10 Juni 2017

Senegal Berminat Beli CN-235 ke 3 dan 4, Kapal dan Kereta Api Buatan Indonesia

10 Juni 2017

Pesawat CN-235 # 2 Angkatan Udara Senegal (photo : Tempo) 

Senegal berminat beli pesawat, kapal dan kereta Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Senegal dalam Forum Bisnis Indonesia-Senegal pertama di Dakar pada Rabu (7/6) menyampaikan minat untuk membeli pesawat CN-235, kapal feri dan kapal tanker, serta kereta api buatan Indonesia.

Hal itu disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam pertemuan bisnis tersebut, pihak Senegal menunjukkan minat yang besar terhadap pembelian pesawat CN-235 yang ke-3 dan ke-4, serta penjajakan pemesanan kapal feri penumpang 500 kursi dan kapal tanker, kata Duta Besar RI untuk Senegal Mansyur Pangeran.

Selain itu, lanjut Dubes Mansyur, Senegal juga berminat untuk membeli kereta api buatan PT. INKA untuk proyek pembangunan prioritas "Plan Senegal Emergent" (PSE) di sektor perkeretaapian yang menghubungkan Dakar-Tambacounda dan Dakar-St. Louis.

Dia menambahkan, dalam pertemuan antarpelaku bisnis di Forum Bisnis Indonesia-Senegal itu Presiden Dewan Perkapalan Senegal juga menyampaikan keinginan untuk membeli tiga kapal buatan PT. PAL, yaitu satu kapal tanker ukuran 10 ribu ton dan dua kapal kargo ukuran 20 ribu ton. 

Pesawat CN-235 # 1 Angkatan Udara Senegal (photo : K. Bell)

Dubes Mansyur menyampaikan bahwa forum bisnis itu bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Senegal, khususnya di bidang perdagangan dan bisnis. 

"Peristiwa ini menjadi catatan sejarah tersendiri, karena selama lebih dari sepuluh tahun menjalin hubungan bilateral, forum sejenis baru pertama kali diadakan," ujar dia.

Forum bisnis itu diharapkan dapat meningkatkan interaksi dan kegiatan saling kunjung antarpelaku bisnis untuk mencari peluang yang sangat terbuka antara kedua negara.

Forum bisnis tersebut dihadiri oleh sekitar 100 pelaku usaha yang bergerak di sektor pertanian, obat-obatan dan kosmetik, pesawat terbang, kereta api, tekstil, agro-industri, mainan anak, kelapa sawit, konstruksi, dan lainnya.

Peserta forum tidak hanya berasal dari Senegal, tetapi juga wakil-wakil kamar dagang dan industri (Kadin) dari negara-negara sekitar, yaitu Pantai Gading, Mali, Gambia, Cabo Verde dan Sierra Leone. 

Forum bisnis di Dakar, Senegal itu merupakan bagian dari rangkaian "Africa Tour" kedua yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Nigeria dan dilanjutkan oleh Wamenlu RI A.M. Fachir di Senegal. "Africa Tour" tersebut akan dilanjutkan oleh pemerintah RI dengan kunjungan ke Kenya dan Ethiopia. 

(Antara)

30 komentar:

  1. Kereta api (train ) sudah banyak di export Indonesia ke Singapure,Malaysia,Philipine,srilanka dan negara lainnya . Bahkan lokomotiv sebagai penggerak tenaga kereta api sudah di produksi sendiri . Tapi sayang kenapa tidak inka tidak coba buat mesin kapal karena mereka sebenarnya punya kemampuan .

    http://bisnis.liputan6.com/read/2447428/lokomotif-pertama-buatan-ri-akhirnya-dikirim

    http://www.antaranews.com/berita/585377/inka-siap-ekspor-kereta-ke-sri-lanka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry idiot... no lokomotiv in our country.... we only use japanese train Kawasaki. fuCt head

      Hapus
    2. kesianm malaysie...tak dapat bine technology

      Hapus
    3. Kunjungi kami di http://sulsel.pojoksatu.id/

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lokomotif yang mana yang buatan Indonesia, itu semua lokomotif yang mondar-mandir dekat rumah saya buatan GE Amerika,.. kalau bikin gerbongnya saya percaya sudah bisa bikin. Mesin dieselnya pakai merek apa? Mesin diesel asli buatan Indonesia pabriknya di mana?
      Penyakit tukang klaim tetangga sebelah telah menular.

      Hapus
    2. mas bro saya KKN di PT INKA Madiun selama 7 bulan, PT INKA Madiun sudah bisa buat lokomotif, cari aja digoogle lokomotif buatan inka pasti ketemu, tipenya diesel hidrolis, bukan diesel electric seperti buatan GE, lebih tahan banjir, karena diboogie tidak ada motor listrik seperti di boogie lokomotif GE, oh ya, untuk pengerjaan boogie lokomotif GE, diserahkan ke PT INKA, dan selanjutnya di rakit di pabrik GE yang ada di Jogja, untuk mesin dieselnya menggunakan lokomotif inka menggunakan Caterpilar, dan juga keunggulan lain lokomotif inka dibanding lokomotif GE adalah tidak memerlukan gerbong power station, karena lokomotif buatan inka sudah ada power stationnya sendiri... jadi berbanggalah jangan menghujat...

      Hapus
    3. tengs inponya om yudha🙏
      eh blognya kok gak jalan lagi,kan keren👍

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. @yuda: mesin dieselnya​ buatan Indonesia? Media diesel Indonesia itu mereknya apa?
      Pabrik mesin diesel Indonesia di mana?
      Yg anda ceritakan itu adalah perakitan (assembly)
      Yg namanya membuat itu ya sudah bisa membuat semuanya, semua bikin sendiri terutama mesinnya. Saya tidak bermaksud menghujat, saya hanya ingin berita diceritakan apa adanya

      Hapus
    6. Baru tau harus semua buatan sini baru bisa disebut made in indonesia ,seharus nya yang anda tanya berapa persentase TKDN ,masa gara gara mesin buatan luar langsung bukan buatan sini haha pesawat korsel FA50 pake mesin amerika juga tapi tetap made in korsel

      Hapus
  3. Mgk lokomotifnya rakitan inka, tapi engine nya msh import.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu rusia impor mesin dari ukraina juga santai" saja kok . Yg penting itu berapa persen komponen buatan dalam negeri nya ,kalau disuruh 100% buatan dalam negeri ya susah

      Hapus
    2. Dulu rusia impor mesin dari ukraina juga santai" saja kok . Yg penting itu berapa persen komponen buatan dalam negeri nya ,kalau disuruh 100% buatan dalam negeri ya susah

      Hapus
    3. Anoa mesinnya pakek renault..tapi tetep jadi produk buatan indonesia,.
      Sama hal ya dengan FA50 korsel meskipun mesin buatan amerika masih tetep itu made in korsel


      #baru bisa online lagi ��

      Hapus
  4. Indoknisial only build Cn-235..they dont design... all from spanish company. Dont get to excited fuCt head

    BalasHapus
    Balasan
    1. How about ur country,ur country has only big mouth,ur country is nothing,NO ACTION TALK ONLY Wkwkwk

      Hapus
    2. Yahh.. talk... like ur bohsia wife, like to talk using live & fresh Mic

      Hapus
    3. ko tu malukan malaysie jer...jiran asean lain shoping sakan alatan militery...ko sibuk pulak songlap mdb kih kih

      Hapus
    4. Actually the CN235 is a joint venture both in design phase and in manufacturing phase

      Hapus
  5. CN235 is 50:50 design by spanish and indonesia..

    BalasHapus
  6. FuCt man! come on... its spanish!!Spanish!!spanish!!! You can only say indonesia design if only 100% is indonesia. Clear??

    BalasHapus
    Balasan
    1. dark side shout like a little girl..hahahay...

      Hapus
    2. Hahaha MAL-ASIA kebakaran jenggotnya. Indonesia makin berjaya dan MAL-ASIA makin terpuruk macam beruk kah kah kah. Kebanyakan nasi lemak sih :P

      Hapus
    3. malaysia hingin beli jugak....tapi tak de wang kesian

      Hapus
  7. Di pilih di pilih...iya yang punya uang..silahkan mendekat...yang uda dekat silahkan merapat...ayo dipilih..dipilih...yang gak ada uang..cuma bisa ngiler aja..wwkkkwwkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. bah dagang macem diterminal blo'em haha!
      spy terangsang,harusnya yg gak punya dikasi kredit ekspor, macam kartu kreditnye om putin gitu yach om tupz.
      kesian kan yg ngarep uda ngeces kemana2 haha!

      Hapus
  8. Diberitakan malasia jg beli loh...

    BalasHapus
  9. Malaysia Royal Air Force Operator 8 Unit CN - 235 - 200 Made In IPTN (PT.DI)

    BalasHapus
  10. Palu@ komitmen kredit sudah ada,tapi gak cuman itu aja,contoh sudah mau beli alutsista dari kita,cuman kita tolak karena alasan HAM

    BalasHapus