19 Agustus 2011
Pesawat tempur Typhoon buatan konsorsium Eurofighter (photo : news.sky)
JAKARTA, KOMPAS.com - Inggris berkomitmen meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang, yang selama ini sudah terjalin baik, mulai dari bidang ekonomi, perdagangan, perubahan iklim, pendidikan, perang terhadap terorisme dan ekstremisme, hingga pertahanan.
Di sektor pertahanan, tidak menutup kemungkinan Inggris akan menawarkan berbagai persenjataan terbarunya untuk dibeli Indonesia.
Demikian diungkapkan Duta Besar Inggris, Mark Canning, di sela-sela acara berbuka puasa bersama wartawan di kediaman resminya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2011).
Canning adalah Dubes Inggris yang baru untuk Indonesia, menggantikan dubes lama, Martin Hatfull.
Menurut Canning, Indonesia dan Inggris memiliki hubungan kerja sama yang baik di bidang pertahanan. "Kami telah menjual beberapa peralatan pertahanan penting ke Indonesia, contohnya pesawat Hawk," ujar diplomat karir, yang pernah bertugas di Kedubes Inggris di Jakarta, tahun 1993-1997, itu.
Saat ditanya, apakah Inggris juga akan berusaha menjual pesawat tempur terbarunya, Eurofighter Typhoon, kepada Indonesia, Canning menjawab antusias, "Saya akan berusaha menjual apa pun yang saya bisa."
Industri pertahanan menjadi salah satu sektor industri yang diandalkan negara-negara Barat untuk membantu pemulihan ekonomi, yang terkena krisis berkepanjangan hingga saat ini. Negara-negara Asia, yang menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia, menjadi pasar menggiurkan dari industri pertahanan ini.
Namun, segencar apa pun promosi yang dilakukan produsen senjata Eropa, mereka hampir selalu kalah dengan produk-produk AS. Pesawat Rafale yang dibuat pabrikan Dassault dari Perancis, misalnya, sudah dipromosikan sejak tahun 2000, tetapi belum pernah sekalipun memenangkan kontrak pembelian.
Di Maroko, Rafale kalah dengan F-16 Block 52 buatan Lockheed Martin, AS. Sementara AU Korsel dan Singapura lebih memilih F-15 Eagle produksi Boeing daripada Rafale.
Demikian juga dengan Typhoon, pesawat tempur yang dikembangkan bersama oleh Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol dalam konsorsium Eurofighter, itu, baru mendapat dua pelanggan di luar negara-negara pembuatnya, yakni Austria dan Arab Saudi.
Maret lalu, sempat muncul berita di harian The Times, Inggris, Kementerian Pertahanan Inggris sedang dalam pembicaraan serius dengan pemerintah Indonesia, yang ingin membeli 24 pesawat Typhoon senilai 5 miliar poundsterling (Rp70,3 triliun). Namun, berita ini langsung dibantah salah satu menteri di Kementerian Pertahanan Inggris, Gerald Howarth, sehari kemudian.
Indonesia memiliki sejarah pahit pembelian senjata dari Inggris. Pesawat Hawk 100/200 yang dipesan TNI AU dari Inggris akhir dekade 1990-an lalu sempat tertunda-tunda pengirimannya, dan bahkan sempat dikirim tanpa perlengkapan radar, komunikasi, dan perangkat navigasi (Kompas, 8/4/2000), setelah Indonesia diembargo karena dituduh menggunakan pesawat itu untuk mengebom pemberontak Timor Timur.
(Kompas)
don't buy ......remember our Hawk 200/100...
BalasHapusTidak rasa yg Indo akn beli typhoon kerana harganya yg mahal selain selama ini Indo mengharapkan hibah percuma drpd Amerika dan kredit pertahanan daripada Russia
BalasHapusbetter chose another options.. beli ini, rawan embargo kedepannya.. rugi banget. Mending beli rusky punya, kita membeli dan kita sendiri yg "benar-benar" mnjadi pemiliknya.. beli dari rusky ga ada embel-embel busuk dibelakangny..
BalasHapusbuat sendiri saja......terus berikan secara percuma ke malay....
BalasHapusLumayan buat ngebom malingsiaL di perbatasan.
BalasHapushaha, jgn mauuu... ntar nyesel lagi. Udah tau lah kalo beli dari orang barat kena embargo mulu.. indonesia udah 2 kali kena embargo amerika, sekarang mau kena lagi dari temennya? mending tambah skuadron sukhoi aja dah.. lebih murah
BalasHapusopsinya:
BalasHapus1. Beli aja tapi jangan pake duit..barter sama becak bekas..
2.Belum teruji kehebatannya, betuknya aja gembrot
3.Beli dan minta diskon 90 %.
4.Power kalah jauh dari SU 27 yg punya speed mach 2,5/tipoon cuma 2.0
5.range kalah jauh dari su 27.
6.Diabnading su27. kalah telak.
Indonesia memang butuh pesawat tempur
BalasHapusPesawat Typhoon bagus untuk Indonesia, komentar juga dong ke blog saya www.goocap.com
BalasHapus