25 November 2019

Usulan untuk Pembelian F-35 Joint Strike Fighter bagi TNI AU

25 November 2019


Harga pesawat saja tahun 2019 untuk F-35A adalah USD 77,9 mio USD, kompetitif dibandingkan dengan harga pesawat F-16V block 72 yang (photo : USAF)

Berikut ini adalah tulisan pengamat pertahanan Dr. Connie Rahakundini Bakrie di media Airspace Review tanggal 24 Agustus 2019, pada saat itu tidak ada yang memberikan tanggapan positip atas usulan ini.

Defense Studies menganggap tulisan ini relevan untuk saat ini, dengan pertimbangan : 
- Indonesia harus segera menyeimbangkan defisit-bagi-US atas neraca perdagangannya  dengan Indonesia, dengan cara banyak membeli sejumlah besar produk US agar fasilitas keringanan tarif bea masuk (GSP) tidak dicabut, jika tidak maka ekspor ke US akan anjok,
- Dalam rapat terbatas pertahanan pekan lalu, Presiden meminta pembelian alutsista sudah menggunakan teknologi terkini, karena sifat peperangan ke depan sudah berbeda,
- Indonesia membutuhkan pesawat tempur Gen 5.0 pada 10 tahun mendatang karena analisa strategis kawasan menunjukkan perlunya peningkatan kewaspadaan,
- Slot untuk pesawat tempur produksi dalam negeri minimal 50 unit (3 skuadron) dapat tetap dilakukan bahkan dapat dinaikkan menjadi 4 skuadron,
- TNI AU dapat menerapkan pengurangan rating/tipe pesawat tempur menjadi 5 tipe saja (sudah termasuk COIN dan Lift) dan sudah mengakomodir pesawat tempur Gen 5.0.

Pembelian F-35 dapat dilakukan dengan catatan bahwa Kemhan menggantikan rencana pembelian F-16V block 72 dan mengalihkannya dengan pesawat F-35A atau F-35B, sehingga 11 skuadron tempur TNI AU + 1 skadron latih tempur akan diisi oleh :
- 1 skuadron A-29/EMB-314 Super Tucano (COIN aircraft)
- 2 skuadron Flanker series Su27/Su30/Su35 (Heavy-weight fighter)
- 2 skuadron F-35A/B (medium 5.0 Gen fighter)
- 1 skuadron T-50i (LIFT aircraft)
- 2 skuadron F/A-50 (Light Combat Aircraft)
- 4 skuadron IFX/KFX (Medium-weight 4.5 Gen fighter)

Keuntungan yang diperoleh dari penataan tipe/rating pesawat ini adalah :
- Saat dibutuhkannya pesawat tempur Gen 5.0 mendatang tidak akan terjadi penggusuran slot pesawat tempur lain, apalagi pesawat tempur buatan dalam negeri sehingga berakibat proyek tersebut tidak feasible lagi diproduksi sendiri,
- Pengadaan Light Combat Aircraft dari T-50 series memungkinkan industri pertahanan dalam negeri mendapatkan offset atau produksi bersama,
- Slot pesawat tempur dalam negeri malah berpotensi naik dari rencana semula 3 skuadron dapat menjadi 4 skuadron, 1 skuadron berikutnya dapat berupa pesawat KFX block II yang sudah berteknologi stealth,
- Penghematan devisa besar-besaran dapat terjadi dari pembelian pesawat LCA dan Medium 4.5 Gen TNI AU ini dengan penataan tipe/rating pesawat tempur ini.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Chakra, Proyek Akuisisi Jet Siluman F-35 oleh Indonesia

AIRSPACE-REVIEW.com – Visi Poros Maritim Dunia Presiden Joko Widodo adalah sebuah doktrin baru bagi pertahanan Indonesia di mana kita harus memiliki Superioritas Udara (Air Superiority) sebagai Maritime Iron Umbrella lautan kita, Blue Water Navy untuk keunggulan laut, dan Land Superiority untuk bisa ditempatkan kapan saja dan  di mana saja ke luar wilayah.

Hal ini membutuhkan gagasan baru, namun harus realistis dengan berbagai inovasi cerdas untuk menembus berbagai kendala.

Dalam memenuhi peran sebagai Maritime Iron Umbrella diperlukan teknologi terkini guna menjamin superioritas udara dan unfair advantage. 

Dalam sejarahnya, Indonesia memiliki kecenderungan menggunakan armada tempur terkini buatan Amerika Serikat (AS) selepas pembelian besar-besaran pesawat dan alutsista Rusia di era 1960-an.

Pesawat F-5E/F Tiger, A-4 Skyhawk eks Israel, hingga F-16A/B Fighting Falcon merupakan contoh alutsista buatan AS yang dibeli semasa era Presiden Soeharto.

Memang ini sempat terhalang dengan isu Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu dan itu sudah lewat.

Kita kemudian sempat beralih kepada sekutu kita yaitu Rusia dengan membeli pesawat tempur Sukhoi Su-27/30 pada 2003 dan saat ini dilanjutkan dengan pembelian Su-35.

Meski demikian, bila dibandingkan filosofi teknikal dan logistiknya berbeda dengan buatan Amerika Serikat. Buatan Amerika terkenal dengan keandalannya, mudah dirawat, dan ketersediaan spare parts yang mudah didapat.

F-16 seperti halnya F/A-18 series contohnya, disebut sebagai pesawat “Sejuta Umat” dengan komunitas pengguna yang luas dan suku cadang yang berlimpah.

Saya berpikir, kita ada baiknya melanjutkan tradisi ini, namun dengan twist yang lebih advanced lagi. Yaitu, kita membeli F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin, AS yang kita sambung dengan paket produksi lokal F-16 seri terbaru.

Atau opsi berikutnya adalah, F-35 bisa kita kombinasikan dengan akses kita pada teknologi yang diberikan dalam Program KF-X/IF-X antara Korea Selatan dan Indonesia. Seperti diketahui, hal ini juga dilakukan pihak Korea Selatan dengan pembelian F-35 mereka.

Keunggulan

Secara taktis F-35 Lightning II adalah pesawat DAY ONE, artinya pesawat yang digunakan untuk menembus pertahanan lawan dalam sebuah gerak ofensif secara kasat radar (dengan senjata disembunyikan di dalam perutnya).

Hal ini sangat berguna untuk menghantam Central of Gravity musuh hingga menetralkan kekuatan udara lawan dan melumpuhkan banyak hal yang membuat serangan berikutnya lebih mudah. 

Harga pesawat F-35 series sekarang semakin kompetitif seiring dengan peningkatan skala ekonomis (image : Lockheed Martin)

Kemudian, setelah DAY ONE dikuasai, pesawat F-16 dan Su-35 dapat melanjutkan penyerangan dengan lebih mudah. Tentunya F-35 bisa kembali menjadi spearhead dalam kampanye udara ini.

Memang, sempat ada satu testing di mana F-35 dipecundangi oleh F-16 dan menjadi lahan bully di media. Namun konteksnya saat itu, F-35 belum dicat dan menggunakan fitur silumannya.

Kemudian percobaan berikutnya, F-35 memperlihatkan kegarangan aslinya. Selain siluman (lebih tepatnya Low Observable) juga dengan mempunyai 360 derajat awareness-nya, pilot F-35 bisa melihat pesawat musuh dari helm muktahirnya sehingga lebih unggul dari pesawat lawan.

Hal berikutnya, adalah masalah logistik dan perawatan. Seperti semua jenis pesawat buatan Barat, terutama AS, menggunakan prinsip economical mass atau massal ekonomis. Produksi sebanyak mungkin sehingga harga akan menjadi lebih murah.

F-35 termasuk di dalam filosofi tersebut. Dengan sembilan negara partisipan produksi, suku cadang akan berlimpah dan memudahkan rantai logistiknya.

Untuk perawatan demikian juga, semudah merawat F-16 series yang sudah kita miliki.

Secara teknologi F-35 akan menambah penguasaan teknologi perang pada pilot dan tim pendukung TNI AU serta industri nasional baik BUMN maupun swasta yang ingin berpartisipasi.

Dalam kepentingan nasional, teknologi siluman dibutuhkan jika ingin menjadi yang terbaik. Bukan mediocre dalam pertahanan kita. Ini sekaligus kritik saya pada ToT (Transfer of Technology) yang merupakan wishfull thinking.

Tentu kita bisa melakukan riset mandiri yang akan sangat lama dan jauh lebih mahal dalam mengembangkan teknologi siluman. Atau, membeli teknologi tersebut dan meminta menjadi bagian dari rantai suplainya (seperti telah kita lakukan saat pembelian F-16 terdahulu).

Kemudian dalam konteks ini, sebagai deal feature juga memproduksi pesawat Generasi 4++ seperti F-21 atau F-16 Viper. Atau, membantu IF-X yang kita tidak mendapatkan akses teknologi dari sisi Korea Selatan (yang dibantu oleh Lockheed Martin).

Kendala

Pesawat F-35 adalah yang paling mahal dibanding pesawat lainnya, karena memang ini pesawat generasi ke-5 bukan lagi generasi ke-4++. Apalagi jika kita memilih varian F35B dengan kemampuan STOVL (terbang dan mendarat secara vertikal).

Masalah APBN tentunya akan terbebani. Meskipun demikian, dengan sistem manajemen tertentu, penerimaan pajak dari industri yang terlibat bisa saja dimungkinkan.

Tentunya kita juga bisa melakukan imbal dagang, seperti menggunakan komoditi yang Indonesia hasilkan. Sehingga, semahal apapun kita membeli, bisa diimbangi dengan ekspor.

Seperti Thailand dulu membayar pesawat produk IPTN (PT Dirgantara Indonesia kini) dengan beras ketan atau Malaysia yang membeli pesawat buatan BAE Systems dari Inggris dengan kelapa sawitnya.

Namun yang pasti, ini adalah tantangan yang harus dikembangkan model manajemen solusinya.

Kesiapan industri adalah kendala berikutnya. Mengandalkan BUMN tentu saja dimungkinkan, namun seperti yang kita ketahui kapasitasnya sangat terbatas seperti halnya PTDI.

Namun, ini pun tentunya tantangan. Ada beberapa model seperti Konsorsium BUMN atau memperbaiki PTDI dan menarik dana masyarakat melalui IPO.

Gagasan lainnya atau kombinasinya, yaitu dengan menarik swasta nasional dalam program ini. Tentunya dengan proyeksi keuntungan yang jelas bagi semua pihak.

F-35B dapat dioperasikan dari kapal LHD, kapal yang diminati TNI AL setelah MEF tercapai, tahun 2019 harga pesawat saja USD 101,3 USD  (photo : US Navy)
Mengejar penguasaan dan produksi teknologi militer, akan menghasilkan spin off pada industri sipil dengan implikasi bisnis yang biasanya tinggi. Seperti GPS militer, ternyata mampu melahirkan varian produk turunan yang memanfaatkan GPS dan ujungnya memberikan pajak pada negara.

Kendala berikutnya adalah embargo terutama pihak Amerika Serikat. Kita pernah trauma pada embargo AS pada semua pesawat militer produknya karena kasus pelanggaran HAM Timor Timur.

Namun perlu diingat, kita juga pernah merasakan embargo Uni Soviet pada kasus yang sama yaitu pelanggaran HAM genosida pengikut PKI. Keduanya menghasilkan kelumpuhan bagi TNI AU dalam melakukan operasi.

Ketakutan akan embargo, sebenarnya sederhana saja. Selama kita tidak melanggar kaidah universal seperti pelanggaran HAM dan melakukan politik yang ekspansionis, sebenarnya hal ini tidak perlu di khawatirkan.

Politik Luar Negeri Indonesia, saya percaya akan mengaturnya dengan baik. Indonesia dulu lahir dengan keterampilan dan ketangguhan diplomasi untuk kepentingan nasional. Sekarang kita harus lebih baik lagi dari masa lalu.

Versi Indonesia

Varian F-35 yang sesuai untuk Indonesia adalah F35B STOVL menggunakan TurboLift System. Karena geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau, yang artinya banyak “kapal induk” pangkalan yang secara alamiah memperkuat kemampuan tempur secara strategis. Kita bisa muncul di mana saja meskipun tanpa landasan yang mudah dipantau dari pengamatan udara.

Namun ada juga pertimbangan bahwa yang paling cocok adalah F-35A, varian konvensional tanpa TurboLift system. Ini lebih murah mengingat landasan pesawat di pangkalan militer Indonesia maupun bandara-bandara besar sudah banyak yang mumpuni dalam standar NATO.

Sehingga, dengan membeli varian F-35A bisa menghemat anggaran yang signifikan dan juga memiliki jarak jangkau yang lebih luas karena tidak terbebani TurboLift System yang tidak terpakai saat cruise mode terbangnya.

Namun tentunya, sekali lagi, semua gagasan ini membutuhkan pertimbangan yang sangat dalam. Yaitu, dengan mempertimbangkan sebanyak mungkin aspek serta desain kebijakan terbaik yang menguntungkan negeri ini sebelum menjadi sebuah keputusan politik.

Dengan doa, berpikir, dan bekerja keras, Chakra yang saya sebut sebagai sandi Proyek Akuisisi Jet Siluman F-35 oleh Indonesia dapat kita wujudkan.

(Airspace Review)

254 komentar:

  1. Balasan
    1. Ingat jas merah era 60 an TNI AU disegani dengan pesawat2 canggih buatan Rusia kala itu uni soviet... Jangan sampai lupa sejarah hanya Rusia kawan sejati Indonesia...

      Hapus
    2. Kalau mau naik atau upgrade gen 4.5 ke gen 5 ya SU 57 solusinya...

      Hapus
    3. Asal Rusia => solusi.

      Ane juga kagum ama Sukhoi, tapi ndak trus, "asal Sukhoi=>cocok".

      😁😂

      Hapus
    4. Lhooo...

      Tenin kuwi, ndi ono fighter sing iso mentul-mentul koyo ulo ngono kae..😮

      😂

      Hapus
    5. IB kui bekne wong cahuvist russia boy, , ,
      layak asal ngomong Type Destroyer ae.


      Kondommu loh tukuo sg type destroyer ben ga kalah main karo bojomu terus. wkwkwk

      Hapus
    6. Lek, teneh malah coplok wae......kondome kumu 🤦🤦🤦

      Hapus
    7. Kalau ini bisa memuluskan project IFX...bolehlah akuisisi F 35...tak perlu banyak cukup 8 bijik je..karena biaya operasional & perawatan yg lumayan mahal 600 jt/jam
      Tapi sisi positifnya kita punya F 35 bisa mempelajari kelebihan & kekurangannya mengingat tetangga sudah & akan memakai F 35.
      FYI di 2020 F 35 harga tambah turun di banderol sekitar USD 70 juta untuk type A.

      Hapus
    8. Lha Fikirku juga gitu mas Tupes, , beli beberapa biji aja dulu buat di evaluasi seperti BMP 4, toh dimari evaluasinya juga ga lemah" amat. dalam artian mesti dugeber dalam tingkat yg tinggi....


      tapi balik lagi sebenernya ke politik dan antrian order, , mungkin kalau beli sekarang 5 tahun lagi baru nyampe. dan bisa jadi kalau beli tahun deoan harganya tambah turun lagi, soalnya kapasitas produksi yg naik.

      gaada salahnya juga apalagi dinari ngembangin IFX juga toh, siapa tau dapet iffset TOT yg menguntungkan

      Hapus
    9. indonesia secara militer ketinggalan jauh di banding china india dan pakistan karna terlalu gampang melupakan sejarah hasil nya terpuruk urusan perut beras saja import apa lagi utusan senjata baru di embargo besok nya ga ada kapok nya f16 sudah ada ke sana ke mari berpatroli tampa senjata mau belli lagi f16 viper silahkan bro .

      Hapus
    10. Ono ketua suku☝, piye jek medhem?

      Hapus
    11. wehehe situa KETUA SUKU dari gua jamban kembali beraksi rupanya, setelah menjual sawit dan hasil ngemis dia berhasil membeli paket data 100 mb 😂

      Hapus
    12. @Mas Gono Mendem gadung mbah, 😂😂😂

      Hapus
    13. eittt om antiembalgo nongol, se-7 ngapaen impor beras melulu bosen khan..spy jd raksasa mekdi banyakin trus impor tanpa pajak lgs amrik cem nike, converse, vans, koka-kola, kfc, piza, tas brandid coach, tommy hilfiger, CK , timberland, the north face, off-white dll tolak temfel stiker harus aseli! haha!🤑🤑🤑

      Hapus
    14. aseli tp murmer serba 50 rb gt haha!🙄🙄🙄

      Hapus
  2. Balasan
    1. Yah om kayak g tau tipikal si amriq klo kita beli ya palingan g boleh nyeranng sing sma ausi pke f35

      Hapus
    2. Iya gan. Seperti biasa, harus ada izin dari om USA untuk menyerang dengan alat mereka.

      Hapus
    3. ura gelem yo di lindes ae, wong kono ga dodolan ae kok.

      lek ga gelem yo ganti vendor to. lak kelabakan dewe sg adol ga gelem ngerah atine kene.

      Hapus
  3. Balasan
    1. peh ongkone 35 ae di entuk"ne.
      ilmu cocoklogi ko ngendi kui ?

      Hapus
    2. sesuai weton pasaran limo dino dino pitu, 5x7=35

      Hapus
    3. Mas fleet cocok gabung karo kemukus fans club😁😁

      Hapus
  4. Balasan
    1. Lha nek dosene wae solan-salin dagangan.....mulo ra nggumunke yen mahasiswane sing dadi analis militer, analisane mencla-mencle 🤔

      Hapus
    2. 🏃💨💨💨💨 Pait, pait, pait.....lagi ae dirasani, ngerti-ngerti makbedunduk wonge 😂😂😂

      Hapus
    3. Hmmmmmhhhhh!...rasakno.

      😂😂😂😂😂

      Hapus
    4. Ojo kondo sopo-sopo lho mase....aku arep ndelik neng ngisor longan 🏃💨💨💨💨💨💨

      Hapus
    5. Cie.. Cie... Mengko om. Choklat cemburu lho..

      Hapus
  5. Gimana kalo 24 unit pesawat jet per skuadron ?

    Buat AU :
    3 skuadron x 24 unit TA/FA50
    3 skuadron x 24 unit F16
    3 skuadron x 24 unit F35A
    2 skuadron x 24 unit IFX

    Buat AL :
    3 skuadron x 24 unit F35B
    2 skuadron x 24 unit Apache

    Buat AD :
    3 skuadron x 24 unit Super Tucano
    6 skuadron x 24 unit Apache

    Buat apa pesawat segitu banyak ?

    Buat SAR!!!!

    Sukhoi singkirin aja ya.... pelit sih...

    🏃💨💨💨💨

    BalasHapus
    Balasan
    1. TNI AL gak usah ada apache, banyakin panther full ASW aja

      Hapus
    2. Heli serang sekelas super cobra cocok untuk PeNerBal TNI AL

      Hapus
    3. Cocok dimananya?
      Ane pengen tau niih...😯

      Hapus
    4. Dulu salah satu skuadron MiG kita isinya 40 lebih.

      Yang penting jumlah pilot dan readiness pesawat.

      Hapus
    5. belii JILBOOBS, eh salah maksudku BOMBER 😂

      Hapus
    6. Gak usah yg aneh2
      1 skadron 16 unit juga sudah cukup yg penting kesiapan pesawatnya.
      Percuma 1 skadron banyak2 unit kalau yg bisa terbang cuma 4 bijik.
      Boleh 1 skadron di tambah jumlah unitnya khususnya skadron tempur yg dua fungsional melaksanakan operasi tempur sekaligus latih pilot tempur baru contohnya Skadron udara 15.

      Hapus
    7. Uda stress x bocah ya udah jelas2 sukhoinya ada koq malah di suruh singkirin
      Mbok hitung2 tu yg rasional & waras sedikit 😁

      Hapus
  6. Semoga gred a beli SU-57..😌

    😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa beli pun paling sebiji, itu aja pake utang jangka panjang 😂🤣😂

      Hapus
    2. Biarpun beli sebiji, yang penting ganti-ganti camo & banyakin difotonya...😁

      Buat bahan ngocok...😂😂😂

      Hapus
    3. Pesan moral seko mas PA : Bojo elek yoben....Sing penting kuwat nukokke daster 7 setel, nggo solan-salin 🤗😇😥

      Hapus
    4. Lagian nek wes ngono kuwi ra sempat nyawang wajahe..gur suworo lan nyawang gulu mengisor..😌

      Hapus
    5. Le nyadar bareng ngeterke blonjo neng mal yo mase.......🙆🙆🙆

      Hapus
    6. Ngenteni nang parkiran wae timbang ngenes...😥

      Mayan, nyawang sing dho teko..😋😌

      Hapus
    7. Nunggu parkiran kambi wasapan : Ma, ojo kali dastere sing temrawang 😍......jaaaaaaahad ☝️🏻

      Hapus
    8. Mas gausah ngayal, , ini loh bacaen :

      ___

      Seperti Thailand dulu membayar pesawat produk IPTN (PT Dirgantara Indonesia kini) dengan beras ketan atau Malaysia yang membeli pesawat buatan BAE Systems dari Inggris dengan kelapa sawitnya.

      ---

      lhooo
      lak trimo tuku Hawk ae gawe jelantah lo mas WKWKWK
      butuh pirang ton kui, lha kok arep tuku Su 57, kui kabeh warga MELAYU ASU kon onani + ditambahi jelantah a gawe barter wkwk.

      Hapus
  7. INDONESIA DARURAT ORANG2 JENIUS SEPERTI PAK HABIBIE

    BalasHapus
    Balasan
    1. yg jenius banyak ditana air,
      pak habibi bilang wkt disain cn-235 dulu
      bagian depan/kopkit dipegang oleh casa,
      kita kebanggian buntut dan ituw yg disain tukang insinyur bppt smua,

      yg keren disain roda setengah masyuk ituw terbukti sakses kan haha!👍👍👍

      Hapus
  8. Indonesia sudah siap Link dengan negara lain? Link alutsista dalam negeri saja belum optimal.

    Biaya operasional pesawat ini tetap tidak ekonomis meski harga satuannya sudah mulai ekonomis.

    On another topic, berdasarkan di defense pk sepertinya Iver mundur tahun depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buyer F35 negara lain, mereka mentokin dulu pakai Falcon/Hornet full spek sebelum beralih pakai gen 5.

      Gak segampang itu lho ya : SDM,hardware/software/elektronik,manajemen tempurnya mesti mentokin dulu.

      Hapus
    2. @Mangga, elu new comers ya ?

      thats another topic dude.

      Hapus
  9. Pembelian F35 hanya menginginkan teknologi TOT untuk pengembangan pesawat IFX yang tidak diberikan oleh Koreo, kalaupun dapat untuk teknologi untuk IFX masih takut dengan embargonya, beli mainan di rusia kena sanksi, kalau bisa produksi sendiri akan terlepas dari sanksi dan embargo mantap bener 😳👍😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya beli F35 nya jangan sedikit. Kita belinya musti lebih banyak dari Korsel biar si pemilik teknologi legowo melepas kunci teknologinya.

      Hapus
    2. 🤔😵😵😵😵🤒🤒

      Hapus
  10. Tujune model dosen nyambi spg koyo nggene iki ora dinggo karo Pak Jokowi....negoro iso ambruk cagak nuruti kekarepane ☠️👻👽

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ssst...uwes, uwes...mas'e.

      😂😂😂😂

      Hapus
    2. Lha yen analis iku sing dirembug strategi pertahanan berdasar analisa ancaman....koyo pengamat militer Bu Susaningtyas Kertopati kae 🕵️

      Yen sing iki ujunge gor nawakke dagangan tanpo mikir kemampuan negoro.....🤦🤦🤦

      Hapus
  11. Pengamat asal jeplak....gak mungkin F-35 lebih murah dari F-16V atau Su-35. Harga segitu itu harga buat US sendiri belum termasuk lain-lain seperti training, tools, ground support, dll. Masa innova reborn bisa lebih murah dari innova lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Innova lamanya seri V, D4D remap/upgrade turbo/rim project vs Innova reborn G standar mas'e..?

      😂😂😂😂😂

      Hapus
    2. Jing murah gor ngreborn rambut.....rambut ngisor 😆😂🤣

      Hapus
  12. Nah ini ane udah bilang kemren2 harga f16v ama f35 uda makin deket, cost operational mahal? Ntar juga turun karena f35 ini potential user nya banyak, bakalan di plot sebagai pesawat sejuta umat berikutnya menggantikan F16 series, jadi ngapain harus buang duit lagi buat beli f16 series lagi

    Kalo pengen viper, mendingan f16 yg sekarng aja di upgrade semua ke varian Viper kayak Taiwan,

    nah untuk pengadaan baru nya yg katanya buat 3 skdron baru mending ambil aja f35 (kan amerikanya pernah nawarin F35 ke indonesia), ya meskipun akuisisi fighter barunya harus di undur juga gapapa, biar sekalian minta akses teknologi buat IFX

    Kalo buat sarana awal pembuatan pespur mending minta TOT fa 50 aja, biar ada kesinambungan pembuatan pespur dari kelas ringan (T/FA 50) naik ke kelas medium (IFX) dari perusahaan yg sama (KAI, LM)

    Alternatif lain kalo minta TOT f16 pengen di buat di dalam negeri dan IFX pengen dapet akses teknologinya, solusinya ya beli f16v 2 skadron (itupun blom tentu dikasih ijin LM buat dibikin dalam negri), 1 skadronnya di beli f35 untuk akses teknologi ke IFX (ini juga blom tentu karna belinya dikit)

    Jadi untuk sekarang enaknya mending beli T/FA 50+TOT bikin di PTDI plus beli f35+TOT akses teknologi buat IFX

    Inget instruksi Presiden untuk tidak membeli alutsista berteknologi usang dan inhan harus bisa mandiri!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. IFX versi pengembangan sendiri kira-kira bisa dibuat dalam negeri?

      KFX masih kurang jelas apakah tetap perlu izin om USA untuk menyerang ini itu atau tidak.

      Lalu versi pengembangan sendiri jangan-jangan pemakaiannya tetap perlu izin om USA?

      Hapus
    2. Blom bisa lah ngembangin sendiri, sekelas korsel aja yg dukungan finansial plus SDM yg mumpuni butuh parnter dari luar, apalagi indonesia yg serba terbatas, masih jauh dari kata bisa ngembangin sendiri

      Hapus
    3. Bicara soal partner dalam pengembangam senjata yg potensial untuk RI sebenarnya US tidak masuk perhitungan, terus terang kapasitas produksi PTDI belum mencukupi untuk produksi pespur. apalagi untuk teknologi inti, masih dikatakan merangkak dan meraba" kita.

      dan tentusaja US ga akan legowo memberikan teknologinya kepada RI, kalaupun iya itu adalah turunan ke 2, semisal dalam proyek IFX korsel mendapat lisensi teknologi kunci maka indonesia hanya bisa mendapat kurang atau sama dengan yg didapat korsel.


      ciri lain dari sistem TOT US adalah adalah mereka terkenal suka mngatur keseluruhan jalan proyek (contoh, F2 Jepang)

      meski ongkos produksi F35 menurun namun belum diimbangi dengan harga perjamnya, begitupula dengan Su 35 , merekaadalah barang fancy yang belum ketemu cost effective untuk RI.

      Menhan baru kagak suka barang fancy yang ga ketemy cost effective, soal connie dia banyak belajar dari data diatas kertas saja, belum melihat le lapangan.

      Hapus
  13. Hahahaa siroti bakrie lg menyebar maindset sesat, proyek yg bisa mendapatkan fee besar, tanpa membeli f35 kita bisa kok ngembangin ifx,,,,embargo dr siovet wajar karena apa yg dilakukan orba dan CIA udah keterlaluan diluar batas2 rasa kemanusiaan' bayangkan 400ribu lebih rakyat indonesia mati akibat politik adu domba CIA dan orba, belum lg si tolol orba memberi pespur mig21 ke us' ini namanya tolol kebelinger dan gk bisa dimaafkan' yg namanya pengkhinat bila perlu dimusnahkan tp uni siovet cuman memberi embargo agar mempersulit pemerintah orba yg tolol kebelinger, lha embargo yg dilakukan mamarika gk ada alasan yg rasional dan emang dibuat buat untuk menekan ekonomi dan merusak militer indinesia, tidak sama kasus embargo yg dilakukan us dan uni siovet tersebut' lha buktinya rusia masih mau memaafkan indonesia dan bantu militer indonesia saat diembargo us padahal rusia gk pernah kuras emas indonesia dan SDA indonesia malah pernah memberi kekuatan militer luar bisa pada indonesia meski ujungnya dikhianati indonesia tp rusia masih mau memaafkan dan melupakan kesalahan indonesia dimasa lalu, disini bisa kita nilai mana negara perampok yg hoby pakai modus dan mana negara yg menggunakan hatinya dalam bersahabat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Genosida yang dilakukan rezim Soeharto emang keterlaluan luar biasa. Saya kagum masih banyak orang polos tingkat grassroots yang ingin keluarga pohon itu kembali berkuasa.

      Disgusting 🤢

      Hapus
    2. Kapok a mas raden ngamok
      ...

      Hapus
    3. Fakta itu harus diungkapkan bukan dipelintir 🙇‍♂️🤷‍♂️😊

      Hapus
    4. POKOKE HARTO WES JOGETAN KARO CACING NDEK NJERO LEMAH.

      Hapus
    5. @Raden_situngkir Sedikit koreksi bung, jumlah korban Genosida pki bukan 400 ribu, melainkan lebih dari 1,5 juta. Karena pada saat itu PKI termasuk 3 besar partai di Indonesia dan banyak afiliasinya, macam Lekra dan dll. 😁😁😁

      Hapus
  14. Topik diatas adalah opini sesat dr pengamat yg bermodus proyek untuk mempertebal isi kantongnya yg akan membawa indonesia terjerumus dalam kekangan us, belum lg kemapuan pespur ibarat si endut mengidap penyakit asma 😂🤣

    Kalau pengamat yg memberikan pandangan di link dibawah ini baru namanya opini demi masa depan indonesia yg mandiri dan lepas dr kekangan dr negara2 perampok seperti us, pengamat ini jujur dan tanpa embel2 proyek yg ingin mempertebal kantong pribadi 😊👇👇👇

    https://lancerdefense.com/2019/11/24/tiga-negara-yang-dinilai-cocok-untuk-bekerjasama-dengan-indonesia-di-bidang-alutsista/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan kasih kendor untuk us tuk obok2 negara ini lg, apa gk capek dibodoh bodohin ame us????🤔😁😁😁

      Hapus
    2. US mah pelit TOT lur, mereka terlalu mebatasi dan sering paranoid sendiri. teringan proyek F2 jepang jadi agak ragu" kalau bicara TOT dari amerika. . . . .

      sementara di lapangan mereka sangat jijik sekali apabila harus menggunakan cara" fair.

      to be honest, beberapa waktu lalu memang Amerika dalam konstitusinya menyatakan harus mencengkeram kerajaan inggris dan eropa, jadi ketika eropa mulai melunjurkan fighter generasi 6 tanpa melibatkan US. Us mencak" sendiri.

      Hapus
  15. >>>Mas Gono24 November 2019 12.10

    Dengkulmu amblek....!!!<<<

    Hanek dengkule ambleg, niyat le mlaku kados siamang mangke mbah.....😣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kabotan Momotan mari ngono kejeglong aspal rusak makane As rudo'ne Mbah Gono Amblek.

      Hapus
    2. Leres sing di ngendikakke mas Mut niko Mbah....menawi sampun usia diatas 70 niko rawan osteoporosis, milo sing ideal olahraganipun renang nopo mancal sepeda sing minim impact....ampun malah "mancal" sing sanese Mbaaah 🙏🙏🙏

      Hapus
  16. Masih terlalu jauh sampai ke arah F-35

    Sing saja masih prefer F-16 karena cost terbangnya yang lebih murah, dari rujukan website yang sama

    https://www.airspace-review.com/2018/02/04/lebih-efisien-singapura-pilih-meng-upgrade-f-16-ketimbang-beli-f-35/

    Apakah sudah pada tahu setelah melakukan beberapa kali sortie penerbangan F-35 wajib melakukan coating ulang agar fitur stealthnya tetap ada ??? Dan selain biayanya lumayan besar juga waktu groundednya jadi lebih banyak selain grounded karena maintenance mesin.

    Indonesia konsep doktrin perangnya sudah pernah dibilang pak Menhan kalau kita menganut sistem Pertahanan... Indonesia concern di defense bukan assault doctrine spt US. F-35 cocok digunakan menyerang sebuah negara di first emptive strike baru disusul pespur Gen 4.5 dibelakangnya. RI tidak ada doktrin perang spt itu.. yg saya lihat konsep perangnya.. musuh masuk area RI, diintercept dgn pesawat yg punya speed bagus. SU35 dan F16 sudah cukup melindungi RI selama disebar di beberapa pangkalan (tidak disatu titik) dan selama konsep perang RI tidak bergeser dari pakem Defensif ke Offensif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah..

      Kemaren siapa ya, yang cocak-cocok maen bomberan...😂😁

      Hapus
    2. Genah mas "Asdos" kui......🏃💨💨💨💥💥💥💥💥💥💥

      Hapus
    3. Ikiloh.. kita ngejar quantity sambil nunggu IFX kan penak.

      Pesawat gen 4 bakal dipake terus sampe akhirul zaman, jadi rausah minder. Duwe bojo 1 yo gausah minder 🤭

      Hapus
    4. Coba sih kita kompare Speednya dan apakah cocok dengan doktrin defense yg lebih mengutamakan intercept timbang offensif

      F-35 = 1.67 Mach (1,283 mph)
      F-16 Viper = 2 Mach (1.500 mph)
      SU-35 = 2,25 Mach

      So... yang cucok yaa Viper sama Sukro lah


      Bukan Sales cumak tukang nyawer artis dangdut koplo
      :-D

      Hapus
    5. Prabowo menyampaikan bahwa konsep pertahanan yang berlaku di Indonesia didasarkan pada konsep ‘pertahanan rakyat semesta’ yang ia sebut sebagai sebuah doktrin yang lahir dari sejarah bangsa. Menurutnya, jika negara terpaksa terlibat dalam perang, maka perang yang dilakukan adalah ‘perang rakyat semesta’ atau the concept of the total people’s war.

      Inget Guys doktrin RI yah Guys.. pertahanan...!!!

      Selama pakem doktrinnya tidak berubah maka tidak akan ada (perlu) yang namanya pesawat bomber, bertahan identik dengan intercept jet dan tameng udara macam rudal medium dan radar pasif aktif.

      Hapus
    6. Tambahin lagi.. apakah kita siap dengan hal2 spt ini ?? Gak yakin guys... ini bakalan lebih ngerepotin ketimbang miara Sukro yg terkenal high maintenance.

      "At extremely high altitudes, the U.S. Navy and Marine Corps’ versions of the F-35 jet can only fly at supersonic speeds for short bursts of time before there is a risk of structural damage and loss of stealth capability, a problem that may make it impossible for the Navy’s F-35C to conduct supersonic intercepts"

      https://www.defensenews.com/air/2019/06/12/supersonic-speeds-could-cause-big-problems-for-the-f-35s-stealth-coating/

      "But that technology is subject to wear and tear like any other component, and it takes airmen with special skills to keep it working".

      https://www.businessinsider.com/how-air-force-maintainers-fix-f35-low-observable-stealth-coating-2019-10?IR=T

      "A problem with Britain's new £100 million F-35 fighter jet is leaving it susceptible to enemies and making it as visible on their radar as a 747.

      The single-engine jet was given a coating which makes it 'invisible' to enemy radar, but it is wearing off quicker than expected, with RAF chiefs saying they have to replace it after every flight.

      RAF sources are now saying scratches are delaying the jets getting put into operational service when they get shipped from US manufacturer Lockheed Martin."

      http://www.defense-aerospace.com/article-view/release/198270/f_35-%E2%80%9Cstealth%E2%80%9D-coating-wearing-off-faster-than-expected.html

      "A hi-tech coating which makes Britain’s £100million F-35 fighter jets “invisible” to enemy radar scratches off quicker than expected – and must be replaced after every fight".

      https://www.thesun.co.uk/news/7940691/rafs-new-100million-f-35-fighter-jets-hit-by-more-problems-as-invisibility-coating-scratches-off-and-must-be-replaced-after-every-flight/

      Hapus
    7. Dhi ganti coating watu Iso Ora mas?... Watuku awet ee 🧐🧐

      Hapus
    8. Diolesi nganggo coating purwaceng mas... biar kuat saat melakukan manuver weling (lebih ngeri dari manuver pugachev) sekaligus melakukan salvo tembakan sambil meliuk tajam ke kiri dan ke kanan.

      Hapus
    9. F-35 lihat integrasi sistemnya. Kalau lihat presentasi sistem, salah satu yang pasti lebih bagus dari MiG-31 PVO.

      IMHO sistem JAS-39 Gripen hanya sedikit lebih unggul dari sistem MiG-31.

      Hapus
    10. Betul mas @IRS.. F-35 joint fighter Type.. dipake rame rame saat nyerang sambil sharing datalink satu sama lain.

      Saya pernah baca juga lupa di bussinesinsider apa ya ? Ada info katanya US tahun depan konsen langsung ke gen 6 karena melihat potensi gen 5 yg F-35 ini kurang mumpuni.

      Rasanya kalau benar pilih F35 jelas semua Matra TNI harus satu datalink karena wajib hukumnya 🤭😁😁😁

      Hapus
    11. Selama semua matra TNI datalinknya belum terhubung maka aman dikatakan bahwa F35 tidak akan dibeli Indonesia ☺

      Hapus
    12. Beli F-35 mungkin posisi tawar Indonesia supaya projek IFXnya sukses x yo

      Hapus
    13. kalau dari rasionalisasi saya sih masih lebih milih ke f16 nya mas. sukur" kalau semua F16 di upgrade ke standar blok 70 sambil nunggu orderan datang.

      pesawat siluman seperti f 35 dan f22 tetap saja memiliki RCS yang tinggi jika tidak memakai coating. apalagi jika dilihat dari samping. maka RCS nya akan semakin besar. .

      memang keunggulan F 35 yang dibuktikanoleh israel adalah sebagai Preepitive strike, bukan sebagai pure fighter. keunggulan data link dan komputer f 35 memang tidak bisa dianggap remeh. . .
      namun pesawat seperti ini hanya cocok untuk negara" yang menganggao diri mereka sedang terancam dan di ambang perang, selain mahal sangat tidak rasional bagi RI untuk yergesa" membeli F 35 ini, mengingat ke 3 matra TNI masih butuh modernisasi. . .

      mulai dari Regu organik, regu mekanis, asset permukaan, aset bawah laut, dan asset pertahanan udara masih kurang.


      bukannya menghemat anggaran yang ada malah memaksa anggaran untuk sesuatu yg mewah namun belum tentu efektif......

      Connie Connei. takkiro kowe iso mikir rasional, bekne podo wae karo mas hari wkwkwk, bedane awakmu lemu ae, koyo tetamu kemukus

      Hapus
  17. hahahahaaaa,,, jagoanku tetep Falcon Gurun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yeee, , ,aku juga mau kalau gratisan.
      toh bisa dibeli paket upgrednya 😂😂😂😂

      Hapus
  18. gk bgtu respect sama F35, mnding F15 yg silent eagle lbh tangguh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan dibandingkan. F-35A itu penerus F-16C Block 40 keatas. Tujuannya beda dengan F-15 atau F-16A. Ingat nama proyeknya: Joint Strike Fighter.

      Hapus
    2. F 16A dan F 16 C beda role kah?

      boleh dijelaskan dikit?

      Hapus
  19. "Ternyata tjuma sejenis Boneka Inggris yg didaulat jadi pahlawan nasional.....🤦"

    https://youtu.be/2o8qxZNZaJ4

    BalasHapus
  20. Kalaupun kita ada duitnya...apa dibolehin sama uncle sam...dan antrian produksinya lama...bisa2 barengan sama kfx

    BalasHapus
    Balasan
    1. semua dad ditangan senat US mas maharogol, , ,
      dan tentusaja Cost Effective harus diperhitungkan

      Hapus
  21. Coba tak rekape hasil pendapat poro kisanak mengenai : F-35

    1. Menolak tanpa syarat (2): master Ngitung dan Bangbung
    2. Menerima dg syarat (+/-) 85%
    3. Sisane....menolak mentah-mentah !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Koreksi ndan, satuan hasil rekap ndak seragam..😁

      Hapus
    2. Aku manut letkol hari setyawan aja karena udah battleproven 👌🏼

      Hapus
    3. Aku baru tahu mas... jarene kumendan AU Soviet kalau SU-57 itu angka kode penggabungan kemampuan F-35 dan F-22, stealthnya dari F-35 manuvernya dari F-22 meski gak mirip2 banget sih dan rada lebay juga.. hehehehehe

      35 + 22 = 57 WOW... pantesaann...!!!!

      Hapus
    4. klo d pikir ada bnernya jg tuh mas@super. soalnya kemampuan loading ammo dlm internal bay yg sama/mirip sperti F35 dan manuver yahud sperti F22.
      lhaa.. aslinya kan memang tercipta sebagaai Antidot dari F35/22

      Hapus
    5. Ndan@Hari.. monggo d maem sarapan buah simalahkarmanya plus kopi karamel maksiatonya.🙏😊

      Hapus
    6. Sepurane mas @dboy, dino iki aku nembe poso daud.....mengko jatahku ben dipek mas @PS wae 😇😇😇

      Hapus
    7. mas@PS.. itu ternyata inisial "Prabowo Subianto'??😲😲😰🙊🙊🙊

      Ndan@hari.. kalah pangkat ente bro😁

      Hapus
    8. Kih..kih..kih..
      Akhire ketemon juga...😂😂

      Hapus
    9. wadow cocok logi maning, , ,

      aku yo setuju Su 57 kok mas, koyoto tamune mbah gono sg bobote 57kg. mesti Duwe SuS* seng mak nyusss....

      lha, yho to wes kentong duhur. diluk engkas wes podo teko iki.
      kudu enggal" dines .

      Hapus
  22. Kemarin Pak PS berkata efisien, penghematan dan daya guna.

    Gimana kalo FA50 dijadikan workhorse saja, sedangkan Viper dijadikan interceptor.

    Range FA50 itu 1851 km. Ambil 51 km untuk cadangan.

    1851 - 51 = 1800

    1800 km itu pulang pergi, jadi sekali jalan 1800 / 2 = 900 km.

    Pesawat workhorse itu untuk patroli perbatasan jadi ada yang ke kanan dan ada yang ke kiri.

    Jadi 900 km ke kanan dan 900 km ke kiri.

    900 + 900 = 1800

    Panjang keliling NKRI termasuk ZEE itu sekitar 10200 km.

    10200 / 1800 = 5,6666667 dibulatkan 6 posisi.

    6 posisi = 6 skuadron.

    1 kali patroli minimal 2 unit ke kanan dan 2 unit ke kiri.

    Jadi 1 kali patroli minimal menggunakan 4 unit.

    4 unit patroli + 4 unit siaga + 4 unit maintenance

    4 + 4 + 4 = 12

    6 skuadron x 12 unit = 72 unit FA50

    Jadi kebutuhan minimal untuk workhorse adalah 72 unit FA50.

    Sekarang kebutuhan minimal untuk interceptor.

    F16 punya combat radius 550 km.
    Jika dengan CFT maka radiusnya bertambah 40%.

    Jadi 550 x (1 + 0,4) = 550 x 1,4 = 770

    Jadi combat radiusnya menjadi 770 km.

    Jika dilengkapi dengan AIM 120 C7 berjarak 150 km maka combat radius jadi 770 + 150 = 920 km.

    Luas NKRI termasuk ZEE adalah 8.300.000 km persegi.

    8.300.000 / (920 x 920 x 3,14) =
    8.300.000 /920/920/3,14 = 3,12 dibulatkan 3 posisi alias 3 skuadron.

    Untuk interceptor sekali terbang 3 unit pesawat, 1 di sebelah kanan pesawat yang diintercept, 1 di sebelah kiri dan 1 lagi di belakang pesawat yang diintercept.

    Jadi sekali terbang 3 pesawat.

    3 pesawat siaga di pangkalan aju di sebelah kiri pangkalan skuadron.

    3 pesawat siaga di pangkalan aju di sebelah kanan skuadron.

    3 pesawat siaga di pangkalan skuadron.

    3 pesawat sedang maintenance.

    3+3+3+3 = 12

    3 skuadron x 12 = 36 unit F16 dengan CFT alias Viper.

    Jadi kita minimal butuhnya 36 unit Viper ber CFT.

    Jika ditambah dengan pesawat yang ada :

    36 Viper + 23 block 32 + 9 block 15 OCU + 2 cadangan blok 15 + 4 cadangan blok 25 = 36+23+9+2+4 = 74 unit F16

    38 pesawat F16 yang ada bisa diupgrade jadi Viper dengan menambahkan radar AESA tapi tanpa CFT sebagai cadangan atau back-up bagi 36 Viper ber CFT.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagi nyecroll seko ngisor menduwur wae, wes iso ngerteni sopo sing komen iki.....😂😂😂

      Hapus
    2. Tak kiro inisial ku mas'e..😂😁
      Tiwas.....mikir, kapan lehku omong, cek duwure..😂😂😂

      Hapus
    3. Mbrebet mesine FA 50 sing onok mas Woof. ,

      lagian gak moncer aerodinamis' FA 50 niku. taksih golongan Pesawat Latih Lanjut

      Hapus
    4. Lha wong cuma dipakai patroli perbatasan kok minta aerodinamis yahud ta ?

      FA50 mesine dari Samsung Techwin lisensi dari GE, ya kita minta yang asli dari GE lah.

      Hapus
    5. Mulo ono pigunane duwe pesawat AEW&C, yokuwi kanggo nekan kebutuhan patroli, sakenggo Sumberdaya sing sumadiyo iso dialokasekke kanggo kebutuhan latihan....supoyo poro pilot lan pengawak darat tambah prigel, trampil lan cekatan 💪💪💪

      Hapus
  23. Pakai bahasa Indonesia mas.. biar temen2 yg bukan org jawa bs nimbrung, thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulo ajaro aksoro jowo.....ben iso nimbrung, mas 😂😂😂

      Hapus
    2. Saya yg orang jawa kadangya pening lo mas 🤣

      Hapus
    3. Aku wae ra mudeng opo seng "tersirat" kok..😂😂😂

      Boso Danlanud 69 Kemukus memang 3000km kedepan..😂😁

      Hapus
    4. Ket wingi kok pijer lonad-lanud, lonad-lanud wae....njur karepe poro cantrikwati kae mbok padakke karo "landasan udara" popiye.....mari "didarati" njur ditinggal take off meneh 😤😤😤......haeduh, ambyar tenan, morale poro nom-noman jaman saiki.....ngelu-ngelu 😵

      Hapus
    5. Aki2 yg tdk bisa bahasa indonesia minggir dulu lah bikin pening aja bacanya, marilah kita menghargai persatuan dgn satu bahasa yg bisa di mengerti, kecuali ini forum bahasa daerah ya di silahkan aja mohon maaf bkn rasis2an tp ini untuk kepentingan bersama.

      Hapus
    6. DEFENSE STUDIES DARURAT BOSO JOWO TYPE DESTROYER 😆😆

      Hapus
    7. Aq Ora krungu lhooo😁😁🤭🤭

      Hapus
    8. Mulane mad....ra usah nyaru-nyaru dadi wong Indonesia, ndak malah konangan belangmu 🕵️

      Hapus
  24. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

    BalasHapus
  25. Baik buat toilet untuk rakyat mu yg masih berak tepi sungai! wakakakakakakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ra usah mbok gedek-gedekne....iku anane gor neng sebagian kawasan kumuh padat penduduk neng batavia 🤷

      Hapus
    2. Gua buatin buat gua masukin lw kedalamnya...😁

      Hapus
    3. Baik buat lapangan kerja buat rakyatmu lon supaya jgn besepah rakyat malon jadi bandar dadah di Indonesia

      Hapus
    4. Setiap paul bego nongol pasti bahas toilet, , apa dia tukang sedot wc ya yg penghasilannya berkurang di malon krn rakyatnya banyak yg buang tai di jalanan .

      Hapus
    5. Beruk maloydogsial miskin bersepah 😁

      Tengok lah ni

      Malon berak merata rata di jepun

      https://m.youtube.com/watch?v=zGMJ5KctWwU&t=15s

      Kih kih kih

      Hapus
  26. Duitnya ngga ada, bank amerika semua bangkrut (tiap hari minjam 100 milyar dollar ke fed), belum tentu disetujui kongres amerika.

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Daripada f35 lemot,..mending f15 varian x

    BalasHapus
  29. ...F-35 entuuuuuuuuuuuuuuuuuut...sudah boros, manuver biasa saja, jangkauan pendek, terbang pendek, kecepatan mentok, senjata sedikit lagi
















    ... Xixixixixixixi 😁

    BalasHapus
  30. ...mulane aja kaya kuwe, mandhenge
















    ... Xixixixixixixi 😁

    BalasHapus
  31. INDONESIA DARURAT IFX TYPE DESTROYER 😆😆

    BalasHapus
  32. Coba nawar F35 supaya malon makin keliatan miskinnya dgan project jet burik JF 17 Sulfur

    BalasHapus
  33. Seingat ane, dulu pas LM presentasi Viper ada yang nanya "..kemungkinan akusisi F-35..?"

    Jawabnya cukup pada berisi : "Not yet"

    😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kaya suara jualan trompet🤔🤭🤭

      Hapus
    2. ituw guwaaaa om pedang haha!😜😜😜

      Hapus
    3. nunggu viper lakuw dolo haha!🤣🤣🤣
      yg gile ada nanya, bagus mana VIPER ama ESYU-35...moderatornya lgs gelagapan..tarik maik haha!😅😅😅

      Hapus
  34. Qoute :Mangga25 November 2019 09.48

    Selama semua matra TNI datalinknya belum terhubung maka aman dikatakan bahwa F35 tidak akan dibeli Indonesia ☺

    ======
    Ibarat beli ponsel 5G padahal jaringan masih 4G.
    Ntar jaringan naik kelas ke 5G, eeeh keluar lagi yang 6G..😁

    😀😁😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ora mung sekedar datalink mase....ning yen durung duwe pesawat AEW&C lan sigint, durung radio komunikasi taktis bebas jamming antara pespur lan pasukan darat, durung kuwat tuku smart bomb, lan sakpiturute....ora bakal optimal anggone manfaatke pespur siji iki ☝️🏻

      Mergo coro kerjane pespur iki nganut prinsip gotong-royong lan bagi tugas....ora malah diadu, sengelan lawan karo SU-35 😵😵😵

      Hapus
    2. Ane mung ngibaratke sing gampangan mas'e...😁

      JSF => "Joint" kae mau..😁
      Emang sih, koyone gak "kesatria/sangar/gagah" 😁

      Hapus
    3. Yen Pak Cappy Hakim gor gemuyu wektu moco neng formil sing podo kepengen nyenggelke F-35 lawan SU-35....kamongko keunggulan pespur iku ora mung diukur sopo sing paling prigel babagan gelut neng awang-awang, nanging ugo sopo sing duwe kasekten kanggo mbobol gawang pertahanan udara musuhe 😎

      Yen jaman disik nggono iso dipadakke karo pasangan serasi, andalan AURI: P-51 Mustang lan B-25 Mitchel 💪💪💪

      Hapus
    4. Ugo Mig-21 lan Tu-16....

      🏃.....💨💥

      Hapus
  35. Tidak apa2 F35 beli 12 unit dulu saja
    Dan ditempatkan di Natuna buat menghadapi si serakah cina

    BalasHapus
  36. Harga pesawat saja tahun 2019 untuk F-35A adalah USD 77,9 mio USD, kompetitif dibandingkan dengan harga pesawat F-16V block 72 yang


    Berikut ini adalah tulisan pengamat pertahanan Dr. Connie Rahakundini Bakrie di media Airspace Review tanggal 24 Agustus 2019, pada saat itu tidak ada yang memberikan tanggapan positip atas usulan ini.
    ------------------------

    👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆👆
    ciyee menteri bumi datar kesayangan om smiling nich haha!😍😍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya guwe bilang wkt ntuw, klo amrik maksa CAATSA ke kita dan seluruhh duniya.
      trus apa manfaatnya?

      kira2 apa tawaran dari mereka gt haha!😉😉😉

      mereka bisa kasi kita(indonesia) twaran f-35 gak spy gak beli ploduk2 ruski?
      ato kasi kita 3 skuadron gratis atas kompensasi kerugian gak bole pake pespur su-35haha!🤭🤭🤭

      ini bukan ide gila, tp kita berhak dapet yg terbaik, gt donk ahh haha!🤨🤨🤨

      Hapus
    2. buat menhan bumi datar:

      harga f-35 emang bisa dibawah 80 juta saat ini, tp utk amrik yg bakal pesan ribuan. dan mrk yg punya, dari tekno ampe produksi gt loh haha!🤠🤠🤠

      buat korsel, jepun maren tetep diatas rata2 sekitar $180 juta mnurut dsca.

      buat koryo
      "WASHINGTON, April 3, 2013 – The Defense Security Cooperation Agency notified Congress March 29 of a possible Foreign Military Sale to the Government of Korea for 60 F-35 Joint Strike Fighter Conventional Take Off and Landing (CTOL) aircraft and associated equipment, parts, training and logistical support for an estimated cost of $10.8 billion."

      https://www.dsca.mil/major-arms-sales/korea-f-35-joint-strike-fighter-aircraft

      Hapus
    3. f-35 emang menggiurkan.
      hanya amrik baru mau jual ke negeri sahabat ring 1 mrk dan patner JSF, cem tetangga singapo.

      hanya aja sekali lagi satu duniya dilarang beli ploduk ruski, dgn embel2 sanksi..
      tapi gak di ijinin beli f-35 ato ploduk amrik laennya raptor contohnye haha!🤭🤭🤭

      darimana pasalnya ituw aturan yak haha!🤣🤣🤣

      Hapus
    4. nyoihh om woof2, f-22 ato f-35 walo mahal, tp negeri2 di timur tengah ato amrik latin yg tajir pon sanggup beli.

      cuman blom bole? apalagi kita yg kantung kembang kempis haha!🙄🙄🙄

      wkt LM f-16 blok 70/72 ditawarin di jakarte 2 taon laluw kan guwe hadir tuch. pada nanya soal f-35, eh ditolak halus dan membingungkan dgn dijawab "BLOM SAATNYA" haha!😆😆😆

      Hapus
    5. Yen jarene mas @dboy...."semua indah pada waktunya" (versi koplo 🎼🎵🎶🎤) 🐒🦍🐒

      Hapus
    6. dikira kita gak punyak duwit(iya sich tp, nyicil bisa haha!😋😋😋), kali yak ditawarin falkon melulu...

      2 tahun laluw blom ada CAATSA,
      okelah mrk larang2 kita.
      skrg ada caatsa tp coba2 larang kita haha!😝😝😝

      seolah amrik pengen atur negara mana yg bole, ama kagak....sesuka ati,
      lucunya mrk kadang dobel standar haha!😎😎😎
      yg aneh RRC diberi sanksi, tp mereka gak punya satupon pespur buatan amrik dari dolo, dan gak bole BELI!
      dimana coba logikanya si opa trumpet haha!🙄🙄🙄

      klo bole ikut proyek JSF, panda sanggup bayar lebih tinggi dari duwit inglis keknya haha!🐼🐼🐼

      Hapus
    7. klo kita dapet duwit cem PAKISTAN ato MESIR buat bajet pertahanan tiap tahun sich, bolelah mrk larang2 kita beli ploduk ruski, lah ini ngasi duwit kagak brani ngancem2...

      klo ESYU-35 dateng trs kita kena sanksi, otomatis..pespur kita full ruski, RRC, Indihe serta sulfur haha!😆😆😆
      ato yurop klo mereka mao jual tp hmmn haha!🙃🙃🙃
      berimbas ama IFX pulak haha!👻👻👻
      dan otomatis juga, 32 falkon baru melayang haha!😋😋😋

      Hapus
    8. bakar menyan yg byk om smiling, smoga opa trumpet taon depan gak kefilih trus amrik lufa CAATSA haha!🤓🤓🤓

      Hapus
    9. Entaahh apaa yang merasuki muu..🎶🎼🎤 hingga kau tegaa tuding aq,. telah berkata begituuu😥🎶🎼🎤
      by #ancurband

      Hapus
  37. Saya juga mau usul. Indonesia beli trident atau satan aja....

    BalasHapus
  38. Ingatkah F-16 kita terbengkalai bertahun2 hanya karena susah ganti suku cadang kanopi? Ingatkah saat pilot2 TNI AU tergopoh-gopoh menjemput Hawk di Thailand karena pilot2 Inggrisyang seharusnya mengantarkannya ke Indonesia tiba2 diperintahkan meninggalkan jet-jet tempur itu begitu saja karena embargo?Itu penghinaan luar biasa terhadap martabat kita sebagai bangsa (terlepas dari kebiadaban si ASUharto).

    Forgive but not forget. Kita memaafkan tapi jangan pernah sekalipun melupakan. Pengalaman adalah guru terbaik.

    F-35? NO,,tambah jet tempur negara barat?NO
    SU-57? YESSS

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo dikasi gratisan oke oceh aja om haha!👌👌👌

      esyu-35 masyuk, esyu 57E apalagi syuurrr haha!👍👍👍

      esyu-57 buat ruski katanya uda 35juta dolar, buat eskpor laen tp om, tp kt masi sanggup sich klo amrik brani macem2 haha!💀💀💀

      Hapus
    2. Betul itu mas Pm....seperti Ndak mau belajar pada kesalahan masa lalu....sseperti keledai masuk ke lobang yg sama...alias dungu...coba berpikir sehat lah..masa mau beli f l16 lagi alamat cuma buat gaya gaya an...kena embargo mamarika sucad f16 kayak dulu Ming mbingungi...misuh misuh tok...

      Hapus
    3. Rusia nawarin tot bagi pembeli su 57...
      Jd gemez....

      Hapus
    4. nyoih, di dubai blng gt, jadi bertanya2 dpt apa yak?

      menarik super duper haha!😜😜😜

      Hapus
  39. INDONESIA DARURAT JET SILUMAN TYPE TAK KASAT MATA

    MALON DARURAT KONDOM UNTUK LONTE DAN DADU UNTUK MAIN JUDI GENTING TYPE KACRUT DESTROYER

    BalasHapus
  40. Konsentrasi saja di proyek KFX/IFX. Sudah sampai mock up masa masih merem aja kita. Kita perlu belajar gigih dan ulet seperti korsel. Jadi ingat dahulu ketika F-16 dipilih menyisihkan Mirage, PT DI potensial & digadang bisa merakit F-16. Kenyataan sampai saat ini bablas blas, ga seperti TAI dan KAI, PAC Pakistan jg bisa dibilang jauh lebih sukses. Kiblat pertahanan yg non blok konkritnya mestinya tidak semata hanya membeli senjata/pespur dari Barat atau Timur. Perlu dikembangkan sesuatu yg lebih khas Indonesia terutama untuk Matra Udara, lihat contoh riil konsep Swedia, Israel atau Afsel. Alasan keterbatasan anggaran? no way ke laut aja, tergantung solusi yg dipilih. Tabik.

    BalasHapus
  41. Sedikit berkomentar pendapat Dr Connie yg menyatakan salah satu dasar pertimbangan pembelian F 35 untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan???? sungguh naif sekali. Memangnya overall devisa ekspor
    kita surplus?, IDR ga mudah digoyang?, penerimaan pajak over target? Tepok jidat beneran nih. Tabik

    BalasHapus