15 Oktober 2010
C-130 Hercules TNI AU (photo : Rizky Elfikar)
Malang, Kompas - Kementerian Pertahanan menargetkan tahun 2013 semua pesawat angkut Hercules C-130 siap dioperasikan. Untuk itu, Kementerian Pertahanan meminta TNI Angkatan Udara lebih cermat dan kreatif mengelola anggaran pemeliharaan.
”Kami sudah terima laporan bahwa saat ini ada satu batalyon (11 pesawat) C-130 yang siap mengudara. Diharapkan, pada 2013 kita sudah sanggup mengudarakan dua batalyon,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kamis (14/10), dalam jumpa pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki 21 pesawat Hercules C-130. Jadi, baru separuh dari jumlah tersebut yang siap mengudara. ”Untuk itu, kami akan meningkatkan anggaran pemeliharaan, baik lewat APBN maupun lewat cara yang sekarang dilakukan, yakni program retrofit,” ujar Sjafrie seusai melihat kondisi pesawat Hercules C-130 milik Skuadron 32 di Abdulrachman Saleh.
Program retrofit atau pemutakhiran pesawat angkut Hercules C-130 dahulu dilakukan di Singapura. Namun, kini retrofit sudah bisa dikerjakan di dalam negeri. ”Ada lima pesawat Hercules dari skuadron ini yang diretrofit di Bandung,” ujarnya.
Namun, kata Sjafrie, pemerintah berusaha keras agar bisa melakukan pengadaan pesawat. ”Penambahan pesawat ini tentunya lewat proses G to G (government to government). Ada beberapa negara sahabat yang telah menyampaikan keinginan mereka memberi hibah pesawat,” ujar Sjafrie.
Namun, kata Sjafrie, pemerintah berusaha keras agar bisa melakukan pengadaan pesawat. ”Penambahan pesawat ini tentunya lewat proses G to G (government to government). Ada beberapa negara sahabat yang telah menyampaikan keinginan mereka memberi hibah pesawat,” ujar Sjafrie.
Dari Malang, dengan menggunakan helikopter, Sjafrie menuju PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi, Jatim. Di pabrik itu Sjafrie menyaksikan pembuatan kapal berbahan komposit untuk keperluan militer. Pekerja PT Lundin tampak sibuk mengerjakan beberapa unit kapal patroli tipe Catamaran.
Sebagian pekerja lain sibuk merapikan badan kapal tipe rigid-inflatable boat (RIB). Namun, perhatian rombongan tertuju pada pembuatan prototipe Kapal Cepat Rudal Trimaran yang dipesan TNI AL. Kapal tiga lunas ini bisa mengangkut satu kapal RIB. Pemilik PT Lundin, John Lundin, kepada Sjafrie menegaskan, perusahaannya bukan kompetitor PT PAL. (ato)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar