08 April 2010

TNI AU Agendakan Penambahan Pesawat dan Perampingan Tipe Pesawat

8 April 2010

Hawk Mk-53 TNI-AU (photo : ydkurniawan)

Pengadaan Pengganti Pesawat Hawk MK-53 Tunggu Kemhan

JAKARTA (Suara Karya): Pengadaan pesawat pengganti Hawk MK-53, hingga kini masih menunggu keputusan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

"Kita telah dan tetap mengajukan empat tipe pesawat untuk menggantikan peran dan fungsi Hawk MK-53," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, di Jakarta, Rabu (7/4).

KSAU Marsekal Imam Sufaat mengemukakan, untuk mengganti Hawk MK-53 pihaknya mengajukan empat jenis pesawat yang sudah dijajal, yakni L-159B dari Ceko, Yak 130 dari Rusia, T-50 dari Korea dan Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China.

"Semuanya sudah kami proses di tingkat Mabes TN-AU hingga ke Kementerian Pertahanan. Sekarang keputusannya ada di sana," ucap Imam.

Mabes TNI AU, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2005-2009 berencana melakukan penggantian sejumlah pesawat tempur, seperti OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.

Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap. Sementara pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap.

Perampingan

Pada kesempatan yang sama, Kasau Imam Sufaat menegaskan, pihaknya sedang memantapkan perampingan tipe pesawat terkait kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF).

"Perampingan itu memang baik dan sudah kita jalankan secara bertahap, dan akan kita mantapkan," katanya.

Perampingan tipe pesawat itu, tambahnya, dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi kesiapan dari masing-masing alutisista (alat utama sistem senjata). "Perampingan tidak serta merta dilakukan begitu saja. Contohnya, kita punya rencana meniadakan OV-10 Bronco, helikopter Twinpack, dan Hawk MK53. Itu tidak bisa dihilangkan begitu saja, ada beberapa pertimbangan yang diperlukan," ujarnya.

Selain OV-10F Bronco yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun, ada C-212 Aviocar, F-27 Troopship, S-58T Twinpack dan Hawk MK53 serta C-130B yang akan di-round down sejalan umur pesawat itu sendiri.

Di sektor pesawat angkut kelas berat, TNI AU akan mengurangi jenis varian Hercules yang digunakan selama ini menjadi varian tipe H, untuk heli Super Puma L1 dan Puma akan dihilangkan dan digantikan perannya oleh Super Puma L2.

Sedangkan untuk pesawat tempur, katanya, dengan perampingan dari 25 tipe menjadi 18 tipe pesawat serta penambahan F-16 dan Sukhoi Su-27/30 diharapkan biaya pemeliharaan dan perawatan bisa dihemat.


(Suara Karya)

Baca Juga :

Tiga Sukhoi Pesanan TNI AU Tiba September
7 April 2010

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, tiga pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia diperkirakan tiba di Indonesia pada September, lebih cepat dari jadwal semula pada Desember.

"Diperkirakan sebelum Oktober 2010, ya kemungkinan September. Semula akhir tahun ini, tetapi kami meminta untuk segera didatangkan. Ya sekitar September," kata Imam Sufaat menjawab ANTARA usai menyaksikan gladi bersih peringatan HUT ke-64 TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, tiga Sukhoi yang akan tiba itu adalah jenis Su-27SKM. "Tetapi kami berharap sebelum Oktober 2010, semua pesawat sudah tiba di Indonesia," ujar Kasau menambahkan.

Pada 2003 Indonesia membeli dua Sukhoi jenis SU-30MK dan dua SU-27SK, kemudian Kementerian Pertahanan membeli lagi enam pesawat Sukhoi pada 2007 senilai sekitar 300 juta dolar AS atau senilai Rp 2,85 triliun.

Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM. Tiga jenis Sukhoi SU-30MK2 telah tiba pada Desember 2008 dan Januari 2009.

Dengan kehadiran tiga Sukhoi terakhir, maka Indonesia akan memiliki satu skuadron pesawat tempur Sukhoi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar