06 Maret 2012
Rudal anti kapal permukaan C-705 (photo : Tiexue)
Jurnas.com INDONESIA direncanakan akan memiliki pabrik peluru kendali (rudal) dalam waktu dekat. Rencana ini merupakan tindak lanjut kerja sama Indonesia-China saat kunjungan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro beberapa waktu lalu.
"Sekarang sedang dibicarakan untuk membangun pabrik peluru kendali di Indonesia yaitu C-705," kata Purnomo di kantor Kemhan di Jakarta, Selasa (6/2). Kerja sama akan memberi keuntungan bagi Indonesia dalam penguatan pertahanan. Peluru kendali ini punya jarak tembak sampai 140 km.
Selain punya industri pertahanan baru yang akan memberi masukan finansial bagi negara, Indonesia dapat memperkuat benteng pertahanannya dengan rudal yang diproduksi di dalam negeri. "Kalau bisa produksi dalam negeri, kami akan memasang rudal-rudal itu di daerah perbatasan untuk pengamanan," ujarnya.
Kerja sama dengan China ini tidak akan mempengaruhi hubungan dengan Amerika. Saat ini, hubungan China-AS sedang memanas terkait Laut China Selatan. "Indonesia menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif. Indonesia tak mau tergantung kepada salah satu negara atau kepentingan, termasuk masalah alutsista," kata Purnomo.
Muhibah Kemhan RI ke China berlangsung 19-21 Februari lalu, memenuhi undangan Menhan China Jenderal Liang Guanglie. Purnomo sempat meninjau dua kompleks industri pertahanan China yang terkait dengan produksi peluru kendali dalam kunjungan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar