12 Juni 2017

Lanud Wiriadinata Tasikmalaya Dimanfaatkan Jadi Bandara Umum

12 Juni 2017


Runway bandara Wiriadinata waktu dilakukan ujicoba untuk pendaratan pesawat CN295 (photo : Pikiran Rakyat)

Cuma 2 Hari, Jokowi Sulap Lanud di Tasikmalaya Jadi Bandara Umum

Tasikmalaya - Presiden Joko Widodo menghadiri peresmian pemanfaatan Pangkalan TNI AU Wiriadinata Tasikmalaya menjadi bandara sipil. Penerbangan Wings Air tujuan Bandung jadi penerbangan sipil pertama di bandara ini.

Peresmian dilakukan di Pangkalan TNI AU Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/6/2017). Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Jokowi mengatakan, begitu dirinya tiba di Ciamis pada Jumat (9/6) kemarin, dirinya bertemu dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, Wakil Gubernur Jawa Barat Dedy Mizwar dan Wali Kota Tasikmalaya. Jokowi diminta untuk menjadikan Pangkalan Udara TNI ini jadi bandara umum.

"Keluhan Pak Wali Kota bilang, 'Pak Presiden, lanud di Tasikmalaya ini sudah 12 tahun, kita minta agar bisa jadi bandara umum'," kata Jokowi.

Mendengar itu, Jokowi meminta berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan dan pihak pemerintah kota Tasikmalaya. Dia minta agar segera direalisasikan.

"Saya bilang, Pak Wali Kota saya beri waktu 2 minggu, saya enggak mau bulan. Dan ternyata dua hari sudah selesai," katanya.

"Artinya sebetulnya banyak persoalan yang bisa cepat diselesaikan, tapi tidak cepat diselesaikan. Menunggu perintah Presiden," tambah Jokowi.

Sementara itu, Budi Karya mengatakan, bandara tersebut memiliki luas 70 hektare.

"Bandara ini luasnya 70 ha milik TNI AU, panjang 1.200 meter. Mohon Pak Presiden meresmikan Lanud Wiriadinata sebagai bandara umum," kata Budi Karya dalam sambutannya.

Penandatanganan kesepakatan kerjasama ini dilakukan oleh TNI AU, Dirjen Perhubungan Udara dan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Presiden Jokowi menyaksikan penandatanganan ini.

Bandara ini berjarak 6 kilometer dari pusat kota Tasikmalaya dan 4 kilometer dari terminal tipe A setempat. Bandara ini dapat ditempuh hanya 15 menit dari pusat kota.

Kondisi topografi sekitar bandara relatif datar. Meski ada beberapa tower BTS dekat lokasi, namun sudah ada rekomendasi ketinggian.

Saat ini masih ada akses ke permukiman warga pada runway 33. Tetapi akses ini akan ditutup nantinya.

Fasilitas yang telah tersedia di bandara ini yakni terminal penumpang, ruang VIP, bangunan tower, dan hanggar milik DPS-T. Namun belum ada gedung pemadam kebakaran di bandara ini. (Detik)

Jokowi Instruksikan "Runway" Bandara Wiriadinata Diperpanjang

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Baru saja meresmikan Bandara Wiriadinata, Tasikmalaya pada Sabtu (10/6/2017) sore, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan agar landas pacu atau runway bandara tersebut diperpanjang.

Penambahan panjang runway tersebut diharapkan menambah kapasitas bandara yang sebelumnya merupakan aset TNI AU tersebut.

"Saya melihat Tasikmalaya ini potensi perdagangannya sangat bagus sekali. Ini harus ditunjang oleh infrastruktur, baik di udara atau darat. Tanpa itu, kekuatan ekonomi tidak akan bisa berkembang," ujar Jokowi dalam pidato peresmian bandara.

"Sehingga hari ini juga saya perintahkan kepada Menteri Perhubungan, runwaynya kan sekarang 1.200 meter, perpanjang lagi tahun ini menjadi 1.600 meter," lanjut dia.

Usai memerintahkan demikian, Jokowi pun bertanya kepada Menteri Perhubungan Budi Karya dengan nada bercanda.

"Anggarannya ada atau tidak?" tanya Jokowi.

Pertanyaan Jokowi itu membuat tamu undangan tertawa. Budi kemudian menganggukan kepalanya.

"Oh ya sudah. Tinggal saya lihat akhir tahun ini ya, panjangnya sudah tambah 400 meter menjadi 1.600 meter," ujar Jokowi.

Diberitakan, Sabtu sore, Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Bandar Udara Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat. Bandara yang sebelumnya merupakan aset TNI AU itu kini berstatus bandara komersial.


Sebagai simbolisasi, pembukaan bandara itu ditandai dengan terbangnya pesawar ATR Wings Air mengangkut anak yatim dan warga biasa menuju Bandung, Jawa Barat. (Kompas)

8 komentar:

  1. Aduuh masak semua LANUD mau di komersilkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha wong disitu gak ada aktivitas selain sekolah penerbangan

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Smili@ menang sekolah penerbangan gak beraktifitas?
      masak siswa belajar harus antri dulu sama pesawat komersil?
      Dan ujung2nya harus ngalah?

      Hapus
    4. Sebenarnya banyak bandara yang memiliki fungsi ganda, sbg airport&area sekbang spt Halim, adisucipto, bandung, juanda dll...sepanjang trafiknya masih ideal tdk masalah

      Dr dulu lanud ini belum diupgrade spy benar2 bs dioperasikan oleh skadron militer, dr sg panjang runway, kebersihan runwaynya, blm dipagari dan blm tersedia fasilitas pendukung lain yang memadai spt depo bbm, hangar pemeliharaan....singkat kata AU tdk bisa memanfaatkan scr optimal. Lah kalo tdh ada pemasukan darimana biaya utk menutup operasionalnya

      Hapus
    5. Smili@ tolong kasih link dong yang bilang TNI AU tidak bisa memfaatkan secara optimal?

      Hapus
    6. @smili, di lanud wiriadinata ada depo bbm (avtur). Selain aktifitas sekbang swasta, jg ada kegiatan PTDI Divisi Sista dan sebagian kecil pabrik Dahana yg belum sepenuhnya dipindah ke subang. Juga ada gudang2 amunisi

      Hapus
  2. asyikk bisa buat mudik, kalo ada penerbangan lokal yg py herki, mayan nich bisa bawa motor cihuy

    BalasHapus