07 April 2014

Habibie: Pesawat R80 Lebih Efisien dari Airbus dan Boeing

07 April 2014


Pesawat N250NG atau dengan nama barunya "R80". Mengenai maknanya "R" adalah inisial "Regional", sementara angka 80 menunjukkan kapasitas penumpang yang dapat diangkut pesawat tersebut (photo : Liputan 6)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie saat ini tengah mengembangkan pesawat N250 Next Generation atau yang dinamakan R80.

Melalui perusahaan yang didirikannya yaitu PT Regio Aviasi Industri (RAI) tengah mengembangkan prototype dan nantinya akan bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia (Persero) dalam proses rancang bangunnya.

BJ Habibie menjelaskan pesawat dengan model baling-baling ini nantinya diklaim akan lebih cepat dan lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibanding Airbus ataupun Boeing.

Hal itu dilandaskan dari berhasilnya Habibie merancang R80 ini dengan memiliki perbandingan antara angin yang dingin dihasilkan dari udara di body pesawat dengan angin yang dikeluarkan pada engine di belakang pesawat lebih tinggi (Bypass ratio).

"Saya menyampaikan bahwa Airbus atau Boeing itu bypass rationya 12, makin tinggi bypass ratio makin sedikit konsumsi bahan bakar dan lebih cepat, ini (R80) bypass rationya 40, kami perhitungkan pesawat terbang ini sasarannya lebih sedkit 30% (penggunaan bahan bakar)," ungkap Habibie di Gedung Bank Indonesia semalam yang ditulis, Rabu (2/4/2014).

Habibie menambahkan R80 ini dibangun tidak akan menggunakan dana APBN, melainkan PT RAI akan menjalin kerjasama dengan swasta.

R dalam nama pesawat tersebut diartikan sebagai Regional, pesawat tersebut adalah buatan anak bangsa dan difungsikan untuk penerbangan jarak-jarak pendek. Sementara untuk 80 berarti kapasitas kursi pessawat yang mampu menampung 80 penumpang.

"Ini saya dengan team dalam satu tahun lagi kami mulai potong, dan memeprsiapkan untuk supaya bisa dirancang bangun, tahun 2017 kita targetkan sudah mengudara," terang Habibie.

Seperti diketahui, meski pesawat ini masih dalam tahap perancangan namun sudah mengundang banyak peminat yang menyatakan siap akan menggunakannya. Salah satu maskapai yang siap membeli peawat R80 ini adalah Sriwijaya Air yang nanti akan digunakan untuk anak usahanya yaitu NAM Air. 

(Liputan 6)

3 komentar:

  1. sebetulnya kita butuh pesawat jet karena turboprop itu cuma hebat di PD II.....proyek N 2130 dulu kemana???

    BalasHapus
  2. Turboprop adalah pesawat yang paling cocok untuk indonesia yang jarak tempuh per bandara 200nm. aja mas. kalo pake Jet boros dan mahal. akibatnya tiket jadi mahal... pake turboprop R80 atau N250NG pasti aman n nyaman. aku kalo diundang ikut terbang pertama mau banget...

    BalasHapus
  3. Soal R80, daftar antrean pjg bgt ratusan, pdhl blum terbang, kcuali N250nya.
    Hal ini apa gak bahaya yah, dmn2 pesawat baru biasanya nunggu tahunan baru mass product.

    Selamat buat pak Habibie, nitip pesan dong kalo bisa kedepannya konsep pengembangan pesawat VSTOL sperti OSPREY kyknya lbh oke buat bisnis pesawat penumpang maupun militer di indonesia maupun negara lain. thanks


    BalasHapus