17 Oktober 2016

Rudal C-802, Rudal Battle Proven yang Digunakan TNI AL

17 Oktober 2016

Rudal C-802 dalam latihan uji tembak oleh TNI AL (photo : TNI AL)

Dalam sekejap, rudal C-802 (kode NATO: SS-8 Saccade) buatan Tiongkok langsung naik daun dan menghiasi pemberitaan berbagai media di dunia. Betapa tidak, hanya dalam waktu satu minggu, rudal ini sudah ditembakkan sampai lima kali ke arah kapal perang Arab Saudi dan Amerika Serikat, dengan mencatatkan kesuksesan hancurnya kapal angkut catamaran HSV-2.

Fregat KRI Abdul Halim Perdanakusuma menembakkan Rudal C-802 (photo : TNI AL)

Sebelumnya, satu tahun lalu tiga kapal perang Arab Saudi pun jadi korban rudal C-802, yaitu korvet kelas Baynunah dan satu kapal angkut militer YunBou yang karam pada akhir Oktober 2015. Jika ditarik mundur lagi, korvet AL Israel INS Hanit pun sukses dihantam oleh C-802 yang diluncurkan oleh gerilyawan Hezbollah, walau tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Di Indonesia, KCR (Kapal Cepat Rudal) dari kelas Todak (FPB57 Nav V) dan PKR (Perusak Kawal Rudal) kelas Ahmad Yani (Van Speijk Class Frigate) tercatat sudah diperlengkapi dengan rudal buatan Tiongkok tersebut.


Fregat KRI Yos Sudarso menembakkan Rudal C-802 (photo : TNI AL)

Lalu bagaimana C-802 bisa mendunia? Rudal anti kapal ini didesain oleh China Hai Ying Electro Mechanical Technology Academy (CHETA) pada dekade 1970an dengan nama YJ-8. Fokus Tiongkok pada saat itu adalah pengembangan rudal anti kapal dengan kemampuan  terbang rendah di atas permukaan laut. Hubungan yang dingin dengan Uni Soviet menyebabkan Tiongkok berpaling kepada Perancis yang pada akhir 1970an dengan senang hati memasok beragam sistem senjata buatannya, termasuk teknologi rudal anti kapal MM-38 Exocet.


Kapal Cepat Rudal KRI Todak menembakkan Rudal C-802 (photo : TNI AL)

Kopian pertama dari Exocet yang diterima oleh PLAN (People’s Liberation Army Navy) adalah Ying Ji 8 (YJ-8). YJ-8 didesain sama dengan Exocet, dengan desain silinder memanjang dan kepala rudal ogif. Koreksi arah disediakan oleh empat sirip ekor dan empat sirip utama, plus empat sirip sekunder di depan sirip ekor. Saat berada dalam kotak, sayap-sayap ini terlipat memeluk tubuh rudal.


Kapal Cepat Rudal KRI Layang menembakkan Rudal C-802 (photo : TNI AL)

Dengan jarak efektif mencapai 50-80km, YJ-8 memiliki kemampuan untuk menghantam kapal perang di balik garis horison. Syaratnya, ada sistem baik itu radar maupun pesawat terbang yang dapat memberikan baringan dan koordinat sasaran untuk diinput secara manual ke dalam otak prosesor YJ-8. Kalau sudah, kapal perang pembawa tinggal melakukan manuver agar kotak peluncur (launcher pack) mengarah ke sasaran agar rudal tak sulit berbelok. YJ-8 pun akan melesat menembus penutup kotak dengan bantuan booster di ekor rudal hingga mencapai kecepatan Mach 0,9.

Setelah booster habis, propelan padat di badan rudal akan mengambil alih untuk mentenagai rudal. Sistem autopilot dan kendali inersial akan menuntun rudal ke sasarannya, sementara sistem radio altimeter akan menjaga ketinggian rudal agar tetap meluncur sedikit di atas permukaan laut.

(Angkasa)

14 komentar:

  1. rudal cina bisa dipatahkan oleh kapal perang amerika. kl rudal cina sebatasnya hadapi kapal2 perang berkualitas rendah. tp tni al perlu mencari rudal sangat canggih, terbang rendah bisa menghantam kapal perang berteknoogi tinggi dengan tiba2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. buktinya mane nyet, kapal israel aje tenggelam dirudal hezbollah pake c802, antek israel loe ye zionis kafir, wkwkwk

      Hapus
    2. Buat dia secanggih apapun israel ya judulnya "bukan amerika"

      Hapus
    3. Yakhont kabrh yo larang... Duite ora ono boss.

      Hapus
    4. Buktinya C-802 berikutnya yg dikirim sama pemberontak Houthi semua berhasil diatasin sama AEGIS System, SRAM, dan ESSM Missile di USS Mason. USS Mason dikirim setelah HSV berhasil dijebol C-802 karena HSV ga punya sistem anti-rudal macam USS Mason.

      Hapus
  2. Comment to editor;: This article are full of errors and inaccurate information that it does not deserve a place in this site

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kindly show which part this article wrong? Pls share more detail with valid ref.

      Hapus
    2. The attack on the US Navy ships were never confirmed to be from any identified single type of missile, in this case the C-802 https://www.theguardian.com/world/2016/oct/16/yemen-us-navy-possible-missile-attack. The attack on the Baynunah corvette and the Saudi replenishment vessel Yunbou is from unconfirmed sources http://www.janes.com/article/55592/yemeni-rebels-claim-third-anti-ship-missile-attack.

      Hapus
    3. ....Al-Masirah's footage of the missile being launched was shot at night, making it impossible to identify the system involved. However, it did appear to show a booster motor dropping away from the missile after the launch, which is consistent with the Chinese-made C-801 missile that is in service with the Yemeni Navy... (Janes)

      Hapus
    4. A one-sided claim of the attack does not amount to anything, best to regard it as unconfirmed news until further information is available.

      Hapus
  3. Kenapa gak rudal ini ajah yg di ToT, dari pada C705 yg kemarin sempat delay 5menit.
    Bukankah kemenhan juga beli banyak rudal C802 ini..??

    BalasHapus
    Balasan
    1. biasalah barang baruw, masi dlm tahap uji coba kan haha!🚀🚀🚀
      yg 2017 lancar jaya om haha!😆😆😆

      banyak kok negara2 gde yg gagal mluncur, pas lagi perang pulak cem prancis maren ntuw haha!😋😋😋

      Hapus