18 Juni 2025

Republikorp Lakukan Penanda-tangan Kerja Sama dengan Mitra Globalnya

19 Juni 2025

Rudal Atmaca, rudal Cakir dan kit bom presisi Teber (akan dibuat di Indonesia oleh JV Roketsan-Republikorp (photo: Defense Studies)

Semangat kolaborasi dan inovasi pertahanan mempertemukan banyak pihak dalam suatu acara besar, yaitu Indo Defence.

Dalam suasana yang penuh antusiasme, para pengunjung mengeksplorasi sistem, platform, dan solusi teknologi yang dikembangkan untuk menjawab tantangan keamanan yang semakin kompleks.

Momen ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor, keterbukaan terhadap gagasan baru, dan kesiapan dalam mengembangkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan pertahanan masa kini dan mendatang.

Barzan (Qatar)

Republikorp, melalui anak usahanya RAI (Republik Armamen Industri), secara resmi menandatangani Joint Venture Agreement (JVA) dengan Barzan Holdings untuk membangun fasilitas manufaktur amunisi di Indonesia, serta Framework Agreement untuk pengembangan senapan serbu ARQ-160.

Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem produksi pertahanan dalam negeri dan membuka peluang transfer teknologi yang berdampak bagi kemajuan industri nasional.

Penandatanganan JVA ini menandai komitmen bersama dalam mendukung produksi dalam negeri, perakitan lokal, serta keberlanjutan teknologi rudal di Indonesia sebagai bagian dari visi besar menuju kemandirian industri pertahanan nasional. (Republikorp)

Roketsan (Turki)

Republikorp, melalui langkah strategis bersama ROKETSAN—perusahaan sistem pertahanan terkemuka asal Turki—resmi menandatangani Joint Venture Agreement untuk pengembangan teknologi rudal di Indonesia.

Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya Republikorp dalam memperkuat daya saing industri pertahanan nasional.

Joint Venture ini menandai komitmen jangka panjang dalam membangun ekosistem pertahanan yang mandiri, kuat, dan berorientasi masa depan, sejalan dengan visi besar Indonesia dalam menciptakan kemandirian teknologi pertahanan melalui kolaborasi global yang tepat sasaran. (Roketsan)

Leonardo (Italia)

Republikorp melalui PT Republik Aero Dirgantara dengan bangga menjalin kolaborasi bersama Leonardo S.p.A., perusahaan pertahanan global asal Italia. Kemitraan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kapabilitas dirgantara Indonesia melalui alih teknologi, peningkatan kapasitas produksi, serta pengembangan sistem Enhanced ISR&C untuk mendukung kekuatan AEW&C TNI AU.

Melalui kerja sama ini, Indonesia tidak hanya memperoleh akses terhadap teknologi pertahanan kelas dunia, tetapi juga membangun fondasi kemandirian industri dirgantara nasional yang berorientasi pada inovasi, keunggulan teknis, dan daya saing global. (Republikorp)

Kapal selam mini dari Drass Galeazzi (image: Drass)

CSG (Ceko)

Republikorp resmi menjalin kemitraan strategis dengan CzechSlovak Group (CSG) melalui penandatanganan Joint Venture Agreement di hari kedua Indo Defence 2024. Kolaborasi ini membuka peluang penguatan industri pertahanan darat, sekaligus memperluas cakupan layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Indonesia secara signifikan.

Melalui kemitraan ini, Republikorp memperkuat kemandirian logistik pertahanan nasional serta meningkatkan efisiensi operasional dan kesiapan tempur melalui dukungan teknis yang lebih cepat, andal, dan berbasis industri dalam negeri. (Republikorp)

Tatra Export (Ceko)

Pada hari kedua Indo Defence 2024, Republikorp menandatangani sejumlah kerja sama penting dengan mitra global seperti Leonardo, Drass Galeazzi, CzechSlovak Group, dan Tatra Export.

Kami juga menyambut semua yang mengunjungi booth untuk melihat berbagai inovasi pertahanan yang sedang dikembangkan. Langkah ini menjadi wujud nyata komitmen kami untuk memperkuat kapasitas dalam negeri melalui alih teknologi, pengembangan industri, dan inovasi berkelanjutan. (Republikorp)

TNI AL Akan Mengevaluasi Prototipe Kapal Rudal Siluman PT Palindo

18 Juni 2025

Kapal rudal siluman trimaran PT Palindo tampak samping (photo: Janes)

Perusahaan Republik Palindo telah memasuki negosiasi untuk memasok TNI AL dengan prototipe evaluasi kapal rudal siluman dari perusahaan tersebut, yang telah dikembangkan dengan bantuan dari produsen senjata Turki Roketsan.

Berbicara kepada Janes di pameran Indo Defence 2025 di Jakarta, seorang perwakilan dari perusahaan tersebut mengatakan bahwa negosiasi untuk kontrak ini diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2025.

Berdasarkan kontrak tersebut, Republik Palindo, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Palindo Marine, akan memasok TNI AL dengan prototipe awal yang akan digunakan untuk mengevaluasi kemampuan pelayaran dan manuver kapal tersebut.

Kapal rudal siluman trimaran PT Palindo tampak depan (photo: Army Recognition)

Nantinya, Angkatan Laut juga diharapkan untuk mendapatkan unit prototipe lain yang akan digunakan untuk mengevaluasi kemampuan tempur kapal rudal siluman tersebut, termasuk yang akan menyebarkan dan meluncurkan varian rudal jelajah Çakır yang diluncurkan dari permukaan milik Roketsan, kata perwakilan tersebut.

Namun, tonggak sejarah ini akan membutuhkan kontrak terpisah dengan Roketsan untuk sistem persenjataan tersebut, tambahnya.

Varian rudal jelajah Çakır yang diluncurkan dari permukaan memiliki jangkauan maksimum sekitar 100 km dan dapat dilengkapi dengan beberapa jenis muatan termasuk hulu ledak berdaya ledak tinggi, semi-penembus lapis baja, fragmentasi ledakan, dan termobarik.

Kapal rudal siluman trimaran PT Palindo tampak belakang (photo: Defense Studies)

Kapal rudal siluman tersebut akan memiliki lambung dan superstruktur trimaran serat komposit, yang mengurangi tanda radarnya, kata perwakilan Republik Palindo.

Panjang keseluruhannya 20 m dan lebarnya 7,9 m. Didukung oleh mesin diesel yang menggerakkan satu baling-baling, kapal tersebut memiliki kecepatan tertinggi sekitar 60 knot.

Kapal ini dapat menampung dua awak, tetapi ada rencana untuk melengkapi kapal dengan kemampuan untuk beroperasi secara otonom .

Boeing, RAAF Demonstrate MQ-28 Teaming with E-7A Wedgetail

18 Juni 2025

Two uncrewed MQ-28 aircraft controlled by single operator onboard an E-7A Wedgetail, successful trial validates key interoperability requirement to meet operational capability (image: Boeing)

WOOMERA, South Australia -- In a first of its kind demonstration, Boeing [NYSE: BA] and the Royal Australian Air Force (RAAF) have successfully conducted a mission against an airborne target using two in-flight MQ-28 Ghost Bat aircraft and a third digital aircraft, all controlled from an airborne E-7A Wedgetail.

During the mission, a single operator onboard the E-7A took control of the uncrewed MQ-28s emulating the role they play in flying ahead of and protecting crewed assets.

"This trial demonstrates family-of-systems integration, the strength of our open systems architecture, and is a critical first step towards integrating mission partners' software and communications systems natively into the E-7A Wedgetail," said Glen Ferguson, director MQ-28 Global Programs.

"It not only validated a key element of the MQ-28 concept of operations, but also how collaborative combat aircraft can expand and enhance the role of the E-7A to meet future force requirements.

"It is another tangible proof point of the maturity of our program."

Australian Minister for Defence Industry The Honourable Pat Conroy MP acknowledged the milestone saying, "The Ghost Bat has the potential to turn a single fighter jet into a fighting team, with advanced sensors that are like hundreds of eyes in the sky."

The software was jointly developed and implemented by Boeing Defence Australia, Defence Science and Technology Group and the U.S. Air Force Research Laboratories.

"It has been an exceptional collaborative effort across organisations from government, contractors, and global partners," said Adam Tsacoumangos, director of Air Dominance Programs for Boeing's Phantom Works.

This trial is part of a series of events with RAAF assets throughout this year, collectively known as Capability Demonstration 2025 (CD25).

CD25 will demonstrate MQ-28 operational effectiveness and how collaborative combat aircraft will integrate and operate with RAAF crewed assets.

Future events will involve teaming with other assets, including F/A-18F and F-35.

A leading global aerospace company and top U.S. exporter, Boeing develops, manufactures and services commercial airplanes, defense products and space systems for customers in more than 150 countries. Our U.S. and global workforce and supplier base drive innovation, economic opportunity, sustainability and community impact. Boeing is committed to fostering a culture based on our core values of safety, quality and integrity.  

Helikopter Bell-412 TNI AL Akan Dimodifikasi, Tambah Sonar untuk Deteksi Kapal Selam

18 Juni 2025

Helikopter Bell 412 TNI AL (photo: Haozhe Peng)

Jakarta, IDM – Helikopter milik TNI AL, yakni Bell-412 akan dilakukan modifikasi untuk menambah kemampuan mendeteksi kapal selam.

Hal itu diungkapkan dalam kunjungan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda Bayu Alisyahbana di pameran alutsista Indo Defence 2024, beberapa waktu lalu.

Helikopter Bell 412 EPI ASuW AL Maroko (photo: FAR Morocco)

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Puspenerbal Kolonel Laut (KH) Rohman Arif, mengatakan rencananya helikopter Bell-412 akan dimodifikasi dengan dilengkapi dipping sonar.

Adapun dipping sonar merupakan jenis sonar portabel yang diturunkan ke laut dari helikopter dan kemudian diangkat setelah melakukan pemindaian. Sistem ini menyediakan sensor deteksi ringan dan mudah dipindahkan untuk menemukan dan melacak kapal selam.

Helikopter Bell 412 EPI ASuW AL Maroko beserta tambahan Anti Submarine Warfare (ASuW) mission sytem (photo: Komarmies)

“(Dalam kunjungan di Indo Defence) Danpuspenerbal diskusi terkait modifikasi helikopter Bell-412 yang akan dilengkapi dipping sonar Helras dalam program kerja sama dengan PT DI,” kata Rohman dalam keterangannya, dikutip Senin (16/6).

Selain itu, selama kunjungan di Indo Defence, Danpuspenerbal juga meninjau langsung sistem persenjataan helikopter untuk TNI AL di stand PT Mandira Jaya Abadi. Namun, ia tak menjelaskan lebih rinci mengenai persenjataan yang direncanakan terpasang di Bell-412.

L3 Harris Long-Range Active Sonar (HELRAS) pada Bell 412 EPI ASuW AL Maroko (photo: Komarmies)

Sebelumnya, PT DI dan Bell Textron menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Indo Defence, Rabu (11/6) untuk pengembangan helikopter misi khusus dalam mendukung berbagai jenis operasi yang tidak terbatas pada evakuasi medis, pencarian dan penyelamatan (SAR) hingga pengintaian bersenjata.

Direktur Pelaksana Bell Textron untuk Asia-Pasific David F. Sale, mengungkapkan dalam pengembangan helikopter tersebut PT DI akan bertindak sebagai integrator perlengkapan misi.

Panel pilot Bell 412 EPI ASuW AL Maroko (photo: Komarmies)

“MoU yang baru kita lakukan adalah terkait helikopter misi khusus. Bell memiliki kapabilitas untuk mempersenjatai helikopter kami agar menjadi platform dengan kemampuan tertentu,” ungkap Sale kepada Indonesia Defense Magazine, Kamis (12/6).

“Kami dapat membuatnya menjadi helikopter layanan medis darurat hingga helikopter serang ringan. Semuanya berdasarkan keinginan pengguna akhir, baik itu angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Kami bekerja sama dengan PTDI dan bagian integrasi untuk mengembangkan solusi bagi pengguna,” imbuhnya.

Panel mission officer Bell 412 EPI ASuW AL Maroko (photo: Komarmies)

Selain itu, PT DI dan Bell Textron akan bekerja sama dalam kualifikasi sistem, khususnya pada pengembangan sistem persenjataan yang terintegrasi dan disertifikasi oleh Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA) agar dapat memenuhi standar keamanan dan kualitas untuk operasional TNI.

“Kami akan bekerja sama dengan PTDI, dengan teknisi mereka dan teknisi kami, sehingga mereka akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Atau mereka akan mendapatkan teknologi tambahan yang mampu membantu mereka mensertifikasi pesawat tersebut,” kata Sale. 

(IDM)

17 Juni 2025

TNI AL Perkuat Pertahanan dengan UUV Pendeteksi Ranjau

18 Juni 2025

Jalarov produksi Sangkuriang Internasional (photo: Kompas)

TNI AL perkuat pertahanan dengan kapal selam tanpa awak anti ranjau

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali ingin memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) kapal patroli dengan kapal selam tanpa awak pendeteksi ranjau.

Hal tersebut dikatakan Ali ketika mengunjungi salah satu booth milik Sangkuriang Internasional di gelaran pameran alutsista Indo Defence 2025, di Jakarta, Jumat.

"Kalau kapal patroli baik yang berawak maupun tanpa awak, unmanned surface vehicle maupun yang unmanned underwater vehicle atau autonomous,” kata Ali.

Ali pun sempat melihat beberapa produk yang ada dijajakan dalam booth tersebut. Perhatian Ali pun tertuju pada satu produk yakni Jalarov S11.


Jalarov S11 adalah kapal selam tanpa awak yang berfungsi untuk mendeteksi ranjau aktif yang ada di dalam laut.

Tidak hanya itu, kapal selam buatan dalam negeri tersebut juga dapat berfungsi untuk meledakkan ranjau aktif dalam laut.

Direktur R&D Sangkuriang Internasional Agung Aswamedha mengatakan produk tersebut cocok untuk memperkuat TNI AL. Kapal tanpa awak itu dapat menunjang kerja dua kapal buru ranjau buatan Jerman, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.

"Jadi, memang ini dibutuhkan untuk kebutuhan mission profile. Karena kami sebagai grup perusahaan, kami fokus untuk men-support TNI AL,” kata Agung saat ditemui di lokasi.


Agung mengaku Ali sangat tertarik dengan produk karena fungsinya yang efektif dan diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.

Dengan diproduksi dalam negeri, lanjut Agung, Ali tidak perlu khawatir kesulitan mencari suku cadang dan ketika ingin meningkatkan (mengupgrade) teknologi drone bawah air tersebut.

Saat ditanya berapa jumlah unit yang akan dibeli oleh TNI AL, Agung belum bisa menjelaskan secara rinci kepada awak media. Dia hanya memastikan pengadaan unit tersebut sedang dalam proses hingga saat ini.

Sebelumnya, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya berencana memperkuat pangkalan angkatan laut (Lanal) dengan alutsista baru buatan dalam negeri.

Kapal buru ranjau buatan Jerman, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 (photo: Kemhan)

"Apabila (kapal patroli) itu bisa dibangun dari dalam negeri maka akan kita maksimalkan yang dari dalam negeri sehingga kita mudah dalam meng-upgrade peralatan tersebut," kata Ali dalam jumpa pers pemusnahan narkoba seberat dua ton di Batam, Kamis (12/6).

Menurut Ali, penguatan alutsista di setiap pangkalan TNI AL di beberapa daerah perlu dilakukan guna memperkuat sistem patroli laut di kawasan perbatasan.

Ali sendiri mengakui dalam gelaran pameran Indo Defence yang saat ini sedang berlangsung di Kemayoran, banyak pihak perusahaan asing yang menawarkan TNI AL produk kapal patroli dan teknologi pengawasan baru.

Hariff Defense Bakal Perkuat BMC Kirpi Turki dengan BMS CY-16H

18 Juni 2025

Sistem manajemen pertempuran/BMS Hariff CY-16H (photos: Hariff)

JAKARTA - Hariff Defense (PT Hariff Dipa Persada), produsen BMS CY-16 H (Battlefield Management System) dan Datalink CY16H (TNI-AD) bakal berpartisipasi dalam kolaborasi strategis melalui kontrak pengadaan Multipurpose Armoured Vehicle (MPAV). Hal itu dalam upaya memperkuat kapabilitas pertahanan nasional. 

Adapun kontrak tersebut merupakan hasil kerja sama antara PT Indonesian Defense and Security Technologies (IDST) dan BMC. IDST adalah perusahaan industri pertahanan yang merupakan mitra strategis Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam pengembangan industri pertahanan nasional. 


Sedangkan BMC adalah produsen kendaraan militer asal Turki yang dikenal luas melalui produk unggulannya, Kirpi. “Kerja sama ini adalah bentuk kontribusi kami dalam membangun ekosistem pertahanan yang lebih tangguh dan adaptif, serta menunjukkan bahwa produk dalam negeri memiliki kapabilitas dan nilai saing tinggi,” kata President Director Hariff Defense (PT.Hariff Dipa Persada) Adi Nugroho, Rabu (11/6/2025).

Dia menuturkan, langkah ini menjadi tonggak penting dalam sinergi antara industri pertahanan dalam negeri dengan mitra internasional, yang tidak hanya membuktikan kemampuan teknologi lokal untuk bersaing di kancah global, tetapi juga mendukung percepatan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Kendaraan militer BMC Kirpi (photo: BMC)

BMS CY-16H merupakan digitalisasi manajemen pertempuran, di mana seluruh data perencanaan dan dinamika di medan operasi dapat dengan mudah dipantau pada layar BMS lewat tanda-tanda taktis. Saat ini, BMS CY-16H telah terimplementasi pada kendaraan-kendaraan tempur dan taktis milik TNI-AD: Leopard, Medium Tank Pindad, Anoa, dan Pandur.

Dengan terus mendorong inovasi dan kemitraan strategis, Hariff Defense berkomitmen untuk menjadi bagian dari transformasi pertahanan Indonesia yang modern, mandiri, dan berdaya saing global. Sekadar diketahui, Hariff Defense Hariff Defense (PT Hariff Dipa Persada) merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang sistem kontrol, telekomunikasi, dan solusi teknologi pertahanan.

Sistem manajemen pertempuran/BMS CY-16H (photo: Hariff Defense)

Dikenal dengan motonya, "Determination on Technology, Proven", PT Hariff telah menjadi mitra strategis bagi berbagai instansi pertahanan dan pemerintah dalam pengembangan solusi teknologi yang andal dan adaptif. 

Hariff Defense merupakan salah satu peserta pameran pertahanan Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Stan Hariff Defense terletak di PT Indonesian Defense and Security Technologies (IDST) Hall D Nomor 060.

AS Berikan Ijin Pengalihan F/A-18C/D Hornet Kuwait kepada Malaysia

17 Juni 2025

Setelah ijin AS diberikan, Kuwait kini menunggu kiriman pesawat F/A-18E/F Super Hornet untuk menggantikan F/A-18C/D agar dapat dialihkan ke Malaysia (photo: IISS)

Pembelian pesawat bekas, RMAF bahas dengan KAF

KUANTAN - Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) akan memulai pembahasan dengan Angkatan Udara Kuwait (KAF) dalam waktu dekat terkait pembelian 30 pesawat tempur F/A-18C Hornet bekas milik Kuwait.

Kepala Angkatan Udara, Jenderal Tan Sri Mohd Asghar Khan Goriman mengatakan, izin telah diberikan oleh Amerika Serikat, sebagai produsen awal pesawat tersebut.

Bahkan, pemerintah Kuwait juga telah memberikan tanggapan positif untuk memulai negosiasi bersama pembelian aset tersebut oleh Malaysia.

"Kami telah membentuk panitia tingkat menteri dengan pemerintah Kuwait, Angkatan Udara Kuwait. Izin telah diberikan oleh Amerika Serikat untuk mengadakan pembahasan lebih lanjut dan mendalam.

"Jadi prosesnya akan dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya kepada wartawan dalam jumpa pers bersamaan dengan Parade HUT ke-67 Angkatan Udara Kerajaan Malaysia di Pangkalan Udara (PU), di sini.

Ia menambahkan, perkembangan positif akan diumumkan jika Kuwait menerima pesawat tempur F/A-18E Super Hornet yang dibeli dari Amerika Serikat.

Keterlambatan penerimaan pesawat tempur baru tersebut menjadi salah satu faktor utama KAF mempertimbangkan pengalihan pesawat tempur tersebut kepada Pemerintah Malaysia.

Turut hadir pula Wakil Panglima Angkatan Udara, Letnan Jenderal Datuk Sri Muhamad Norazlan Aris; dan Panglima Gabungan, Letnan Jenderal Datuk Zahani Zainal Abidin.

Sebanyak 28 perwira dan 529 anggota Angkatan Udara Kerajaan Malaysia terlibat dalam parade tersebut, termasuk Parade Jeda Cepat dan Teriakan Pertempuran Heroik.

Perkembangan yang sama, parade tersebut merupakan parade untuk merayakan ulang tahun terakhir Jenderal Angkatan Udara Kerajaan Malaysia Tan Sri Mohd Asghar Khan yang akan pensiun bulan ini setelah lebih dari empat dekade mengabdi.

Kepemimpinan RMAF akan diserahkan kepada wakilnya, Letnan Jenderal Datuk Seri Muhamad Norazlan Aris.

(RTM)