17 September 2011

Wamenhan Jajaki Kerja Sama Pertahanan Dengan 3 Negara Eropa

17 September 2011

Leopard 2 MBT produksi Jerman dengan berat 62 ton (photo : Rheinmetall Defence)

PARIS (bisnis-jabar.com): Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menjajaki kerja sama bidang pertahanan dengan tiga negara Eropa yaitu Jerman, Perancis, dan Spanyol untuk kepentingan produksi dan pemasaran bersama beberapa persenjataan.

“Jumat (16/9), Wamenhan dan rombongan berkunjung ke perusahaan Eurocopter Group, perusahaan manufaktur helikopter yang terbesar di industri turbin helikopter di kota Marseille,” ujar Atase Pertahanan KBRI Paris Kolonel Erwin Buana Utama, hari ini.

Kantor pusat perusahaan itu terletak di milik Marseille-Provence Bandara Internasional di Marignane, Perancis, dekat Marseille yang memiliki fasilitas utama Eurocopter di kantor pusat grup itu di Marignane dan Eurocopter Deutschland GmbH di Donauworth, Jerman serta Eurocopter Espa`a di Albacete, Spanyol.

FH-70 howitzer tarik 155mm buatan Jerman (Rheinmetall) dan Inggris (Vickers) dengan berat 7,8-9,6 ton dan jangkauan tembakan 24-30 km (photo : Los688)

Dalam kunjungan kerja di Perancis dari tanggal 16 hingga 18 September, Wamenhan RI dijadwalkan bertemu dengan Menteri Muda Pertahanan Perancis dan mengadakan pertemuan dengan CEO Mistral MBDA dan kunjungan ke Nexter (Meriam 155) di Canjeur.

Sebelumnya, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Wakasad Letjen TNI Budiman dan Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen TNI Puguh Santoso mengunjungi “test range” pabrik senjata Heckler and Koch di Oberndorf, dekat Stuttgart, Jerman.

Sebelum ke Perancis, Wamenhan didampingi Dirut PT Pindad, Adik Avianto S dan Dirut PTDI Budi Santoso dan Dirut Restrukturisasi PT PPA Saiful Haq mengadakan kunjungan ke Airbus Military di Spanyol dan menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden Airbus Military.

Nexter Caesar howitzer 155mm dengan berat 16,2-18,5 ton dan jarak jangkau tembakan hingga 42km (photo : forcesmilitary)

Secara terpisah, Atase Militer RI untuk Republik Federal Jerman, Kol. Fachri Adamy mengatakan kerja sama dengan produsen senjata militer terkemuka Jerman Heckler and Koch di Oberndorf, dekat Stuttgart, Jerman itu sudah berlangsung sejak lama.

Sejumlah produk Heckler und Koch merupakan senjata standar yang digunakan militer Jerman, ujarnya, dari perusahaan Heckler und Koch, Pemerintah Indonesia telah membeli lagi 315 pucuk senjata jenis MP5 dengan 4 varian untuk memepersenjatai pasukan khusus Kopassus, Den Jaka dan Den Bravo terutama dalam memerangi terorisme.

Pengiriman ke Indonesia sementara ini masih menunggu “export licence” dari pemeritnah Jerman.

Rencana pembelian senjata jenis MP7 (pistol machine gun) yang lebih canggih sebagai modifikasi pistol dan senjata serbu dengan amunisi khusus yang dapat digunakan penyerbuan 300 meter, juga masih dalam penjajakan.

Senapan serbu HK MP7 untuk pasukan khusus yang dibutuhkan untuk pertempuran jarak dekat (photo : gunporno)

Dalam kunjungan tersebut, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa kunjungan tersebut tidak lain untuk memfinalisasi bidang pertahanan antara Indonesia dan Jerman sebagai payung politik dari kegiatan baik dalam rangka “military to amilitary cooperation” maupun dalam kegiatan “defence operation.”

Tujuan berikutnya adalah menjajaki upaya kementerian pertahanan dalam rangka modernisasi peralatan militer, khususnya untuk angkatan darat dan spesifik lagi bagi pasukan khusus dalam memerangi terorisme.

Selain itu, kunjungan ini juga akan mengobservasi produk meriam 155 mm serta penjajakan untuk “joint production” antara Jerman dan Indonesia.

Selama berada di Jerman, rombongan yang dipimpin Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin ini juga bertemu dengan pihak perusahaan produsen senjata Jerman, Rheinmetall di Berlin.

Pada waktu yang bersamaan, sebagian dari rombongan mengunjungi pabrik Rheinmetall yang terletak didekat Hannover.

Kol. Fachri Adamy mengatakan pertemuan dengan pihak Rheinmetall tersebut dalam rangka proses mengjajaki mekanisme pembelian juga produksi bersama main battle tank TNI Angkatan Darat.

“Rheinmetall berkomitmen untuk membantu dalam memodernisasi peralatan militer dan perlengkapan Sumber Daya Manusia, bahkan tahun 2012 hingga 2014, TNI akan mendapat prioritas kredit ekspor yang diperuntukkan memodernisasi, melengkapi perlengkapan system persenjataan TNI,” katanya.(fsi)

(Bisnis Jabar)

1 komentar: