24 Desember 2025

Depohar TNI AU Serahkan Kembali Pesawat KT-1B, Hawk 100 dan NC-212 Selesai Jalani Harwat Berkala

24 Desember 2025

Pesawat latih KT-1B dengan nomor registrasi LL-0116 kembali berdinas ke Skadron Pendidikan (Skadik) 102di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta (photo: TNI AU)

Sathar 11 Depohar 10 Tuntaskan Misi, Pesawat KT-1B Woong Bee Kembali Mengudara Dukung Pendidikan Penerbang TNI AU

TNI AU -- Komitmen menjaga kesiapan alutsista TNI Angkatan Udara kembali dibuktikan oleh Satuan Pemeliharaan (Sathar) 11 Depohar 10 melalui serah terima Pesawat KT-1B Woong Bee kepada Skadron Pendidikan (Skadik) 102. Serah terima pesawat tersebut dilaksanakan pada Jumat (19/12/2025), setelah dinyatakan selesai menjalani rangkaian pemeliharaan terjadwal.

Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 11 Depohar 10, Letkol Tek Teguh Juanda, mewakili Komandan Depohar 10 Kolonel Tek Ruhimat, S.T., M.M., secara resmi menyerahkan pesawat kepada pihak Skadik 102. Momen ini menjadi simbol keberhasilan kerja tim pemeliharaan dalam memastikan pesawat siap kembali mendukung tugas pendidikan penerbang TNI AU.

Pesawat KT-1B Woong Bee sebelumnya menjalani serangkaian pemeliharaan intensif di Sathar 11 Depohar 10. Seluruh sistem pesawat diperiksa secara menyeluruh, mulai dari struktur, mesin, avionik, hingga sistem pendukung lainnya, guna memastikan kondisi pesawat benar-benar optimal dan laik terbang sesuai standar keselamatan penerbangan TNI Angkatan Udara.

Pesawat latih KT-1B dengan nomor registrasi LL-0116 terbang kembali (photo: TNI AU)

Setelah melewati tahapan inspeksi, pengujian fungsi, serta quality control yang ketat dan berlapis, pesawat dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan teknis. Proses ini mencerminkan tingginya standar kerja serta profesionalisme personel pemeliharaan dalam menjaga kualitas dan keandalan alutsista udara.

Dalam keterangannya, Letkol Tek Teguh Juanda menegaskan bahwa keberhasilan penyelesaian pemeliharaan pesawat KT-1B Woong Bee merupakan wujud dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab seluruh personel Sathar 11 Depohar 10. Setiap tahapan pemeliharaan dilaksanakan dengan penuh ketelitian dan kepatuhan terhadap prosedur teknis yang berlaku demi menjamin keselamatan terbang.

Dengan kembalinya pesawat KT-1B Woong Bee ke homebase Skadik 102, diharapkan dapat semakin mendukung kelancaran program pendidikan dan latihan penerbang TNI AU. Depohar 10 terus berkomitmen memberikan dukungan pemeliharaan terbaik secara berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya mencetak penerbang-penerbang muda yang profesional, andal, dan berkarakter demi kejayaan dirgantara Indonesia. (TNI AU)

Pesawat latih lanjut Hawk 100 dengan nomor registrasi TL-0103 kembali bertugas ke Skadron Udara 12 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru (photo: TNI AU)

Perawatan Rampung, Pesawat Casa NC-212 dan Hawk Kembali Perkuat Skadron Udara

Dua pesawat TNI Angkatan Udara kembali memperkuat skadron udara setelah menyelesaikan perawatan intensif di Satuan Pemeliharaan (Sathar) 32 Depo Pemeliharaan (Depohar) 30. Pesawat Casa NC-212 dengan nomor registrasi A-2107 diserahkan kepada Skadron Udara 4, sementara Hawk dengan nomor registasri TL-0103 kembali ke Skadron Udara 12.

Penyerahan kedua pesawat tersebut dilaksanakan oleh Komandan Depo Pemeliharaan 30 Kolonel Tek Sudi Andojo Bangkit kepada perwakilan masing-masing skadron udara, yakni Mayor PNB M. Reza Sapta N dari Skadron Udara 12 dan Kapten PNB Irfan Joko P dari Skadron Udara 4, pada Kamis (18/12/2025).

Pesawat angkut Casa NC-212 dengan nomor registrasi A-2107 kembali berdinas ke Skadron Udara 4 di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang (photo: TNI AU)

Selama diserahkan, kedua pesawat telah menjalani rangkaian perawatan menyeluruh, perbaikan sistem, hingga pelaksanaan uji terbang. Seluruh tahapan tersebut dilaksanakan sesuai dengan standar kelaikudaraan yang berlaku untuk menjamin keselamatan dan kesiapan operasional.

Komandan Depo Pemeliharaan 30 menyampaikan bahwa seluruh tahapan perawatan dilaksanakan secara terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Ia berharap kedua pesawat tersebut dapat kembali dioperasikan secara optimal dalam mendukung tugas-tugas skadron udara. (TNI AU)

23 Desember 2025

Dua Personel Loadmaster TNI AU Tuntaskan A400M Loadmaster Type Rating Course Batch II

23 Desember 2025

Dua personel TNI AU lulus sebagai A400M Loadmaster Type Rating Course Batch II (photos: TNI AU)

TNI Angkatan Udara kembali mencatat capaian positif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dua personel Skadron Udara 31, Lettu Tek Mas Mulyana dan Letda Tek Sancha Arif Setiawan, berhasil menyelesaikan dan dinyatakan lulus A400M Loadmaster Type Rating Course Batch II yang berlangsung pada 3 November hingga 15 Desember 2025.


Pelatihan ini diselenggarakan di Airbus International Training Center (ITC), Airbus Defence and Space, Seville, Spanyol, dengan tujuan mencetak Loadmaster A400M yang profesional, andal, dan siap operasional sesuai standar keselamatan dan kompetensi.


Selama pendidikan, peserta mengikuti pembelajaran akademik, computer based training, praktik di Loadmaster Workstation Trainer dan Cargo Hold Trainer, serta latihan pada Full Flight Simulator dan Mission Planning System, yang dilengkapi dengan evaluasi berkala berstandar tinggi.


Sebagai penanda kelulusan, sertifikat diserahkan langsung oleh instruktur Airbus ITC bersama tim Technical Representative.


Keberhasilan ini mencerminkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam meningkatkan profesionalisme personel serta menjaga kesiapan operasional alutsista secara optimal.


ASELSAN and Malaysian NAVAMAS to Jointly Develop USV

23 Desember 2025

Signing agreement between Aselsan and Navamas (photo: Navamas)

ASELSAN and NAVAMAS have signed a Teaming Agreement to jointly develop a mission-ready Unmanned Surface Vessel (USV) tailored for Malaysian end users, including the Royal Malaysian Navy and the Malaysian Maritime Enforcement Agency. 

Aselsan has developed of a range of 'Marlin USVs' for various naval and security roles (image: Aselsan)

Combining ASELSAN’s advanced autonomous and payload technologies with NAVAMAS’ local shipbuilding and integration capabilities, the collaboration aims to enhance Malaysia’s maritime surveillance, security, and defense readiness while supporting local industry, technology transfer, and long-term national maritime security objectives.

Fincantieri Delivers the PPA “KRI PRABU SILIWANGI-321” to the Indonesian Navy

23 Desember 2025

The vessel is the second of two multi-mission combat units destined for Indonesia (photos: Fincantieri)

The delivery ceremony of the MPCS (Multipurpose Combat Ship/PPA) KRI PRABU SILIWANGI-321 vessel to the Indonesian Navy was held today at Fincantieri’s shipyard in Muggiano (La Spezia),


The ceremony was attended by Admiral Muhammad Ali, Chief of the Indonesian Navy, H.E. Prof. DR. Junimart Girsang, Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Indonesia to the Republic of Italy, and Admiral Giuseppe Berutti Bergotto, Chief of the Italian Navy. Their presence underscored the strong defense collaboration between the two nations. Representing Fincantieri were CEO and Managing Director, Pierroberto Folgiero, and General Manager of the Naval Vessels Division Eugenio Santagata.

KRI PRABU SILIWANGI-321’s delivery follows that of its sister, KRI BRAWIJAYA-320, delivered last July, completing the supply of the two vessels built by Fincantieri that will form the Indonesian Navy's largest combat units, as well as the most technologically advanced units in the Indo-Pacific. The two PPAs represent a strategic element for the stability of the Asian region and the protection of Indonesian national interests, further consolidating the partnership between Fincantieri and the Indonesian Ministry of Defense.


Technical Features: PPA-Multipurpose Combat Ship:
The MPCS/PPA is a highly versatile class of ship designed to perform a wide range of missions, including frontline combat operations, maritime patrol, rescue, and civil protection activities.The vessel is also capable of operating high-speed boats such as RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) through lateral crane or a hauling ramp located at the stern.

Overall length: 143 meters
Speed: more than 31 knots
Crew: 171 personnel
Equipped with a combined diesel and gas turbine propulsion plant (CODAG) and an electric propulsion system

22 Desember 2025

CAE Awarded Contract to Deliver Australia’s Future Air Mission Training System

22 Desember 2025

New air mission training system will prepare personnel to operate equipment including the Gulfstream G550-based MC-55A Peregrine surveillance aircraft (photo: SR Planespotter)

CAE today announced that it has secured a landmark contract with the Commonwealth of Australia to deliver the Future Air Mission Training System (F-AMTS) under Project AIR5428 Phase 3 for the Royal Australian Air Force (RAAF).

Valued at more than $270M CAD, this long-term agreement spans an initial 10-year performance period and represents a major step forward in advancing next-generation air mission training capabilities for the Australian Defence Force.

The F-AMTS represents a transformation in how the RAAF will train its mission aircrew. CAE will deliver, with leading key industry organizations such as Nova Systems, Adacel, DXC Technology, Milskil, MMCLD, Airflite, and Seeing Machines, a modern, integrated training system. This system combines an advanced learning environment, courseware, and synthetic ground, and airborne training elements to replicate real-world operational complexity.

The training system will be delivered to RAAF Base East Sale in Victoria, in partnership with the Commonwealth of Australia, supporting the development of critical roles including Airborne Electronics Analysts, Operations Officers, Air Mobility Officers, Air Traffic Controllers, Air Battle Managers, Maritime Patrol and Response Officers, Weapon Systems Officers, and Electronic Warfare Officers. The F-AMTS offers students an engaging and seamless learning experience, and provides post-graduate instructor training that equip them with powerful tools to teach more effectively.

“Achieving mission readiness for today’s rapidly evolving defence and security landscape requires a training partner who deeply understands the complexity and challenges faced in operations,” explained France Hébert, President Defense & Security – Canada and International. “CAE is proud to deliver a future-ready training system that combines innovation, technical advantage, and trusted partnerships to help the Australian Defence Force to raise, train, and sustain skilled personnel. This is more than a shift in how training is delivered - it is a strategic investment in Australia’s national resilience and defence capability. By delivering a world-class, scalable, and cost-effective training solution, CAE will equip aviators with the skills, confidence, and agility to meet operational demands effectively.”

This contract builds on CAE’s longstanding partnership with the RAAF, which began in 1994 and has since trained generations of Australian military aircrew. The Future Air Mission Training System is expected to initially generate over 40 new skilled jobs within CAE in Victoria, Australia, with the first students expected to graduate in 2028.

(CAE)

Kemhan Bahas Pembelian Jet Tempur M-346FA Asal Italia

22 Desember 2025

Pesawat M-346 FA (photo: David Chua)

Kementerian Pertahanan mengatakan belum ada keputusan ihwal pembelian jet tempur M-346FA asal Italia untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU. Klarifikasi ini disampaikan menyusul beredarnya informasi di media sosial yang menyebut RI tengah bernegosiasi membeli 18 unit pesawat tersebut.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Rico Ricardo Sirait mengatakan pembahasan mengenai pesawat M-346FA masih berada pada tahap awal.

“Rencana pembelian pesawat M-346FA asal Italia, hingga saat ini belum ada keputusan yang ditetapkan. Proses pembahasan masih berlangsung dan belum sampai pada tahap penetapan,” kata Rico kepada Tempo, Sabtu, 20 Desember 2025.

Isu pembelian M-346FA mencuat setelah sebuah unggahan di platform X menyebutkan Indonesia tengah menjajaki pembelian 18 unit pesawat tempur ringan tersebut. Unggahan itu juga menyebut pesawat dilengkapi radar active electronically scanned array (AESA) Grifo-EK serta didukung pelatihan tempur udara dan peperangan elektronik. 

Rico menegaskan, hingga kini Kementerian Pertahanan belum dapat menyampaikan detail apa pun terkait rencana pengadaan tersebut. Menurut dia, pembahasan yang masih berjalan membuat pemerintah belum bisa memastikan waktu pengadaan, jumlah unit, maupun perkiraan harga satuan pesawat. 

“Mengenai waktu pengadaan, jumlah unit, serta perkiraan harga satuan, belum dapat disampaikan, mengingat masih dalam proses pembahasan,” ujar dia. 

Ia juga menambahkan setiap keputusan pengadaan alat utama sistem persenjataan akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah setelah melalui seluruh tahapan yang ditetapkan. “Apabila nantinya sudah ada keputusan, akan disampaikan melalui kanal resmi pemerintah,” kata Rico.

Panglima ATM Lakukan Lawatan Ke Thales Tinjau Perkembangan Long Range Radar TUDM

22 Desember 2025

Lawatan rasmi Panglima ATM ke Thales Prancis (photos: ATM)

PARIS – Panglima Angkatan Tentera, Jeneral Tan Sri Hj Mohd Nizam bin Hj Jaffar telah melaksanakan lawatan rasmi ke THALES LAS FRANCE SAS (Limours) bagi meninjau secara langsung kemajuan pelaksanaan Projek Air Defence Long Range Radar (ADLRR) Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM). Lawatan kerja ini bertujuan memastikan pembangunan dan integrasi sistem radar strategik negara berjalan mengikut perancangan serta memenuhi keperluan operasi ATM dalam memperkukuh keupayaan cegah rintang dan pengawasan ruang udara. 


Kehadiran beliau telah disambut Timbalan Presiden (Pemasaran) Thales LAS France; Mr. Thomas Pistre dan Pengurus Produk Ground Master (GM) Thales LAS France; Mr. Pierre Roinel. Sepanjang lawatan, PAT telah diiringi oleh Atase Pertahanan (DA) Malaysia ke Perancis; Kepten Zainol bin Ahmad yang turut memudah cara libat urus pertahanan dua hala di peringkat strategik.


Thales LAS (Limours) merupakan salah satu pusat utama Thales di Perancis bagi sistem radar, merangkumi aktiviti pembangunan, integrasi, ujian dan pemasangan radar berteknologi tinggi. Beroperasi sejak tahun 1957, fasiliti ini sering dirujuk sebagai antara pusat radar terbesar dan paling berkeupayaan di Eropah, sekali gus menjadikannya hab penting bagi pembangunan radar jarak jauh dan sistem pengawasan canggih untuk kegunaan ketenteraan serta keselamatan.


Dalam sesi taklimat, pihak Thales turut memaklumkan bahawa radar AURORE, iaitu radar pengawasan angkasa (space surveillance radar) turut direka dan dibangunkan di tapak Limours. Walaupun AURORE berfokus kepada pemantauan domain angkasa, keupayaan teknologi dan inovasi yang dibangunkan di pusat ini mencerminkan tahap kepakaran Thales dalam menghasilkan sistem pengesanan berketepatan tinggi, pemprosesan data lanjutan serta multi-domain awareness, elemen yang relevan dan signifikan kepada pembangunan radar pertahanan udara jarak jauh seperti ADLRR TUDM.


Secara keseluruhan, lawatan ini turut menzahirkan keyakinan ATM terhadap Thales sebagai syarikat teknologi global yang memfokuskan misi kritikal dalam pertahanan, aeroangkasa/ angkasa serta siber dan digital dengan sokongan puluhan ribu tenaga pakar di peringkat antarabangsa. 


Kerjasama strategik melalui projek ADLRR ini sejajar dengan agenda pemodenan perisai udara negara ke arah membangunkan sistem pertahanan udara yang moden, bersepadu dan berdaya tahan seiring visi Angkatan Masa Hadapan ATM. Turut mengiringi lawatan, Ketua Pengarah Cawangan Operasi Pertahanan; Brigedier Jeneral Dato' Mohd Rafi bin Muhammad serta Ketua Tim Projek; Lt Kol Mohd Fauzi bin Omar TUDM.

(ATM)