATGW di bawah pimpinan Lt Muhammad Ikram bin Zailani, selaku Pemimpin Trup dari Rejimen Kedua Kor Armor Diraja (2 KAD).


2 KAD selaku Ketua Segmen Pengiring dan Keselamatan yang bertanggungjawab menyelaras perlindungan ke atas aset dan laluan kritikal kereta api merangkumi aspek kawalan kawasan, keselamatan pergerakan, perlindungan konvoi serta pengurusan ancaman sepanjang laluan operasi.


Eksesais ini secara langsung menguji kompetensi krew dalam mengendalikan prosedur keselamatan laluan, tindakan segera terhadap ancaman, kawalan sekuriti kawasan, serta ketepatan koordinasi dengan elemen sokongan melalui konsep Combined Arms.

AS Kerahkan MQ-9A Reaper ke Filipina

30 November 2025

MQ-9A Reaper UAV MALE yang dioperasikan skuadron VMU-1 USMC (photo: GA-ASI)

AS untuk sementara mengerahkan sejumlah UAV MQ-9A Reaper medium-altitude long-endurance (MALE) General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) yang tidak disebutkan jumlahnya ke Filipina.

Seorang juru bicara US Indo-Pacific Command (INDOPACOM) mengatakan kepada Janes pada bulan November, "Atas permintaan pemerintah Filipina, Skuadron Kendaraan Udara Nirawak Marinir 1 (VMU-1) untuk sementara dikerahkan ke Filipina untuk mendukung keamanan maritim regional Filipina melalui kewaspadaan domain maritim bersama (MDA)."

VMU-1 adalah skuadron Korps Marinir AS (USMC) yang khusus mengoperasikan MQ-9A Reaper. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa MQ-9A Reaper yang dikerahkan ke Filipina tidak bersenjata dan akan digunakan semata-mata untuk memperkuat intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).

“MQ-9A menyediakan gambaran operasi yang sama bagi pasukan Filipina dan AS untuk merencanakan dan melaksanakan misi secara efektif. MQ-9A menyediakan video gerak penuh, pengawasan area luas, dan kemampuan radar yang memungkinkan pasukan gabungan kami untuk menggunakan informasi real-time selama perencanaan kontingensi. MQ-9A memainkan peran penting dalam keamanan maritim dan misi pengendalian pengawasan permukaan, serta meningkatkan efektivitas operasi,” tambah juru bicara tersebut.

Menurut spesifikasi perusahaan, MQ-9A Reaper memiliki panjang 11 m, lebar sayap 20 m, ketinggian operasi maksimum 50.000 kaki, daya tahan maksimum 27 jam, dan berat lepas landas maksimum 4.763 kg. Menurut militer AS, UAV ini dilengkapi dengan sistem elektro-optik/inframerah (EO/IR) Raytheon Multi-Spectral Targeting System (MTS)-B, radar multimode GA-ASI Lynx, radar maritim multimode, sistem identifikasi otomatis (AIS), dan relai komunikasi.

Skadron Teknik 021 Serahkan Kembali 2 Pesawat CN-235 Milik Skadron Udara 27 Setelah Selesai Menjalani Pemeliharaan

30 November 2025

Pesawat angkut CN-235 A-2304 kembali bertugas di Skadron Udara 27 (photos: TNI AU)

Serah Terima Pesawat A-2304 Setelah Melaksanakan Pemeliharaan Tingkat Sedang di Skadron Teknik 021

Jakarta, Komandan Skadron Teknik 021 Letkol Tek Yanwar Nur Maulidi, S.T., M.M., M.Han. Melaksanakan Serah Terima Pesawat CN-235 No. Reg. A-2304 di Apron Timur Skadron Teknik 021.


Cendrawasih 04 melaksanakan pemeliharaan "Paket B-5, Harsus 09 dan Sirkulasi LH Engine" yang dilaksanakan oleh teknisi-teknisi handal Skadron Teknik 021 dan telah melaksanakan Test Flight dengan hasil baik.


Dengan selesainya pemeliharaan tingkat sedang ini, Pesawat A-2304 kembali menjadi tulang punggung Skadron Udara 27 Lanud Manuhua, Biak sebagai mata dan perisai udara dari timur.


Pesawat ini juga akan kembali bertugas untuk mendukung operasi yang dilaksanakan guna mewujudkan TNI-AU AMPUH. (SkadronTeknik021

Pesawat angkut intai CN-235 AI-2317 kembali bertugas di Skadron Udara 27 (photos: TNI AU)

Serah Terima Pesawat AI-2317 Setelah Melaksanakan Pemeliharaan Tingkat Sedang di Skadron Teknik 021

Jakarta, Komandan Skadron Teknik 021 Letkol Tek Yanwar Nur Maulidi, S.T., M.M., M.Han. Melaksanakan Serah Terima Pesawat CN-235 No. Reg. AI-2317 di Apron Timur Skadron Teknik 021. Cendrawasih 17 melaksanakan pemeliharaan “ Check B-8, Harsus 09, Riksus dan Install L/H and R/H Engine” yang dilaksanakan oleh teknisi-teknisi handal Skadron Teknik 021 dan telah melaksanakan Test Flight dengan hasil baik.


Dengan selesainya pemeliharaan tingkat sedang ini, Pesawat AI-2317 kembali menjadi tulang punggung Skadron Udara 27 Lanud Manuhua, Biak sebagai mata dan perisai udara dari timur. 


Pesawat ini juga akan kembali bertugas untuk mendukung operasi yang dilaksanakan guna mewujudkan TNI-AU AMPUH. (SkadronTeknik021)