25 Mei 2014

TNI AD Kembangkan Pemindai Jarak Jauh untuk Awasi Perbatasan

25 Mei 2014


Multirotor TNI AD bekerjasama dengan Universitas Surya (photos : Viva, Jalo)

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengembangkan sejumlah peralatan berteknologi untuk mengawasi kawasan perbatasan dengan negara tetangga. 

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman mengatakan dari hasil riset, pihaknya bisa mengembangkan stasiun transmiter atau "Open Base Transmitter Statiton" (BTS) dan multirotor (alat pemindai jarak jauh) yang bisa digunakan untuk pengawasan dari jarak jauh.



"Kami sudah melakukan riset pengembangan sehingga yang semula pengamanan perbatasan dengan manual dan prajurit, ke depan mudah-mudahan menggunakan peralatan dari hasil riset," kata dia di Gianyar, Bali, Sabtu (24/5).

Pihaknya akan memprioritaskan pengembangan teknologi itu tahun 2014 dan ditargetkan bisa digunakan secara lengkap tahun 2015.

Peralatan seperti Multirotor itu akan diprioritaskan pada tiga negara yang berbatasan langsung dengan daratan Indonesia di antaranya Papua Nugini, Timor Leste, dan Malaysia.



"Kami mulai membeli sebagian hasil riset yang mulai kami produksi terutama yang murah tetapi bermanfaat untuk digunakan terlebih dulu," ucapnya. Sementara itu pada pulau terluar, pihaknya telah menempatkan personel dengan kegiatan patroli terbatas.

Indonesia setidaknya berbatasan langsung dengan 10 negara baik kawasan darat dan laut yakni Malaysia, Singapura, Timor Leste, Vietnam, Papua Nugini, Australia, Thailand, India, dan Filipina.

(Republika)

1 komentar:

  1. Multirotor TNI AD sebenarnya dpt dimanfaatkan oleh infateri sbg pengendus terdepan, kalau bisa juga digabungkan ke sentral pusat komando utk dpt digunakan satuan brigade dlm komunikasi satuan operasi serta dpt digabungkan lagi ke atas dg antar matra shg gerakan dpt terpantau spt tentara AS/SAS menggunakan peralatan elektronik perang

    BalasHapus