02 Juli 2020

PT Len Bukukan Pendapatan Tahun 2019 Rp 4,2 Triliun

02 Juli 2020


Sepanjang 2019 Len berhasil membukukan total nilai kontrak sebesar Rp8,1 triliun, atau 9,34 persen lebih besar dari tahun sebelumnya (photo : Len)

Bisnis.com, BANDUNG - Tahun 2019, PT Len Industri sukses membukukan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun dan NPM (Net Profit Margin) mencapai Rp42,6 miliar.

Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin menuturkan, sepanjang 2019 Len berhasil membukukan total nilai kontrak sebesar Rp8,1 triliun, atau 9,34 persen lebih besar dari tahun sebelumnya. Dimana Rp6 triliun diantaranya merupakan kontrak baru 2019, atau 27,7 persen lebih tinggi dari targetnya.

Artinya, Rp3,9 triliun dari total nilai kontrak di antaranya menjadi carry over yang akan dikerjakan pada tahun 2020, karena sebagian kontrak baru bisa didapatkan pada akhir tahun 2019.

"Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan agar meningkatkan profitabilitas dan efisiensi biaya-biaya. Antara lain dengan menurunkan beban bunga, menjaga arus kas operasi, dan mengurangi pokok hutang berbunga. Meski kinerja Len menurun pada tahun 2019, sebenarnya perusahaan sudah memperbaiki presentase atau margin laba bruto dan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization), serta perolehan kontrak kerja yang signifikan," kata dia, dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (29/6/2020).

Asisten Deputi Bidang Industri Pertahanan dan Manufaktur Kementerian BUMN, Liliek Mayasari menyebutkan bahwa pihaknya tetap memberikan apresiasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris yang masih bisa membawa perusahaan meraih laba positif, dengan beberapa catatan yang harus terus diperhatikan dan juga segera diperbaiki. Strategic lesson yang disampaikan juga harus benar-benar dilaksanakan agar kinerja perusahaan semakin baik.



Selanjutnya, Komisaris Utama PT Len Industri, Leonardi juga menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya akan semakin intens dalam mengawasi perusahaan. Dewan komisaris selaku perpanjangan tangan pemegang saham, mendapat tugas pengawasan terhadap kinerja anak perusahaan agar tetap in-line dengan core business dan road-map induk perusahaan serta bisa memberikan kontribusi maksimal.

Sementara itu, pada usahanya, lini bisnis Sistem Transportasi masih menjadi yang paling dominan menyumbangkan 37,7 persen dari total pendapatan perusahaan. Diikuti oleh Lini Bisnis Elektronika Pertahanan sebesar 24,5 persen, Renewable Energy sebesar 12,0 persen, ICT sebesar 11,3 persen, serta Sistem Navigasi sebesar 10,9 persen.

Untuk pertama kalinya, lini Bisnis Pertahanan berhasil membukukan pendapatan Rp1 triliun dan diprediksi akan kembali berkinerja lebih baik pada tahun 2020. Tahun ini tercatat, Len sudah menandatangani proyek strategis pekerjaan modernisasi MRLF MLM (Multi Role Light Frigate - Mid Life Modernization) KRI Usman Harun, joint produk drone MALE (Black Eagle), dan pengadaan Radar Pertahanan 3D Medium Range untuk TNI AU.

Kontribusi pendapatan konsolidasian tahun 2019 berasal dari proyek multiyears tahun sebelumnya serta proyek baru, seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Sistem Pertahanan Udara Starstreak, Tactical Data Link, PLTS BTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), Stasiun Seismic BMKG, serta Managed Service Partner BRIBox.

"Diharapkan, usaha PT Len Industri dalam mengembangkan pasar ke regional atau global beberapa tahun terakhir segera membuahkan hasil positif untuk mengimbangi fluktuasi pasar domestik yang rentan terhadap situasi politik nasional," katanya.

(Bisnis)

51 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. PT Len dan Thales kerjasama mau ngembangin radar apa !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Radar Baskom om..wkkwkkk

      Hapus
    2. Radare rak kerjasama karo leonardo to mas.....yen karo thales ki kerja sama CMS lan sewaco kaprang 🤷

      Hapus
  4. Ugly but we can prooft what we can
    Big Jealous malones😃😆😄😃🤣

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah,, karya anak bangsa bisa dihargai dunia internasional, tetap semangat dan lanjutkan inovasi2 pt.LEN
    buat kemajuan defense industri bangsa dan dunia!

    #netizenjelesmodeon

    BalasHapus
  6. Alhmdulilah..semoga terus berkembamg pesat PT LEN untuk kemajuan industri dlm negeri dan luar negeri.

    BalasHapus
  7. sebelah mengembangkan nasi lemak

    BalasHapus
  8. Sebuah kilang kondom yang berpangkalan di Selangor didakwa memberi layanan tidak adil terhadap pekerja asing, menurut satu laporan antarabangsa.

    https://www.malaysiakini.com/news/461717

    BalasHapus
  9. COVID-19: Dunia mungkin kehabisan bekalan kondom
    Kongsi artikel
    Share
    Tweet

    KUALA LUMPUR: Pengeluar kondom terbesar di dunia memberi amaran kekangan bekalan kondom berikutan penurunan pengeluaran 50 peratus, sementara stok pula hanya dijangka bertahan selama dua bulan lagi.

    Karex Bhd yang berpangkalan di Malaysia, yang membekalkan pada nisbah satu daripada setiap lima kondom global dunia, hanya memulakan semula operasi kilangnya pada Jumaat lalu selepas penutupan selama seminggu.

    https://www.bharian.com.my/bisnes/korporat/2020/03/670723/covid-19-dunia-mungkin-kehabisan-bekalan-kondom

    BalasHapus
  10. MALAYSIA KEMBANGKAN KONDOM TERBESAR SEKAWASN

    BalasHapus
    Balasan
    1. KILANG KONDOM TERBESAR MEMANG ADA DI MALON

      Hapus
  11. VIVA – Termasuk dalam sembilan negara kawasan Asia Tenggara, ternyata kekuatan militer Indonesia bukan kaleng-kaleng. Menurut data Global Fire Power 2020 Rabu 1 Juli 2020, Indonesia menempati peringkat 1.

    https://id.berita.yahoo.com/tni-rajai-kekuatan-militer-asia-110402339.html

    BalasHapus
  12. Ojo banter banter nak enek sg iriiii..,

    BalasHapus
    Balasan
    1. iki mengko nek bocahe wong malon teko sing dibahas corona sampe ntek 200 baris piye jal

      Hapus
    2. IRI dan DENGKI SUDAH BAWAAN DARI LAHIR SI BERUK MALON ITU BROOOO.....

      kalah debat, corona dibawa bawa !

      Hapus
    3. Bene wae kang,anggep wae nanggap tandak bedes ben rame xaxaxaxaxaxaxa

      Hapus
  13. Malon bukukan rasuah kerajaan terbanyak selama tahun 2006 sampai 2020

    BalasHapus
  14. malon ada kepakaran kok, tipu2, kongkek sesama jenis, dan tampal sticker

    BalasHapus
  15. Tumben si gembul kagak ngetrol, cari bahan covid kah???? 🤔🤧😜😝

    BalasHapus
  16. Hahahaha ... Mimpi basah baru lagi muncul... Nak menjadi pemain global tetapi X didukung oleh capital dan R & D yang dapat dihandalkan .. hasilnya tentu saja .. product "toys" yang X mungkin dijual kenegara lain .. dan saya yakin .. TNI pun tak nak pakai jika diberikan kebebasan untuk import product yang sama....

    Dan ini akan terus saja berlangsung ... Tak boleh survive kerana selalu rugi dan akhirnya selalu mengandalkan bantuan pihak kerajaan agar X bangkrut ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ko ni jealous dan sembang besar beruk malon low IQ

      Buktinya menunjukan product indonesia yang di impor juga di pakai indonesia macam CN 235, senapan ss1/2, anoa, medium tank dan kapal LPD,

      Industri military indonesia bukan macam malon low IQ.. setiap project di malon selalu dijadikan ajang rasuah tapi kemajuan tak ada 😁

      Hapus
  17. Len sudah menandatangani

    -proyek strategis pekerjaan modernisasi MRLF MLM (Multi Role Light Frigate - Mid Life Modernization) KRI Usman Harun,

    -joint produk drone MALE (Black Eagle),

    -dan pengadaan Radar Pertahanan 3D Medium Range untuk TNI AU.

    ------------------------------


    PT LEN emg sangat mantap hore haha!👍👍👍

    BalasHapus
  18. ada warganyet KL inisial "P",
    tiba2 masyuk FLANGA FLONGO bicara soal R&D & kapital uda berasa diatas -1cc- haha!🤣🤣🤣

    BalasHapus
    Balasan
    1. dia gak tau, pt len uda jau sangat berkembang di dunia industri militer hore haha!🤓🤓🤓

      kita bicara soal:
      -CMS-
      bayangin gaesz, per tahun 2009..
      pt len uda berhasil pasang SEWACO [sensor weapon and control] atau Combat Management System [CMS] kapal Patroli Cepat [PC] TNI-AL, khususnya untuk pendeteksian bawah laut.

      dan hebatnya lagi, tahun 1998-

      PT LEN Industri pada tahun 1998
      telah memasang CMS dgn MFD(multi function display) pada 10 unit untuk sonar di 10 kapal jenis Parchim.

      https://defense-studies.blogspot.com/2009/10/combat-management-system-dari-pt-len.html

      Hapus
    2. kalo ada yg nanya2 soal sonar parchim, ternyata "ADA" BOSSQUE hore haha!👏👏👏

      Hapus
    3. R & D kita mah dari jaman baheula, emangnye Kl, bisanya cuman "TEMFEL STIKER"
      haha!😆😆😆

      ------

      baca:

      "1) Konsep R & D CMS yang dikembangkan oleh PT.LEN Industri , perlu data based yang meliputi sonar, ownship data, speed lock dan Unit ekskusi dengan memberdayakan peralatan untuk penembakan torpedo dan Borja [CMS dlm skala luas ada bagian untuk udara, permukaan dan bawah air]. Kebutuhan untuk data based ini menjadi bagian dari kontribusi TNI-AL dan akan didukung sepenuhnya;

      2) Perlu integrasi dan sinkronisasi antar kegiatan yang dilakukan oleh RISTEK, TNI-AL, Swasta nasional dan PT LEN Industri agar pemanfaatan anggaran dan output secara bertahap dapat dibuktikan;

      3). Penyusunan pohon industri sebagai pijakan tahapan pekerjaan atau kegiatan akan disusun secara bersama yang nantinya dapat dipakai oleh masing-masing pihak sesuai fungsi;

      4).Perlu segera diadakan koordinasi untuk penyatuan tujuan antara MABESAL [Disenlekal, Dislitbangal dan Asrena], PT BMP, PT LEN Industri dan RISTEK, dimana setiap kegiatan yang sedang berjalan perlu penyesuaian hasil akhir, dengan demikian tahun 2009 diharapkan dapat dibuktikan hasil kerja antar pihak yang lebih konkrit.(ad-pte/D3/humasristek)"


      Hapus
    4. sejak 2010 uda pasang CMS super moderen di kaprang kombatan hore haha!🧐🧐🧐

      ----------------------
      baca:

      PT Len dipercaya untuk melakukan modernisasi terhadap CMS KRI menggunakan CMS Nasional hasil karya dalam negeri. Hingga saat ini CMS Nasional tersebut telah tergelar di 8 KRI serta disertifikasi oleh TNI AL dan Kementerian Pertahanan RI.


      "Sejak tahun 2010, inovasi produk CMS Nasional telah dirintis oleh PT Len Industri (Persero). PT Len dipercaya untuk melakukan modernisasi terhadap CMS KRI menggunakan CMS Nasional hasil karya dalam negeri. Hingga saat ini CMS Nasional tersebut telah tergelar di 8 KRI serta disertifikasi oleh TNI AL dan Kementerian Pertahanan RI."

      Hapus
    5. lanjutan haha!🤓🤓🤓

      ---------
      Secara garis besar, kegiatan modernisasi CMS yang sudah berjalan di 8 KRI meliputi Penggantian/modernisasi CMS bawaan KRI menjadi CMS Nasional, yang terdiri dari:

      a. Konsol Multifungsi (KMF) untuk operator di Ruang PIT (Pusat Informasi Tempur).

      b. Terminal Integrasi Sistem (TIS) sebagai antarmuka integrasi CMS dengan sistem sensor dan persenjataan pada kapal.

      c. Peralatan Tambahan/Pelengkap:
      - Konsol Radar Navigasi di Ruang PIT.
      - Meja Plot Otomatis.
      - Large Screen Display
      - Maintenance Station (Desktop dan Portable).

      d. Kegiatan pendukung, seperti
      - Pembongkaran peralatan existing.
      - Pelatihan.
      - Instalasi dan Integrasi.

      e. Uji Coba (Harbour Acceptance Test dan Sea Acceptance Test).

      f. Own-ship Data (OSD) Management

      g. Track Management

      h. Tactical Functions

      i. Warfare Functions

      Hapus
    6. sekali lagi KL mana punya ILMU bikin CMS selengkap PT LEN haha!😂😂😂

      dan KL pon KETINGGALAN JAMAN haha!😜😜😜

      30 tahun dibelakang PT LEN hore haha!🤭🤭🤭

      Hapus
    7. uda berpuluh tahun tni-al pake cms pt len, artinya produknya dah batel pulpen haha!💪💪💪

      sekali lagi membuktikan tukang howaks dari KL, diatas itu bner2 -1cc- haha!🤯🤯🤯

      Hapus
  19. cms uda, radar jugak ada ada,

    MARINE RADAR – Lenradar S-256/S-1000/S-5000/S-20000
    radar militer - 200

    khusus buat fasilitasnya, TERBARUW 2020.
    Indonesia miliki Anechoic Chamber untuk tes satelit hore haha!📡📡📡


    https://www.indotelko.com/read/1582494337/indonesia-anechoic
    dan kita jugak punya fasilitas top,

    BalasHapus
  20. wah uda dech, KL gak punyak lembaga riset teknologi cem punyak kita gaesz:

    ada LAPAN
    ada BPPT
    ada LIPI
    dsb.
    pokonya jau sangat dech bs 50 taon dibelakang kita gaesz haha!😂😂😂

    BalasHapus
  21. kalo pt len jadi tandem ama leonardo.
    pt inti, ntar tandem ama siapa yak? raytheon ape LM???

    wuuuii radar kita baruw lagi ini, 2020
    join produksi lho. PT LEN HEBATTT haha!🧐🧐🧐

    Jom salam shopping soping tim elit 3 MATRA tempur se ASEAN: Vietnam, Myanmar, Singapur, Indonesia, Thailand dan Filipina, Xlalu shoping bersama okeh oceh 👌👌👌

    👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

    Leonardo will provide a RAT 31 DL/M air defence radar system for Indonesian Air Force
    21 January 2020 12:13

    "Leonardo has signed a contract with Indonesian company PT Len Industri (Persero) to provide a RAT 31 DL/M radar system for the Indonesian Air Force (IAF). The IAF will operate the radar to strengthen the air defence system of the Republic of Indonesia.
    PT Len Industri will supply local components, infrastructure support, and expert radar maintenance. For this contract and future programmes in Country Leonardo and PT Len Industri plan a joint production of radars in Indonesia."

    https://www.leonardocompany.com/en/press-release-detail/-/detail/air-defence-rat-indonesia

    BalasHapus
  22. leonardo ditunggu join produksi AWEWE ama sang FETE rindu order haha!🤑🤑🤑
    neng AWEWE uda kangen nich pengen py temen baruw, 5 bijik gpp kok..

    tnang, temennya om smilikity yg bandel uda jadi TSK KPK haha!👏👏👏

    BalasHapus
  23. Untuk kemandirian, Malaysia's Technolog sedang mengembangkan CMS basis OS symbian nokia untuk kebutuhan LCS dan LMS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadul amat pake symbian..
      Mungkin Symbian S60V2 yang gampang masuk virus

      Wakikikik

      Hapus
    2. Iya bro, tentang virus Malaysia Tech sudah mengantisipasinya dengan mendownload Avast trial free secara masif.

      Hapus
    3. cocok buat gred a, kan mereka doyan PRANK haha!😋😋😋

      Hapus
  24. Sudah mulai kelihatan penunjang dan kelengkapan warship masa depan Indonesia dibangun secara mandiri. Hanya dengan kemandirian lah warship bisa diproduksi secara massal memenuhi kebutuhan Indonesia di luas lautnya yg luas. Ada pemangkasan anggaran yang begitu besar dibandingkan membeli utuh dari negara lain. Sehingga anggaran mampu melipatgandakan warship.
    Mari kita lihat:
    1. PT PAL telah berhasil membangun platform KRI berbagai ukuran dan tonase: 28m, 44m, 57m, 60m, 80m, 105m, 120m dsb.
    2. PT LEN telah berhasil membuat CMS dan radar (bahkan 3D).
    3. BPPT sedang reverse enginering ASM
    4. Sekarang sedang dijajaki pengembangan SAM ke Afsel.
    4. Untuk anti kasel, PT DI sudah bisa membuat torpedo lisensi dari Jerman dan heli ASW.
    5. Untuk senjata kaliber sedang, PT Pindad sudah bisa memproduksi.

    Hanya 2 proyek yang belum dijajaki utk kelengkapan warship yaitu proyek Sonar dan proyek CWIS

    BalasHapus
  25. Atas tajuk ini fix buat malays beruk panas hati...

    For beruk malays sila tes tensi..😂😂😂😂

    🌡🌡🌡🌡🌡🔥🔥🔥🔥🔥🔴🔴🔴

    BalasHapus
  26. Atas tajuk ini fix buat malays beruk panas hati...

    For beruk malays sila tes tensi..😂😂😂😂

    🌡🌡🌡🌡🌡🔥🔥🔥🔥🔥🔴🔴🔴

    BalasHapus