Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya (photo : Financial Express)
India’s Act east Policy akan mendapat dorongan ketika pesanan ekspor lain untuk varian anti-kapal berbasis pantai dari rudal jelajah supersonik BrahMos pada akhir tahun ditandatangani.
Sumber telah mengkonfirmasi ke Financial Express Online “Pembicaraan dengan Indonesia sedang dalam tahap lanjut untuk ekspor rudal jelajah supersonik BrahMos Indo-Rusia. Kesepakatan itu bisa saja ditandatangani lebih awal, namun, karena masalah internal negara itu, pada akhir tahun, atau awal tahun depan kesepakatan itu diharapkan akan diteken.”
Indonesia akan menjadi negara anggota Asean kedua setelah Filipina yang mengimpor rudal dari India.
FinancialExpress.com adalah yang pertama melaporkan pada tahun 2018, bahwa Indonesia termasuk di antara negara-negara lain di kawasan yang telah menyatakan minatnya pada Rudal BrahMos.
Negara-negara Asean telah mendekati India untuk Rudal BrahMos dan Akash selama pertemuan 10 pemimpin ASEAN selama KTT ASEAN-India Commemorative Summit di New Delhi pada Januari 2018.
Rudal BrahMos akan menggantikan rudal Yakhont sebagai rudal jelajah anti kapal jarak jauh dalam arsenal armada TNI AL (photo : TNI AL)
Maju cepat
Awal tahun ini, India dan Filipina telah menandatangani kontrak senilai USD 374,96 juta untuk memasok varian rudal jelajah supersonik BrahMos anti-kapal berbasis darat. Hal ini menjadikan Filipina sebagai negara anggota Asean pertama yang mengimpor rudal dari India.
Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya. Sebuah tim dari usaha patungan BrahMos Aerospace antara New Delhi dan Moskow telah mengunjungi galangan kapal Indonesia untuk mempelajari kemungkinan pemasangan rudal.
BrahMos adalah rudal jelajah supersonik ramjet jarak pendek dan menurut perusahaan itu dapat diluncurkan dari pesawat, kapal, platform darat, dan kapal selam. Dan rudal ini bisa terbang dengan kecepatan 2,8 Mach, atau setara dengan tiga kali kecepatan suara.
BrahMos yang telah dikembangkan dengan anggaran rendah sebesar $300 juta juga dicari oleh negara-negara lain di kawasan ini termasuk: Malaysia yang akan mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA), Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Financial Express Online telah melaporkan sebelumnya bahwa Vietnam sedang bernegosiasi dengan India untuk rudal BrahMos dan Akash. Pembicaraan juga sedang berlangsung dengan Malaysia untuk Rudal BrahMos, yang baru dalam tahap awal.
Dengan kesepakatan dengan Indonesia yang diharapkan akan tercapai akhir tahun/awal tahun depan, itu akan memberikan India sebuah pegangan strategis di kawasan itu serta memberikan dorongan bagi perekonomian.
Pengumuman penjualan Rudal BrahMos ke Filipina awalnya dilakukan pihak Rusia di New Delhi. Rusia tidak keberatan mengekspor ke Indonesia karena sudah menjual jet tempur Su-27 ke negara itu.
Bahaya
BalasHapusMau dipasang dimana tuh rudal? Sementara van speijk sdh waktunya pensiun
HapusLebih baik beli yg versi pertahanan pantai aja, dioperasikan marinir
Dari desas desusnya mau dipasang di frigate arrowhead katanya, itupun kalo pakai desain yg dirombak lagi.
HapusKayaknya bukan di kapal, tapi di pantai kan ada wacana bikin Kodamar nah itu Yonhanlan Marinir jadi satuan pertahanan pantainya
HapusIni rudal gede. Mending utk pertahanan pantai aja
HapusPasang di pantai harus beli banyak. Pasang di kapal bisa beli secukupnya. Kalau tidak salah buat pertahanan pantai ada 12 titik kan?
HapusBuat shore base defence itu,
HapusGantiin neptune ukraina yg udh kontrak tapi batal gegara pabriknya dibom negaranya perang.
Mantap Pertamax turbo 🙏🇮🇩👍😄
BalasHapus"Rudal BrahMos yang diharapkan diimpor dari India akan dipasang di kapal perangnya. Sebuah tim dari usaha patungan BrahMos Aerospace antara New Delhi dan Moskow telah mengunjungi galangan kapal Indonesia untuk mempelajari kemungkinan pemasangan rudal"
BalasHapusNek di cermati, tulisane brarti mh di pasang nok kapal seng nembe di gawe utowo lek arek di gawe,,
Hmmmm,,, njur galangan kapal gone padepokan kemukus seng ono nek sebelah kidul kd.ombo kae kebagian proyek opo??🤔🤔🤔
"Proyek opooooo.....wong juragane kemukus Wiwit bar riyoyo kae Ra tau Bali nganti saprene ok 🤷🏻"
Hapushttps://youtu.be/RClkOyQL6Vo
Juragane nembe ngeterke cah magang studybanding nok jepang kno,,,
HapusLha jenengan dos pundi to om smiling, sing d pamiti kok pura2 ra ngerti xaxaxaxaxxaxaxaxxaxa
HapusMuantab.... Geng MALON pasti KERASUKAN guys... Lihat berita macam nih...
BalasHapusYang nunggak bayar uang SEWA ke Sultan Sulu tu tepi sikit.... Wkwkwkwk
Udah endon menbayar hutang kfc itu pada kosel 🤣🤣🤣🤣🤣
HapusPaling akan akan akan.... hahaha
BalasHapusAnjing menggonggong kafilah tetap berlalu....
HapusEeeh salah bukan anjing, maksudnya BERUK yang suka acak acak ladang SAYUR
Yang akan akan dan akan seperti kutipan berita tersebut ya monyet...!!!
Hapus"BrahMos yang telah dikembangkan dengan anggaran rendah sebesar $300 juta juga dicari oleh negara-negara lain di kawasan ini termasuk: Malaysia yang AKAN mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA)"
wkwkwkwkwkwkwk
Nah kaan betul..
BalasHapusSemoga cepat terealisasi.
Kasihan geng MALON makin KERASUKAN akibat tak ada berita shopping... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKALAH LAGI SAMA INDONESIA... WKWKKWKWKWKW
Geng MALON pasti makin DENGKI dengan berita INDONESIA nak membelian Rudal BrahMos...
BalasHapusWKWKKWKWKWKW
Yang bangga Exocet MM38 expired, nobar dulu.....
BalasHapusKemungkinan besar dipakai Yonhanlan Marinir sih ini
BalasHapusSependapat
Hapus86 om.....
HapusAgak sayang kalau buat coastal defense. Pindahin antar pulau susah. Kalau taruh di kapal perang, musuh harus mencari kapalnya dulu.
HapusCoastal Defense buat taro di Pulau Natuna biar China gak macam2 di LCS
HapusBukan cina aja,tp buat tetangga2 sebelah jg yg kdng suka buat onar di perbatasan.deploy di natuna,saumlaki atau selat malaka
HapusYang perlu bukan hanya Natuna. Beli buat Natuna saja artinya kita masuk China containment strategy bareng Filipina, ini sama saja dengan eskalasi dari sudut pandang China. Secara geopolitik jadi berbahaya.
HapusKalau beli 12 baterai sesuai rencana pertahanan pantai baru aman.
Jarak jangkau Brahmos versi kapal 290Km
HapusRudal NSM 250Km.
Selisih sedikit.sama2 garang
2 senjata maut ini yg hrus diakuisisi TNI AL.entah NSM jadi coastal defense nya spt NSM landbase yg dioperasikan USMC.
Menurutku bagusnya NSM saja buat coastal defense. Harganya lebih murah. Bisa pakai serangan saturasi. Pulau yg dipasang coastal defense juga tidak bisa kabur, jadi serangan balik pasti kena tidak peduli dengan kondisi penembaknya.
HapusKalau mau dipakai Yonhalan jatuhnya ke Brahmos aja karena sifatnya Yonhalan kan statis, tapi kalau jatuhnya ke Yonarmed ya mending NSM biar mudah dibawa saat operasi amfibi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusrinciannya memang belum dirilis, namun PT PAL memberi kisi-kisi, bahwa frigat Arrowhead 140 TNI AL akan dilengkapi dengan rudal sebagai bentuk sistem pertahanan udara, spesifikasinya yakni peluncur rudal vertikal jarak sedang (Vertical launcher missile surface to air medium range) 3×8 cells, peluncur rudal vertikal ke udara dengan jarak jauh (Vertical launcher Missile Suraface to Air Long range) 4×8 cells, dan peluncur rudal vertikal ke permukaan dengan jarak jauh (Vertical launcher missile surface to surface long range) 2×8 cells, yang mana semuanya akan dilakukan proses pemasangan dengan sistem Fit For But Not With (FFBNW).
HapusBiasanya klo delegasi LN sdh ke galangan... besar kemungkinan terealisasi
BalasHapusSebenarnya lebih berharap ke scalp drpd brahmos
Seperti delegasi Naval Group yg sudah cek galangan PT PAL
HapusBuat para komentator....seperti biasa...santai aja,jangan ngegas...harapan anda ga sesuai ekspektasi..
BalasHapusGunanya formilan apalagi kalo bukan buat tempat gas-gasan
HapusBetul/gak itu ntar urusan nomer 69..
😂😂😂😂
Om PS mulai saru xaxaxaxaxaxxxaxaxaaxa
HapusMin tolong di angakat beritanya biar mak nyoooss kebakaran 🔥🔥 😂😂👍👍
BalasHapushttps://indonesiadefense.com/indonesia-jepang-lanjutkan-kolaborasi-pengembangan-dan-tot-alutsista/
Kolaborasi :
HapusKola : ombenan
Bor : mbolongi
Asi : cucu
Mbah gono weruhe kuwi...😂😂
Kolaborasi
HapusKol : kobis
aborasi : nggugurke janin
Neng kemukus Ra Ono sing model nggene Ki ....Ra mriyayeni
Weeeh, diomongke..
HapusAlamat kobis langka...😢😢
Simbahe lali dalan muleh .......Yen ono sing ngerti mbok tulung dilaporke neng Polsek terdekat 🤷🏻
HapusSelaknmesakke, kemukus ditinggal nakodane....
https://youtu.be/RClkOyQL6Vo
😂😂😂 wong 2 kui jan kasuuuuss
HapusLha piye maneh, sijine tukang jogo sendal ngerankep wakentum padepokan kemukus, sijine maneh pelanggan tetap pun dados keanggotaan tetap lan nggadah kartu khusus dengan label diamond xaxaxaxaxaxaaxaxaxa
HapusAku mung lewat lho,, gak melu mampir,,,🤭
Hapus"..Malaysia yang akan mengumumkan keputusan akhirnya untuk membeli Light Combat Aircraft (LCA).."
BalasHapus=======
Berita yang menyesatkan...😂😂😂
Kih...kih...kih
Lah yakhont versi tersasar sepertinya GAGAL berfungsi guys... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusMana yg sombong beli rantis.....say goodbye.....
HapusOther projects like the LMS Batch II and the 4X4/6X6 are also likely the ones to be deferred.
https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/
Starstreak di pindah kan ke Tentera Darat woiii... Wkwkkwkwkwkw
HapusGeng INDON buta huruf.... Tak pandai baca ke..? Wkwkwkkwwkwk
RAJA BUAL & HOAX. Tak ada bukti Yakhont di uji coba tersasar..
Hapushttps://nasional.tempo.co/read/435849/angkatan-laut-kembali-uji-coba-rudal-yakhont
Hapustersasar dalam percobaan pertama mmg sangat wajar. tp kl uji selanjutnya masih nyasar juga berarti sistemnya yg tdk baik. tp buktinya uji selanjutnya jos. itu namanya learning by doing.
Hapushttps://youtu.be/NXQw9BBeZvs
Brahmos itu adalah hasil misil asal Yakhont guys....
BalasHapusIroni guys.... Wkwkkwkwkwkw
Memang pengembangan dari Yakhont. Kenapa ironi? Harusnya disebut sebagai keputusan logis.
Hapuskenapa ironi? dlm uji rudal yakhont dah terbukti mampu tenggelamkan eks kapal pendarat, terbelah jadi dua. lah taming sari bs apa?
HapusKalau sebelah tu jangan percaya... Rafale, F15, Fremm dan kapal selam tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSign kontrak wang tiada... Wkwkkwkwkwkw
Apalagi kalau yang sebelahnya paling malas, Miskin tak punya Wang dan Bodoh cam Malas yah ...Kaji Kaji Last last sewa ... Gempork kemane aje lu Pork baru nongol .. nggak ada Li tak asyik Pork .. tapi Bohong
HapusJet Tempur Impian RI & Realitas Fiskal yang tidak Bersahabat
BalasHapusHal yang menarik dari DRPPLN, yakni tidak adanya kegiatan pengadaan pesawat tempur bagi TNI Angkatan Udara, walaupun aktivitas itu sebelumnya tercantum dalam DRPLN. Artinya, Kemhan tidak bisa mengeksekusi kontrak lanjutan akuisisi Rafale maupun kontrak baru pembelian F-15EX. Aktivitas pembelian kapal selam pun tidak tercantum dalam DRPPLN, begitu pula dengan kegiatan pengadaan fregat FREMM dari Italia. Padahal program akuisisi Rafale, F-15EX, kapal selam dan fregat FREMM merupakan program unggulan Kemhan.
Realitas fiskal saat ini menunjukkan kondisi yang tidak bersahabat dengan ambisi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan udara dan laut secara signifikan. Akan tetapi realitas itu juga bukan suatu hal yang mengejutkan karena telah diprediksi sejak tahun lalu. Tanpa adanya suatu alokasi anggaran khusus untuk memenuhi kebutuhan belanja pertahanan, sulit bagi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan pertahanan secara besar-besaran dalam waktu singkat untuk memenuhi target Minimum Essential Force 2010-2024. Kata kunci alokasi anggaran khusus adalah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
http://defense-studies.blogspot.com/2022/07/tldm-bubarkan-pasukan-pertahanan-udara.html
BalasHapusBUBAR...BUBAR...BUBAR 🤣🤣🤣🤣🤣
https://www.malaysiakini.com/news/625521
BalasHapusSetiap kem askar akan ada kawasan tanam sayur - Hisham
SAYUR......SAYURRR........SAYURRRRTT
https://www.malaysiakini.com/news/625521
BalasHapusSetiap kem askar akan ada kawasan tanam sayur - Hisham
Sayur lagi hebat daripada Brahmos 🤣🤣🤣🤣🤣
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMedianya sendiri yg menulis, selamat menikmati beritanya Asrizal Rusli aka Gempur Waria.
BalasHapusDan berhentilah bermimpi nak beli LCA, MRSS, MPA, UAV, LMS-2..
Wakakakakakakkakkk
Apa ni woiii kah.. kah.. 😂😂😂
BalasHapushttps://m.kumparan.com/amp/kumparannews/aset-malaysia-setara-ratusan-triliun-rupiah-di-dunia-terancam-disita-1yUfjxkAPwG
Para ahli waris itu menargetkan properti Malaysia di luar negeri. Sebab, Malaysia menolak mengakui putusan arbitrase oleh pengadilan Prancis pada Februari.
Pengadilan itu menemukan, pemerintah telah mengingkari perjanjian sewa tanah antara perusahaan Inggris dan Sultan Sulu pada 1878.
Proyek AH pake NSM biar sama kyk Kri Golok.
BalasHapusBrahmos buat coastal defense langusng deploy ke Natuna sama Saumlaki.
Setuju untuk Brahmos jadi coastal defense seperti Pinoy. Setuju Brahmos Coastal Defense di deploy ke Natuna sama Saumlaki.
HapusSetuju NSM lebih baik untuk Frigate AH & FREMM & KRI Golok
Tidak setuju kalau buat coastal defense. Buat coastal defense mending kayak Neptune atau NSM saja yg lebih murah. Arah serangan juga fixed, jadi lebih baik mengejar saturasi daripada kecepatan serang.
HapusKalau NSM buat coastal defense lebih mudah deployment cuma memang tidak terlalu memberi efek gentar, kalau brahmos malah kebalikannya
HapusMau yg efek nya lbh gentar
HapusAkuisisi P-Bastion K300 heheh
MISKIN memanjang, Budget Mendung dan Merudum, just Say Goobye for Vshorad Starstreak.. wakakakakkkkk
BalasHapusStarstreak No More With RMN
SHAH ALAM: It appears that the RMN Eastern Fleet has divested its holding of the Starstreak VHSORAD system. In a ceremony on July 11, the Eastern Fleet commander Vice Admiral Sazali Sabri officially declared the RMN Air Defence unit disbanded. The official disbandment was just ceremonial as the unit had handed over the missiles and its associated equipment to the Army in April.
In its social media posting, the Eastern Fleet stated that the RMN Air Defence Unit was disbanded six years after it was stood up due to current operational needs. It is unclear how many launchers the unit used to operate though from pictures posted previously by the unit, they were equipped with at least four light weight multiple launchers (LML) launchers. Two of the LML were mounted on the Weststar GKMK-1 Rapid Rover vehicles.
It is likely that the Starstreak VSHORAD from the RMN AD unit are now in service with an Army AD unit in Fifth Division in Sabah.
The Starstreak launcher on the RapidRover platform.
Meanwhile it appears that the bus which was handed over by Deftech last month and described by the Army as the Outreach Command Centre Vehicle (OCCV) is indeed a command vehicle. Unlike what I said here. Army chief General Zamrose Mohd Zain hold a meeting in the OCCV while traveling from Kuala Lumpur to Taiping. Together with him were some 15 of the Army highest ranking officers. The meeting was broadcast live to other Army formations likely via a secured datalink.
https://www.malaysiandefence.com/starstreak-no-more-with-rmn/amp
Kalau MALON tu jangan percaya... Nak TEJAS LCA, MRSS, MPA, UAV, LMS-2, SPH, 4x4/6x6, tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSign MOU PRANK & Barter SAWIT BUSOK sebab wang tiada... Wkwkkwkwkwkwk
https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/
Rudal menungkik sudah biasa di banyak negara..
BalasHapusTapi kalau penerjun komando menungkik 6km dari sasaran, mendarat di stasiun & pasar tuu baru LUAR BIASA...
Wakakakakakakk
Malah NYALAHIN Angin..
Wakakakakakakak
Pasukan Komando Versi tersasar tuuu
LoL
Di banyak negara penerjun nyasar itu gak biasa, klo di sebelah itu dah biasa om
HapusGEMPURWIRA 21 Juli 2022 09.01
BalasHapusKalau sebelah tu jangan percaya... Rafale, F15, Fremm dan kapal selam tiada anggaran guys... Wkwkkwkwkwkw
Sign kontrak wang tiada... Wkwkkwkwkwkw
______________________________________
betul kata GEMPORK guys sebelah tangan dipercaya..
-APC 6x6 BUAL.
-APC 4x4 BUAL.
-LCA bual.
-MRCA bual.
-LCS pembual BESAK.
-LeMeS BACT 2 bual.
-MALE UAV bual.
-SPH bual.
-MRSS bual.
KLAU INDONESIA dah 70% pasti terlaksana.
-AH64E.
-NASAMS 2 MRAD.
-RAFALE.
-AH140 FRIGATE.
-C130J SUPER HERCULES.
DLL
Medianya sendiri yg menulis tapi Asrizal Rusli aka Gempur Waria pura-pura buta huruf sebab dia Iri dan Dengki apabila ada berita tentang militer Indonesia.
HapusShow Me The Money. Monkey MALAYA
SHAH ALAM: Show me the money. With the world economy teetering with recession (some say its already in recession) and with the Malaysian economy with it, one may assume its not going to be smooth sailing for the national security sector.
"Malaysia government no money so have to take such drastic actions.."
https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/
Medianya sendiri selamat menikmati ketiadaan Alutsista.....
HapusThe announcement of the sale of BrahMos Missile to the Philippines was initially made by the Russian side in New Delhi. Russia will have no objection to exporting to Indonesia as it is already selling Su-27 fighter jets as well as Kilo Class submarines to that country.
BalasHapus======= ".......Kilo Class....? .... ada yang ghoib muncul lagi...."
Ssssssttttttt
HapusMuantab... Ada yang lagi KEPANASAN guys... Wkwkwk
BalasHapusMaklum geng MALON kan lagi kecewa ke kerajaannya... Karena tak Ade kemajuan dalam pembelian alutsista... Wkwkwkw
BalasHapusHanya sebatas KAJIAN ...KAJIAN..
Hingga di gelak Sultan Sulu saja sampai ketar ketir... Wkwkwkwk
SEKARANG MIRIP PHILIPPINE YA ?ARAHNYA ,JANGAN² ISRAELISASI JUGA TARGETNYA & HILANGKAN PRODUK INDONESIASISASI YANG TELAH DIBANGUN PASKA REFORMASI UNTUK MANDIRI & BERHASIL , BAHAYA INI HARUS ADA PELURUSAN.
BalasHapus.SEKARANG MIRIP PHILIPPINE YA ?ARAHNYA ,JANGAN² ISRAELISASI JUGA TARGETNYA & HILANGKAN PRODUK INDONESIASISASI YANG TELAH DIBANGUN PASKA REFORMASI UNTUK MANDIRI & BERHASIL , BAHAYA INI HARUS ADA PELURUSAN.
BalasHapusISRAELISASI ARAHNYA PERLAHAN & SECARA LATEN TIDAK SUKA PRODUK ASLI RI ARAHNYA.
HARUS ADA PELURUSAN ARAHNYA.
Rafale saja tak terbayar... lagi mau MEMBUAL Brahmos.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusIni apa Pur??????
Hapussesuai dengan rasio utang 63% dari PDB dan PDB dalam dollar cm 100, 790.2....say goodbye
Although the report did not specifically stated the national security sector, it is obvious from past experiences – 1998 and 2008 economic crisis – the sector will take a hit. It is for this reason, it is likely that procurement for completely new capabilities – the MPA and MALE UAS – may well be the ones that will be deferred. As the FLIT/LCA project is basically a replacement for a capability that need replacement it may well survived the austerity drive. But the numbers may well be lower than initially expected.
https://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/
Mediamu loh awas pura2 g tau......
HapusGempork jangan lah Korang Bodoh dan dungu nya semakin menjadi-jadi tiap hari .. lu buat ulasan dan berita sendiri .cam mana sama Bualan Negeri Malon .. tak Pemerintah dan rakyatnya senang membual ... Coba nak tengok lah kenapa PM Korang cik Sabri senang Berpakaian harganya sangat Mahal kali ... 🥴🤔
HapusKD LCS saja nunggak 3 tahun... lagi mau MEMBUAL LMS batch-2.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusOther projects like the LMS Batch II and the 4X4/6X6 are also likely the ones to be deferred.
BalasHapushttps://www.malaysiandefence.com/show-me-the-money-2/amp/
Gak masalah mau ditaruh dmn aja, mau dipantai, di kaprang atau pespur....yg penting punya aja dulu buat menangkal ancaman di LCS
BalasHapusGGK (Group Gerak Kesasar )
BalasHapusNgahahahahhahahahhahaha
Wakakakakakakaka
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAARM 28 Malaysia......Pur ngapain Lo di negara sendiri KO
BalasHapus1. Indonesia (9 Trophy, 32 Emas, 13 Perak, 10 Perunggu).
2. Thailand (2 Trophy, 6 Emas, 22 Perak, 10 Perunggu).
3. Filiphina (2 Emas, 4 Perak, 12 Perunggu).
4. Myanmar (1 Trophy, 2 Emas,1 Perak).
5. Vietnam (1 Trophy, 1 Emas 1 Perunggu).
6. Malaysia (1 Perak, 7 Perunggu).
7. Brunei (1 Perak).
8. Singapura (1 Perunggu).
9. Laos (1 Perunggu).
10. Kamboja ( – ).
Brahmos itu sejatinya rudal jelajah, jadi tidak pas buat coastal defence. Setiap korvet cocok mengusung minimal 2 unit
BalasHapusLah kan itu ada versi kapal,coastal defense,sama pesawat tempur
HapusIndia is also exploring the possibility of selling the BrahMos to Indonesia, and a team from the Indo-Russian joint venture that makes the system visited a state-run shipyard in Surabaya in 2018 to assess the fitting of the missile on Indonesian warships.
BalasHapus---------------------------------------
2016 ksal ke denmark tengok si iver,
https://lancercell.wordpress.com/2016/10/24/ksal-kunjungi-hdms-peter-willemoes-f362/#more-39180
2018 indihe datang. fitting di kapal apaan yak? jaman segituw masih REM+GNR.
apa mau taro di LPD hore mare haha!🦾🦾🦾
rudal supersonik ala yakun & brahmos emang paling pas pasang di kapal.
BalasHapusfungsinya bisa 2, sebagai anti kapal permukaan dan serangan darat.
kebayangan klo kita luncurkan kesuatu negara,
rudal2 strategis nan bongsor ini bisa dipake buat alat ofensive.
warhead 250 kg sebijik cukup buat rontokin gedung2 haha!🤣🤣🤣
fasilitas militer, BBM yg ada dipermukaan...rata haha!🔥🔥🔥
makanya ada jiran yg mulai gali lobang perlindungan, saking parnonya gaesz haha!🥱🥱🥱