18 Juli 2023

Naval Group Kunjungi Workshop Infoglobal

18 Juli 2023

Kunjungan Naval Group ke workshop Infoglobal (photo : Infogobal)

Infoglobal menerima kunjungan Naval Group Perancis sebagai salah satu pabrikan yang memiliki kemampuan dalam membangun kapal selam, dalam kunjungan ini dipimpin oleh Zacharie Legrand selaku Manajer Pengembangan Bisnis Naval Group Indonesia beserta tim.

Kunjungan yang disambut langsung oleh CEO Infoglobal Adi Sasongko di Workshop Infoglobal pada 12 Juli 2023 ini untuk membahas peluang kerjasama strategis di bidang teknologi kemaritiman serta meninjau kemampuan dan fasilitas workshop Infoglobal dalam rangka sejauh mana Infoglobal dapat mendukung supply chain mereka di kemudian hari.

55 komentar:

  1. Lalu ke Boustead kapaaan, min?

    Wakakakakakakaka

    BalasHapus
  2. Pak Menhan INDONESIA....buruan dong PAK DIBIKIN KONTRAK EFEKTIF PROJECT 3 UNIT SCORPENE NG with AIP Full Combat Ready UNTUK TNI AL DAN ToT BUAT PT.PAL.

    FREMM MADE IN FRANCE 3 UNIT JUGA OK DIBUNGKUS PAK MENHAN BUAT DAMPINGI YANG MADE IN ITALY 3 UNIT.

    *request Netizen Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas...
      Di TNI itu kepingin semua cepat terwujud bkn kita2 aja yg kepingin. Cm masalah nya ketika bicara ToT, industri kita yg belum siap. Industri utk komposit aja kita belum ada.
      Mereka itu datang justru dlm rangka persiapan itu. Bahwa kita hrs mempersiapkan apa saja sehingga apa yg kita mau dan tertuang dlm kontrak bisa terwujud. Kita itu mau ToT tp anggaran terbatas sekali.
      Lihat Australia, sekali kontrak nilainya jumbo. Bukan saja krn pesannya jumbo tapi krn ada ToT jika industri/teknologinya blm ada maka mereka investasi utk di ada in dulu. Sehingga bisa ToT.

      Hapus
    2. Menurutku lebih baik dari Fincantieri daripada NG. Harusnya bisa dapat kualitas dan harga lebih baik. Minimal mendekati Asia Timur.

      Hapus
    3. @ Mas BHL dan Mas IRS : noted....semoga Pak Menhan semakin kreatif dalam usaha2 percepatan pembangunan industri pertahanan nasional dan sumber pembiayaannya sehingga didapatlah ToT nya.

      Hapus
    4. Buruh Harian Lepaa18 Juli 2023 pukul 08.43
      Mas...
      Di TNI itu kepingin semua cepat terwujud bkn kita2 aja yg kepingin. Cm masalah nya ketika bicara ToT, industri kita yg belum siap. Industri utk komposit aja kita belum ada.

      Jawaban paling realistic. Indo mau maju bukan cuman pembeli doank tapi bisa buat sendiri dan bisa jual di masa depan. Jangan kalah ama Turki dan Korea 👍👍👍👍👍👍

      Hapus
    5. Mengutip dari Pak Cappy Hakim (mantan Kasau era SBY).....TEOTA, TEOTE dari pembelian alutsista gak akan mendongkrak secara signifikan tranfer teknologinya karena negara sponsor akan melindungi akses teknologi intinya.

      Langkah yg optimal utk mendapat akses ke teknologi inti adalah melalui kerjasama produksi spt yg dirintis dlm proyek CN-235 dan IFX.

      Cuma sayang angsuran IFX ga kunjung dibayar....lebih suka belanja alutsista jadi 🙄

      Hapus
    6. Cuma sayang angsuran IFX ga kunjung dibayar....lebih suka belanja alutsista jadi 🙄

      Yah mau gimana lagi yg coba buru2 ngejer MEP padahal threats nga gitu serious cuman dibesar2in ama murica doank buat contain cina.

      Hapus
    7. Itu dia, toh alokasi dananya udah ada dan Kemhan tinggal ngajuin anggaran ke juru bayar negara.....tapi sampai sekarang rupanya belum ngajuin anggaran nya ke kemenkue 🐒

      Hapus
    8. Jadi maren beritanya mo ngendorse salah satu proyek pengembangan rudal dari sebuah kampus swasta di Jogja cuma sebatas gimick jelang pilpres aja toh.....udah diujung masa jabatan baru noleh ke proyek yg ga tau kapan selesainya 🐒🐒🐒

      Hapus
    9. @Dobel "R"
      Kl dibilang tidak mendongkrak tidak juga....

      Beberapa faktor yg menentukan seperti faktor Politik, Bisnis & Teknis.
      Faktor Politik : Jika secara Politik kita sejalan dgn negara Produsen, tentu ToT bisa dapat Full. Contohnya Inggris - US - Israel. Atau katakanlah negara2 utama anggota NATO dan beberapa diluarnya (Mungkin Jepang, Australia).

      Faktor Bisnis : Bikin Alutsista itu butuh biaya research yg tidak kecil. Tentu ada hitungannya. Lihat India beli Su-30MKI hingga 272 unit. Tentu ToT nya beda dgn kita yg hanya beli Sukhoi Family 16 unit, salah2 gak dapet ToT sama sekali.

      Adalagi Faktor Teknis : Jika Alutsista yg dituju sdh ada penggantinya yg lebih canggih, biasanya ada potensi yg cukup besar utk ToT. Lihat saja F-16. Krn sdh ada F-35 & F-22 mknya kitapun kebagian ToT MRO nya.
      Dan tentu adalah kesiapan Industri yg akan turut serta dalam pembangunan alutsistanya. Kl industri nya gak siap (baik fisik maupun SDM) ToT tidak akan terjadi. Lihat aja negaranya si Gempur, industri tak siap, sdm tak siap + duit tak siap. Mknya bikin kapal salah potonglah, miring lah. Sukur2 aja gak langsung tenggelam begitu diluncurkan ke air...

      Hapus
    10. India gag beli SU-30 MKI bro....dia join production dg irkust utk tipe MKI dan membiayai pengembangan nya shg memperoleh beberapa akses ke teknologi inti

      Nih, linknya ada disini 👇
      https://www.facebook.com/reel/682467850377245?mibextid=9imq16&s=yWDuG2&fs=e

      Hapus
    11. ToT dengan Babcock gimana? Salah satu bisnis mereka kan menyediakan segala hal yg dibutuhkan buat bisa menerima ToT.

      Hapus
    12. @Dobel"R"
      Apapun itulah, kan kontraknya jumbo. Kl gak Jumbo, Rusia gak mau juga. Bkn kek kita beli nya nyicil sampe sempat di komen in :"Ini yg beli negara apa pemberontak"...
      Hihihihi....

      Hapus
    13. @IRS
      Beda dgn Babcock. Arrowhead 140 itu kita ToT design fregate saja + beberapa material.
      Arrowhead kita dgn UK punya jeroannya beda (Radar, missile, dll). Kl tidak salah bahkan sampe ke penggerak/mesin nya juga beda (mhn koreksi utk mesin kl ini saya salah, soalnya gak inget).

      Hapus
    14. @BH size L

      Namanya juga join production.....ya pasti pesannya jumbo biar balik modal.

      Dan ga cuma itu...karena India andil dalam pengembangannya maka dia punya akses ke teknologi inti

      Kalo sebatas TOT mah ga bakal dikasi akses kesana

      Hapus
    15. @Dobel"R"
      Betul bro....
      Dan India pun bertahap melakukannya. Krn pada awalnya spt kita juga, kesiapan Inhan dlm negerinya blm siap. Sehingga pada masa awal TKDN nya kecil/sedikit sekali.
      Masalah di kita adalah dalam Politik anggaran. Pengambil kebijakan dikita itu belum berfokus ke Pertahanan. Hal ini dikarenakan cara pandangnya beda dgn India, Taiwan, China, Korsel, Israel dll yg sikon nya mirip. Mereka bisa langsung fokus kesana karena mereka merasa terancam. India terancam dgn Pakistan & China. China ingin mengambil Taiwan + memenuhi kepentingan nasionalnya yaitu menghidupi >1.3 milyar penduduknya. Korsel hingga saat ini dalam situasi perang dgn Korsel. Israel takut dikeroyok negara2 Arab.
      Cm Alhamdulillah sdh mulai sadar. Bkn karena terancam tapi karena persaingan. Bahwa kuatnya militer itu tidak hanya ditujukan utk perang tp berimbas ke ekonomi, penguasaan akan teknologi dan wibawa suatu bangsa.

      Hapus
    16. Bahwa kuatnya militer itu tidak hanya ditujukan utk perang tp berimbas ke ekonomi, penguasaan akan teknologi dan wibawa suatu bangsa.

      Makanya Murica merasa terancem gara2 ekonomi cina mendadak gede dan teknologi nya juga mendadak patent lebih banyak daripada negara2 lain. Military kah cina nga ada experience tapi kalo infrastructure logistics manufacturing dan trading udah at next level

      Hapus
    17. Anda keliru kalo menyamakan perkembangan teknologi India dg RI

      Contoh sederhana.....India sudah sejak lama bisa memproduksi "gunting bedah", sementara saat ini RI baru beranjak melakukan hilirisasi bahan mineral supaya bisa memproduksi barang jadi dg harga yg lebih kompetitif.

      Kita belum kemana-mana kalo dibandingkan india

      Hapus
    18. @Dobel"R"
      Tidak bisa juga dibilang gitu bro...
      Kita salah satu negara yg unggul di green nuclear yaitu produk yg digunakan utk kesehatan. Bahkan US pun minta kita investasi di negara mereka. Kan bukan berarti teknologi kita lebih unggul dari US.
      Menguasai satu bidang teknologi tidak kemudian bahwa negara tersebut unggul segala-galanya di bidang teknologi.

      Hapus
    19. @Dobel"R"
      Dalam hal ini saya tidak membandingkan antara RI & India, tahapan yg dilakukan India. Mereka order Jumbo. Kemudian secara bertahap mereka mulai melakukan investasi utk menguasai teknologi yg dituju tentu dgn berbagai strategi dan cara.
      Korsel melirik kita utk KFX krn pada saat itu tidak banyak negara yg menguasai teknologi airframe. Alhamdulillah salah satunya RI. Bahkan Brazil lewat Embraer kl tidak ada (bahkan jumlahnya masif) engineer IPTN yg mereka tampung, blm tentu spt skrg.

      Hapus
  3. KD RONGSOK MAHAROGOLELE Tak di kunjungi ke??

    BalasHapus
  4. Apa mau joint buat CMS sama naval group

    BalasHapus
  5. Naval Group juga ingin Kunjungi Workshop 6 kapal RONGSOK binaan BERUK MALON...HAHAHAHAHAHA

    6 KAPAL VERSI RONGSOKAN.. HAHAHAHAHAH

    BalasHapus
  6. Semoga Tuan Guru selalu mendapat rahmat dan perlindungan dari Allah.

    Tuan Guru dimusuhi oleh pemerintah anda tetapi disanjungi di Malaysia.

    https://www.youtube.com/watch?v=waf5BD8xFT4

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas kumat....kalo lagi sehat mana sempat buka hp 😂😂😂

      Hapus
  7. Membangun apa.... Kapal selam NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN NAIK TURUN.. Hahahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih mending naik turun, masih bisa selam. Lah kapal selam eloe, gak bisa selam bisa nya ngambang kek TAIK. Persis spt isi otak loe

      Hapus
    2. Memang bener kasel sebelah gak bsa nyilem

      Hapus
    3. Hahahaha daripada kapal laut yg ngak pernah liat laut! Ngaca dunk shipyard low level ya masih di bawah sono

      Hapus
    4. Ngoahahah sedih lihat kau pur... segalanya tak berdaya.. hanya cocot mu saja yang bergerak bacot terus ngoaahahaha

      Hapus
    5. Yg Kasel cuma ngapung jayak Tai punya siapa yah Pork?

      Hapus
    6. Scorpeng Melonte = 💩💩💩

      Hapus
    7. Emang ada Kapal Selam jalannya nyamping..?? Kapal selam kalau ga timbul ya tenggelam dan maju ke depan

      Hapus
  8. Sama se0erti titid si gempurwaria bencong s3m3nanjung....kalau lihat jubor gay banglaysia titidnya langsung naik turun naik turun naik turun naik turun naik turun

    BalasHapus
  9. Naval Grup dah buatin Malon Blueprint kapal fregat..
    Oleh Malon malah dibikin RONGSOKAN karat..

    Wakakakakakakakak

    BalasHapus
  10. Kapal selem malingCHIA....kekal merapat di sipanggar...belum MRO...🤣

    BalasHapus
  11. KD MAHAROGOLELE juga akan kedatangan rombongan dari pulau Madura yang ingin ikut lelang BESI BEKAS yang sudah 13 tahun itu 🙂

    BalasHapus
  12. Besi bekas sudah 13 tahun mestinya dijual murah tuuh, kalau harga tinggi kebangetan 🙂

    BalasHapus
  13. WONDALEAF ( Unisex ) akan dapat kunjungan dan kerjasama dengan perusahaan ternama LONDON RUBBER COMPANY ( Durex ) membuat produk baru yaaa uaitu Kondom rasa Teh Tarik 🙂

    BalasHapus
  14. Naval group tau mana negara yg berkualitas dan ecek ecek,negara yg tdk di kunjungi naval group tepi sikit..

    BalasHapus
  15. Ijin bertanya untuk pemerhati Alutsista Disini.Sebenarnya arah pengembangan inhan kita itu bigimana? Male elang hitam di stop, ks Chang Bogo jilid 2 stop, ifx ga mau bayar.bijimana bisa mandiri inhan kita kl beli Alutsista beserta TOT nya ngalur ngidul.cita" Ingin jd Negara Produsen tp malah balik lagi ke Negara Konsumen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapa..... setidaknya masih ada Maung yg bisa dibanggakan buat modal jualan nanti 😂😂😂

      https://youtu.be/W2ilFeM_OSc

      Hapus
    2. Hahaha emang berantakan makanya Lockheed Martin aja bingung Indo mau langsung F-35 mereka pikir Indo belom sampe level tertentu buat handle beberapa key technology. Thai aja juga sama tuh. Mungkin SG Dan OZ udah terbiasa handle gen 4.5 technology jadi upgrade ke gen 5 lebih gampang.

      Hapus
    3. Konyolnya....ketika LM memberi penilaian kesiapan RI mengoperasikan pespur gen 5, malah ngambek dan beralih beli Rafale yg beda jalur teknologi nya 🐒

      Hapus
    4. Lol udah pasrah kali 😁😁 but it's for the best decoupling from USA is a good move moga2 perancis mau kerjasama buat gen 5 ato 6 ama Indo. Murica udah slowly crumbling from within. Mending cari partner yg ngak sinting hehehe

      Hapus
    5. Mungkin ini sedikit tanda awal kalo orang yg hobi belanja ga punya passion melakukan industrialisasi......ga usah pusing-pusing, tinggal kas bon ke Menkeu jadi

      Hapus
    6. Masih jauh ke mau pengembangan pespur gen 5 sama perancis....mereka sudah jalan sementara disini masih nunggak iuran IFX (yg jauh lebih terjangkau ongkosnya)

      Hapus
    7. dalam catatan guwe elang hitam ga disetop sepenuhnya om,
      namun arah pengembangannya di restart dan bersamaan dgn adanya reorganisasi di brin.
      mnurut guwe perbaikan manajemen birokrasi sah” aja, soalnya menyangkut sdm & sumber pembiayaan jalurnya hrs djelas supaya dana depkeu bs lancar om haha!😉😉😉
      mnurut guwe sblomnya tumpang tindih, kerna proyek keroyokan antar instansi. giliran tarik dana pengembangan, lgs bingung mecah kuenya haha!🤭🤭🤭

      di amrik ada darpa(Defense Acquisition Program Administration)
      di koryo ada dapa
      di jepang ada atla
      di britis ada Defence Equipment and Support(DES)
      di turkiye ada DIA

      dikita blom ada, yaa mungkin BRIN arahnya kesana, supaya segala sesuatunya tertata rapih, bgitchu

      Hapus
    8. Terima Kasih atas pencerahan semuanya.Semoga Negara Kita Menjadi Negara yg kuat dari segi Manapun.

      Hapus
    9. 👍👍👍 ill support from the other side. Good to see any country yg masih mau maju!!!

      Hapus
  16. Gempork silahkan kerasukan karena takde berita ttg Aset ghoib Malon.parah

    BalasHapus
  17. Emejing,,Naval grup berkunjung tuk meninjau kesiapan perusahaan lokal buat kerjasama di pojek2 masa depan,,ini namanya on de track Dephan!

    BalasHapus