19 Mei 2010
Personel Batalyon 463 Paskhas sedang mempraktekan pengoperasian rudal QW 3 buatan CPMIEC (photo : TNI-AU)
Batalyon 463 Paskhas yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pertahanan alutsista, Pengendalian Pangkalan (Dallan), Pengendalian Tempur (Dalpur), pengendalian udara depan (Daludpan), Pengendalian Pangkalan Udara Depan (Dallanudpan) dan Search and Rescue (SAR) tempur saat ini telah dilengkapi rudal QW 3 buatan CPMIEC (China National Machinery Import and Export).
QW 3 jenis Rudal Panggul merupakan rudal pertahanan udara permukaan ke udara (Gorund to Air) digunakan untuk menghadapi pesawat tempur (kecepatan tinggi/rendah, terbang rendah/sangat rendah) maupun pesawat helicopter, menerapkan efisiensi tinggi dan memiliki mobilitas tinggi, diawaki oleh seorang penembak dengan posisi menembak berdiri.
Rudal yang sangat sederhana baik dalam pelayanan maupun pemeliharaan tersebut dilengkapi sistem mikro computer sehingga memiliki kemampuan manuver tinggi dalam mengikuti manuver sasaran, hingga peluru tersebut menghancurkan sasaran, sangat cocok untuk beroperasi di lapangan dan karakteristik storage yang baik.
Hal tersebut disampaikan Kapten Psk Sulendro yang sehari-harinya menjabat sebagai Pasi Ops Batalyon 463 Paskhas pada briefing pagi sebelum penerbangan di ruang briefing Tedy Kustari, Base Ops, Rabu (19/5).
Lebih lanjut dikatakan, keunggulan dari rudal tersebut dapat membuat analisa logis dari energi target dan karakteristik gerakan dari target serta mengenali target secara efektif tanpa hambatan, memakai infra red yang dipancarkan oleh obyek sebagai indikator, efisiensi serta keamanan maksimal bagi penembak.
“Adapun sistem perlengkapan rudal QW 3 dan BCU (Battery Coolant Unit) tersimpan dalam wadah tertutup rapat (kedap udara, anti kelembaban tahan lama), ukurannya kecil dan portable, sehingga dapat diaplikasikan pada kendaraan tempur (tank, mobil tempur dan kendaraan lainnya)”, demikian Kapten Psk Sulendro mengakhiri paparan.
QW 3 jenis Rudal Panggul merupakan rudal pertahanan udara permukaan ke udara (Gorund to Air) digunakan untuk menghadapi pesawat tempur (kecepatan tinggi/rendah, terbang rendah/sangat rendah) maupun pesawat helicopter, menerapkan efisiensi tinggi dan memiliki mobilitas tinggi, diawaki oleh seorang penembak dengan posisi menembak berdiri.
Rudal yang sangat sederhana baik dalam pelayanan maupun pemeliharaan tersebut dilengkapi sistem mikro computer sehingga memiliki kemampuan manuver tinggi dalam mengikuti manuver sasaran, hingga peluru tersebut menghancurkan sasaran, sangat cocok untuk beroperasi di lapangan dan karakteristik storage yang baik.
Hal tersebut disampaikan Kapten Psk Sulendro yang sehari-harinya menjabat sebagai Pasi Ops Batalyon 463 Paskhas pada briefing pagi sebelum penerbangan di ruang briefing Tedy Kustari, Base Ops, Rabu (19/5).
Lebih lanjut dikatakan, keunggulan dari rudal tersebut dapat membuat analisa logis dari energi target dan karakteristik gerakan dari target serta mengenali target secara efektif tanpa hambatan, memakai infra red yang dipancarkan oleh obyek sebagai indikator, efisiensi serta keamanan maksimal bagi penembak.
“Adapun sistem perlengkapan rudal QW 3 dan BCU (Battery Coolant Unit) tersimpan dalam wadah tertutup rapat (kedap udara, anti kelembaban tahan lama), ukurannya kecil dan portable, sehingga dapat diaplikasikan pada kendaraan tempur (tank, mobil tempur dan kendaraan lainnya)”, demikian Kapten Psk Sulendro mengakhiri paparan.
(TNI-AU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar