16 Mei 2012

Komisi I DPR Setujui Hibah 6 Salute Gun kepada Timor Leste

16 Mei 2012


Meriam salute gun Paspampres (photo : Kaskus Militer)


Komisi I DPR Setujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL

Jakarta, DMC – Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan menyetujui rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk menghibahkan barang milik Negara berupa enam pucuk meriam Salute Gun TNI AD kepada Pemerintah Republik Demokratis Timor Leste (RDTL).

Persetujuan hibah enam meriam Salute Gun kepada pemerintah RDTL ini disampaikan Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, dalam forum Raker Anggota Komisi I DPR dengan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Selasa (15/5) di gedung DPR, Jakarta.

Sebelumnya, pada kesempatan Forum Raker tersebut, Menhan Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan bahwa hibah dari enam meriam salute gun tersebut dalam rangka mendukung hari kemerdekaan Negara RDTL yang ke-10 yang akan dihadiri banyak tamu negara asing. Selain itu kegiatan hibah ini juga memiliki arti penting dalam menjaga hubungan Bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Timor Leste.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, TNI AD sebelumnya memiliki 18 pucuk meriam salut gun Kaliber 75 MM, yang berada di Batalion Armed VII di Bekasi. Ditambahkan Menhan Pemerintah Indonesia sebelumnya juga pernah melakukan hibah meriam salut gun kepada pemerintah Papua New Guinea (PNG) sejumlah 6 pucuk. Untuk itu, diungkapkan Menhan, dengan dihibahkannya kembali 6 pucuk meriam salut gun kepada pemerintah Timor Leste, maka TNI hingga kini memiliki 6 pucuk.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menhan menuturkan pemerintah memiliki rencana untuk mengadakan kembali 12 pucuk meriam untuk jenis sama, yang mana rencananya ini telah dimasukan dalam anggaran penghematan APBN-P dan optimalisasi untuk tahun 2012.

Menhan mengharapkan adanya dukungan politik anggaran untuk merealisasikan target pemerintah dalam pencapaian modernisasi untuk mengganti 12 pucuk Meriam Salute Gun yang telah dihibahkan kepada dua negara tetangga tersebut.

Turut hadir dalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Thamrin, dan  Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto.

(DMC)

3 komentar:

  1. disinilah pemikiran mereka yg dangkal, harusnya ditambah eeehhhhh malah dikurangin kaya' punya bayak untuk beli lagi...
    kasihan rakyat yg selalu terbebani...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ditambahin?? ngapain kita punya salut gun banyak2x? kamu gila hormat ya?

      Hapus
  2. perlu dtambah persenjataan tempur untuk Batalyon2 artileri baik armed maupun arhanud seperti meriam, howitzer, roket, sampai rudal......
    smg pembelian artileri gerak sendiri spt Caesar, maupun peluncur roket Astross benar2 mencukupi...
    yg jg penting adl transfer of technology shg Indonesia jg bsa buat sendiri... kita sudah bisa membuat / pnya NDL-40 maupun meriam 105mm buatan Pindad sayang klo tidak dpkai....

    BalasHapus