05 April 2024

Thailand Menunggu Keputusan China tentang Pengalihan Pembelian Kapal Selam dengan Fregat atau Kapal OPV

05 April 2024

Teknologi kapal selam China S26T. Angkatan Laut semula mengusulkan untuk mengalihkan menjadi pembelian fregat dari China, namun rencana tersebut dibatalkan karena fregat tersebut akan menelan biaya 1 miliar baht lebih (photo: NavalNews)

Menteri Pertahanan mengharapkan kesepakatan kapal selam Tiongkok yang telah lama tertunda akan segera diselesaikan.

Menteri Pertahanan Sutin Klungsang mengatakan pada hari Senin bahwa solusi untuk proyek kapal selam China yang telah lama tertunda akan tercapai bulan ini.

Dia mengatakan begitu solusi tercapai, dia akan mengusulkannya ke Kabinet untuk mendapatkan persetujuan akhir, juga sebelum akhir April.

Sutin pekan lalu mengunjungi China untuk bernegosiasi dengan komite China yang bertugas menjual kapal selam ke Angkatan Laut Kerajaan Thailand.

Selama perjalanan tersebut, kata Sutin, delegasinya mengadakan pembicaraan dengan komite kerja yang menerima usulan pihak Thailand untuk menginformasikan kepada pemerintah China mengenai posisinya mengenai masalah tersebut.

Sutin mengaku telah menjelaskan kepada komite China bahwa masyarakat Thailand meragukan kualitas mesin kapal selam buatan China.

Dia mengatakan delegasinya kemudian bertanya kepada komite China apakah kapal selam tersebut bisa diganti dengan fregat atau kapal  patroli lepas pantai (OPV).

Komite China menjawab bahwa jika Thailand memilih untuk menggunakan fregat atau OPV daripada kapal selam seperti pada proyek awal, maka harganya harus dinegosiasi ulang.

Sebelumnya, proyek pengadaan kapal selam Angkatan Laut Kerajaan Thailand mengalami kemunduran besar ketika Jerman menarik diri dari pasokan mesin diesel untuk kapal tersebut. Hukum Jerman membatasi penggunaan mesin buatan Jerman pada persenjataan yang dibuat oleh negara asing.

Sutin menegaskan bahwa pembicaraan dengan China didasarkan pada kepentingan nasional dan prinsip bahwa uang yang telah dibayarkan tidak akan terbuang percuma. Pada saat yang sama, Thailand harus berkompromi dengan China dengan menawarkan pilihan kedua setelah pilihan pertama kapal selamnya ditolak.

Sutin mengatakan dia akan mengadakan videoconference untuk diskusi lebih lanjut dengan komite kerja Tiongkok pada Senin malam.

Jika kesepakatan tercapai, katanya, kesepakatan baru akan diselesaikan untuk mendapatkan persetujuan Kabinet. Jika tidak, dia harus melakukan perjalanan ke China lagi untuk mencapai kesepakatan akhir sesegera mungkin.

Sutin juga mengunjungi Korea Selatan pekan lalu. Ia mengatakan kunjungan tersebut tidak ada hubungannya dengan proyek kapal selam tersebut namun ia diundang oleh mitranya dari Korea Selatan untuk mengamati industri pertahanan dan mengunjungi pasukan PBB di mana beberapa tentara Thailand ditempatkan.

51 komentar:

  1. kita bikin KL romantis dgn BOM BAHAGIA kita gaesz haha!🧨🧨🧨
    maret BAHAGIA
    ✅️TAG bot
    ✅️KCR palindo-tais turkiye
    ✅️PPA
    ✅️Skorpeng EVO
    april BAHAGIA
    ✅️kontrak PPTA mission system

    BalasHapus
  2. Fregat?
    Sekarang tren sekaliber Destro laah..

    Kecuali MALON, cukup rehull boat tua jee

    πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. rehull maren pake baja sisa el se es yak haha!🀭🀭🀭

      Hapus
  3. fregat/opv? tanggung ahhh lgs destro sajalah..kita konon ditawarin, masa negeri gajah putih kagak...sesama TIM ELIT gt lokh haha!πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. KL cukup level si LeMeS hrg mehong, drpd ntar nglunjak haha!πŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹

      Hapus
    2. Om pal

      Kendala pembelian ks China oleh Thailand ini cuma satu.. Mesin Jerman yg dia pakai untuk kapal selam ekspor China fake dikasih oleh Jerman, sedangkan China ngasih solusi untuk pakai mesin lokal China yg amdah dipakai pada ks mereka, tapi Thai gak mau

      Hapus
    3. TYPE 052 om pal, katanya versinya yg didesign ulang.. Plus ama rudal YJ-21E hypersonic.

      YJ-21E (VERSI EKSPOR).
      RANGE : 300-400 KM,SPEED : MACH 7-10......karena kita ama China bukan anggota MTCR yang buat aturan kalau versi ekspor kena potong rangenya sekitar 280-350 km, bisa lah YJ-21nya pakai range 800 KMan

      Hapus
    4. Destroyer sudah ambil KDX-I. Ambil yg ukuran paling kecil sih. Budget buat mereka penting sekali.πŸ€”

      Hapus
    5. rrc sbnernya bkn anggota resmi mtcr haha!πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰
      kalo mao rudalπŸš€πŸ§¨ tanpa batas yaa shopping ke pakistan,korut ama iran kita haha!🀫🀫🀫
      klo baca2 mtcr bukan pakta, jd klo dilanggar gpp jgk, apalagi klo kita bs modif semisal bora/khan jd 1000km wahh asooyy kan hah!πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

      Hapus
    6. tentu bajet, tp mrk barusan akusisi LPD type 71b panjang bingit, mau tak mau thai perlu kapal pelindung sperti destro om irs haha!πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

      Hapus
  4. HUTANG NEGARA RM 1.5 TRILLION
    HUTANG 1MDB RM 18.2 BILLION
    TUNGGAKAN SEWA SABAH USD 15 BILLION
    -
    2024 HUTANG JATUH TEMPO = The federal government's debt is expected to be fully settled in 2053 if no new loans were to be taken to finance the deficit and to refinance maturing debts from 2024 onwards, said the Finance Ministry (MoF)
    -
    100% TIDAK BAYAR HUTANG 2023 = “Kalau dikira daripada peratus, (hutang) 82 peratus daripada KDNK (Keluaran Dalam Negara Kasar) dan untuk hutang kerajaan persekutuan sudah mencecah 60.4 peratus. “Ini bermakna bayaran khidmat hutang banyak…hanya membayar faedah bukan bayar hutang tertunggak,” kata Anwar lagi
    😝😝😝😝😝

    BalasHapus
  5. Sapa suruh ambil lontong china..
    πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    Kayak ga ada opsi laen aja, keblinger nii thai..mungkin kemakan salesnya juga tuu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih mungkin ki kemakan entertaine 😁😁😁

      Hapus
    2. Sebenarnya gk masalah juga sih kalau mesin Jerman untuk kapal selam versi ekspornya dapat izin.


      atau Thailand mau saja kalau pakai mesin China

      Masalahnya kan Thai maunya pakai mesin Jerman

      Hapus
    3. Meskipun thai ambil resiko, ternyata tak mau resiko soalan engine..

      Helleh...
      Udah basah maah sekalian njegur aja brey...

      πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
      Aneeh...

      Hapus
    4. Emange ntar rudal/torp mo pake bikinan mana..
      Ga mungkin dari standar Nato kan..?

      Belum lagi sistem elektronik/optical-nya..

      Laaah..malah masalahin engine..

      πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜…

      Hapus
    5. Karena buatan China yg otomatis buatan China lah.

      TORPEDOnya : YU-6 HT 533mm
      RUDALnya : CM-708UNB(290 km) atau C-802

      Hapus
    6. Bener kemakan rayuan SALES China, seperti si gempork kemakan rayuan SALES Korea FA50 setara F16
      😁😁😁

      Hapus
    7. Betul...
      Buktinya, Noooh..sales KOREA nawarin buat gantiin falcon Thai...

      Muke gile itu KOREA KOREA..

      πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    8. Paling harga lebih murah. Efisiensi pekerja di China harusnya lebih bagus dari Jerman. Kalau mau pilihan lain, paling dari Korea Selatan.

      Hapus
    9. China mana mau ambil barang korsel...gengsi laah, lagian gak akur juga

      πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
    10. Maksud saya, kalau mau value for money, ambil China atau Korea Selatan. Dapat human resources buat bikin sesuai kualitas yg diinginkan lebih gampang. Keuntungan dari volume produksi tinggi di industri perkapalan.

      Hapus
    11. @PS

      Kenapa Thailand ragu Ama mesin MTU kw-an cina....barangkali selama ini mereka menyadari kalo barang ORI tuh lebih mantab πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†

      Hapus
    12. husss salah bukan mtu-kw om smilikity
      MTU 396 jerman diembargo
      CHD 620 yg ditawarkan rrc sbnernya buatan DEUTZ jerman jugak TBD620 yg dilisensi, tp IP uda dibeli jd bole ekspor suka2 haha!πŸ˜‰πŸ˜‰πŸ˜‰

      Hapus
  6. Kendala pembelian ks China oleh Thailand ini cuma satu.. Mesin Jerman yg dia pakai untuk kapal selam ekspor China fake dikasih oleh Jerman, sedangkan China ngasih solusi untuk pakai mesin lokal China yg amdah dipakai pada ks mereka, tapi Thai gak mau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mesin lisensi dari Jerman juga dipakai sama kapal selam PLAN yg lama. Yg sekarang operasional nyaris semuanya pakai mesin Jerman.

      Hapus
    2. Kan masih tetap buatan China, tanpa perlu pakai yg original Jerman

      Hapus
    3. Benar, tetapi yg masuk kontrak kan mesin yg sama. Yg bermasalah adalah perubahan/kejelasan dari lisensi tersebut.

      Mumpung tidak boleh pakai mesin yg dilisensi dari Jerman, China menawarkan mesin yg mereka desain sendiri. Mumpung bukan yg dipakai sama KS PLAN yg lain, jadi dianggap tidak proven. Risikonya naik.

      Hapus
    4. anehnya..yg ngambil kebijakan gak tahu apa ya klo keputusan Jerman spt itu...kurang dikaji
      Simalakama bener dah ini proyek...

      Hapus
  7. Mestinya isu engine ini dijadikan thai buat dapat "lebih"..

    Misal :
    "..okey, ane mau pake engine situ tapi ane mau dapetin rudal/torp/decoy/elektronik => grade #1..."

    Laaah, malah bikin opsi tukar fregat/opv...udah KS batal, start ulang lagi pula...

    πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya eyaaalah....
      Secara kaselnya China kecil sedangkan Jerman gede....
      Hehehe
      😁😁😁

      Hapus
    2. Sapa bilang..
      Emange jerman punya lontongan ukuran SSN..?

      Ahahahaaaiiyy

      πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

      Hapus
  8. Cukup Malon aja yg beli pesawat tanpa engine, dan engine pesawat bisa hilang

    BalasHapus
  9. Parah.. Bakal BUNGKUS ni guys.... Gaji saja GAGAL BAYAR

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gempur parah gak ada aset militer Malon yg dibanggakan Pork? Selain mangkrak usang tunda dan sewa aset receh pula. Raja bual cuma lawak di DS wk.wk.wk

      Hapus
  10. ternyata pekerja yang dibayar gaji hanya 15 % saja.... INDON makin tak baik baik saja

    Namun nyatanya, perusahaan baru membayarkan 15 persen dari total gaji karyawan pada awal bulan ini. Puspita menyebut, hal tersebut tidak adil bagi para pekerja.
    "Masa absensi (dituntut) harus 100 persen tapi gaji cuma 15 persen," jelas dia.

    Puspita juga menyebut keterlambatan pembayaran gaji bulanan bukan baru pertama kali terjadi di PTDI. Pada akhir tahun 2023, beberapa karyawan harus menerima pembayaran upah dengan skema dicicil.
    Tak hanya gaji, karyawan juga belum menerima THR Lebaran secara utuh. "Pembayaran THR belum seluruhnya dibayarkan," kata dia.

    kumparan sudah mencoba menghubungi PT DI, tapi hingga saat ini masih belum menerima keterangan resmi dari perusahaan.

    BalasHapus
  11. Kasihan, beruk kena mental semenjak Indonesia shoping PPA dan Scorpene. Bahas nggak jelas di forum militer ha ha ha ha..... Stress pork ? Selamat menikmati stress ya pork

    BalasHapus
  12. Kasihan, beruk kena mental semenjak Indonesia shoping PPA dan Scorpene. Bahas nggak jelas di forum militer ha ha ha ha..... Stress pork ? Selamat menikmati stress ya pork

    BalasHapus
  13. Gempur makin parah otak ompongnya gak di up grade, efek Malon kalis shopping. Malon makin tertinggal sendiri di kawasan. Bahagianya lihat beruk yg makin kerasukan.

    BalasHapus
  14. Gempur adalah gambaran umum netizen jiran dikawasan yang senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang 🀫,

    Balas dendam terbaik adalah menjadi lebih baik dari orang yang membencimu - 😊

    Indonesia Emas 2045 ☺️

    BalasHapus
  15. kasihan...yg mengkaji tender kaselnya ini siapa ? Bisa2nya gak tahu kalau ada kebijakan jerman melarang ekspor mesin mereka....Terus minta ganti jadi fregat disuruh nego ulang...
    Di akal2in Mengleng nih Thailand...

    BalasHapus
  16. Indonesia bahagia shoping
    PPA Cash
    AH140 Cash
    Rafale Cash
    Scorpane Evolved Cash
    Dll


    Malon Sengsara miskin shoping
    Mortar
    Pickup pengangkut anjing


    🀣🀣🀣🀣🀣🀣πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯

    BalasHapus
  17. Indonesia bahagia shoping
    PPA Cash
    AH140 Cash
    Rafale Cash
    Scorpane Evolved Cash
    Dll


    Malon Sengsara miskin tersakiti shoping
    Mortar
    Pickup pengangkut anjing


    🀣🀣🀣🀣🀣🀣πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯πŸ”₯

    BalasHapus
  18. Sejak TNI beli Rafale,Frigate PPA dan Scorpene Evolved...si Gempurwaria semakin tidak waras komentarnya....kena mental break down sepertinya (ODGJ)....WAKAKAKAKAK

    BalasHapus