Terbongkar! Begini Nasib Proyek Jet Siluman KF 21 RI-Korea
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek pengembangan pesawat tempur siluman KFX/IFX yang dikenal dengan KF-21 Boramae antara Indonesia dan Korea Selatan ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Sejak diteken pada 2010, hingga saat ini proyek tersebut masih terkatung-katung.
Sekjen Kemhan periode 2010-2013 Marsekal (Purn) Eris Heryanto menceritakan fase pengembangan KF-21 Boromae atau KFX. Pada awalnya, dia menuturkan tidak ada masalah berarti.
Setelah MoU pada 15 Juli 2010 antara Sekjen Kemenhan RI dan Defense Acguisition Program Administration (DAPA) Korea, masuklah ke fase pengembangan teknologi yang dimulai pada 2011 dibuka dengan riset.
"Ini sistem kerja sama di development phase. Ini belum jadi masalah, DAPA MoU dengan kita, pelaksanaannya di Korea," paparnya dalam Workshop FPCI '11 Years and Counting: Assessinng Indonesia-Korea Defense Cooperation, dikutip Senin (19/12/2022).
Saat itu, pihak yang terlibat adalah Balitbang Kemenhan RI yang membawahi Korea Aerospace Industries (KAI) dan LIG NEX 1 Ltd. serta industri lainnya. Ada pula PT Dirgantara Indonesia (PTDI), ITB, dan TNI AU.
Kemudian, saat engineering and manufacturing development (EMD) phase di 2012-2016, proyek ini vakum karena pihak Korea hold atau menunda kerja sama. Eris menuturkan ada pergantian pemerintah dan harus dapat izin dari parlemennya.
Baru pada 2016 Oktober ada penandatanganan project agreement antara Indonesia dan Korea agar proyek ini bisa masuk ke engineering manufacturing development phase.
"Ini struktur kerja sama yang ditentukan bahwa pihak Korea dan Indonesia membentuk yang disebut JPMO (Joint Project Management Office)," paparnya.
Tahapan kerjasama pengembangan pesawat tempur Indonesia-Korea (image : Kemhan)
Sayangnya, Eris mengemukakan Indonesia memiliki kelemahan.
"Kelemahannya, Indonesia enggak tahu kontrak yang sudah disepakati antara pemerintah Korea dengan KAI sehingga penandatanganan cost share agreement (dilakukan) antara KAI dan pemerintah Indonesia, harusnya ini dengan pemerintah Korea," paparnya.
Sementara itu, KAI mitranya PTDI membuat work assignment agreement.
"Ini adalah rencana kegiatan pada saat EMD phase, sudah dimulai tahun 2016, kita harusnya mengirim (tenaga) teknik kita. Tapi di 2016-2017 itu, kita belum membayar cost share," paparnya.
Indonesia, menurut Eris, belum membayar cost share karena saat itu alokasinya berada di Kemenhan. Menurut Eris, anggaran cost share saat itu dimanfaatkan untuk kepentingan lebih penting.
"Akibatnya Kemenkeu gak bersedia mengganti sampai ada perintah dari Presiden. Itu kenapa kita gak bayar cost share," tegasnya.
Dia memandang jika perjanjian ini sudah dituangkan dalam bentuk Perpres, seharusnya urusan keuangan bukan lagi ranah kementerian. Ini sudah menjadi komitmen pemerintah dengan pemerintah yang melakukan kerja sama. Menurutnya, masalah cost share ini masih dibicarakan antara Kemenhan dengan PTDI.
Saat Presiden Joko Widodo menjabat, beliau memerintahkan adanya evaluasi kerja sama ini. Evaluasi butuh waktu 2 tahun, yakni pada tahun 2018 hingga 2019.
Evaluasi dilakukan antara kedua belah pihak. Selagi evaluasi tersebut, Korea tetap menjalankan program.
"Akibatnya kita agak terlambat dan teknisi kita sebagian dipulangkan dan saat Covid, kembali semua ke Indonesia. Ini adalah masalah saat itu yg terjadi," ujarnya.
Gambaran market KF-21 dari Jane's (image : Jane's)
Ada Campur Tangan AS di Proyek Mewah RI-Korea
Tidak hanya itu, proyek ini juga mengalami hambatan dari sumber daya manusia. Jumlah engineer Indonesia di joint development phase sebanyak 85 personel, sementara produksi 31 personel. Namun, jumlah itu tidak tercapai.
Selain itu, dalam proyek pesawat siluman ini, pihak Korea mendapatkan teknologi dari Amerika Serikat (AS).
"Ada 129 teknologi kunci, sementara pihak Amerika tidak memberikan 4 teknologi kunci kepada siapapun, sedangkan ke Indonesia 9 teknologi tidak diberikan," kata Eris.
Eris pun mengemukakan masalah lain yang sangat krusial, yakni pemerintah AS tidak memberikan export license kepada Indonesia dalam bentuk LRU/komponen subsistem atau teknologi-teknologi yang lain.
"Padahal LRU dan teknologi-teknologi yang lain sudah mulai digunakan di prototipe (KF 21 Boromae). Ini yang membuat hambatan Indonesia kerja sama dengan Korea.
Eris menegaskan Korea sendiri sudah memberikan kemudahan bahwa nantinya teknologi-teknologi ini akan secara bertahap diberikan kepada Indonesia.
"Tetapi apakah tetap komitmen diberikan sampai dengan berakhirnya EMD phase, kita liat. Ini bicara mengenai teknologi," ujarnya.
Namun, dia menyayangkan karena Indonesia tidak bisa melakukan ekspor pesawat jet tempur ini, karena tidak memiliki lisensi ekspor atau export license.
Tinjauan Market KFX-21 dari dua sisi : Expected Scenario dan Best Scenario (image : CNBC)
Sementara itu, dia menuturkan Korea Selatan juga mempertimbangkan banyak hal untuk mencari solusi bagaimana bisa melakukan transfer teknologi ke Indonesia.
"Pemerintah Korea dengan Indonesia sudah memiliki kesepahaman supaya Indonesia bisa memiliki teknologi yang diinginkan, caranya tidak memberikan secara langsung tapi Korea bisa memberikan pengalaman melalui beberapa sejumlah pendidikan, training, seminar, on the job training supaya Indonesia bisa memiliki pengalaman untuk menguasai teknologi," paparnya dalam workshop FPCI.
Menurutnya, hal ini sudah disepakati antara KAI dan pemerintah Korea Selatan. Dia menegaskan pihaknya sedang menanti proses ini.
Saat ini, dia memastikan bahwa proyek KF-X atau KF-21 tetap berjalan dan tidak pernah tertunda, meskipun kondisi ekonomi dunia mengalami tekanan.
"Saya juga melihat ke depan program ini berjalan dengan baik, tidak ada potensi tertunda lagi dan kami berharap pemerintah Indonesia lebih banyak mengirim para teknisi ke Korea Selatan sehingga mereka bisa mengejar ketertinggalan yang selama ini terjadi dan ada partisipasi yang lebih intensif dari tim engineer Indonesia," tegasnya.
Menilik Prospek Pasar KF 21 Boromae
Proyek yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp 24,8 triliun atau sekitar 8 miliar won. Anggaran ini terdiri dari empat tahapan alokasi, pengembangan teknologi sebesar Rp 0,1 triliun, pembangunan sebanyak Rp 20 triliun, kesiapan teknologi Rp 0,7 triliun dan opersional dan infrastruktur sebesar Rp 4 triliun. Menurut Eris, share Indonesia dalam hal ini mencapai 20 persen.
Market pesawat KF-21 Boramae masih belum diperhitungkan dari negara-negara eks Pakta Warsawa yang baru saja bergabung ke dalam NATO dan harus beralih ke persenjataan Barat (photo : The Economist)
Adapun, kajian potensi pasar telah dilakukan. Eris mengatakan ada kurang lebih 4 institusi di dunia yang melakukan kajian, kiranya mana saja negara yang akan tertarik membeli pesawat ini.
Secara internal, Korea dan Indonesia akan membeli 168 unit, dimana Korea akan mengambil 120 unit dan Indonesia sebanyak 48 unit.
"Kemungkinan korea akan meningkat di 240 unit," kata Eris. Kemudian dari kajian IHS Janes, minimum market yang akan menyerap jet tempur siluman ini mencapai 160 unit dan maksimal 368 unit.
"Jadi menurut saya cukup besar interest negara-negara ini untuk membeli produk Korea dan Indonesia," katanya.
Bahkan, salah satu riset SDI Market Research pada 2012 memperkirakan ada 149 unit KF 21 Boromae yang paling tidak akan diserap pasar dan maksimal bisa sampe 572. Sementara itu, Teal Group memperkirakan KF 21 ini bisa diserap pasar sebanyak 599 unit dengan angka optimistisnya sebanyak 869 unit.
Adapun, untuk pasar ekspor, Eris menegaskan bahwa dalam kerja sama MoU terdahulu telah disepakati adanya joint marketing antara Indonesia dan Korea Selatan.
(CNBC)
Jawaraaaa Shopping haha!π€π€π€«
BalasHapusBahaya
BalasHapus1 artikel 2x tayang...boramae tyuzzz haha!π¬π¬π¬
BalasHapusgak kesian warganyet min yg
SEPI berita, apalagi Shopping Soping haha!π€£π€£π€£
Copy dari komentar saya tadi malam tentang masalah market:
BalasHapusTurki tidak boleh dapat jatah lebih banyak, jadi sekarang bikin TF-X.
Brazil pindah ke Gripen.
Finlandia mau masuk NATO jadi pasti beli dari negara NATO.
Argentina harus beli tanpa ejection seat. Jika tidak dapat pengganti, juga tanpa sistem pembangkit oksigen, sistem pelepasan senjata, sistem hidrolik, sistem pencahayaan atau antena.
Ukraina belum tentu bakal punya AU.
Potensi ekspor sekarang sudah turun jadi 54-164 pesawat. 164 termasuk dua negara dimana kita tidak punya hubungan dipolmatik dan itu mencakup sekitar 50% penjualan.
ASET proyek “come into force” 2 BORA gaesz haha!π€π€π€
BalasHapusBORA-MAEπΈ
BORA-KHANπ
sementara tetangga kesayangankuh masi aja mengkajiiiiiiii.... tak haha!πππ
kalau ada Cost Share....nanti nya pasti ada Market Share.....jadi tetap optimis....satu negara bisa terdiri dari beberapa merk pesawat...
BalasHapus======kecuali malon....cukup pesawat Tejas...yang mendonia....
GAGAL FRAMING lagi tuch si malon-malon.....tambah sakit hati mereka membaca berita terbaru PROJECT KF21 RoK-INDONESIA jalan terus.
BalasHapusWkwkwkwkw.... Si PENUNGGAK BAYARAN 5 TAHUN...
BalasHapusBIKIN MALU
Masih d teruskan loh..kerna masih ada bendera MERAH PUTIH...tpi kok kewaalik yaPUTIH d atas MERAH d bawa...π€ͺπ€ͺπ€ͺπ€ͺ
HapusMalah di hina dengan benderanya di hilang kan sama korea... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJalan terus apa...? Bayar dulu yang NUNGGAK BAYARAN baru Korea mau sambung ya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusHe..he..he... Ada malon yg panas.... Level indonesia jauh diatas malon yg miskin dan bodoh
HapusSebelah tu hanya tahu NGUTANG je... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusAda warganyet yg panasss..... Sabar ya pork. Level malon jauh dibawah indonesia
Hapus5 tahun NUNGGAK BAYARAN... wkwkkwkwkwkw
BalasHapusApa punya MISKIN la... Wkwkkwkwkwkw
Mau beli bekas kuwait pun di tolak. Karena yakin malon tidak mampu bayar ha...ha..ha
HapusManusia satu ini memang dasarnya punya hati yg buruk, g mau baca apa yg diberitakan. Apalagi @sandstorm7, sok bijak tapi sama aja hatinya busuk. Kalian urus kerajaan kalian sendirilah. Kaya bener aja.
HapusKesian si MISKIN... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusIya kasihan si miskin yg hanya mampu sewa heli, tidak mampu beli pesawat. Hanya bisa nyinyir...ha ..ha
HapusApa mau dibayar...? Begitu la sebelah MEMBUAL... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusTau tau tiap TAHUN NUNGGAK BAYARAN selama 5 tahun... Wkwkkwkwkwkw
Nah skrg udah jelaskan..walau JV blym tentu smua spec technical bs d perolehi...apa lgi yg nama nye pembelu dan penguna...pasti ada terma yg engak cocok,mangka nye kadang lama banget utk buat pembeluan kerna terma pembelian engak cocok..sama juga dgn MALASIA sebagai pembeli dan penguna..ada kala nye apa yg d inginkan engat ada dlm terma pembelian..jd harus d KAJI dan KAJI...bs beli F15..F16..F35 tpu hanye sebagai penguna aja..masalah technical harus kirim ke amerik contoh nye...jd MALASIA engak setuju...gitu j7gak dgn Mig29..perawatan engin nye harus d kirim ke RUSIA..MALASIA engak d ijinkan ama AMERIK kerna bnyk alatan BARAT dan alatan AMWRIK ada d dlm Mig29 MALASIA...terpaksa d pensiunkan...bukan kerna engak punyevwang atau tidak kerna kmu org awam engak akan ngerti terma dan clausa clausa klu membelu peralatan dari BARAT dan AMERIK
BalasHapusBerdalih aja loh ruk....kalau banyak alasan kenapa dulu Malon beli MIG 29,padahal udah ditawarin Tornado,dll ...
HapusBilang aja ga punya uang sama kemapuan buat melihara MIG 29....dasar beruk malon tukang bual
Kenapa namanya MiG-29N? Rumornya "N" terkait dengan nama menhan waktu itu. Kalau ada masalah pasti di kontrak dengan Rusia dan tidak ada hubungan sama pihak Barat. Sistem Soviet itu kalau ada masalah mesin, tinggal cabut dan pasang pengganti. Tidak perlu orang yg pintar2 amat buat cabut dan mesinnya juga tidak ada teknologi Barat.
HapusSelain itu, sepertinya anda juga ketuker antara spesifikasi MiG-29N dengan Su-30MKM.
Malin gak mungkin mampu beli kf-x. Pilihan malon pasti tejas. Sesuai budget. Itupun masih harus dikaji di 2040 ha ..ha..ha
BalasHapusKok nggak ada berita shoping2 malon ya. Kasihan.... Warganyet stress tuh
BalasHapusIni contoh nyata MENDONEAAA....
BalasHapusBayaran asyik nunggak ada hati nak barang orang....
Bendera pun dah hilang ada hatinak barang orang..... wkwkwkwkwk
https://www.aviacionline.com/2022/11/indonesian-flag-removed-from-5th-kf-21-boramae-prototype/
https://www.aviacionline.com/wp-content/uploads/2022/11/KF-21-Indonesia.jpg
Bendera tu pun tak lama lagi part merah itu akan di bawah....Bendera siapa yg putih di atas, merah di bawah? POLAND.....wkwkwkwkwkwk
Malu oooiiii.....
Wkwkwkkw.... Di KICK keluar sama korea.. Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBikin MALU ASEAN je
Poland’s PGZ Looks To Join South Korea’s KF-21 Program
BalasHapusSEOUL, SINGAPORE—Polish military prime PGZ is hoping to participate in the Korea Aerospace Industries (KAI) KF-21 fighter program, possibly in the development of a new variant.
PGZ could manufacture parts in Poland as well as market the KF-21 in Europe, CEO Sebastian ChwaΕek told South Korean newspaper Chosun Ilbo in an interview.
There is no formal agreement between Seoul and Warsaw yet. A Polish Air Force official echoed a similar sentiment to ChwaΕek when speaking to Aerospace DAILY at South Korea’s Sacheon Airshow in October 2022, saying Poland had submitted a request for information on the KF-21.
KAI and South Korea’s arms procurement agency DAPA declined to comment on the interview.
PGZ is part of the $3 billion deal for 48 KAI FA-50PLs. The Polish company will be constructing a maintenance, repair and overhaul (MRO) facility for Poland’s fleet of the light combat aircraft.
malon - malon pada KEPANASAN DAN KEPANIKAN LAGIIIIII......HAHAHAHAHAHA....PROJECT KF21 RoK-INDONESIA lanjut lagiii !
BalasHapusMantap..ternyata bukan masalah duit...bnyak hambatan lain ternyata...beda sama sebelah...TAK SHOPPING SHOPPING PUASA TERUS..MAKLUM,RANK PENGHUTANG KE 2 DI ASIA....tak de wang
BalasHapusJom project lanjut terus...asyiiiiiiiik
Wkwkwkwkkwkwkwkkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwk
Si Gempur panas dan koyak....KF-21 Boramae lanjuut...gimana kabar FA-50 Malon...hahahaha proses tender bermasalah dan Tamadun tidak punya uang...ππ€£π€£
BalasHapusPoland bakal masuk ganti rakan kongsi Korea yang NUNGGAK BAYARAN 5 TAHUN... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusKalo aku berharap malon yg d ajak join korea..tapi sayang..malon tak de kepakaran,tak de wang juga..MISKIN
HapusWkwkwkwkwkwkkqkwkwkwkwkwkkwwkwkwkwk
Sebelah makin kerasukan gaes..project lanjut terus....asyiiiiiiik
BalasHapusHahhaha ternyata malon ada minat juga KfX Boromae,ingat lon jgn di klaim tempatan malon
BalasHapusππ€£
Poland Bakal Ganti Indonesia Sebagai Rakan Kerjasama KF-21 “Boramae” ?
BalasHapus(DEFENCE SECURITY ASIA) – Poland telah pun menyatakan hasratnya untuk terlibat sama di dalam program pembangunan pesawat pejuang generasi 4.5 KF-21 “Boramae”, ketika Indonesia dan Korea Selatan masih bertelagah tentang soal pembayaran bagi pembabitannya dalam program itu.
Adakah ini menunjukkan terdapat usaha untuk menggantikan tempatan Indonesia dengan Poland sebagai rakan pembangunan pesawat pejuang KF-21?
PGZ yang merupakan organisasi industri pertahanan Poland yang dimiliki oleh kerajaan Poland berkata pihak bersedia untuk turut serta di dalam pembangunan pesawat KF-21 yang sedang dibangunkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI).
Program TFX turki aja gak ngajak malon karena turki tahu malon miskin kepakaran.
BalasHapusWell yeah wkwkw
RoK itu lebih mendasarkan PUTUSAN progress anggaran INDONESIA pada 2022-2023 untuk Project KF21 Boramae atau FRAMING para malon dari kerajaan melayu semenanjung yg jatuh MISKIN ?
BalasHapusNetizen INDONESIA pun tertawa lepas terhadap GAGAL TOTAL FRAMING malon terhadap INDONESIA....
WKWKWKWKWKWKWKWK.......
HAHAHAHAHA....
Kemampuan malon
BalasHapusKemampuan hanya sebatas dengki dan iri
Wkwkkw
Typical, Indon...kalau minta kerja kat Malaysia, semua boleh buat....mendoneaa la kata semua boleh buat.
BalasHapus"Boleh Pak...boleh Pak...." "Iya...itu memang kerja saya Pak. Biasa buat itu..."
Bila dah mula kerja, electric drill pun tak tau guna.
Mcm projek KF21 ni la...sign kontrak, semua boleh bayar, ada anggaran, tiap-tiap tahun ada peruntukan kewangan. Akhirnya, nunggak bayaran, minta runding....adoiii...
Macam GEMPURWIRA cakap la....Bikin MALU ASEAN je.
KORSEL duk dendang lagu "Tipah tertipu" je laaa.....wkwkwkwkwk
https://www.youtube.com/watch?v=4dUphLnjHWU
malon punya kepakaran di industri aeronautika ?
HapusSimple, right ?
@MMW, seingatku....punya anak buah malon itu yang paling susah..... semua pekerjaan boleh yang dikata....tapi saat bekerja sekejap...sekejap lagi tidor dan minum kopi....
Hapus======berbeza lah MMW.....beda quality budak malon dengan budak Indonesia
Bayar woiiii... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKoq situ yg bingung ?
HapusItu kan masih wacana, right ?
BalasHapusWkwkwkwkwkwk....
Wacana apa... Bendera INDON sudah dihulang kan ya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKoq malon yg KEPANASAN DAN KEPANIKAN....
Hapusin fact yg kerjasama antara RoK dengan INDONESIA project KF21 Boramae.
Bisa kasih tau dimana peran dan kontribusi malon atas kerjasama RoK-INDONESIA ?
Wacana apa... Bendera INDON sudah dihulang kan ya pada pesawat KF-21 Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJangan nangis ruuuus....malu
HapusWkwkwkwkkwkwkwkwkwkqkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkkkwkwwkwkwkwk
Wkwkwkwkwkwkkw..... Jalan terus kata si INDON....
BalasHapusBayarnya saja belum.... Wkwkkwkwkwkw
Poland’s PGZ Looks To Join South Korea’s KF-21 Program
BalasHapusSEOUL, SINGAPORE—Polish military prime PGZ is hoping to participate in the Korea Aerospace Industries (KAI) KF-21 fighter program, possibly in the development of a new variant.
PGZ could manufacture parts in Poland as well as market the KF-21 in Europe, CEO Sebastian ChwaΕek told South Korean newspaper Chosun Ilbo in an interview.
There is no formal agreement between Seoul and Warsaw yet. A Polish Air Force official echoed a similar sentiment to ChwaΕek when speaking to Aerospace DAILY at South Korea’s Sacheon Airshow in October 2022, saying Poland had submitted a request for information on the KF-21.
KAI and South Korea’s arms procurement agency DAPA declined to comment on the interview.
Lantas malon mau ikut joint?
BalasHapusBisa apa lon nak tanya saye
Kemampuan malon sebatas dengki
Buat pesawat blm bisa
Wkwkwk
Poland ganti si PENUNGGAK BAYARAN..... WKWKKWKWKWKW
BalasHapushttp://defense-studies.blogspot.com/2022/12/cost-share-indonesia-untuk-proyek-kf-21 d anggarkan tahun 2022-2023
BalasHapusDuitnya udh d anggarkan ruuuuuussss...jangan nangis yaaaa
Wkwkwkwkwwkwlwkwkwkkwkwkwwkwlwkkwkwkwwk
Kerasukan malon nih
BalasHapusHahahha
Begitu lah alasan sebelah hal KF-21.. tahun ni di lanjutan pembayaran... Tahun depannya begitu lagi ayat yang sama... Begitu juga tahun seterusnya....
BalasHapusTau tau sudah 5 tahun NUNGGAK BAYARAN alasan ekonomi kurang bagus... Wkwkkwkwkwkw
Lalu malon iri...ahhaah
HapusSO FAR SO GOOD RoK-INDONESIA...kenapa malon yang KEPANASAN ?
HapusAh, itu imajinasi rusli yg berdasarkan IRI DENGKI saja
Hapusπ π π πππ€£
Hei malyasial
BalasHapusHerah deh sampai kapan dengki haha
Kemampuan negara malon cuma sebatas itu aja
Sudah contoh Program TFX Turki aja malon gak diajak kan
Kasihen kasihen
Wkwkwwkkw
Iri...bilang boss
BalasHapusHahahah
Malon malon sile joint TFX turki lon
πππ
Koq malon yg KEPANASAN DAN KEPANIKAN....
BalasHapusin fact yg kerjasama antara RoK dengan INDONESIA project KF21 Boramae.
Bisa kasih tau dimana peran dan kontribusi malon atas kerjasama RoK-INDONESIA ?
Kalau setakat la buat BADAN PESAWAT CN235 tak payah bangga la...dari tahun 1983 sampai sekarang tak upgrade.
BalasHapusCN295 pun Airbus tak berani bagi lesen nak buat.
"...the engines, control and communication systems were all produced in either Europe or the United States"
https://en.wikipedia.org/wiki/CASA/IPTN_CN-235#cite_note-icas_2012-5
Ini yang korang nak banggakan? Betul la korang Mendoneaaa.... Sedih betul laaa...
Iri boss bilang
HapusKita Ada N219
Malon wkkwk
CN295 itu usaha Airbus supaya tidak tergantung IPTN/PT DI. Jadi bagian yg milik PT DI diganti dengan buatan perusahaan sendiri.
HapusMungkin takut bangkrut dan asetnya dibeli pihak tidak bersahabat.
Salah tulis gara2 lagi reply ke comment.π
HapusHarusnya C295, bukan CN295.
Terangkan aja bung IRS apa itu Autonomus Right ke orng malon ini,mereka itu gak tahu gak ada pengalaman ttg dirgantara
HapusGEMPURWIRA 23 Desember 2021 12.33
BalasHapusNampaknya MALAYSIA sudah berhubung dengan pihak kuwait.. Semoga BERJAYA...
Setahun yg lalu sdh terhubung Kuwait konon
Berjaya BUALNYA
Tetap LAWAK
ππππ π π π³π
Selain "...the engines, control and communication systems were all produced in either Europe or the United States...."
BalasHapus"...inboard flaps, nose fuselage, engine cowlings, nose and main landing gears assemblies, and centre wing box assembly" pun diusahakan di Sepanyol.
https://www.janes.com/defence-news/news-detail/indonesia-seeks-more-autonomy-on-cn235-production-in-offset-talks-for-a400m
Habis korang bina apa di Indonesia yang nak dibanggakan dengan CN235 tu? Wkwkwkwkwk...
Balas
BalasHapusMMW20 Desember 2022 pukul 08.46
Kalau setakat la buat BADAN PESAWAT CN235 tak payah bangga la...dari tahun 1983 sampai sekarang tak upgrade.
Kemampuan malon tuh apa?
Malon mendunia iri nya dgn indonesia
No wonderπ
Dngn ada nya pembelian 2 A400 dan opsi 4 unit lagi,diharapkan dpt Autonomus Right Cn235,tau sndri lon artinya.
BalasHapusIndonesia udah ada pabrik
Sementara Aircrod cuma bengkel
π€£π€£π€£π€£
'''...diharapkan..."
HapusIndon pun "diharapkan" dapat membuat bayaran projek KF-21 yang sudah tertunggak 5 tahun..... Wkwkwkwkwkwkwk
Korsel duduk nyanyi lagu "Menuruh Harapan" aje la....wkwkwkwkwkwk....
https://www.youtube.com/watch?v=Tyu94KXNLQE
dan malon hanya jadi penonton penuh kedengkian
Hapuswkwkwk
tak punya kepakaran hanya bisa bacot
Apa yg d banggakan malon???jawabnya tak de...jangankan rakit pesawat...sekedar peluru saja import dari indonesia...BODOH
BalasHapusWkwkwkwkwkwwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkkqkwkwwkkwkwkwkwkwkwkwkkkwkwkwkwwkqkwkwkwkwkwkwkwk
Tiada apa yang kami nak banggakan...cuma jadi punca rejeki WNI seramai 3.5juta orang jeee....dan membantu ekonomi INDON setiap bulan....huhuhuhu....
Hapus"Saat ini, ada sekitar 3,5 juta WNI yang berada di Malaysia. Yoshi mengakui jumlah WNI di Malaysia sangatlah banyak."
https://www.liputan6.com/global/read/4444674/wni-di-malaysia-diminta-tidak-terprovokasi-kasus-parodi-lagu-indonesia-raya
Loh lon kalah debat pindah TKi
HapusSegitu aja lon kemampuan malon
https://www.thedefensepost.com/2022/02/28/turkey-pakistan-5th-gen-fighter/
Nak iri apa nyerr....
HapusPeruntukan tahunan Kemhan pun tak mampu nak bayar contribution tahunan projek KF-21.
Kalau setakat nunggak bayaran tu ngaku aje la....tak payah nak bersilat.... tak payah nak debat-debat.
Indon yang patut iri kepada Malaysia kerana kami tampung 3,5 juta WNI.
wkwkwk kalah argumen tentang industri pesawat, si malon langsung bahas TKI..
Hapussaat kita ancam tarik TKI dari malon
PM dan menteri mereka langsung protes
LAWAK
wkwkwk
Jika ingin bersaing dan gak usah dengki dgn indo di kfx,silakan coba ikut project jet fighter TFX dgn Turki?
HapusSila pak cik
Dah kalah debat macam kucing meong ganti topik TKI gk nyambung bgt
BalasHapusLon lon kemampuan malon tuh ape ?
Tak suke ya industri pertahanan indo lbh unggul dri malon yg kemampuan hanya sebatas dengki dan iri.
Nak iri apa nyerr....
HapusPeruntukan tahunan Kemhan pun tak mampu nak bayar contribution tahunan projek KF-21.
Kalau setakat nunggak bayaran tu ngaku aje la....tak payah nak bersilat.... tak payah nak debat-debat.
Indon yang patut iri kepada Malaysia kerana kami mampu tampung 3,5 juta WNI. Yang duduk cucu pejabat saya pun WNI....lemah lembut baik orang nya.
MMW
HapusDebat militer kok bawa2 TKI
Heli aja masih sewa
Buat kapal aja salah potong
Wkwkw
Hahhhhha
BalasHapus-INDONESIA/SPAIN bina pesawat CN-235...... KL panas tak Terima.
BalasHapus-INDONESIA bina pesawat N-219..... KL kejang-kejang.
-INDONESIA beli RAFALE.... KL iri dengki.
-INDONESIA bina FRIGATE..... KL kerasukan.
-IFX/KFX lanjut... KL tak Terima.
-INDONESIA dapat KAPAL PERANG BARU..... KL DENGKI.
-INDONESIA shopping HISAR MRAD...... KL KERASUKAN.
-INDONESIA beli KHAN-TBM...... KL KENA STROKE.
KESIMPULAN
KL/MALAYSIA tuh:
•BODOH
•TOLOL
•IDIOT
•TAK DE KEPAKARAN
•LOW QUALITY
•MENTALITY SLAVE
•MENTAL KONDOM UNISEX
MANTAB
BalasHapuspara makhluk jejadian dari malon langsung pada komen penuh dengki
yang JV Indonesia dan Korea, yg kepanasan dan dengki para wagaNyet Malon
WKWKWKWK
Karena iri bro..mereka hanya mampu beli FA50 pesawat ringan..dan beda kelas dengan KF-21 Boramae...
Hapuswkwkwk FA-50 ?
Hapusmemang sudah final kajian dan pilihan mereka bro menir?
atau hanya sembang, mahu ini dan mahu itu?
saya malah menduga mereka akan ambil tejas..
WKWKWKWK malon PEMBUAL mendunia
MMW
BalasHapusTunjuk Malon ikut project TFX Turki?
Tunjuk kan kemampuan Malon di bidang dirgantara
Spt apa?
Buat kapal aja salah potong,πππππ
Tak usah byk cakap koment TKI tak de hubungannya ,ini forum militer
Si Gempur dan mmw panas dan koyak hati....KF-21 Boramae lanjuut dan kalau batal pun Korea Selatan juga merugi...Indonesia pada tahun 2035 GDPnya bisa mencapai USD.3
BalasHapus++ Trilyun dan Defence Budgetnya bisa mencapai 1,5-2% pertahun dan Korsel tidak mau kehilangan marketnya di Indonesia..jumlah yg sangat banyak purr..bisa menjadi kekuatan Militer terkuat di wilayah Timur.
gimana kabar FA-50 Malon...hahahaha proses tender bermasalah dan Tamadun tidak punya uang...ππ€£π€£
Beli telur ayam pon susah..
para malon mana paham..
BalasHapustidak ada industri pesawat yg 100% buatan 1 negara
bagian per bagian pesawat buatan dari berbagai negara.
kalo Poland mau ikut JV KF-21 gk masalah, setidaknya biaya bisa terbagi.
pertanyaa: lalu posisi malon tentang KF-21 dimana?
WKWKWK
Jdi Polandia klo beli KFX,peswat bisa di bgun di Polandia dan dpt tot SMA pasarkn di eropa
Hapusstrategi ringan semacam ini, malon apa paham bro
Hapussembang negeri grade A
sembang punya top 5 university
tapi strategi nol = zero
wkwkwkwk
Gimana malon ? Kalah debat nich ?
BalasHapusyang kalah argumen tentang industri pesawat, lalu elak topik bahas TKI..
BalasHapusmungkin dia pikir lebih suka pekerja dari bangla atau cina
coba tanya ke PM dan menteri kalian, lebih suka dapat pekerja Indonesia atau pekerja bangla/ cina?
LAWAK
wkwkwk
MMW
BalasHapusKenape Malon tak jadi ikut joint project TFX Turki ??!! Mana mana tuh
MMw
BalasHapusCome on dude!!!π
Apa benar RoK siap KEHILANGAN MARKET SHARE di INDONESIA yang tiap tahun defense budget nya meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasionalnya ?
BalasHapusKesian di Kick kerana NUNGGAK BAYARAN SELAMA 5 TAHUN... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusAda link
HapusFaktanya adalah JALAN TERUS PROJECT KF21 BORAMAE RoK-INDONESIA, right ?
Hapuslebih kasihan malon, netijen mahu join TFX
Hapustapi Turki tau level kepakaran malon
di KICK sebelum join
WKWKWKWK
TOLOL kwe poor
Kabar FA-50 block 20 rencana procurement malon gimana tuch ?
BalasHapuswhat ? Stuck in the middle ? Or RoK does not give malon export credit for those FA-50 block 20 to be paid with palm oil ?
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221201135520-4-392922/kiamat-pekerja-hantui-malaysia-indonesia stop TKI-begini-pengakuan-pengusaha
BalasHapusMalon kalo g ada TkI biasa kiamat...
Wkwkkkkwkwkkwkwkwkwkkkwkwkwkwkwkwkkwkwkwwkwkk
Kok tak ade bendera Malon project TFX
BalasHapusKasihenn halu π π π π
https://www.thedefensepost.com/2022/02/28/turkey-pakistan-5th-gen-fighter/
Berukers makin kepanasan..indo lanjut KFX
BalasHapusAsyiiiiiiiiiiiiiiik..
Wkwkwkwkwkwkwkwkkkwkkwkwkwkwkwkwkwwkwkkwk
lebih kasihan malon, netijen mahu join TFX
BalasHapustapi Turki tau level kepakaran malon
di KICK sebelum join
WKWKWKWK.... LOL
sembang negeri grade A
sembang punya top 5 university
tapi kepakaran industri pesawat nol = zero
Kasihan yg bual bual mau joint TFX tapi gak di anggap sama turki dan pakistan,
BalasHapusMana mau Turkiye kasih bendera malon pada produk TFX .....bisa bawa SIAL PRODUK TIDAK LAKU NANTINYA......
BalasHapusTURKIYE belajar dari kasus PERANCIS di malon
MMW
BalasHapusMeong meong Wariaπ
Klo baca artikel tuh dgn teliti Baca sampai habis,
Masih lebih baik RI, sudah berkontribusi design, ilmu konstruksi, ilmu aerodinamika dan dana di program KFX
BalasHapusMalon? Kesian.... di KICK di TFX saat masih bermimpi
wkwkwkwk malon.. malooooon... kesian
Sejak kapan malon dikick dalm project tfx bro zod..
HapusMasuk list saja tak.... Sejak awal TFX cuma turki.. Dan baru2 ini kasih tawaran ke PAKISTAN bukan MALON
πππππππππ
sejak wargaNyet bermimpi join TFX, om acno
Hapuswkwkwkwk
itulah hebatnya malon, masih mimpi bisa berbual
Pasukan TUDM Kini Di Turkiye Untuk Perolehan UAS-MALE “Anka”
BalasHapus(DEFENCE SECURITY ASIA) – Satu pasukan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) telah pun berada di Turkiye pada minggu ini untuk melihat dengan lebih teliti kontrak perolehan sistem pesawat tanpa pemandu-jarak sederhana (Unmanned Aerial System-Medium Altitude Long Endurance UAS-MALE) “Anka” yang dibangunkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI).
Sebagaimana dipetik oleh agensi berita nasional BERNAMA hari ini, Panglima TUDM Jen Tan Sri Mohd Asghar Khan Goriman Khan berkata, pasukan TUDM itu juga melihat lebih dekat pesawat tanpa pemandu itu.
“Pesawat MALE-UAS yang kita akan beli atau menandatangani LOA adalah dari jenis Anka dari Turkiye. Pada minggu ini pasukan TUDM telah berada di Turkiye untuk melihat pengurusan aspek kontrak dan pesawat berkenaan,” katanya.
info gk penting lon
Hapuswkwkwk
UAV ANKA, MPA dan LCA jalan terusssss guys..... Horeyyy
BalasHapusMacam team kerajaan ke koryo tengok LCA tapi tetap tak mampu beli wkwkwkwkwkwk wkwkwk
Hapusitulah hebatnya malon, masih mimpi sudah bisa berbual
Hapuswkwkwkwk
Jalan ditempat wooooyy
Hapusππππ€£π€£π€£
Boramae jalan terooos Malon semakin mengkuncup, gempurwira Pondan kerasukan, iri dengki , tak terima reality wkwkwkwkwkwk wkwkwk
BalasHapusHanya melihat aspek kontrak, takde kontrak efektif wkwkwkwkwkwk
BalasHapusinfo tak beguna lon
BalasHapuswkwkwk
KL 2022 NO SHOPPING, nak klaim PBB punyak panthera kah ? Makanya bayar... bayarr... bayaarrr. haha!π€£π€£π€£
BalasHapusMalaysia terbangkan A380 terakhirnya ke penyimpanan jangka panjang di Perancis
BalasHapushttps://www.airspace-review.com/2022/12/20/malaysia-terbangkan-a380-terakhirnya-ke-penyimpanan-jangka-panjang-di-perancis/
———
Ditarik lender gaesz kesian haha!πππ
Malon kesian.... di KICK di TFX saat masih bermimpi..
BalasHapusitulah hebatnya wargaNyet malon,
masih bermimpi sudah bisa berbual
Rafael lah, TFX lah, FA50 lah, JF17 lah, Tejas lah, Hornet Kuwait lah...
last, last takde duit dan takde kepakaran
wkwkwkwk
nyoiiihh KL kemana2 tak dianggap
Hapuscuman terima donasi PBB dan dnasi amrik $ 200 juta aja bangga haha!!π€π€π€
KL, kesiaaannn lagiiiiooooooiiiii
Indonesia mulai kembali pembayaran KF-21 ke Korea Selatan
BalasHapusNovember 4, 2022 / by AuthorRangga Baswara Sawiyya
AIRSPACE REVIEW (airspace-review.com) – Indonesia telah memulai kembali pembayaran kepada Korea Selatan atas keterlibatannya dalam program pengembangan pesawat tempur multiperan KF-21 Boramae, yang sebelumnya dikenal sebagai KF-X/IF-X.
https://www.airspace-review.com/2022/11/04/indonesia-mulai-kembali-pembayaran-kf-21-ke-korea-selatan/
——————
Eiitt 2022 sudah bayarwarganyet KL kefanasaan LAGi haha!π₯π₯π₯π₯
Yap betul om pal bulan NOVEMBER dah bayar.. Tahun depan nyusul
HapusTapi sih anu kirim link... Pasukan kl ke turkiye buat tengok ANKA... Btw... Itu masih belum TTD KONTRAK...
Lolosnya
uda LOA eh nawar harga.... aneh binti emejing ini haha!πππ
HapusGausa difikirn pasti nak pastikan duit kopi si anuw sapa yg punyak haha!π₯΄π₯΄π₯΄
Eiitt 2022 kite sudah bayar LAGI
BalasHapusEh warganyet KL kefanasaan LAGi haha!π₯π₯π₯
Salam RAFALE
salam HisaR
Salam Khan haha!πππ
Salam yoruk mrap 30 bijik
Dan salam atlas a400m dan dassault falkon 7&8 hore haha!πππ
KL makin lama makin jauhhhh...bajet kecik pulak haha!πππ
INDONESIA sudah BAYAR KONTRIBUSI PER TAHAPAN DI NOVEMBER 2022 UNTUK PROJECT KF21 BORAMAE.
BalasHapusLalu kenapa malon sibuk FRAMING terhadap INDONESIA ?
Seperti biasa, hanya jalan2, tidak shoping ha ha ha
BalasHapusGempur Gila apa bego apa tolol apa idiot jelas masalah penunggukan di bahas salah satu sebab kita kekurangan teknisi untuk belajar buat KF 21 serta karena covid 19 dan teknologi yang belum bisa di dapatkan Indonesia
BalasHapusDan sekarang dah jelas ada berita cost share jadi jelas Indonesia pasti bayar dan program KF 21 Indonesia Korea Selatan jalan terus
Begi dan idiot serta ketololan nya jangan di pelihara gempur
Nitizen Malon dan YouTuber Malon banyak yang malu dengan kementar anda yang menjelekkan nama baik negara Malon sendiri
nampaknya Malon telah terhubung dengan planet namex...mereka akan mendaptkan hibah pesawat tempur antar galaksi π€£π€£π€£
BalasHapus