02 Agustus 2025

Sea Trial KM ADRI XLV TA 2025 di Satangair

02 Agustus 2025

KM ADRI XLV (photos: DisbekangAD)

Acara ujicoba dan kelaikan KM ADRI XLV yang dilaksanakan di Satangair Jakarta dipimpin langsung oleh Kapusbekangad Brigjen TNI Tato Hadiyan, S.I.P., M.Han.(1/8/2025)

Turut hadir pada acara tersebut diantaranya, Kadisadaad, Kadislaikad, Irpusbekangad, Dircab Pusbekangad beserta perwira lainnya. Tujuan utama dilaksanakan seatrial ini adalah untuk memastikan kapal yang dibangun atau diperbaiki berfungsi sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan sebelumnya. Uji coba ini juga bertujuan untuk menguji performa kapal, termasuk kecepatan, kemampuan manuver, dan fungsi peralatan keselamatan.


Dalam sambutannya Kapusbekangad menyampaikan bahwa hasil uji coba pelaksanaan pemeliharaan oleh mitra terkait yaitu seatrial KM ADRI XLV dengan harapan mendapatkan hasil yang baik dan maksimal sehingga manfaat pekerjaan Harbaik alangair ini dapat dirasakan oleh satangair dalam kesiapan tugas pokoknya.

Kapusbekangad juga menegaskan kepada Tim uji coba agar melaksanakan tugas sesuai bidangnya masing-masing, berikan hasil yang akuntabel dari kegiatan ini sehingga dapat memberikan bahan data masukan dan evaluasi terhadap kegiatan harbaik alangair KM ADRI XLV TA 2025 yang dilaksanakan hari ini.

Kunjungan Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) ke Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma

02 Agustus 2025

Kunjungan TUDB ke Skadron Udara 2 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (photos: TNI AU)

TNI Angkatan Udara bersama Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) melaksanakan kegiatan Kelompok Kerja Udara (KKU) ke-10 TA. 2025 sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral di bidang pertahanan udara. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (30/7/2025) di Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan disambut langsung oleh Komandan Skadron Udara 2, Letkol Pnb Ari Wicaksono.

Delegasi TUDB dipimpin oleh Leftenan Kolonel (U) Hairy Erwandy Bin Haji Raya, selaku Pemerintah Kumpulan Gerakan sekaligus Ketua Delegasi dan Pengerusi Bersama KKU, didampingi Mejar (U) Muhammad Isyhak Bin Haji Ismail, Timbalan Pegawai Turus Pejabat A5, selaku Setiausaha Bersama KKU.


Agenda pertemuan mencakup evaluasi dan pembahasan program kerja sama yang telah dilaksanakan, serta perencanaan kegiatan kedepan, termasuk rencana latihan bersama (bilateral exercise) antara kedua angkatan udara.

Melalui forum KKU ini, TNI AU dan TUDB menegaskan komitmen bersama dalam menjaga stabilitas kawasan serta meningkatkan kapasitas pertahanan melalui dialog dan kerja sama teknis yang konstruktif.

TUDB juga mengoperasikan C-295W (photo: Bubi)

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab, profesional, dan penuh semangat kolaborasi. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas Skadron Udara 2 serta sesi ramah tamah antar delegasi.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata hubungan persahabatan yang erat dan berkelanjutan antara TNI AU dan TUDB dalam menghadapi dinamika kawasan yang semakin kompleks.

Pesawat A400M Pertama Untuk Indonesia Telah Sukses Menyelesaikan Penerbangan Perdananya

02 Agustus 2025

Pesawat angkut A400M pertama untuk Indonesia (photos: Airbus Defence)

Sebagai bagian dari penerbangan perdananya, pesawat ini lepas landas dari Lini Perakitan Akhir (Final Assembly Line/FAL) Airbus di Seville, Spanyol, untuk melakukan serangkaian manuver guna menguji sejumlah sistem. Uji coba tersebut meliputi pengecekan yang sukses pada mesin, kendali penerbangan, sistem hidrolik, dan avionik pesawat A400M.


Selain itu, proses produksi pesawat A400M kedua untuk Indonesia juga menunjukkan kemajuan yang signifikan di Lini Perakitan Akhir, di mana saat ini sedang menjalani pengujian sistem bahan bakar. Selanjutnya, pesawat ini akan dicat dengan livery TNI Angkatan Udara (TNI AU), diikuti dengan serangkaian uji darat (ground test) dan uji terbang (flight check) sebelum dikirim.


TahukahAnda bahwa pesawat A400M dapat terbang hingga 2.400 mil laut sambil membawa muatan 30 ton, termasuk helikopter dan kendaraan militer, bahkan bisa mendarat di landasan pendek dan tidak beraspal?


Pesawat multi-peran ini mampu menjalankan berbagai misi, mulai dari bantuan kemanusiaan, misi taktis, hingga pengisian bahan bakar pesawat lain di udara untuk mendukung keberlangsungan operasional misi mereka.

01 Agustus 2025

Dankolat Penerbal Tinjau Uji Coba Drone VTOL untuk Pengawasan Maritim

01 Agustus 2025

Uji coba drone Multicopter VTOL Fixed Wing (photos: Kolat Penerbal)

Dankolat Penerbal, Kolonel Laut (P) Moh. Mashabi, meninjau langsung pelaksanaan uji coba penyempurnaan dan penyerahan Drone Multicopter VTOL Fixed Wing di Lapangan Terbang R.E.B.O Tjokroadirejo, Grati, Pasuruan, Selasa (29/7).


Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dislitbangal TA 2024 bekerja sama dengan PT Sapta Cakra Manunggal, dalam rangka mendukung pengembangan teknologi pertahanan untuk kepentingan maritime surveillance oleh TNI AL.


“Uji coba ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat kapabilitas pemantauan udara TNI AL melalui teknologi drone. Kami berharap hasil inovasi ini dapat segera dioperasionalkan secara optimal di satuan-satuan udara TNI AL,” ujar Dankolat Penerbal.


Turut hadir dalam kegiatan ini Sekdislitbangal Kolonel Laut (E) Dr. Frankie O. Madethen, Kapoklit Dislitbangal Kolonel Laut (T) Dedi Sugiarto, Kasubdis Litbang Indalsen Letkol Laut (E) Anang Prasetia, Kasubdit Lat Ditops Puspenerbal, Kasi Siapmat Subdit Matud Ditlog Puspenerbal, Danron 700, serta perwakilan dari PT Sapta Cakra Manunggal.


Kegiatan berjalan lancar dan ditutup dengan penyerahan simbolis unit drone kepada pihak pengguna operasional sebagai bentuk kesiapan sistem dalam mendukung pengawasan maritim secara real-time.

Tradisi Penerimaan Tank Harimau Yonkav 5/DPC

01 Agustus 2025

6 tank medium Harimau kini melengkapi Yonkav 5/DPC Kodam II Sriwijaya (photos: Yonkav 5)

Karang Endah -- Berlokasi di Markas Batalyon Kavaleri 5/DPC, Muara Enim, Sumatera Selatan, Komandan Batalyon Kavaleri 5/DPC, Mayor Kav Sahid Winagiri memimpin langsung jalannya acara tradisi corps penerimaan 6 unit Tank Harimau, (Selasa, 29/07/2025)


Dalam sambutan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis yang dibacakan oleh Danyonkav 5/DPC, mengucapkan selamat atas kedatangan 6 unit ranpur Tank Harimau di satuan Yonkav 5/DPC. "Hal ini merupakan bentuk upaya dalam modernisasi kekuatan tempur serta meningkatkan kesiapan satuan Kavaleri dalam menghadapi tantangan tugas ke depan" ujar Pangdam II Sriwijaya dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Pangdam II Sriwijaya juga berharap, prajurit Yonkav 5/DPC bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berlatih serta mengenal lebih dalam tentang karakteristik Tank Harimau.


Usai rangkaian acara tradisi, Danyonkav 5/DPC berkesempatan memberikan jam komandan kepada seluruh prajurit dan ibu Persit Yonkav 5/DPC. Dalam jam komandannya, Danyonkav 5/DPC mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa atas terselenggaranya acara tradisi penerimaan ranpur Tank Harimau.

"Moment ini merupakan perjalanan sejarah bagi satuan kita tercinta, Yonkav 5/DPC, dan kita semua yang hadir disini akan menjadi saksi dari perjalanan tersebut", tegas Mayor Kav Sahid.


Di akhir jam komandannya, Danyonkav 5/DPC juga berkesempatan memberikan penghargaan Sera Muhammad Jamalludin setelah berhasil menjadi juara kedua dalam event kejuaraan Karate piala Ketua DPRD Sumsel, minggu lalu.

Selain kepada Serda Muhammad Jamalludin, Danyonkav 5/DPC juga memberikan penghargaan kepada Serma purnawirawan Murtijo untuk bisa berangkat melaksanakan Umroh ke 

TLDM Gelar Eksesais TAMING SARI 23/25

01 Agustus 2025

Penembakan Exocet MM40 B2 TLDM dalam Taming Sari 23/25 (all photos: TLDM)

Kejayaan Penembakan Eksesais Taming Sari 23/5: Bukti Kesiapsiagaan TLDM Masih Utuh

KOTA KINABALU - Menteri Pertahanan, YB Dato’ Seri Mohamed Khaled Nordin telah menyaksikan penembakan Misil Anti Permukaan melibatkan tiga aset Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) dalam Eksesais TAMING SARI 23/25, hari ini.


Eksesais TAMING SARI 23/25 adalah merupakan Eksesais yang melibatkan penembakan Misil Exocet MM40 oleh KD LEKIU dan KD LEKIR serta penembakan Misil Exocet SM39 secara Coordinated Missile Firing dari kapal selam KD TUNKU ABDUL RAHMAN. Eksesais ini juga adalah julung kalinya melibatkan penembakan torpedo dalam konfigurasi perang (BLACK SHARK WAR) oleh KD TUN RAZAK. Kejayaan penembakan ini jelas memperlihatkan TLDM serius menzahirkan keupayaan (capability) serta kesungguhan (determination) dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah maritim Malaysia.


Selain itu, Eksesais TAMING SARI 23/25 juga telah disempurnakan bersama-sama dengan Eksesais KERISMAS 28/25 bermula dari 8 hingga 31 Julai 2025. Kedua - dua Eksesais telah bermula dari Tambatan Pangkalan Lumut dan berakhir di Tambatan Pangkalan Kota Kinabalu, merangkumi kawasan Zon Maritim Malaysia di Laut China Selatan.


Kedua-dua Eksesais ini telah menterjemahkan kesiapsiagaan serta keupayaan semasa TLDM dalam mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah dan kepentingan maritim Negara. Melalui Eksesais ini juga, TLDM dapat menguji, menilai serta menambah baik procedur, pelan dan doktrin yang berkaitan selain menambah baik dan melatih tahap kompetensi Armada TLDM khususnya dalam menangani ancaman peperangan maritim secara konvensional.
 

Eksesais ini juga adalah merupakan platform strategik dalam mempertingkatkan sinergi antara agensi pertahanan dan keselamatan melalui penglibatan Tentera Darat Malaysia (TDM), Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM), dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).


Hadir sama menyaksikan detik bersejarah penembakan misil dan torpedo adalah Ketua Setiausaha Kementerian Pertahanan, Datuk Lokman Hakim bin Ali, Panglima Tentera Laut, Laksamana Tan Sri (Dr.) Zulhelmy bin Ithnain, Ketua Staf Markas ATM, Leftenan Jeneral Dato’ Azhan bin Hj Md Othman dan pegawai-pegawai kanan TLDM.

31 Juli 2025

Amerika Serikat Serahkan Kapal Penjaga Pantai Ketiga ke Vietnam

31 Juli 2025

Amerika Serikat telah menyerahkan kapal patroli CSB 8022, yang ketiga dari jenis Hamilton class kepada Vietnam Coast Guard (photo: US Embassy)

VOV.VN - Amerika Serikat telah menyerahkan kapal patroli CSB 8022, yang ketiga dari jenisnya, kepada Penjaga Pantai Vietnam berdasarkan Nota Kesepahaman tahun 2011 tentang kerja sama pertahanan antara kedua negara, menurut Kedutaan Besar AS di Hanoi.

Sebelumnya dikenal sebagai kapal Cutter berdaya tahan tinggi kelas Hamilton milik US Coast Guard, Mellon, CSB 8022 berangkat dari Seattle dan singgah di Hawaii dan Guam sebelum tiba di Ninh Hoa, Vietnam.

Upacara serah terima dihadiri oleh Kuasa Usaha AS Courtney Beale dan Mayor Jenderal Ngo Binh Minh, Komandan Wilayah 3 Vietnam Coast Guard.

Acara ini bertepatan dengan peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antara Vietnam dan Amerika Serikat, yang menggarisbawahi komitmen kedua negara untuk memperluas kerja sama dalam keamanan maritim, pencarian dan penyelamatan, bantuan kemanusiaan, dan tanggap bencana.

Pengalihan kapal ini mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan kerja sama keamanan AS-Vietnam selama 30 tahun terakhir hubungan diplomatik, ujar Kuasa Usaha Beale.

Ia menekankan bahwa AS dan Vietnam saling menghormati kedaulatan, integritas teritorial, dan sistem politik masing-masing, serta tetap berkomitmen teguh untuk mendukung visi bersama perdamaian, stabilitas, kemakmuran, dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Ini adalah kapal patroli ketiga yang dialihkan AS ke Vietnam, setelah penyerahan CSB 8020 pada tahun 2017 dan CSB 8021 pada tahun 2020.

Melalui kemitraan ini, AS dan Vietnam meningkatkan kemampuan penegakan hukum maritim, operasi pencarian dan penyelamatan, tanggap bencana dan kemanusiaan, serta perlindungan maritim berdaulat Vietnam, yang berkontribusi pada perdamaian, keamanan, dan stabilitas regional.

(VOV)

Apache Helicopters on Course for Delivery

31 Juli 2025

First four of 29 units AH-64E Apache on final assembly and production at the Boeing Defense facility in Mesa, Arizona (photos: Aus DoD)

The integrated force is a step closer to a new era of attack aviation, with Army’s first four AH-64E Apaches now progressing through final assembly and production.

The Apache attack helicopters will progressively replace the Tiger armed reconnaissance helicopters.


The four Apaches are undergoing structural, electrical wiring, major sub-assembly and mechanical installation at the Boeing facility in Mesa, Arizona.

Defence aviation leaders attended a ceremony in Mesa earlier this year, where they signed their names to the fuselage of one of the aircraft. 

Head of Joint Aviation Systems Division Major General Jeremy King said it was an exciting time.


“The AH-64E Apache is the most contemporary and capable attack helicopter in the world,” Major General King said.

“It allows us to continue to develop attack helicopter operations, armed reconnaissance helicopter operations, communications networking and, importantly, the ability to grow the teaming of crewed and uncrewed systems as we learn the lessons of modern warfare in the current environment.”

The AH-64E Apache will be operated by 1st Aviation Regiment in Townville once it is introduced into service.


The Apache configuration will align with the US Army, which expects to operate its AH-64E fleet until the middle of this century.

Major General King said configuration alignment leveraged the United States’ training and support system.

“We can pick up the lessons, the engineering and the logistics that the US Army have applied to their aircraft relatively easily, and that’s something we’ve been able to do with both our Black Hawk and Chinook fleets as well,” he said.


“The CH-47F (Chinook), UH-60M (Black Hawk) and MH-60R (Romeo) fleets have experienced high levels of in-service availability and interoperability. We expect AH-64E to achieve the same when introduced into service.”

Delivery of the Apaches is expected to begin later this year.

Rudal Anti Kapal Cakir Diproduksi Secara Lokal di Indonesia

31 Juli 2025

Penanda-tanganan produksi lokal rudal Cakir di Indonesia (photo: Republikorp)

Joint Venture between Republik Roketsan Indonesia and Roketsan for Cakir Missile Production

Roketsan dan PT Republik Roketsan Indonesia (RRI) menandatangani perjanjian strategis untuk memproduksi sistem rudal canggih ÇAKIR secara lokal di Indonesia. Melalui alih teknologi dan pembangunan lini produksi dalam negeri, kerja sama ini memperkuat kemandirian pertahanan sekaligus mempercepat pertumbuhan industri manufaktur berteknologi tinggi di Indonesia. 

Rudal jelajah anti kapal Cakir (infographic: Roketsan)

Kerja sama ini akan melibatkan transfer keahlian, penciptaan lapangan kerja bagi insinyur dan teknisi lokal, serta mendorong keterlibatan industri nasional dalam rantai pasok global. Sebuah langkah besar menuju Indonesia yang mandiri, inovatif, dan siap bersaing di industri pertahanan regional maupun internasional.

30 Juli 2025

Eptec Defence Solutions Secures Hunter class Frigate Blast and Paint Contract

30 Juli 2025

Abrasive blast and paint service of first Hunter class frigate (photos: EDS)

Eptec Defence Solutions has been awarded a 10-year contract for the supply of abrasive blast and paint services into the Hunter Class Frigate Program.

The contract — the value remaining commercial in confidence — marks the largest supply agreement in Eptec’s history and will see the company deliver critical blast and paint services for the first three Hunter class anti-submarine warships to be delivered to the Royal Australian Navy.

A specialist naval defence, marine and industrial contractor in asset preservation and rehabilitation, Eptec has been providing blast and paint services to the Royal Australian Navy for over 25 years. 

The company is also a trusted partner to BAE Systems Australia through the Partnering4Success program, a supply chain initiative that strengthens collaboration with SMEs and is focused on increasing Australian sovereign capability locally and in export markets. 

"We welcome Eptec into the Osborne Naval Shipyard and look forward to a successful partnership with Pier and his team," said Paul Berryman, Acting Managing Director of BAE Systems Maritime Australia.

First Hunter class frigate will be commissioned in 2032 (photo: EDS)

“Our partnership with the Commonwealth to deliver the Hunter program is a world-class enterprise building stealth-capable anti-submarine frigates that will be in service for decades. 

"Blast and paint services are a critical factor when it comes to ensuring the longevity of each frigate and the Eptec team is renowned for its global expertise and capability in the preservation of naval ships.

“Construction of the first three Hunter class frigates is creating real opportunities for our trusted industry partners and ensures we work together to build an industry focused on continuous naval shipbuilding.”  

“This contract is the culmination of a decade of focused investment in our defence safety, quality, people, technology, and equipment; and clearly demonstrates the unique delivery capabilities Eptec offers key defence clients," said Pier Nissotti, General Manager of Eptec Defence Solutions.

“As the largest Australian industry provider of our specialised services, our capabilities and track record of successful project delivery are unmatched.”

SAF Concludes Participation in Exercise Talisman Sabre 2025

30 Juli 2025

Personnel from the Singapore Armed Forces interacting with partner forces during the exercise (photo: ADF)

The Singapore Armed Forces (SAF) participated in the multinational Exercise Talisman Sabre (XTS) from 13 July to 28 July. Held in Australia, the biennial exercise is co-hosted by the Australian Defence Force (ADF) and the United States Indo-Pacific Command (USINDOPACOM).

Aircraft from The Republic of Singapore Air Force participating in a joint mission with the United States’ 160th Special Operations Aviation Regiment at Exercise Talisman Sabre 2025 (photo: Sing Mindef)

This is the inaugural participation of the SAF, with two High Mobility Artillery Rocket Systems (HIMARS), two CH-47F Chinook helicopters and more than 100 personnel deployed alongside 40,000 personnel from 18 other partner nations. Teams from the SAF’s Special Operations Task Force (SOTF), Special Operations Aviation Task Group (SOATG), medical and information domains also participated in integrated training with partner forces.

Personnel from the Singapore Army preparing their HIMARS prior to the live-firing during the exercise (photo: Sing Mindef)

Highlighting the importance and value of the exercise to the SAF, Commander 6th Singapore Division/ Headquarters Sense and Strike, Brigadier-General (BG) Anand Sathi Kumar said, “we value such multilateral training opportunities which allow the SAF to enhance interoperability and deepen mutual understanding with partner militaries. The exercise also allows participating armed forces to learn collectively through joint training. Such opportunities will further hone the SAF’s tactical competencies, demonstrate our soldiers’ professionalism, and build enduring friendships with partner nations.”

The Singapore Army HIMARS participating in the combined joint live-firing at Exercise Talisman Sabre 2025 (photo: ADF)

XTS is one of the largest multinational exercises in the Asia-Pacific, and it is a valuable platform to strengthen interoperability, professionalism, and defence relations among the participating armed forces.



ITS Membuat Desain LCU 2500 DWT, Desain Kapal Perang Multifungsi Terbesar di TNI AD

30 Juli 2025

LCU TNI AD ADRI LIII atau no 53 (photo ssv: Yopi Tri Setadi)

ITS Perkuat Industri Pertahanan lewat Desain Kapal Perang Multifungsi Terbesar di TNI AD

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi dan kontribusi dalam kemajuan teknologi dalam negeri, khususnya terkait pertahanan nasional. Kali ini, tim perancang dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP) ITS berhasil merancang desain kapal jenis Landing Craft Utility 2.500 DWT, sekaligus menjadi kapal perang multifungsi terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Darat (AD).

Kapal yang diberi nama ADRI LIII ini telah resmi diserahterimakan kepada pihak TNI AD pada 14 Juli 2025 lalu. Dengan panjang 102 meter dan lebar 18 meter, ADRI LIII ini dirancang untuk mampu mengangkut berbagai jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) hingga kapasitas 2.500 Deadweight Tonnage (DWT).

Kepala Program Studi (Prodi) Pascasarjana DTSP ITS Prof Dr Ir Agoes Santoso MSc MPhil CEng FIMarEST MRINA mengungkapkan bahwa proses penggarapan kapal ini dilaksanakan selama dua tahun, mulai 2023 hingga 2025. Dikerjakan oleh tim dari DTSP ITS yang melibatkan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, alumni, hingga turut menggandeng partisipasi dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Prof Agoes Santoso saat melakukan peninjauan uji fungsi kapal ADRI LIII yang didesainnya bersama tim ITS (photo: ITS)

Dalam mendukung proses perancangan, tim DTSP ITS telah mengembangkan spreadsheet dan database khusus yang memungkinkan secara teknis konsisten untuk diterapkan pada berbagai jenis desain kapal. “Meskipun demikian, prosesnya memerlukan kejelian untuk mengimplementasikan regulasi kelas dan standar dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI,” lanjut Agoes yang bertindak sebagai desainer utama ADRI LIII ini.

Guru Besar Teknik Sistem Perkapalan ITS ini menjabarkan bahwa tahapan krusial dalam perancangan kapal terletak pada pembuatan key-plan drawings yang harus memenuhi standar guna menjamin kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur operasional kapal. Tim DTSP ITS mengerjakan seluruh proses desain, mulai dari eksterior, konstruksi, outfitting, permesinan, kelistrikan, hingga interior kapal tersebut. “ITS pun juga dilibatkan untuk mendampingi dan mengevaluasi pembangunan fisiknya sampai uji fungsi kapal,” ujarnya.

Setelah seluruh proses desain dan pembangunan fisik kapal rampung, dilakukan serangkaian uji untuk memastikan seluruh sistem dan fasilitas berjalan sesuai rencana. Pada tahap ini, seluruh alutsista yang dirancang untuk dibawa kapal, mulai dari kendaraan taktis, mobil, tank hingga perlengkapan tempur lainnya harus berhasil dimasukkan dan ditata sesuai kapasitas. “Selain itu, juga menguji performa kapal agar menjamin kenyamanan manusia di dalamnya,” imbuh Kepala Pusat Desain Kapal Perang Science Techno Park (STP) Maritim ITS tersebut.

Prof Agoes Santoso (kanan) bersama mahasiswa dan staf galangan kapal usai melakukan Inclining Test Kapal (photo: ITS)

Selanjutnya, Agoes menyampaikan bahwa TNI AD memberikan respons positif pada ADRI LIII ini dan yakin akan lebih memprioritaskan ITS untuk pekerjaan desain kapal lainnya di masa mendatang. “Fasilitas yang dibangun oleh Kemhan dapat dimanfaatkan secara maksimal berkat dukungan keahlian dari ITS yang kompeten dalam perencanaan kapal,” tegasnya meyakinkan.

Keberhasilan ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9, yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Hal itu menunjukkan komitmen nyata ITS dalam mendukung inovasi dan infrastruktur industri pertahanan nasional. “Semoga hal ini dapat membuka lebih banyak peluang pengembangan kapal militer di Indonesia dan mengembangkan keilmuan di ITS,” tutup Agoes optimistis. 

(ITS)

NUSHIP Eyre OPV Completes Sea Trials

30 Juli 2025

NUSHIP Eyre built by Luerssen’s Australian, in June 2025 Civmec purchased Luerssen's Australian operations (photo: Civmec)

Following the successful commissioning of HMAS Arafura, we are pleased to announce the recent completion of sea trials for NUSHIP Eyre in South Australia.

Sea trials are a critical step in ensuring the vessel is safe and ready for formal handover. During this phase, Sea Acceptance Testing (SAT) is conducted to confirm that all systems are operating as expected.

NUSHIP Eyre is the second of class for the Arafura Class Offshore Patrol Vessels. The cutting-edge Arafura Class will contribute to the Royal Australian Navy’s ability to deliver maritime capability. With a displacement of 1,640 tonnes and a length of 80 metres, these versatile vessels are equipped with advanced sensors, command and communication systems, and can support specialist mission packages. The Arafura Class is purpose-built for constabulary missions, maritime patrol and response duties, reinforcing Australia’s strategic maritime duties.

This achievement reflects the successful collaboration and dedication of all stakeholders involved. It also paves the way for the next phase of the SEA1180 program in Western Australia. We are now looking ahead to the launch of vessel number three, NUSHIP Pilbara later this year.

29 Juli 2025

PTDI Laksanakan Uji Terbang PTTA MALE "Elang Hitam" Buatan Indonesia di Kertajati

29 Juli 2025

Drone MALE "Elang Hitam" saat melaksanakan uji terbang di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat (photos: PT DI)

Bandung – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah melaksanakan serangkaian uji terbang pesawat tanpa awak jenis Medium Altitude Long Endurance (PTTA MALE) yang bernama Elang Hitam, bertempat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Uji terbang ini menjadi penanda penting dalam langkah berkelanjutan PTDI dalam mengembangkan kemampuan sistem udara nirawak berbasis teknologi nasional.

Selama uji terbang yang berlangsung pada Senin (28/07), Elang Hitam didampingi oleh pesawat Kodiak milik PTDI sebagai chaser aircraft, yang berfungsi untuk melakukan pemantauan langsung terhadap performa PTTA di udara, serta mendukung aspek keselamatan penerbangan. Uji terbang ini merupakan bagian dari rangkaian pengujian yang akan terus berlanjut hingga Elang Hitam memperoleh sertifikasi resmi dari otoritas yang berwenang.


Pengembangan Elang Hitam dilakukan secara menyeluruh melalui skema konsorsium, dengan PTDI sebagai lead integrator yang bertanggung jawab atas pengembangan platform pesawat. Konsorsium ini melibatkan BPPT dan LAPAN – saat ini tergabung dalam BRIN, Kementerian Pertahanan RI, TNI AU, PT Len Industri (Persero), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Mulai dari conceptual design, preliminary design, detail design, prototyping, hingga testing dan proses sertifikasi, Elang Hitam dikembangkan secara mandiri dan dirancang untuk menjawab kebutuhan operasional TNI AU, serta disesuaikan dengan karakteristik wilayah Indonesia.

Berdasarkan arahan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), bahwa pengembangan Elang Hitam dilakukan dengan melibatkan ekosistem nasional. Harapannya, Elang Hitam menjadi tonggak berkembangnya ekosistem PTTA nasional.


“Uji terbang ini merupakan proof-of-concept penguasaan teknologi kunci dalam rancang bangun PTTA kelas MALE yang antara lain mencakup desain konfigurasi sistem, sistem kendali terbang otomatis, dan sistem komunikasi jarak jauh untuk PTTA kelas MALE.
Pembuktian konsep ini menjadi referensi dasar untuk pengembangan MALE selanjutnya sesuai dengan kebutuhan nasional. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dan ketelitian selama proses pengembangan,” ujar Moh Arif Faisal, Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI.

Sebagai PTTA kategori MALE, Elang Hitam dirancang untuk menjalankan misi pengawasan dan intelijen dengan durasi operasional hingga 24 jam di ketinggian hingga 20.000 kaki. Platform ini mengusung arsitektur terbuka dan modular, memungkinkan pengembangan lanjutan sesuai kebutuhan misi, baik milter maupun sipil, termasuk pemantauan wilayah maritim, penanggulangan bencana, dan pengawasan perbatasan. Elang Hitam merupakan PTTA buatan Indonesia dengan berat lebih dari 1 ton, menunjukkan kompleksitas dan kematangan desain serta teknologi yang diterapkan oleh industri pertahanan nasional.


Dalam konteks global, pengembangan PTTA MALE kini menjadi prioritas strategis negara-negara dengan kekuatan militer modern. Amerika Serikat, Turki, Perancis hingga India secara aktif mengembangkan drone MALE sebagai solusi operasi berisiko tinggi, termasuk misi lintas batas dan pengamanan wilayah laut. Dengan keberhasilan pengembangan Elang Hitam ini, kelak Indonesia dapat termasuk dalam kelompok terbatas negara di dunia yang memiliki kapabilitas rancang bangun PTTA kelas strategis.

“Uji terbang Elang Hitam bukan sekedar pengujian pesawat nirawak. Ini dapat menjadi pernyataan bahwa Indonesia mampu dan siap berdiri sejajar dengan negara-negara maju dalam pengembangan teknologi pertahanan masa depan. Kami melihat Elang Hitam sebagai fondasi penting untuk menciptakan ekosistem PTTA nasional yang mandiri dan berdaya saing,” tambah Moh Arif Faisal.
Sulistiyohadi Superdaddy

TNI AL Tinjau Galangan Kapal di Batam, Dorong Kemandirian Industri Pertahanan Maritim Nasional

29 Juli 2025

Kunjungan ke galangan kapal PT Vista Maritim Indonesia, PT Batamec Shipyard, dan PT Palindo Marine di Batam (photos: TNI AL)

Guna mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan memperkuat kemandirian industri pertahanan maritim, TNI AL melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah industri galangan kapal nasional di wilayah Batam, Tanjung Riau. Senin (21/7/2025). 

Sejumlah pejabat tinggi TNI AL yang turut hadir dalam kunjungan kerja kali ini antara lain Irjenal Kasal Laksamana Muda TNI Hardiko, Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Eko Sunarjanto, Aspers Kasal Laksamana Muda TNI Rony Saleh, Koorsahli Kasal Laksamana Muda TNI Kris Wibowo, Kadisadal Laksamana Pertama TNI Ifa Djaya Sakti, Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Bambang H. Witjaksono dan Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko.


Dalam kunjungan tersebut, para pejabat TNI AL meninjau langsung tiga galangan kapal dalam negeri, yaitu PT Vista Maritim Indonesia, PT Batamec Shipyard, dan PT Palindo Marine yang berlokasi di Tanjung Ucang, Batam, Kepulauan Riau.

Adapun tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melakukan uji fungsi Kapal RBB 12 M, serta menerima paparan pembangunan Kapal OPV 3 dan Kapal KCR 60 sebagai bagian dari penguatan alutsista matra laut secara berkelanjutan.


Lebih dari sekadar tinjauan teknis, kunjungan ini juga menjadi wujud nyata komitmen TNI AL dalam mendorong kolaborasi strategis dengan industri dalam negeri, guna mewujudkan kemandirian nasional di bidang pertahanan laut.

Kunjungan kali ini tentunya memiliki keterkaitan langsung dengan tugas pokok TNI AL khususnya dalam membangun kekuatan laut yang tangguh dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menyatakan bahwa TNI AL tidak hanya berperan sebagai pengguna alutsista, tetapi juga sebagai pendorong tumbuhnya industri maritim nasional yang mandiri dan kompetitif.

PT DI Turut Serta dalam Pameran IDEF 2025 Turki

29 Juli 2025

Penanda-tanganan kerjasama PT DI dengan Turkish Aerospace, Havelsan, Aselsan (photos: PT DI)

Pertahanan Indonesia di Pameran IDEF 2025 Turki

Istanbul, Turki – PT Dirgantara Indonesia kembali menguatkan eksistensinya di panggung industri pertahanan global dengan keikutsertaannya dalam ajang International Defence Industry Fair (IDEF) 2025 yang diselenggarakan di Istanbul, Turki. Pada ajang ini, PTDI hadir bersama Holding DEFEND ID sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri pertahanan global.

IDEF, yang diakui sebagai salah satu pameran pertahanan terbesar di dunia, menjadi titik temu strategis bagi lebih dari 1.500 perusahaan dari 78 negara. Dalam konteks tersebut, partisipasi PTDI merepresentasikan kemampuan industri pertahanan Indonesia dalam menyediakan solusi kedirgantaraan yang tidak hanya kompetitif secara teknologi, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan dan tantangan kawasan.

Ekspansi Pasar dan Layanan Purna Jual
Saat ini, kawasan Afrika dan Timur Tengah menjadi salah satu sasaran dalam strategi ekspansi pasar PTDI, seiring dengan proyeksi kebutuhan penggantian pesawat turboprop yang diperkirakan mencapai ratusan unit hingga tahun 2030. Produk-produk unggulan seperti pesawat CN235-220 dan NC212i, serta N219 disiapkan untuk menjawab peluang tersebut.


Selain menawarkan platform pesawat, PTDI juga menargetkan sektor layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) dengan potensi lebih dari 40 unit pesawat militer dan sipil yang memerlukan dukungan perawatan jangka panjang. Hal ini tentunya membuka ruang pertumbuhan bisnis purna jual bernilai tinggi, sekaligus memperpanjang masa operasional alutsista pengguna di kawasan.

Beragam Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia-Turki di Sektor Dirgantara
PTDI memanfaatkan IDEF sebagai wahana diplomasi industri untuk memperkuat sinergi dengan mitra-mitra strategis di Turki. Kolaborasi telah terjalin bersama berbagai pelaku utama industri pertahanan Turki, seperti Turkish Aerospace, Havelsan, Aselsan, dan ELSIS, mencakup kerja sama produksi dan rekayasa pesawat, kolaborasi untuk produksi UAV Anka, program pengembangan simulator, program pesawat AEW&C, pembangunan rantai pasok global untuk komponen dan aerostructure, serta kerja sama lainnya.

Pada ajang IDEF 2025 ini, PTDI juga menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama dengan partner strategis, yaitu Havelsan, khususnya dalam program pesawat Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan Maritime Surveillance Aircraft (MSA), termasuk pekerjaan modernisasi, perakitan dan manufaktur untuk calon pelanggan, baik untuk end user di Indonesia, Turki, maupun dari potensial negara lainnya. Kesepakatan ini tidak hanya memperkuat posisi PTDI di pasar global, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap peningkatan kapabilitas manufaktur dan rekayasa PTDI sebagai industri pertahanan nasional yang adaptif dan kolaboratif.


Di samping itu, PTDI dan Havelsan juga menekankan kembali kolaborasi dalam pengembangan simulator pesawat CN235-220, yang berpotensi meningkatkan kompetensi nasional dalam teknologi simulasi dan pelatihan, sekaligus membuka peluang kebutuhan simulator di pasar global. Dukungan Havelsan sebagai pemain utama dalam teknologi simulasi dan sistem pertahanan akan menjadi katalis penting bagi peningkatan daya saing PTDI. Kerja sama PTDI dan Havelsan juga nantinya akan dikembangkan untuk program pesawat AEW&C (Airborne Early Warning & Control) untuk kebutuhan di kedua negara baik Indonesia maupun Turki.

PTDI juga menyadari pentingnya mempertahankan dan meningkatkan kesiapan operasional (operational readiness) dan lifecycle support pesawat CN235. Dalam rangka itu, pada ajang IDEF 2025, PTDI jalin kesepakatan kerja sama dengan Aselsan untuk mengeksplorasi potensi kolaborasi dalam program keberlanjutan (sustainability program) pesawat CN235 yang sedang berjalan di PTDI. Kolaborasi ini mencakup berbagai aspek strategis, antara lain dukungan sistem, peluang peningkatan kapabilitas, logistic solutions, hingga kerja sama teknis, yang diharapkan dapat memperkuat keandalan dan umur operasional pesawat CN235 di masa mendatang.


Adapun IDEF 2025 ini juga menjadi momentum baik bagi PTDI untuk memanfaatkan peluang pengembangan dan produksi bersama jet tempur dengan Turkish Aerospace. Keterlibatan PTDI nantinya diharapkan mencakup partisipasi dalam program transfer teknologi utama, yang memposisikan Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari kemampuan jet tempur canggih, avionik generasi terdepan dan fitur desain yang mutakhir. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama dalam kerangka Framework Agreement untuk keterlibatan industri nasional dalam pengembangan dan produksi komponen strategis jet tempur dari Turkish Aerospace. Kolaborasi ini juga akan membuka jalan bagi PTDI untuk memperkuat kapabilitas engineering dan manufaktur di sektor pesawat jet tempur, sekaligus meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri dalam rantai pasok global.

Berbagai upaya penguatan kemitraan strategis ini mencerminkan peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Turki dalam bidang industri pertahanan yang saling melengkapi. Indonesia memiliki kemampuan rekayasa dan manufaktur pesawat angkut, sedangkan Turki unggul dalam pengembangan sistem dan sensor canggih. Kedua negara sama-sama menempatkan kemandirian pertahanan sebagai prioritas nasional, sehingga kolaborasi ini menguatkan posisi keduanya di pasar global sekaligus menciptakan nilai tambah yang saling menguntungkan.

PTDI juga telah mencatatkan rekam jejak penting dalam kerja sama sebelumnya, yaitu keberhasilan modifikasi 6 unit pesawat CN235 menjadi Anti-Submarine Warfare (ASW) milik Turkish Navy dan 3 unit pesawat CN235 menjadi Naval Surveillance Aircraft (NSA) milik Turkish Coast Guard pada periode 2003 s/d 2015 – sebuah rekam jejak penting yang memperkuat posisi PTDI sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) sekaligus mitra strategis dalam penyediaan solusi pesawat udara berkemampuan khusus. Keberhasilan program-program tersebut mencerminkan kompetensi teknis dan kualitas hasil pekerjaan PTDI dalam memenuhi standar operasional tinggi dari Lembaga pertahanan dan keamanan Turki.

Penanda-tanganan kerjasama PT DI dengan ELSIS (photo: Elsis)

Peneguhan Peran Global Industri Pertahanan Indonesia
“Melalui keikutsertaan kami di IDEF 2025, PTDI memperkuat peran aktifnya dalam membangun kemitraan strategis yang saling menguntungkan dan berorientasi pada penguatan industri pertahanan nasional. Kolaborasi dengan berbagai mitra di Turki, termasuk Havelsan, Aselsan dan Turkish Aerospace, kami pandang sebagai langkah maju untuk meningkatkan kapabilitas teknologi dan daya saing industri kedirgantaraan Indonesia secara berkelanjutan di pasar global,” jelas Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.

Keikutsertaan dalam ajang seperti IDEF menjadi bagian dari diplomasi ekonomi strategis Indonesia untuk memperkuat pengaruhnya dalam sektor industri pertahanan dunia. Bagi PTDI, pameran ini menjadi platform untuk membangun kepercayaan, baik dari pengguna lama maupun mitra baru di kawasan yang memiliki kebutuhan akan solusi kedirgantaraan yang tangguh dan efisien.

Lebih dari bisnis, partisipasi PTDI juga mencerminkan kontribusi nyata Indonesia dalam mendorong arsitektur keamanan kolektif dan penguatan industri pertahanan di negara-negara mitra strategis. Posisi geografis Turki yang menghubungkan Asia, Eropa dan Timur Tengah menjadikannya simpul strategis bagi ekspansi PTDI ke negara-negara pengguna pesawat turboprop yang membutuhkan penggantian armada. Kesiapan PTDI untuk menjadi mitra strategis dan manufaktur global merupakan cerminan kapasitas bangsa dalam bersaing di pasar industri pertahanan yang berorientasi pada inovasi, efisiensi dan kebelanjutan.