19 Februari 2016

Indonesia Halts Klewang-class Stealth Attack Craft Programme

19 Februari 2016

Klewang class trimaran (image : Lundin)

Indonesia has indefinitely suspended a stealth trimaran programme known as the Klewang class. Halt may signal a shift in acquisition priorities for the new navy chief who assumed command in December 2014

The Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut, or TNI-AL) has suspended the 63m stealth fast attack craft programme known as the Klewang class and will not be making further acquisitions beyond the single vessel that is currently under construction.

Vice-president and head of Saab Indonesia, Peter Carlqvist, told IHS Jane's at the 2016 Singapore Airshow that the company's weapons and systems will now also not be fitted onboard the vessel that is under construction at Indonesian shipbuilder PT Lundin's premises in Banyuwangi, East Java.

(Jane's)

18 komentar:

  1. So, what kind of joke is this??

    BalasHapus
  2. So, what kind of joke is this??

    BalasHapus
  3. Lha trus sidane piye?,, opo ben di tuku malaysia wae.. mengko nek trnyata cocok, indonesia lagi mbingungi pengen tuku padahal regone wis mundak...

    BalasHapus
  4. Lha trus sidane piye?,, opo ben di tuku malaysia wae.. mengko nek trnyata cocok, indonesia lagi mbingungi pengen tuku padahal regone wis mundak...

    BalasHapus
  5. kapal cepat cocok hit run jarak jauh. sblm dilihat radar musuh, kapal cepat muncul nembak rudal jarak jauh, terus lari menghilang.. juga kl dipasang rudal2 jarak pendek, bisa hit run.

    BalasHapus
  6. Klewang class tutup buku ...peruhaan galangan kapal rusia buka cabang di indonesia , kerja sama proyek real fregat siluman 22350 admiral gorshkov class untuk menggantikan puluhan korvet bekas jerman timur .

    BalasHapus
  7. OMG, kembang gugur sebelum bermekar. RIP Klewang project.

    BalasHapus
  8. Biasa lah ganti pimpinan ganti kebijakan. Trus apa gunannya blue print MEF?

    BalasHapus
  9. Ini kapal dari versi yang awal hingga sekarang benar benar stealht alias siluman.. Saking silumannya sampai gak bisa dideteksi radar manapun di dunia ini. Lha wong barangnya emang gak ada.. Hehehe.. Sbnrnya penundaan atau bahkal pembatalan proyek pembangunan alat bukan hal.aneh sih di industri alutsista, negara maju sekalipun pasti pernah melakukan itu karena berbagai pertimbangan. Selama gantinya klewang lebih mujarab ya gpp, so aja jalan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ada banyak pertimbangan, dari mulai anggaran sampai kebijakan serta politik.

      Sepertinya, pesanan kapal2 berikutnya, tidak akan menggantikan Klewang class dalam kesamaan peran / tugas, tetapi memang pergeseran kebijakan.

      Seperti penekanan pada kelas OPV yg kurang butuh stealth setingkat Klewang tetapi butuh hal lain yg tidak dipunyai Klewang.

      Dan Klewang beserta PT Lundin akan tetap jadi aset strategis (pabrik dan ahli dalam negeri, dll) yg mesti dikelola dgn baik oleh bangsa dan negara ini.

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. HALTED... DITUNDA.. BUKAN CANCELED/DI BATALKAN. banyak pos pendanaan yg butuh duit. Pengadaan kapal2 utk bakamla, persiapan utk next order PKR(ups.. keceplosan), perlu duit yg ga sedikit. Satu kapal akan tetap di buat utk di pelajari plus/minusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang komen di atas anda sepertinya tidak baca judulnya mas bebei.. btw tolong keceplosan yg lain2 juga dong mas bebei

      Hapus
    2. Masalahnya Bei, ga ada penjelasan ditunda sampai kapan. I.e ditunda selama 3 tahun.
      Kasal: setelah yany satu ini, klewang ditunda
      Lundin: kapan mau pesan lagi Pak?
      Kasal: ...

      Hapus
    3. Ya harap maklum, peremajaan alutsista butuh banyak dana, pengadaan major project baru mau ga mau di tunda.

      Hapus
  13. Iya si, sayang aja sebenarnya. Potensi Klewang itu besar banget, sayang kalau ga dimanfaatkan. Kalau memang pesan 1 buat evaluasi untuk pengadaan ataupun perbaikan ke depannya memang betul ga ada salahnya. Asalkan jangan ditinggal begitu aja. Masalahnya bukan pertama kali ini aja militer kita suka mematikan produk ambisius.

    BalasHapus