10 Februari 2017

Indonesia Mulls Turkish, South Korean, Russian Options for Marines APC Requirement

10 Februari 2017

Indonesia is currently considering options in the acquisition of 50 APCs for its Marines Corps. Contract to include an in-country licensed production component for latter units (photo : tactdb)

The Indonesian Ministry of Defence is currently evaluating proposals from Russia, Turkey, and South Korea in a programme to acquire 50 armoured personnel carriers (APCs) for the Indonesian Marines (Korps Marinir: KORMAR).

Jane's understands from sources close to the procurement process that options being considered are namely the BTR-80 from Russia's Military-Industrial Company, the ACV-19 from Turkey's FNSS, and the Next Infantry Fighting Vehicle (NIFV) K21 from South Korea's Doosan. A sum of USD95 million has been allocated for the programme, and will be provided for under the defence ministry's budget for 2017.

Hanwha K-21 amphibious (photo : reddit)

Besides deployment with local KORMAR units, the APCs are also being planned for Indonesia's deployment at international operations, such as United Nations (UN) peacekeeping missions.

According to programme briefing documents provided to Jane's, one of the requirements in the contract is that the winning bidder must deliver between 10-15 APCs in 'semi-knocked down' (SKD) state of assembly to Indonesia, with final assembly to be done locally through technology transfer arrangements.

FNSS ACV-19 (photo : FNSS)

A subsequent batch of 35-40 units is to be delivered through licenced production arrangements with local companies that have been certified by the Indonesian government as capable of undertaking the production tasks. A company that is widely anticipated to be given this responsibility is state-owned PT Pindad, which has produced a line or armoured vehicles for the Indonesian Armed Forces.

The ministry is expected to come to a decision by April 2017, by when approval to proceed with acquisition will be formally sought from the Indonesian House of Representatives commission on defence, intelligence, and foreign affairs (Komisi I).

(Jane's)

26 komentar:

  1. test dulu apc nya di laut yg ganas...nanti akan terlihat mana amphibi yg bagus di laut berombak....mending hentikan buatan rusia...cari lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smoga ajah bisa pindah kelain hati, sapa tau lebih hot... zizizizi.. 😁

      Hapus
    2. Lah kemarin siapa reporter yang muji2 btr-4 sampe sundhul langit...

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. Pendaratan amphibi mestinya hanya bbrp nm dari garis pantai, jd kapabilitas berenang di 'laut ganas' mestinya tdk diperlukan. Btw, yg dimaksud 'laut ganas' itu kira kira sea state berapa ya?

      Hapus
    5. "Laut ganaz" yang dimaksud bang soangdaru kira2 begini bang....yg udah pernah kecemplung kesitu, pengennya balik lagi, dan lagi, hiiiiii

      Hapus
    6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    7. @lutfi

      Hmmm...gimana ya, soale yang "hotz-hotz" lagi ditahan polisi tu bang?

      Hapus
    8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    9. @muhamad insan kamil

      Baru nemu bang...patria amv 28a sanggup menerjang keganasan ombak sea state-3

      Hapus
    10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    11. LVTP-7 ?
      Hahaha. Kayaknya enggak bisa nambah lagi.

      Hapus
  2. kenapa gak ada yg melirik terex?????apa karena kemahalan???apa ini ajang pencarian amphibi termurah kayaknya

    BalasHapus
  3. soal amphibi yg terbaik dan sudah battle proven dll....sudah teruji bagus berenang ya lvtp7.....marinir sudah pula merasakan lvtp7....kenapa gak banyakin lvtp7 aja????mahal sih emang......kalau baru mahal ya cari bekas aja deh dapat banyak.......lvtp7 terbaik buat angkutan amphibi.......kalau kepepet....itu arisgator italia berenangnya juga bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang bakal di kasih sam US ?

      Hapus
    2. maren ktnya marinir bagusan pake pandur 2??

      yg bekas ktnya dilarang uu, uu si om anti embargo apalagi haha!wajib comot puting eeh putin punya haha!

      Hapus
  4. namanya lelang sesuai uu, harus lebih dari 2 peserta, jd wajar byk yg diundang buat nyaingin yukrein.

    kan pagu nya bole jg tuch 95jt dollar buat gocap.
    tetangga py kagak ikutan haha! telex...eh terex versi apc masa ga dapet?

    klo bisa dari ruski bumerang saza dech, itu btr 80 uda renta haha! ada liat di yutub 1,3jt dollar uda sm turret, mantaff

    eh ini brita jd janes, agak gimana gitu, kali aja ada pesenan haha!

    BalasHapus
  5. this is good for their internal support with their ground troops to fight against extremist such as jemaya islamiya.

    BalasHapus
  6. yg kemampuan amfibinya udah terbukti ya seri BTR-80 Rusia, K-21 KorSel harus pake bantalan karet di kanan kirinya biar bisa ngapung liat aja tu di fotonya kalo mau ya K-AAV versi AAV-7 KorSel. ACV-19 Turki no comment dah, kliatannya cuma pengembangan dari M-113

    BalasHapus
  7. Kata pengamat militer independent america belli senjata kualitas nya luar biasa dan murah buatan rusia . Bukan buatan negara reputasinya hanya besar di media sajaa . Liat lah perang kota di suriah anda akan terkagum kagum liat peralatan perang minim perawatan tapi bisa di giber di medan tempur .

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo rusi ah ada totnya gak?
      yg sur iah, kasi contoh dong senjata apa yg dimaksud. kalo cuman ak47 & rpg kita uda punya om.

      Hapus
  8. Vote BTR-80 udah teruji sekarang masih bertugas di Lebanon Selatan, Ngapain beli yang lain lagi Entar kaya AMX-90P yang cuman jadi barang khusus defile...

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus