Uganda
Tertarik Helikopter dan Panser Indonesia
ENTEBBE,
KOMPAS.com-Menteri Pertahanan Uganda Crispus Kiyonga tertarik dengan produk
helikopter dan panser buatan Indonesia.
Ketertarikannya
itu diungkapkan Kiyonga dalam pertemuannya dengan Wakil Menhan Sjafrie
Sjamsoeddin di Ruang VIP Bandar Udara Entebbe, Uganda, Jumat (17/8/2012).
Wartawan
Kompas Subur Tjahjono melaporkan dari Entebbe, Sjafrie didampingi Direktur
Utama PT Pindad Adik Avianto Sudarsono. Sjafrie dan Adik menjelaskan produk PT
Pindad yaitu senjata serbu SS-2 dan panser Anoa.
"Kami
juga memproduksi helikopter di PT Dirgantara Indonesia," ujar Sjafrie.
"Kami
perlu di-briefing terlebih dahulu dengan produk itu," ujar Kiyonga.Kiyonya
juga diberi miniatur senjata SS-2 dan panser Anoa pada akhir pertemuan.
(Kompas)
Baca Juga :
PM Irak
Kagumi Panser Anoa
15 Agustus 2012
Metrotvnews.com,
Baghdad: Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki kagum dengan Panser Anoa buatan
PT Pindad. Karenanya, Al Maliki meminta Kementerian Pertahanan Irak untuk
mendalami kerja sama militer antara Indonesia dan Irak.
Saat
menerima Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Baghdad, Irak, Selasa
(14/8), PM Irak sangat mendukung ide untuk meningkatkan kerja sama militer
antara kedua negara.
Sjafrie
menjelaskan bahwa Indonesia dan Irak bisa bekerja sama setidaknya di dalam dua
bidang. Pertama, peningkatan capacity building melalui pertukaran perwira di
antara kedua negara dan kedua melalui penguatan kerja sama peralatan militer.
Wamenhan
yang didampingi Dubes Irak Safzen Noerdin, Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen
Puguh Santoso, serta Dirut PT Pindad Adik Sudarsono menjelaskan bahwa PT Pindad
bukan hanya mampu membuat senjata, tetapi juga kendaraan lapis baja. Selain
senjata laras panjang dan laras pendek, panser buatan Pindad telah diekspor ke
banyak negara.
PM Irak yang
menerima cendera mata berupa senjata laras panjang SS tampak antusias melihat
senjata buatan Pindad tersebut. Ia kemudian meminta pejabat yang mendampinginya
untuk menindaklanjuti kemungkinan kerja sama itu dengan berkunjung langsung ke
Indonesia.
Saat
kemudian melanjutkan kunjungan ke Kementerian Pertahanan Irak, Sjafrie
memamerkan semua peralatan dan pendukung militer yang diproduksi Indonesia.
Kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Irak Jenderal Hafedz Saad,
Wamenhan memperlihatkan mulai dari baju militer, topi baja, sepatu, makanan
untuk tentara, hingga senjata laras panjang buatan Pindad.
Seperti
halnya PM Irak, Hafedz tertarik dengan produk-produk buatan Indonesia. Ia
memerintahkan beberapa direktur jenderal di Kemhan Irak untuk melakukan
komunikasi dengan Dirut Pindad.
Sjafrie
berharap kerja sama juga dilakukan di bidang personel militer. Wamenhan
mengatakan pengalaman perang yang dijalani tentara Irak dan juga penanganan
terorisme bisa menjadi bekal yang bermanfaat bagi tentara Indonesia.
"Saya
kira baik kerja sama militer di antara Indonesia dan Irak kita tingkatkan. Kami
juga ingin belajar pada Indonesia yang banyak berhasil dalam menangani
terorisme," kata Hafedz.
Sjafrie juga
menyempatkan diri untuk mengunjungi Universitas Pertahanan untuk Studi Militer
(DUFMS) yang dimiliki Irak. Wamenhan diterima langsung dan mendapat penjelasan
dari Rektor DUFMS Letjen Jasim.
Uniknya,
DUFMS di Irak adalah mereka menangani mulai dari akademi militer, sekolah staf
komando, hingga lembaga ketahanan nasional. Bahkan sekarang ini DUFMS membuka
akademi untuk prinsip-prinsip dan etika kemiliteran.(MI/DNI)
(MetroTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar