29 Juli 2017
Design pesawat tempur KFX/IFX (all photos : Mildom)
JAKARTA, KOMPAS — Meski sempat tertunda dan menghadapi kendala, program pengembangan pesawat tempur produksi kerja sama Indonesia-Korea Selatan yang dinamakan Korean Fighter (KF)-X/Indonesian Fighter (IF)-X terus berlanjut. Saat ini, program itu sudah memasuki fase kedua dari tiga fase yang ada, yaitu pengembangan teknik industri (engineering manufacture development), yang akan menghasilkan prototipe pada 2021.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan Anne Kusmayati, di Kementerian Pertahanan, Jumat (28/7), mengatakan, saat ini tahap EMD mencapai 14 persen. PT Dirgantara Indonesia (DI), sebuah badan usaha milik negara strategis, telah mengirimkan 81 insinyur ke Korean Aerospace Industry (KAI). Mereka akan mendalami konfigurasi pesawat sesuai kebutuhan Indonesia dan Korsel.
”Program ini jadi awal kemandirian industri pertahanan karena kita akan buat pesawat tempur,” kata Anne. Produksi itu akan memengaruhi peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan kemampuan PT DI secara umum. Selanjutnya akan dibutuhkan cluster-cluster industri yang memproduksi alat-alat berteknologi sesuai pesawat generasi 4,5 ini. ”Seperti alat elektronik radar dan GPS,” ucapnya.
Menurut dia, program tersebut juga harus ditopang kebijakan politik karena program ini butuh waktu yang panjang, terutama dari segi komitmen dan pembiayaan. ”Presiden menyatakan mendukung penuh program ini. Hal itu disampaikan saat kami presentasi,” ujar Anne.
Fase pengembangan dan produksi
Sejauh ini, fase pertama, yaitu pengembangan teknologi pesawat tempur produksi bersama Korsel, sudah dilalui. Setelah selesainya fase kedua tahun 2021, KF-X/IF-X akan dibuatkan prototipe yang terus diuji hingga produksi tahun 2026. Namun, baru pada fase ketiga, tahun 2040, KF-X/IF-X akan diproduksi secara massal oleh PT DI.
Terkait rencana produksi pesawat tempur itu, Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Kolonel Fajar Adriyanto mengatakan, pihaknya menyambut baik pembangunan KF-X/IF-X. Program ini tak hanya dilihat dari sisi pertahanan udara, tetapi juga upaya pemerintah mengadopsi teknologi. ”Untuk kesiapan pesawat tempur, kan, untuk F16 C/D masa pakainya masih sampai 2030. Juga masih ada Sukhoi,” kata Fajar soal kebutuhan TNI AU selama KF-X/IF-X belum ada.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Totok Sugiharto menambahkan, jika Indonesia membuat sendiri, kebutuhan operasi TNI AU akan diakomodasi lewat desain pesawat. Selain juga kebebasan menentukan konfigurasi pesawat sehingga menjamin kemampuan pengembangan teknologi berkelanjutan. Namun, sejauh ini, masih ada kendala karena AS tak ingin memberikan empat teknologi utama, di antaranya electronically scanned array radar.
(Kompas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pastilah si beruk Iqram n beruk AP comment di sini tanda iri hati Wkwkwk
BalasHapusJgn gitulah bang,sudah lama US belajar bina jet pejuang dari malay,F35 tuh adalah hasil bina engineer malay lho bang
HapusWhats there to learn when u have not evwn built one?
HapusThe US needs to learn from their mistakes.
HapusWe glad to have a business with korean. May our military relationship last fotever, in business and mutual respect for each other. But we all already know there's always a jealouse and asshole asean country in the middle of our good relationship. Just let it be, that country don't have money, only rubbish talk left.... kah kah kah... kasian tak de uang
HapusBuset...lama banget...tahun 2040 produksi masal...23 tahun lagi
BalasHapusUntuk pembanding,mereka (yang 'mbah nya' fighter) memulai F-35 tahun 1996, kita masih mulai dari nol,ya wajarlah.
HapusTejas,india mulai konsep 1975,gagal.Lanjut lagi 1983,hasilnya? Tahu sendiri lah nasibnya sekarang.. :p
HapusSelama itu ya...kalo china gimana bang
HapusTau sendiri lah,mereka jago copy sejak mig jadul+ToT yg gak tanggung2. Dari situ dapat pengalaman buat fighter sndiri.Mrk benar2 konsisten,RnDnya berkelanjutan.
HapusKeuntungan nya dg kita sebagai developer, kita bisa menyesuaikan perkembangan teknologi...Langkah yg cukup bagus seperti pembuatan kapal perang kita,Skg kt bisa bikin lpd hingga light frigate, Sbntr lg kapal selam...Cb bayangkan Malaysia bikin lcs atau LMS 40 m-60m saja gak bisa...Menyedihkan kan...π
BalasHapusJgn gitulah bang USA banyak belajar kpd malaysia dalam pengembangan jet F35 dan frigate Airleigh buke
HapusWkwkwk....benar sangat nadine
HapusWow haibat.. \^_^/
HapusPastilah Nadine....Absolutely...Tahniah...Tempatan luar biasaaah..
HapusGak perlu gitu lah,membalas artinya kita sama saja dengan mereka. Mau..? :p
Hapuskesian malaysie...jom songlap
BalasHapusTak da uang apalagi yg mahu di songlap
Hapusenjin...kipas....and part radar
Hapusmakin lama makin mirip raptorπ
BalasHapusbiarkan waktu yg akan menjawab smua hambatan.
10-15 taon itu gak lama,bagi yg umurnya gak banyak lagi,jgn bersedih sobπ
daftar blanja maenan kita banyak yg hebring2π€pasti"akan"dateng sblom kedatangan IF-X haha!
yah daripada, ada tuch sekawanan kunyuk yg kyk cacing kepanasan gak trima keadaan negaranya yg lagi susah, rusuh sana sini,pingin dinaturalisasi gt kyk pemaen sepak bola kaleeee haha!πππ
aduh pisang guwe jatuh ππππππππππππππππππππππππππππππππππππππ
tebak sapa yg sikatttππππ
kwkwkwkw...ada2 saja bro palu..pasti mau di naturalisasi lah klu melihat gemilangnya hasil 2 timnas indo di thailand..tung tungg tungggg..
Hapusadoww guwe gak nyangka ente yg nyamber pisanknyaπ om haha!
Hapusjom nonton world cup 2018,sambil ngopi baru best haha!
⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️
boleh percaya boleh tidak
BalasHapus# semua su 35 nanti akan diletakkan di skuadron madiun jawa timur
# ada tambahan 2 skuadron baru f16 viper blok 70/72
# semua hawk akan diganti dengan gripen/fa 50
semua data ini boleh dianggap angin lalu...boleh jadi bahan gembira/percaya....silahkan saja