Pulau Nipah
yang berdekatan dengan Singapura (image : Bakosurtanal)
BATAM:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan memadukan pengembangan Pulau
Nipah sebagai gugus depan pertahanan dan daerah kegiatan ekonomi.
Kepala
Negara juga sudah menyetujui pembentukan batalion tempur baru yang bermarkas di
daerah itu untuk melaksanakan tugas pertahanan dan pengawasan di wilayah pulau
terluar.
Hal itu
disampaikan Presiden Yudhoyono saat berkunjung ke pulau batas terluar NKRI
seluas 62 hektare tersebut hari ini.
Presiden dan
rombongan berangkat langsung dari Singapura dengan menggunakan KRI
Diponegoro-365 menuju Pulau Nipah, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (2/6) pukul
16.00 WIB.
Setibanya di
Pulau Nipah, SBY dan Ibu Ani disambut Korps Marinir TNI AL dan Satuan Tugas
Pengamanan Pulau Nipah, setelah itu melaksanakan peninjauan pulau dan barak
Satgas Pulau Terluar Nipah.
Turut
mendampingi Kepala Negara, a.l Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo
Yusgiantoro, Panglima TNI Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo,
Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif C. Sutardjo, dan Ketua Komite Ekonomi
Nasional Chairul Tanjung.
"Saya
setuju dibentuk batalyon baru di sini," kata SBY. Sabtu, 2 Juni 2012.
Saat ini,
lanjut Presiden, sudah ada satuan Marinir dan satuan Angkatan Darat dengan
komposisi kurang lebih dua pertiga Marinir dan sepertiga Angkatan Darat, yang
tentu melaksanakan tugas-tugas pos depan tempur.
SBY
menambahkan keberadan batalion baru itu akan bisa turut menjaga keamanan di
Selat Malaka dan Selat Singapura di bagian wilayah NKRI.
Hal itu,
tuturnya, sekaligus ikut dalam menghadapi kejahatan transnasional bersama-sama
dengan Kepolisian dan penegak hukum yang lain.
Terkait
pengembangan potensi ekonomi Pulau Nipah, Menteri Kelautan dan Perikanan sudah
merencanakan pengembangan ekonomi berbasis perikanan dan kelautan.
Dengan
begitu, menurut Presiden, di samping berfungsi sebagai pos depan pertahanan,
juga ada kegiatan ekonomi yang menumbuhkan pembangunan di pulau tersebut.
"Mengingat
kawasan kita ini Batam, Bintan, Karimun, Singapura, dan Johor adalah kawasan
ekonomi dan usaha, kita ingin memanfaatkan letak yang strategis ini untuk
kepentingan ekonomi kita," tutur SBY. (ra).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar