08 Oktober 2016

Konsep Penerjunan Prajurit Paskhas di Masa Depan

08 Oktober 2016

Penerjunan Pasukan Paskhas TNI AU (photos : Reuters)

Ranai - Pelaksanaan gelar latihan Angkasa Yudha 2016 yang diselenggarakan di Pangkalan Udara TNI AU Ranai telah berakhir dimana Korpaskhas melibatkan sekitar 650 prajurit dalam mendukung latihan tersebut, Kamis (06/10).

Wadan Korpaskhas Marsekal Pertama TNI T. Seto Purnomo saat diwawancara wartawan mengatakan konsep Korpaskhas ke depan akan terus melakukan evaluasi dari yang diperoleh dari hasil latihan.

Kedepan Korpaskhas akan mencoba untuk merubah beberapa konsep operasi seperti penerjunan Satuan Tempur Paskhas, dimana selama ini menggunakan payung statik namun kedepan mulai dengan kegiatan yang baru saja usai, seluruh penerjunan satuan tempur Paskhas akan menggunakan payung freefall.


Dengan menggunakan metode penerjunan freefall maka kerahasiaan menjadi lebih terjaga dan droping paaukan bisa lebih jauh dari dropping zone. Itulah alasan yang sangat mendasar kenapa kita menggunakan payung freefall. Tutur Wadan Korpaskhas.

Konsep rencana ini sudah disetujui oleh pimpinan TNI Angkatan Udara, diharapkan ke depan bukan hanya pengadaan parasut freefall yang kita butuhkan akan tetapi pendidikan harus juga ditambah dengan jumlah peserta didik kaitannya dengan pendidikan freefall. Tutur Wadan Korpaskhas.

(Paskhas)

4 komentar:

  1. Dinegara2 maju konsep Linud (Airborne)sdh krg digunakan, saat ini byk digunakan operasi menggunakan air assault (gunakan helikopter) hanya saja skadron heli di TNI msh sedikit pasangan yg ideal MI17V dan Mi35P, atau bell 412 dan Fennec

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu konsep army nyong,regular forces beda ma paskhas nyong, commando forces sama kaya kopassus, paham ente??

      Hapus
  2. Kopassus udah pake freefall ya...
    pas latihan di Batujajar thn lalu.

    BalasHapus
  3. Detasemen matra memang sering menggunakan freefall dalam penugasannya.
    Apakah yang dimaksud artikel di atas itu untuk gelar yonko juga?

    BalasHapus